Anda di halaman 1dari 69

DIET PADA PASIEN

DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK


(PGK)

DIITETIKA LANJUT
Lokasi ginjal di dalam tubuh
T 12 dan L 3, L: 5-7cm P: 11-13 cm tebal 2,5 cm

vena cava
superior
Paru paru Jantung
Hati Aorta
Spleen
Ginjal kanan Ginjal kiri
Intestine besar Intestine kecil
Ureter kanan Ureter kiri
Kandung kemih
Anatomi & Fisiologi Ginjal
 Setiap Manusia mempunyai 2 ginjal
 Bentuknya seperti kacang
 Beratnya 120 gram –170 gram
 Bagian terkecil disebut nepron
 Jumlah nepron 1 ginjal 1-1.25 juta
 Nepron terdiri dari tubulus fungsinya
reabsorbsi dan glomerulus untuk filtrasi
FUNGSI GINJAL
 Mengeluarkan hasil sisa metabolisme melalui
urin seperti ureum, kreatinin, asam urat, air,
dan elektrolit (Na & Kalium)
 Menyerap lagi zat yang masih dibutuhkan
 Sintesis (membuat) enzim renin untuk
mengatur tekanan darah
 Sintesis hormon eritropoetin yg merangsang
sumsum tulang untuk memproduksi sel darah
merah
FUNGSI GINJAL

Membersihkan plasma
darah dari zat-zat yang
tidak berguna bagi
tubuh----> dengan cara:

 FILTRASI
 REABSORBSI
 SEKRESI
 PRODUKSI/SINTESA
FUNGSI GINJAL
Filtrasi ( menyaring ) --------> di GLOMERULUS
LFG normal rata rata 125 ml/menit
 Ureum, creatinin,
asam urat,
elektrolit, glukosa,
asam amini

 Zat yang tertinggal :


sel darah merah
dan protein
FUNGSI GINJAL
Reabsorbsi (penyerapan kembali)
----> di TUBULUS
 Glukosa , asam
amino, Natrium,
kalium , khlor

 ureum direabsorbsi
40-50 %

 Creatinin tidak
direabsorbsi
FUNGSI GINJAL

Sekresi ( dikeluarkan )

 Hidrogen
 Kalium
 Obat-obatan
 Ureum dan
creatinin
FUNGSI GINJAL

Produksi / sintesa
 Hormon renin
 Hormon eritropoetin

 Sintesa vit D menjadi


1,25 dihidoksi vit D3
( bentuk aktif vit D yang normal
melancarkan penyerapan calsium di
usus )
Fungsi ginjal
Struktur tulang

Membuang Keseimbangan Pengaktifan


sisa sisa metabolisme Pembentukan
Calcium Vitamin D Darah
Merangsang absorbsi ca di
usus

Erythropoietin
Membuang Synthesis
Urea, Creatinine etc. merangsang produksi SDM oleh sumsum tulang

Keseimbangan cairan
Keseimbangan
Potassium
N: 3,5-5,5 meq/l

Mengatur konsentrasi Membuang


Bicarbonate Sodium Tekanan darah

Aktivitas jantung Mengatur PH darah


Jenis Penyakit Ginjal
 Penyakit gagal ginjal akut
 Penyakit ginjal kronik (PGK)
 Penyakit ginjal kronik dengan terapi
pengganti HD (hemodialisis)
 Penyakit ginjal kronik dengan terapi
pengganti CAPD (continous ambulatory
peritoneal dialisis/dialisis mandiri
berkesinambungan)
 Penyakit ginjal kronik dengan terapi
transplantasi
 Nefrotik sindrom
 Batu Ginjal
Stadium Penyakit Ginjal Kronik
 Stadium I
kerusakan ginjal dengan LFG normal ≥ 90 ml/mt
 Stadium II
Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG 60-89 ml/mt
 Stadium III
Penurunan sedang LFG 30-59 ml/mt
 Stadium IV
Penurunan berat LFG 15-29 ml/mt
 Stadium V
Gagal Ginjal LFG < 15

LFG (laju filtrasi glomerulus) /


CCT (clearence creatinin tes) /
TKK (tes kliren kreatinin) /
Untuk selanjutnya disebut TKK
Jenis/macam Penyakit Ginjal
yang diterapi dengan diet
 Penyakit dengan penurunan fungsi ginjal yang berat
(PGK)
Penyakit Ginjal Kronik stadium IV dgn TKK >15-27
ml/mt
 Penyakit ginjal kronik dengan terapi pengganti dialisis
stadium V dgn TKK <15 ml/mt
 Penyakit ginjal kronik dengan terapi pengganti
transplantasi stadium V
Cara Menghitung TKK
 Dengan Rumus Cooroff & Gault

TKK = (140 – umur) x Berat Badan

_______________________

Kreatinin x 72

Bila pasien wanita dikoreksi (dikalikan dengan 0.85)

 Dengan Normogram
 Dengan urine tampung
Nomogram untuk mengetahui secara cepat
kliren kreatinin
Kreatinin serum
Kliren (ml/men) (mg/100ml)
150 5.0
Umur (tahun)
Berat (kg)
4.0
130
120 25 3.0
25
110 110 35 2.0
35 1.7
100 100 45
45
90 90 55 1.5
55
80 80 65 1.3
70 65 1.2
70 75
60 75
60 85 1.0
50 85 0.9
50 95 0.8
40 95 0.7
30 40 0.6
0.5
20 30 0.4
10
Penyakit Ginjal Kronik :
Penurunan fungsi ginjal yg menahun biasanya
tidak dapat kembali baik

Penyebab Penyakit Ginjal Kronik


 Glomerulonefritis
 Diabetes Melitus
 Hipertensi
 Ginjal polikistik
 TBC ginjal
 Batu ginjal
Penyebab kerusakan ginjal
Contoh - contoh
Anomali
Cysts, Hypertensi Diabetes

Kehilangan
Penyakit darah
Autoimmune Kerusakan Ginjal yang berat

Masalah
Nephritis masalah
Neurogenic
Kecelakaan /
Trauma
Tanda Gejala Gagal Ginjal
 Mual
 Muntah
 Sakit kepala
 Bengkak
 Anemia
 Hasil pemeriksaan Lab yang mendukung
Ureum & kreatinin tinggi, TKK rendah, HB
rendah
Gizi : Gidza (bhs Arab): Makanan
Diet : Mengatur makanan dan minuman

Mengapa menu makanan pasien


PGK harus diatur dan
diketahui ? Karena menu makan
yang salah menimbulkan problem:
 Kurang Gizi, mual, muntah
 Bengkak-bengkak
 Gatal-gatal
 Gangguan jantung
Makanan yang dianjurkan adalah seimbang untuk
mencapai status gizi optimal

 Makan Kurang, menyebabkan


Tidak bergairah
Kehilangan berat badan
(kurang Gizi), rentan infeksi

 Makan berlebihan, menyebabkan


Bertumpuk racun, Air, garam,
kalium, asam urat, dll
Obesitas
Susunan Menu Terdiri dari :
 Protein :
Untuk membangun massa otot
Meningkatkan daya tahan tubuh/imunitas
Pengganti protein yang hilang saat HD
 Jenis protein :
Hewani : ikan, ayam, telur,
Nabati : tempe, tahu (untuk pasien PGK yang
belum diterapi pengganti diet RP, dikurangi)
Setiap kali makan dianjurkan ada sumber
protein.
Susunan Menu Terdiri dari :

 Karbohidrat sebagai sumber Energi


Apabila kita cukup mengkonsumsi
sumber energi, tidak akan kehilangan
berat badan.
 Sumber Karbohidrat : Roti, nasi, bihun,
mie, kuetiau, apem, putu mayang,
serabi, lontong, kentang, dll
Susunan Menu Terdiri dari :
 Lemak
Sebagai sumber energi
 Bahan makanan sumber lemak
minyak kelapa, minyak jagung, minyak wijen,
margarine/mentega, lemak hewan,
Klasifikasi Diagnosis Penyakit Ginjal Kronik

Penyakit Tipe Utama (contoh)


Penyakit Ginjal Diabetik Diabetes Tipe 1 dan 2
Penyakit Ginjal Nondiabetik Penyakit Glomeruler (penyakit
aotoimun, infeksi sistemik,
neoplasia)
Penyakit Vaskuler (penyakit
pembuluh darah besar, hiper-
tensi, mikroangiopati)
Penyakit Tubulointerstitial (isk,
batu, obstruksi, toksisitas obat)
Penyakit Kistik (penyakit ginjal
polikistik)
Penyakit Ginjal Transplan Rejeksi kronik, Toksisitas obat,
Penyakit rekuren dan Glomeru-
lopati transplan
Klasifikasi Gangguan fungsi Ginjal
dari NKF-K/DOQI ( 2000)

Tahap Diskripsi LFG

1. Ggan fungsi Ginjal kronik dengan LFG normal > 90 ml/mnt


atau meningkat

2. Penurunan ringan LFG 60 - 89

3. Penurunan sedang LFG 30 - 59

4. Penurunan Berat LFG 15 - 29

5. Gagal Ginjal <15/ dialisis


Rencana Kerja Berdasarkan Stadium PGK

Stadium Deskripsi LFG (ml/men. Aksi


/1,73 m2)
1 Kerusakan ginjal  90 Diagnosis dan pengo-
dengan LFG normal batan,
Terapi penyakit penyerta
Penghambatan progresi-
fitas,
2 Kerusakan ginjal 60-89 Penurunan risiko PKV
dengan penurunan
ringan LFG
3 Penurunan sedang 30-59 Perkiraan progresifitas
LFG
4 Penurunan berat LFG 15-29 Evaluasi & pengobatan
komplikasi
5 Gagal ginjal <15 Terapi pengganti ginjal
(atau dialisis)
LFG: laju filtrasi glomerulus; PKV: penyakit kardiovaskuler
PENYEBAB GAGAL GINJAL KRONIK

 Glomerulonefritis (46,6%)
 Obstruksi dan infeksi (40,6%)
 Diabetik nefropati (6,6%)
 Penyebab utama GGK di Indonesia diestimasi
menyerupai di negara Barat seperti di Amerika yang
dilaporkan oleh karena :
– Diabetus Mellitus 30%
– Hipertensi 26%
– Glomerulonefritis 14%
Penyakit Ginjal Kronik pre HD
 Penurunan fungsi ginjal yang menahun
biasanya tidak dapat kembali baik.
 Pasien memerlukan pelayanan dari suatu
Tim yang terpadu terdiri dari dokter, perawat,
ahli gizi dan petugas kesehatan lain
 Tujuan dari kerjasama Tim adalah agar
kondisi kesehatan pasien mencapai optimal
sehingga menghasilkan kualitas hidup yang
baik
Penelitian Kebutuhan Energi dan
Protein pada pasien PGK pre HD
 Penelitian Giordano.G th 1963 memberikan
20 gr protein HBV, cukup energi dan Vit.
Hasil uremia hilang, keseimbangan nitrogen
positif
 Penelitian Kopple th 1986 pasien diberi diet
protein 0.55-0.6 gr/kgBB/hari, energi
berbeda-beda yaitu 45, 35, 25, 15
Kcal/kgBB/hari hasilnya keseimbangan
nitrogen dapat dipertahankan dengan energi
35 Kcal/kgBB/hari
Tujuan Diet pada pasien pre HD
(PGK stad IV TKK < 25 ml/mt)

 Mempertahankan status gizi


 Menurunkan ureum darah
 Memperlambat penurunan
fungsi ginjal
 Mengatur keseimbangan air
dan elektrolit
Prinsip diet pasien PGK
Pre Hemodialisis

 Cukup Energi
 Protein,lebih rendah dari kebutuhan normal
 Lemak cukup
 Kurangi garam bila hipertensi atau edema
 Kurangi kalium bila hiperkalemia
 Air yg masuk seimbang dengan air yg keluar
(urine)
Anjuran Kebutuhan Zat Gizi pada
Pasien (individual)
Energi : 35 Kcal/kg BB/hari
Protein : 0.6 gr/kg BB/hari, apabila asupan energi
kurang, bisa sampai 0.75 gr/kgBB/hari.
50 % protein bernilai biologi tinggi
Lemak : ± 30% dari total energi
Karbohidrat : ± 60 % dari total energi
Na : Disesuaikan dengan kondisi
K : Disesuaikam dengan kondisi
Air : sesuai dgn jumlah urine sehari + 500 cc
Contoh Menu pasien PGK pre HD dengan
BBI 57 kg TB 163
Makan Pagi Makan Siang/Malam
Nasi grg ¾ gls (100 gr) Nasi 1gls ( 100 gr )
Telur dadar 1btr (25 gr) Ayam goreng 1 ptg (50gr)
Teh manis ½ gls Cah Sayuran ½ gls (50 gr)
Madu 2 sdm Koktail/puding ½ gls
Minimal cairan bila ada
edema/ascites
Makanan Selingan
Pk.10.00/ Pk.16.00/ Pk.21.00 Kue-kue /susu rendah
protein
Tujuan Diet pada pasien HD (Hemodialisis)
(PGK stad V TKK < 15 ml/mt)

 Mencukupi kebutuhan zat gizi agar status gizi


optimal ( pada saat HD hilang asam amino 4-
8 gr/setiap kali HD, Pada CAPD asam amino
hilang 2.3-3.5 gr dan albumin 5.7 gr/hari)
 Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
Penelitian Kebutuhan Energi dan
Protein pada pasien PGK HD
 Slomowiz, th 1989 memberi protein 1.2 gr/kgBB
energi < 35 Kcal, menghasilkan keseimbangan
nitrogen negatif. Keseimbangan nitrogen positif
dicapai pada energi 35-45 Kcal/kgBB/hari
 Jonas Bergstrom pada th 1995 meneliti asupan
protein 1.13 gram dengan energi 35-45 Kcal terjadi
keseimbangan nitrogen, bila energi diberi 25 Kcal
keseimbangan nitrogen negatif, demikian pula bila
protein 1 gr/kgBB/hari
Prinsip diet pasien PGK dengan terapi
pengganti HD
 Cukup Energi
 Protein, lebih tinggi dari
kebutuhan orang normal
 Kurangi garam
 Air yg masuk seimbang
dengan jumlah urine yang
keluar
 Batasi sayur dan buah bila
hiperkalemia (K >5.5meq)
Anjuran Kebutuhan Zat Gizi pada
Pasien (individual)
Energi : 35 Kcal/kg BB/hari
Protein : HD 1.1-1.2 gr CAPD 1.3-1.5 gr/kg
BB/hari. 50% protein bernilai biologi tinggi
Lemak : ± 30% dari total energi
Karbohidrat : ± 60 % dari total energi
Na : 1000 mg + 2000 mg bila urine 1000 cc/hr
setara 2.5 gr – 5 gr garam
K : 2000 mg + 1000 mg bila urine 1000 cc/hr
P : 8 – 17 mg/kg BB/hari
Air : sesuai dgn jumlah urine sehari + 500 cc

Catatan : Pada CAPD Na,K,air, tidak selalu dibatasi


Pada PGK dengan CAPD
(Energi dari cairan CAPD harus dihitung)

Energi yang diserap :


510 Kcal ( dektrosa 1.5%, 1.5%, 1.5%, 4.25%)
570 Kcal ( dektrosa 1.5%, 2.5%, 1.5%, 4.25%)
660 Kcal ( dektrosa 1.5%, 4.25%, 1.5%, 4.25%)
680 Kcal ( dektrosa 2.5%, 2.5%, 2.5%, 4.25%)
770 Kcal ( dektrosa 2.5%, 4.25%, 2.5%, 4.25%)
Contoh Menu pasien HD
Dengan BBI 58.5 kg TB 165
Makan Pagi Makan Siang/Malam
Nasi grg ¾ gls (100gr) Nasi 1gls ( 150 gr )
Telur dadar 1 btr Ikan 1 ptg (75gr)
Ketimun ½ gls (50gr) Sayur asem ½ gls (50 gr)
Tempe goreng 1 ptg sdg
(50 gr)
pepaya 1 ptg (100 gr)

Makanan Selingan
Pk.10.00/ Pk.16.00/ Pk.21.00 Kue-kue /susu
Masalah yang dijumpai pada pasien
Dialisis
 Kurang Gizi
 Tidak dapat mengontrol rasa haus
 Berat badan interdialisis berlebihan
 Konstipasi
 Jeleknya cita rasa
 Gatal
 Mual & muntah
Penyebab Terjadinya kurang Gizi
 Asupan makan kurang, karena anoreksia,
mual, muntah, HD tidak adekuat, jeleknya
indra pengecap, intoleransi diet, depresi.
 Kehilangan zat gizi pada saat HD
 Perubahan metabolisme dan penyerapan zat
gizi terganggu
Penelitian Status Gizi

 Th.1993 Schwedt mendapatkan 38.46% Index massa


tubuh (IMT) kurang pada pasien pre HD di Uruguay.
Th 1991 di RSCM 50% dari 14 pasien kurang gizi
 Th. 1996 Chertow melaporkan kurang gizi terjadi
pada 20-40% pasien HD di AS. Di RSCM th 1995,
53% pasien kurang gizi
 Th. 1999 pada pasien HD dijumpai kurang gizi pada
34.2-49.3% dari 72 pasien HD. Asupan energi < 35
cal pada 52.2% dan asupan protein < 1.1 gr pada
67.1%
 K/DOQI pada th 2000 melaporkan prevalensi kurang
gizi pada pasien HD berkisar 18-70%
Bagaimana Menyimpulkan Status Gizi ?

 Melihat asupan makanan dengan cara food


recall/ food record
 Berdasarkan data biokimia : albumin
 Pemeriksaan klinis
 Pemeriksaan antropometri BB, TB, BMI,LLA,
Tebal lemak, BMI
 Pemeriksaan SGA
Diet pada pasien Transplantasi Ginjal

 Transplantasi ginjal adalah terapi pengganti


selain HD atau CAPD
 Setelah transplantasi sering terjadi :
Hiperkatabolisme protein tubuh
Kegemukan
Hiperlipidemia
Tujuan Diet Transplantasi

 Mencapai Status Gizi Optimal


 Mencegah Hiperlipidemia
 Mempercepat penyembuhan

Catatan :
 Apabila setelah transplantasi, ginjal gagal
berfungsi diet disesuaikan dengan kondisi
pasien (diet HD/CAPD)
Prinsip diet pasien PGK post
transplantasi
 Cukup Energi
 Pada bulan pertama tinggi protein
 Pada bulan kedua cukup protein
 Lemak & Kholesterol dibatasi
 Garam dan air biasanya tidak perlu dibatasi
kecuali bila ada indikasi
Anjuran Kebutuhan Zat Gizi
pasien transplantasi
Energi : 30-35 Kcal/kg BB/hari
Protein : bulan pertama 1.3-1.5 gr/kg
BB/hari, selanjutnya 1gr/kgBB/hari
Lemak : 30% dari total energi
Karbohidrat : ± 50 % dari total energi
Kholesterol : 300 mg/hari
Contoh Menu pasien PGK setelah Transplantasi
Dengan BBI 63 kg TB 170
Makan Pagi Makan Siang/Malam
Nasi 1 gls 150gr Nasi 1½ gls (200 gr)
Telur dadar 1 btr Daging balado 1 ptg ( 50 gr)
Tempe Krg 25 gr Tempe bacem 2 ptg ( 50 gr )
Tumis sayur 50 gr Sayur bayam ¾ gls (75 gr)
Buah pepaya 1 ptg sdg (100 gr)

Makanan Selingan
Pk.10.00/ Pk.16.00/ Pk.21.00 buah/bubur kac hijau
Apabila Hiperkalemia : Cara Mengurangi
Kalium dari Bahan Makanan

 Potong-potong bahan makanan (sayur &


buah)
 Rendam bahan makanan selama 2 jam
dengan air hangat
 Buang air rendaman, cuci di air yang
mengalir
 Masak bahan makanan dengan air,
banyaknya air 5 kali bahan makanan
 Untuk menambah rasa, tambahkan gula
seperti membuat koktil buah.
Sayur & Buah tinggi kalium
 Bayam Daun pepaya
 Kelapa Sawi hijau
 Jantung pisang Kentang
 Pisang Kopi
 Durian Coklat
 Nangka Juice buah
 Pete Buah kaleng
Sayur & Buah Moderate & rendah
Kalium
 Tomat Kangkung
 Wortel Toge
 Lettuce Apel
 Jeruk Belimbing
 Mangga Jambu biji
 Kedondong Nenas
 Rebung Pear
 Asparagus pepaya
 Leci Semangka
Bahan Makanan Tinggi Natrium
 Keju Bumbu masak (MSG)
 Mie instant Kornet
 Telur asin Kecap, tauco
 Ikan asin
 Makanan yang diawet
 Fast food
 Sayuran yang diawet
Tip's untuk mengendalikan air
minum
 Karena asupan cairan harus dibatasi
maka masukan air kadalam botol
sesuai kebutuhan sehari. Setiap kali
minum dari botol
 Untuk mengatasi rasa haus cobalah
permen, 1 slice jeruk manis, permen,
air dingin/batu es, berkumur,atau
mandi
 Kurangi garam, gunakan bumbu-
bumbu.
Diet DM Nephropaty (DMPGK)
 Pada prinsipnya diet mana yang dominan tergantung
kondisi pasien
 Kebutuhan Energi 35 Kcal/kgBB
 Karbohidrat 60% dari total energi
 KH sederhana 5% dari total kalori
 Pada CAPD 35-40% KH dari oral dan 15% dari cairan
 Protein 0.8 gr/kgBB, pada kondisi hiper katabolik 1.2-
1.5 gr/kgBB kemudian diturunkan kembali.
 Lemak 30%.
 Dianjurkan yang index glikemik rendah dan tinggi serat
Kesimpulan

Mengatur Makanan/diet disesuaikan dengan


kondisi pasien dan penyakitnya :
PGK stadium IV pre HD
PGK stadiun V dengan terapi pengganti
HD/CAPD
PGK dengan terapi pengganti Transplantasi
PGK dengan DM
NS (Nefrotik Sindrom)

 Penyakit ginjal yg disertai perubahan


degeneratif dlm glomeruli & tubuli,
permeabilitas glomerulus terganggu
 Gejala : edema anasarka, proteinuri > 3.5 g,
hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia,
hipertrigliserida
 Penderita umumnya anak-anak
 Penyebab : GN, DM, infeksi, zat toksik
Tujuan Diit

 Mengganti protein tubuh yg hilang 


keseimbangan N positif  edema membaik
Nefrotik Sindrom

Permeabilitas glomerulus tgg (meningkat)

Protein dlm urine meningkat

Plasma protein dalam darah menurun

Pemecahan Prot tb < Albumin < Imunoglobulin < Transferin <


(malnutrisi) (edema) (resiko infeksi) (resiko anemi)
Diit
 Tinggi Protein : 2- 3 g/kg BB ( 12% total
kalori) untuk anak
 Dewasa : 0.8 – 1 g/kgBB + proteinuri
 Cukup Kalori sesuai umur dan BB
 Rendah garam
 Rasa masakan ditingkatkan dengan bumbu
Batu Ginjal
 Di dalam ginjal / saluran kemih
 Jenis :
60% Ca oksalat,
9% Ca fosfat,
kombinasi ( 11%),
asam urat, sistin, struvit (amonium,Mg,P)
Batu Ca dpt disebabkan serum Ca meningkat
(berlebihan krn intake, hormon), Ca urine
berlebih
Gangguan yang berkaitan dg batu ginjal

 Peny GI  malabsorbsi
 Sistinuria
 Gout
 Hiperparatiroidism
 Hipertiroidism
 Keganasan
 Intoksifikasi vit. D
 Infeksi sal. kemih yg sering kambuh
Mekanisme pembentukan batu (bbrp teori)
 Supersaturation (urine terlalu pekat)
 Pembentukan nukleus/ terbentuk krn urine
pekat membentuk kristal yg dpt menarik
mineral lain
 Defisiensi “stone inhibitor” (zat mencegah
terjadinya batu urine : Mg, Zn, RNA
 Pengaruh zat gizi : intake Ca, vit D berlebih,
 Absorbsi Ca meningkat (hipercalciuria)
 Inake oksalat tinggi
Mencegah pembentukan batu
 Banyak minum
 Rendah Ca (bila batu Ca)
 Tinggi sisa asam mengurangi pengendapan
garam Ca (mis prot H, buah ttt)
 Rendah oksalat (bila batu Oksalat)
 Rendah purin (bila batu as urat), mengurangi
keasaman urine dg diit tinggi sisa basa mis
sayur, buah
 Rendah protein bila batu sistin, ggn met a.a,
tinggi sisa basa  bila urine asam cystine
mengendap
Bahan Makanan tinggi oksalat
 Sayuran : bit, sledri, kentang, kucai,
d. bawang, sawi, tomat, terong
 Buah :anggur, salak, jeruk, strawberi
 Lain-lain : coklat, cola, tahu, teh,
kecambah,tempe, saos tomat
© Microsoft Corporation. All Rights Reserved.
Kidney Transplant
In a kidney transplant, the donated kidney may come from a close living relative of the
patient, or from a person who has recently died. The donor kidney is removed by clamping
and cutting the renal vein and artery (1). The diseased kidneys in the patient may be left
in place, or one or both may be removed if they cause persistent infection or high blood
pressure (2). The donor kidney is placed in the pelvis region of the recipient, and the
organ's renal vein and artery are attached (3). Both the donor and the recipient can
survive in good health with only one functioning kidney to filter and regulate the
composition of blood.
Microsoft ® Encarta ® Encyclopedia 2003. © 1993-2002 Microsoft Corporation. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai