Hatifah , ST.,MT
randatifa@yahoo.co.id
LINGKUNGAN BINAAN
SAKIT
MAKRO
TIDAK NYAMAN
IKLIM DAN
CUACA MANUSIA
MIKRO
Temperatur
ADAPTASI
Kelembaban
modifier
Radiasi
Angin
DLL
Pengendalian Tapak Perbaikan iklim
Mikro
Pengendalian Bangunan Bentuk
permukaan
selubung bangunan
Pengendalian Internal Jumlah
Penghuni &
peralatan yang
digunakan
RESPON
BIOLOGIS
KONDISI PAKAIAN
TRADISIONAL
IKLIM
RESPON
BANGUNAN
TRADISIONAL
PARADIGMA DESAIN TROPIS
Manusia& kebutuhan
Pertimbangan dalam
desain tropis
Line,
edge &
Paradigma Desain tropis
• Tipikal bang. Tradi.tropis yang sering digunakan dapat dilihat dari pembuatan
denah yang disusun memungkinkan untuk ventilasi silang, memiliki teras dan
courtyard, material lokal, unsur air dan lansekap.
• Bangunan yang dibangun dengan paradigma ini bertujuan untuk
menyesuaikan bangunan dengan iklim setempat serta mempertahankan
tradisi dan identitas daerah.
• Kearifan lokal suatu daerah merupakan hal yang tepat untuk menjadi
pertimbangan dalam membangun bangunan yang telah melalui proses “trial
and error”.
• Oleh karena itu, bangunan tradisional yang ada saat ini merupakan
penyempurna desain yang gagal sebelumnya dan masyarakat setempat
menganggap sebagai bangunan yang paling nyaman. Ekspresi bangunan yang
menggunakan paradigma ini berdasarkan strategi menonjolkan tradisi.
• Performance bangunan disesuaikan dengan iklim setempat dan berdasarkan
bentuk bangunan tradisional daerah asal dengan menyesuaikan diri dengan
daerah baru. Material yang digunakan bisa tradisional modern atau gabungan.
Paradigma ini memasukkan unsur tradisi di dalam arsitektur tropis. Pitch roof,
penghawaan silang, halaman, bukaan tradisional, material tropis, air, lansekap, dan aplikasi
berbagai elemen yang dapat menjamin integrasi alam dengan ekspresi tradisi.
Untuk mencegah keseragaman karena efek globalisasi dan memelihara kekayaan tradisi
lokal, William Lim dan Tan Hock Beng mengajukan beberapa strategi, yaitu:
•Menguatkan kembali tradisi: vernacular, traditional craft wisdom
•Menemukan kembali tradisi: memadukan (hybrid) antara tradisi kolonial dengan tradisi
melayu
•Memperluas tradisi: menggunakan struktur vernakular dengan tradisi seniman setempat
akan menambah nilai dan status tradisi
•Menginterpretasikan kembali tradisi: modern abstrak dan minimalis
PARADIGMA DESAIN TROPIS
Tradition-based
Reinvigorating tradition
Menghadirkan kembali bentuk pengalaman masa lalu berupa tradisi dan budaya
untuk dinikmati sebagai pengalaman kultur tropis suatu tempat melalui karya
arsitektur baik bentuk maupun fitur bangunan
Tidak ada yang salah dalam pengembangan kekayaan sumber2 masa lalu
kedalam bentuk baru yang inovatif, hal ini muncul karena kita juga
menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat yang berubah
menurut waktunya (Lowenthal dalam Beng, 1998)
PARADIGMA DESAIN TROPIS
Tradition-based
Extending tradition
Karakteristik :
Mencari keberlanjutan dengan tradisi lokal
Mengutip secara langsung dari bentuk masa lalu
Tidak dilingkupi oleh masa lalu, melainkan
menambahkannya dengan cara inovatif
Interpretasi kita tentang masa lalu dirubah
berdasar kepada perspektif dan kebutuhan masa
kini dan masa depan
Mencoba melebur masa lalu dengan penemuan
baru
Menggunakan struktur vernakular dan tradisi
craftmanship
Mencari inspirasi dalam bentuk dan teknik yang
unik dari bangunan tradisional
PARADIGMA DESAIN TROPIS
Tradition-based
Reinterpreting tradition
Perangkat formal tradisional tidak dibuang tetapi berubah dengan cara yang
menyegarkan sehingga ada pengakuan simultan dari masa lalu dan masa kini
melalui pernyataan abstrak dan biasanya minimalis.
PARADIGMA DESAIN TROPIS
Tradition-based
Reinterpreting tradition
The Serai Hotel, Bali
Menginterpretasikan kembali terhadap nilai2 dalam arsitektur vernakuler Bali. Hasilnya berupa
defamiliarisasi yakni pengasingan bentuk, dimana bentuk tradisional itu ada tapi tidak nampak.
Material
& Fungsi
Tropikal
PARADIGMA DESAIN TROPIS
Tradition-based
Reinterpreting tradition
Aspek Konsep
Perancangan
Tapak Konfigurasi kembali elemen vernakuler Bali dengan konsep keseimbangan yang lebih modern dengan
pertimbangan orientasi tapak pada sumbu utama gunung dan laut namun untuk mendapatkan view
yang maksimal tata massa bangunan dibuat miring.
Tata massa Bangunan terdiri dari beberapa unit
Bangunan terdiri dari pavliun-paviliun untuk guest room
Struktur Bangunan terdiri dari dua lantai sehingga tidak melebihi ketinggian pohon kelapa
Struktur atap terekspos secara jujur
Sistem rangka menginterpretasikan arsitektur Bali dengan teknologi dan material yang
dikembangkan dengan sistem konstruksi yang kontemporer
Interior Menginterpretasikan material dari pembatas ruang secara modern untuk memperoleh kualitas ruang
dengan finishing kain dan warna-warna natural
Material Menginterpretasikan penggunaan material tradisional dan modern yang terekspos secara murni untuk
mengekspresikan keaslian tekstur, pola dan warnanya.
Ragam hias Menghindari penggunaan ornamen-ornamen sebagai tiruan dari arsitektur tradisional bali sehingga
tampak minimalis
Pandangan Menginterpretasikan cara pandang terhadap lingkungan sebagai sikap atau respon arsitektur terhadap
terhadap lingkungan dalam menjaga keseimbangan keberlangsungan kehidupan dengan menyediakan ruang
lingkungan terbuka yang luas seperti kebun kelapa dan menggunaan elemen air pada kolam renang.
Ekonomi Membuat pemahaman baru tentang konsep ekonomis dari suatu bangunan dimana material yang
digunakan lebih murah namun didesain dengan mempertimbangkan masalah estetika.
PARADIGMA DESAIN TROPIS
New Screen& Louver Kitsch
TUGAS KELOMPOK
Temukan 1 bangunan di kota Palu dengan paradigma desain tropis!
Deskripsikan paradigma yang digunakan pada bangunan tersebut!
Tugas disajikan dalam hal. kertas A4 dengan marjin atas-bawah-
kanan 3 cm dan kiri 4 cm, spasi 1, font Times New Roman 10
Kelompok terdiri dari 11-12 orang