Anda di halaman 1dari 43

USULAN PENELITIAN LAPORAN

TIPOLOGI BENTUK ATAP MASJID DI KOTA


PALEMBANG

Oleh:
Fendy Pradana
( 14 2018 002 )
Rizki Wulandari
( 14 2018 012)
Denny Padji Trisna
( 14 2019 031P )

Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. H. Zuber Angkasa, M.T, IAI

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatu, Puji dan syukur kehadirat


Allah SWT kami panjatkan atas rahmat-Nya, berkat-Nya kami dapat
mengerjakan penelitian kami yang berjudul “Tipologi Bentuk Atap Masjid di
Kota Palembang”. Sholawat beiring salam tak lupa kami sampaikan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW, para keluarga, sahabat, tabiin, dan para
pengikutnya yang istiqomah hingga yaumul akhir.
Kemudian pada kesempatan ini juga kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dr. Ir. H. Zuber Angkasa, M.T., IAI. sebagai Dosen Pengasuh
yang telah memberi kami kesempatan dan bimbingan dalam penelitian ini yang
merupakan tugas mata kuliah Metodologi Riset. Tak lupa pula kami ucapkan
terimah kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu survei pengumpulan
data bentuk-bentuk atap masjid yang ada di kota Palembang.
Kami menyadari bahwa didalam penelitian ini terdapat kekurangan dan
kesalahan, karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun, kami sambut
dengan hati terbuka.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Warohmatullahi
Wabarokatu.

Palembang, Oktober 2020

Tim Penyusun

I
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul...........................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................iii
Daftar Gambar..........................................................................................iv
Daftar Tabel................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................1
1.2. Tujuan Penelitian.............................................................................2
1.3. Manfaat penelitian...........................................................................3
1.4. Rumusan Masalah...........................................................................3
1.5. Lingkup Penelitian..........................................................................3
1.6. Metode Penelitian............................................................................3
1.7. Sistematika Penulisan...............................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Masjid.................................................................................5
2.2 Fungsi Masjid..................................................................................5
2.3 Jenis-jenis atap Masjid......................................................................6
2.3.1 Kubah 6
2.3.2 Tajug.............................................................................................8
2.3.3 Atap Limasan Kerucut..................................................................9
2.3.4 Segi Delapan.................................................................................9
2.3.5 kombinasi....................................................................................10
2.3.6 Atap datar/Benton........................................................................10
2.4 Definisi Tipologi..............................................................................11
2.5 Definisi Penelitian Kualitatif..........................................................11
2.6 Tujuan Penelitian Kualitatif.............................................................12

BAB III METODELOGI PENELITIAN


3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian....................................................13
3.2 Lokasi Penlitian..............................................................................13
3.3 Sumber Data..................................................................................15
3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................15
3.5 Analisa Data..................................................................................16

BAB IV HASIL YANG DICAPAI


4.1 Masjid di Kota Palembang.............................................................17

BAB V PENUTUP
5.1 Tipologi bentuk atap kubah Masjid di Kota Palembang..................26
5.2 Tipologi bentuk atap limasan kerucut Masjid di Kota Palembang. 29
5.3 Tipologi bentuk atap limasan segi delapan di Kota Palembang.....30
5.4 Tipologi bentuk atap Kombinasi di Kota Palembang.....................30

Daftar Pustaka..............................................................................................35
DAFTAR GAMBAR

2.1 Atap Tajug......................................................................................8


2.2 Atap Limasan Kerucut...................................................................9
2.3 Atap Segi Delapan.........................................................................9
2.4 Atap Kombinasi............................................................................10
2.5 Atap Datar.....................................................................................10
3.1 Peta Kota Palembang.....................................................................14

I
V UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
DAFTAR TABEL

2.1 Jenis-jenis Kubah....................................................................................7


4.1 Daftar Masjid di Kota Palembang..........................................................17
5.1 Daftar Masjid atap kubah......................................................................26
5.2 Daftar Masjid atap limasan kerucut di Kota Palembang.......................29
5.3 Daftar Masjid atap segi delapan di Kota Palembang..............................30
5.4 Daftar Masjid atap kombinasi di Kota Palembang................................30

V
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya
1337 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti
Kedukan Bukit (Kalsum· NU, 2013).1 Mulai dari zaman Kerajaan Sriwijaya,
Kesultanan Palembang, Kolonial, hingga Zaman Kemerdekaan (Orde lama, Orde
baru, dan Reformasi). Sebagai kota tua, tentunya memiliki banyak peninggalan.
Berbagai peninggalan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan agama islam yang
sudah berurat dan berakar di wilayah Kota Palembang.
Berbicara peninggalan islam, berarti peninggalan kesultanan palembang,
bahkan masa sebelumnya yaitu disaat palembang masih berbentuk kerajaan.
Selain peninggalan bersejarah, sebagai kota tua Palembang juga memiliki banyak
bangunan tua yang sangat erat dengan agama islam salah satunya bangunan
masjid-masjid yang ada di Kota Palembang.
Berdasarkan perhitungan penulis Kota Palembang merupakan salah satu
kota yang memiliki banyak masjid diantaranya: Masjid Agung Palembang, Masjid
Sultan Aging, Masjid Lawang Kidul dan masih banyak lagi. Sebagai contoh
masjid-masjid yang mendapat pengaruh asing atau kebudayaan asing, masjid di
Kota Palembang banyak memiliki karakteristik arsitektur masjid yang berbeda,
perbedaan itu dapat dilihat dari tipologi bentuk atap dari masjid tersebut.
Masjid tradisional adalah masjid yang dibangun sejak zaman masuknya
Islam pertama kali dan memiliki bentuk (langgam) yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi pada masa itu, serta dilatarbelakangi oleh pola pikir
masyarakat yang merupakan tradisi setempat (Aufa Naimatul, 2010).2 Oleh
karena itu masjid-masjid di kota palembang pun memiliki topologi bentuk serta
fungsi yang berbeda beda, baik dari segi atap, fasad, dan ruang dalam pada masjid.

1
Kalsum NU, 2013. [Review] Tradisi Penyalinan Nakah Islam Palembang:ditinjau dari
perspektif ekonomi.
2
Aufa Naimatul, 2010. [Review] Journal of Islamic Architecture Volume 1 Issue.

1
2

Berdasarkan pemahaman penulis tipologi sendiri merupakan wujud/sifat


dari bangunan. Dalam penelitian ini membahas tentang keterkaitan topologi
bentuk atap dari bangunan masjid di Kota Palembang. Penelitian ini bertujuan
untuk menambah wawasan mengenai tipologi bentuk atap pada bangunan masjid,
selain itu penelitian juga berfungsi untuk mengetahui bentuk atap masjid sekarang
ini mengingat banyak pembangunan yang tidak mempertimbangkan bentuk
lokal/tradisional sebagai dasar perancangannya.
Adapun penentuan lokasi masing-masing kasus ditentukan berdasarkan
lokasi dimana pernah ditemukannya jejak peninggalan budaya di Kota Palembang.
Hal ini dilakukan karena Islam disebarkan mulai dari zaman kerajaan hingga
kemardekaan. Jadi, secara tidak langsung masjid-masjid yang menjadi kasus
dalam penelitian ini juga memiliki keterkaitan dengan aspek budaya yang banyak
dari pengaruh negara asing.
Setelah lokasi ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah pemilihan kasus
penelitian, pertimbangan penentuan kasus-kasus penelitian didasarkan atas syarat-
syarat sebagai berikut:
1) Masjid berada pada daerah Kota Palembang
2) Wujud masjid masih terlihat jelas, yaitu berbahan baku kayu dan beratap
tumpang meskipun telah mengalami beberapa kali rehabilitasi atau kubah
sehingga bentuk bangunanya masih dapat teliti
3) Sejarah masjid masih terkait dengan agama islam yang di bawa oleh pengaruh
budaya asing.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterkaitan tipologi
dengan fungsi dan bentuk atap bangunan masjid di kota palembang yang
mengacuh kepada 3 topik diantaranya:
1) Mencari tahu karakteristik dari bentuk atap masjid-masjid yang ada di Kota
Palembang.
2) Mencari tahu tipologi bentuk atap bangunan masjid yang ada di Kota
Palembang
3) Mencari tahu jenis-jenis dari bentuk atap masjid di Kota Palembang.
1.3 Manfaat
Manfaat dari penelitian mengenai keterkaitan tipologi bentuk atap
bangunan masjid di Kota Palembang diantaranya:
1) Memperkaya wawasan mengenai tipologi bentuk atap pada bangunan
masjid, selain itu penelitian juga berfungsi untuk mengetahui bentuk atap
masjid sekarang ini mengingat banyak pembangunan yang tidak
mempertimbangkan bentuk lokal/tradisional sebagai dasar perancangannya
2) Meperkenalkan bentuk atap masjid seperti apa yang ada dari berbagai
masjid di kota palembang
3) Mengetahui jenis-jenis bentuk atap masjid yang ada di Kota Palembang.

1.4 Rumusan Masalah


Bertolak dari deskripsi latar belakang masalah di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1) Bagaimana kondisi masjid di kawasan Kota Palembang ?
2) Bagaimana karakteristik tipologi bentuk atap bangunan masjid yang ada di
Kota Palembang ?
3) Apa saja jenis-jenis bentuk atap bangunan masjid di Kota Palembang ?
4) Bagaimana struktur yang di pakai pada bentuk atap masjid di Kota
Palembang ?
5) Mengapa diperlukannya pengetahuan mengenai tipologi bentuk atap pada
bangunan masjid di Kota Palembang?.

1.5 Ruang Lingkup


Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Palembang Provinsi Sumatera
Selatan, daerah yang diambil meliputi daerah Sako-Perumnas, Ilir Barat 1,
Seberang Ulu 2, dan Plaju Darat..

1.6 Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan
dengan studi literatur melalui buku dan mengakses internet mengenai semua
teori yang berhubungan dengan perumusan masalah yang berkaitan dengan
tipologi bentuk atap pada bangunan masjid di Kota Palembang.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian ini secara keseluruhan terdiri dari
lima bab dengan perincian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan secara umum latar belakang penelitian, tujuan, manfaat
perumusan masalah, metode dan sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tentang teori pendukung yang digunakan dalam
mengidentifikasi keterkaitan tipologi dengan fungsi dan bentuk atap bangunan
masjid di Kota Palembang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Menguraikan tentang metodologi penelitian yang dipilih, alat analisis yang
digunakam dan tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menguraikan tentang gambaran umum seperti tipologi bentuk atap
bangunan masjid di Kota Palembang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Menguraikan tentang kesimpulan dan saran hasil penelitian yang diperoleh
mengenaiketerkaitan tipologi dengan fungsi dan bentuk atap masjid di Kota
Palembang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Masjid


Pengertian masjid secara harfiah sebagai kata yang berasal dari bahasa Arab.
Kata pokoknya sujudan, masjidun yang berarti tempat sujud atau tempat shalat,
sehingga masjid mengandung pengertian tempat melaksanakan kewajiban bagi
umat Islam untuk melaksanakan shalat lima waktu yang diperintahkan Allah SWT.
Pengertian lain tentang masjid, yaitu seluruh permukaan bumi, kecuali kuburan
adalah tempat sujud atau tempat beribadah bagi umat Islam (Wahyudin Sumpeno,
1984).3
Memahami masjid secara universal, berarti juga memahaminya sebagai
instrumen sosial masyarakat, yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Islam
itu sendiri. Melalui pemahaman ini, muncul keyakinan bahwa masjid menjadi
pusat dan sumber peradaban masyarakat Islam. Melalui masjid kita dapat
membangun sebuah sistem masyarakat ideal, yang dicita-citakan oleh Islam.
Melalui masjid kaderisasi generasi muda dapat dilakukan lewat proses pendidikan
yang bersifat continue untuk pencapaian kemajuan.

2.2 Fungsi Masjid


Berikut sembilan fungsi masjid yang dikemukan oleh (Ayub Muh.E, 2005),4
ialah:
1) Masjid merupakan tempat muslim beribadah dan mendekatkan diri kepada
Allah.
2) Masjid adalah tempat kaum muslimin beri’tikaf, membersihkan diri,
menggembleng batin untuk membina kesadaran dan mendapatkan
pengalaman batin/keagamaan, sehingga selalu terpelihara keseimbangan jiwa
dan raga serta keutuhan kepribadian.

3
Wahyudin Supeno, Perpustakaan Masjid, Pembinaan dan Pengembangannya,ed. Abdul
Hamid, (Bandung: Remaja Rosdakarya, Cetakan I, 1984), hal. 1.
4
Moh. E. Ayyub, Manajemen Masjid (Cet. I, Jakarta: Gema Insani Press, 1996), h. 7-8.

5
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
6

3) Masjid adalah tempat bermusyawarah kaum muslimin guna memecahkan


persoalan yang timbul dalam masyarakat.
4) Masjid adalah tempat kaum muslimin berkonsultasi, mengajukan kesulitan,
meminta bantuan, dan pertolongan.
5) Masjid adalah tempat membina keutuhan jamaah dan kegotong royongan di
dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
6) Masjid dengan majelis taklimnya merupakan wahana untuk meningkatkan
kecerdasan dan ilmu pengetahuan muslimin.
7) Masjid adalah tempat pembinaan dan pengembangan kader-kader pimpinan
ummat.
8) Masjid tempat mengumpulkan dana, menyimpan, dan membagikannya.
9) Masjid tempat melaksanakan pengaturan dan supervisi sosial.
Fungsi masjid ialah sebagai pusat ibadah dan juga kebudayaan, baik di masa
Nabi Muhammad saw maupun masa sekarang. Dan dalam rangka pembinaan
ummat melalui masjid, sedikitnya ada 3 hal yang perlu diprioritaskan ialah,
pembinaan masjid, pembinaan ibadah, dan pembinaan muamalah. Dari masjid
pula dapat diperoleh kejelasan bahwa bagaimana dalam menjalankan kehidupan
Islami dengan baik yang menyangkut aspek sosial-budaya, ekonomi, serta politik.
Maka dari itu implikasi dari masjid sebagai tempat pusat ibadah dan juga pusat
kegiatan sosial kemasyarakatan.

2.3 Jenis-jenis Atap masjid


2.3.1 Kubah
Sebuah struktur atap setengah bola yang dilubangi, diangkat, atau
digepengkan yang berpijak pada basis melingkar, persegi, atau segi banyak
(Davies dan Jokiniemi, 2008).5 Klasififikasi jenis kubah dalam arsitektur dapat
dipandang sama dengan busur karena kubah dapat dilihat sebagai busur dalam
tiga dimensi. Sebagai contoh, arsitektur Mughal yang terkenal dengan busur
bawang (ogive) juga menggunakan kubah bawang. Begitu pula, kubah dapat
dibentuk sebagai kubah separuh bola, kubah bola terpancang (1/4 bola), kubah
bola (3/4 bola) atau kubah tabung. Kubah baru diadopsi oleh masjid di Indonesia
5
Wazir, Zuber Angkasa dkk, 2020. Arsitektur Yang Islami. Discussion Paper. NoerFikri
Palembang.
pada masa kekuasaan Yang Dipertuan Muda VII, Raja Abdul Rahman (1833-
1843). Struktur kubah diterapkan pada Masjid Sultan di Riau. Munculnya kubah
itu diduga karena pecahnya perang antara Rusia dan Kesultanan Turki Utsmani
yang terjadi pada 1877-1878. Saat itu pula, Kekaisaran Utsmani melancarkan
gerakan budaya, termasuk pengenalan jenis masjid baru.

Tabel 2.1 Jenis-jenis Kubah6

Bentuk Kubah Nama Kubah Penjelasan Kubah


Kubah oval memiliki basis
oval atau berbentuk bulat
Bentuk
telur dan meluas ke atas ke
Oval
atas seperti kubah berbentuk
(a) setengah bola.

Kubah bawang adalah kubah


bulat yang melebar dari
Bentuk Bawang dasar yang kecil dan
kemudian meruncing hingga
ke puncaknya.
(b)
Memiliki bentuk seperti
gerakan parabola yang
melengkung tetapi tidak
Bentuk Parabola bulat persis.

(C)
Merupakan bentuk kubah
yang tersebut mengadaptasi
dari lingkaran tetapi hanya
Bentuk setengah setengahnya saja.
lingkaran
(d)

Gambar :
6
(a), (b) Farraz, 2018. Berbagai macam bentuk kubah masjid.
(c) Satuma, 2019. Pilihan kubah masjid recomended.
(d) Arief Rizal, 2019. Kubah Masjid Enamel Dan Galvalum Murah.
Bentuk 1/4 Merupakanbentukkubah
lingkaranyang tersebut mengadaptasi dari 1/4 lingkaran.

(e)

Bentuk Merupakan bentuk kubah


yang tersebut mengadaptasi
3/4lingkaran
dari 3/4 lingkaran.

(f) (f)

Sumber : Penulis (2020)

2.3.2 Tajug
Atap tajug adalah atap berbentuk piramidal atau limas bujur sangkar, yaitu
dasar persegi empat sama-sisi dan satu puncak. 7 Istilah tajug juga digunakan
untuk menyebut masjid, mushola, atau surau di beberapa daerah di Indonesia.
memiliki atap tumpang dari dua hingga lima tumpukan yang mengerucut ke satu
titik di puncaknya, Dulunya bentuk tajug hanya berupa punden/cungkup yang
artinya memuja para arwah.

Gambar 2.1 Atap Tajug (Harjanti Irawan, 2018)

(e) Anugerah, 2019. Macam-macam bentuk kubah masjid yang di jadikan pilihan.
(f) Indokarya, 2018. Pembuat Kubah Majid di Bandung.
7
Rofiq Mochamad N, 2016. Menyikapi arti setiap sisi bangunan masjid Gomang.
2.3.3 Atap limasan kerucut
Atap limas dikenal juga dengan istilah atap perisai adalah merupakan
penyempurnaan dari bentuk atap pelana dengan menambahkan dua bidang atap
miring yang berbentuk segitiga pada ujung akhir atap bangunan.8

Gambar 2.2 Atap limas kerucut, Masjid Istiqlal (Google Map, 2020)

2.3.4 Atap segi delapan


Segi delapan dalam pemahaman warga cina mengandung filosofi makna
keselamatan. Delapan itu merupakan angka yang tidak putus, sehingga islam
sendiri artinya selamat.9

Gambar 2.3 Atap Segi Delapan (Google Map, 2020)

8
Sudarmajdi, 2014. PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 10, No. 1
9
Krishna Mahendra, 2019. Masjid Cheng Ho Purbalingga Punya kubah berbentuk segi
delapan.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


10

2.3.5 Atap kombinasi


Menurut pendapat penulis bentuk atap ini adalah kombinasi atau gabungan
dari atap jenis kubah dan perisai (limasan). Menurut Abdul Ghafur dalam risetnya
soal Perspektif Historis Arkeologis Tentang Keragaman Bentuk-Bentuk Masjid
Tua Di Nusantara mengungkapkan bahwa atap masjid di Nusantara bisa
dibedakan menjadi dua, yakni masjid beratap tumpang seperti kebanyakan masjid-
masjid di Nusantara dan masjid beratap kubah yang pengaruhnya mulai masuk ke
Indonesia pada abad ke-19.10

Gambar 2.4 Atap Kombinasi, Masjid Al-Munawaroh (Google Map, 2020)

2.3.6 Atap Datar/atap beton


Atap beton datar pada masjid adalah atap dengan konstruksi yang pada
dasarnya sama dengan plat lantai, yang terbuat dari coran beton. Karena terbuat
dari beton, atap ini kokoh, kuat pijakan, serta mampu menahan beban dinamis
karena aktivitas.11

Gambar 2.5 Atap Dak Datar, Masjid Raya CGC (Google Map, 2020)

10
Riady Ahmad S, 2018. Masjid dan ragam Atapnya.
11
Bildeco, 2018. Solusi agar atap dak beton tidak gampang bocor.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


2.4 Definisi Tipologi
Tipologi merupakan ilmu yang mempelajari segalasesuatu yang berkaitan
dengan tipe. Arti kata ‘tipe’ sendiri berasaldari bahasa Yunani typos yang berarti
‘ the root of …’, atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai ‘akar dari…’
(Loekito, 1994).12
Tipologi adalah ilmu atau kegiatan studi atau teori untuk mencari jenis dan
mengklasifikasi sebuah objek dan harus didasarkan pada variabel-variabel terkait
yang mampu menjelaskan fenomena sebuah objek dalam konteks ini adalah objek
arsitektural Menurut Jon Lang (2005). Hal tersebut diperkuat dengan tipologi
adalah kegiatan untuk mempelajari tipe dari objek arsitektural dan kemudian
mengelompokkannya ke dalam suatu klasifikasi tipe berdasarkan kesamaan
identitas yang dimiliki oleh obyek arsitektural tersebut (Wijanarka, 2001). Hampir
sama dengan pengertian tipologi di atas, menurut Mirza Ramandhika (2012)
tipologi menekankan klasifikasi dengan kesamaan ciri-ciri atau totalitas
kekhususan yang diciptakan oleh masyarakat dalam suatu periode atau masa yang
terikat pada suatu lingkungan binaan yang merupakan interaksi masyarakat dan
aktivitas menimbulkan suatu ruang interaksi.13
Dapat disimpulkan tipologi adalah usaha untuk kemudian mengelompokan
serta sebuah objek bedasarkan ragam atau identifikasi tipe yang memiliki
kesamaan identitas. Tipe sebuah objek tersebut merupakan hasil karya manusia
dalam suatu periode waktu.

2.5 Definisi Penelitian kualitatif


Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi
yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk
memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut padang partisipan. Dengan
demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut merupakan penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek. Alamiah dimana peneliti
merupakan instrumen kunci (Sugiono,2005).14

12
Sudikno Antariksa, 2018. Arsitektur dalam dinamika Ruang, Bentuk dan Budaya.. hal.1
13
Setyoaji S Ashar, 2015. Tipologi, Integrasi dan Konservasi pada Bangunan Pendidikan
sebagai Cagar Budaya. Hal.22.
14
Dosen Pendidikan 2, 2020. Penelitian Kualitatif.
2.6 Tujuan Penelitian Kualitatif
Atas dasar penggunaannya dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian
kualitatif yaitu untuk:
1) Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang
terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lanjut untuk menemukan kekurangan dan
kelemahan objek yang di amati.
2) Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala yang sebagaimana adanya
dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan.
3) Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip berdasarkan data
dan informasi yang telah di peroleh.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian


Pendekatan yang digunakan pada peneliti dalam hal ini adalah pendekatan
kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis dan objek yang dapat diamati, sedangkan jenis penelitiannya adalah
deskriptif yaitu penelitian yang mencoba menggambarkan obyek penelitian secara
kualitatif, artinya data-data yang bukan berupa angka.
Penggunakan pendekatan kualitatif ini lebih menekankan analisanya
terhadap objek yang diamati dengan menggunakan cara berfikir dan argumentatif.
Penelitian kualitatif berusaha menampilkan secara holistic (utuh) yang
membutuhkan kecermatan dalam pengamatan, sehingga kita dapat memahami
secara menyeluruh hasil penelitian.15
Disamping itu, penulis dalam penelitian kualitatif ini mengamati objek
melalui Google Maps guna memperoleh data yang peneliti butuhkan. Penelitian
ini berusaha untuk menggambarkan dan mengklarifikasikan fakta atau
karakteristik bentuk atap masjid yang ada secara faktual, cermat, tidak
mengandalkan bukti logika matematis, prinsip angka atau metode statistik
sehingga dapat digambarkan kondisi dan keadaan yang sebenar – benarnya
dengan isyarat atau tindakan sosial.

3.2 Lokasi Penelitian


Palembang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia dan secara
geografis terletak antara 2° 52′ sampai 3° 5′ Lintang Selatan dan 104° 37′ sampai
104° 52′ Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan air laut.
Luas wilayah Kota Palembang sebesar 400,61 km2 yang secara administrasi
terbagi atas 16 kecamatan dan 107 kelurahan. 16 Berikut batas-batas wilayah
sebagai berikut:

15
Burhan Bungin, 2005, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: 2005), 10.
16
Raju Nim, 2019. Perhitungan Curah Huhan di Kota Palembang. Hal.2.

13
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
14

a. Batas Utara : Kabupaten Banyuasin


b. Batas Selatan : Kabupaten Ogan Komering Ilir
c. Batas Timur : Kabupaten Banyuasin
d. Batas Barat : Kabupaten Banyuasin
Kota Palembang berbatasan dengan kabupaten daerah tingkat II Musi
Banyuasin, sedangkan bagian selatan berbatasan kabupaten Daerah TingkatII
Muaara Enim dan kabupaten daerah Tingkat II Ogan Komering. Berdasarkan
Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Selatan nomor
783/SK/III/1995 tanggal 2 Oktober 1995 tentang Pemekaran Kelurahan dalam
Kota Palembang, maka kota Palembang mempunyai 8 wilayah administratif dan
103 kelurahan.17
Berdasarkan penelitian yang akan di ambil untuk daerah penelitian berfokus
pada daerah Sako-Perumnas, Ilir Timur 2, Seberang ulu 2 dan Plaju Darat.

Gambar 3.1 Peta Kota Palembang (Nurcahaya Ardhito, 2017)

Arvi Argyantoro, Puthut Samyahardja, Dan Ida Medawaty. Dampak Kenaikan Air
17

Sungai Di Kota Palembang.


3.3 Sumber Data
Sumber data yang di maksud dalam penelitian ini adalah subjek dari mana
data di peroleh. Dengan menggunakan penelitian kualitatif ini peneliti mengamati
objek melalui google maps guna memperoleh data yang peneliti butuhkan.
Pengumpulan data pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti,atau
data yang diperoleh dari sumber kedua (Marzuki, 2000:56).18 Data yang
diperoleh oleh peneliti disini adalah data yang di peroleh dari internet terkait
artikel-artikel yang menyangkut objek yang diteliti.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan. Dalam usaha memperoleh data-data yang
diperlukan, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik
pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data19. Maka peneliti mnenerapkan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
1) Studi Literatur
Dalam studi literatur ini penulis menganut sistem kepustakaan terbuka
dimana dengan mengumpulkan data atau keterangan melalui bahan bacaan
mengenai masalah-masalah yang diteliti.
2) Penelusuran Data Online / Internet Searching
Penelusuran Data Online / Internet Searching Internet searching
merupakan teknik pengumpulan data melalui bantuan teknologi yang berupa alat /
mesin pencari di internet dimana segala informasi dari berbagai era tersedia
didalamnya. Internet searching sangat memudahkan dalam rangka membantu
peneliti menemukan suatu file /data dimana kecepatan, kelengkapan dan
ketersediaan data dari berbagai tahun tersedia. Mencari data di internet bisa
dilakukan dengan cara searching, browsing, surfing ataupun downloading.
18
Marzuki, 2000. Metodologi Riset. Yogyakarta: PT Prasetia Widia Pratama.
19
Arikunto, Prosedur Penelitian …, hlm., 149
3) Google Maps
Dalam penelitian ini Google Maps digunakan untuk mengambil dokumentasi
gambar bentuk atap masjid yang ada di Kota Palembang. Dokumentasi di
perlukan untuk memperoleh informasi masjid-masjid yang ada di Kota
Palembang.

3.5 Analisa Data


Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian, peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif, maka diperlukan teknik langkah-langkah
untuk menganalisa data-data yang telah diperoleh. Teknik analisa data adalah
suatu kegiatan yang mengacu pada penelaahan atau pengujian yang sistematis
mengenai suatu hal dalam rangka mengetahui bagian-bagian, hubungan diantara
20
bagian, dan hubungan antara bagian dan keseluruhan.
terkait dengan itu teknik analisis data yang akan ditempuh peneliti adalah
sebagai berikut:
1) Pengumpulan Data yang dikelompokkan selanjutnya disusun dalam bentuk
narasi-narasi, sehingga berbentuk rangkaian informasi yang bermakna sesuai
dengan masalah penelitian.
2) Reduksi Data : Kategorisasi dan mereduksi data, yaitu melakukan
pengumpulan terhadap informasi penting yang terkait dengan masalah
penelitian, selanjutnya data dikelompokkan sesuai topik masalah.
3) Penyajian Data : Melakukan interpretasi data yaitu menginterpretasikan apa
yang telah diinterpretasikan informan terhadap masalah yang diteliti.
4) Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/verification) : Pengambilan
kesimpulan berdasarkan susunan narasi yang telah disusun pada tahap ketiga,
sehingga dapat memberi jawaban atas masalah penelitian. Dari ke empat
tahap analisis data diatas setiap bagian-bagian yang ada di dalamnya
berkaitan satu sama lainnya, sehingga saling berhubungan antara tahap yang
satu dengan tahap yang lainnya.

20
Qodriyah khodijah, 2018. Hubungan Diplomatik Iran. Hal.36.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Masjid di Kota Palembang


Masjid yang ada di Indonesia ternyata punya beberapa ciri khas yang bikin
beda dari masjid di negara lain, diantaranya:
1) Bentuk dan ukuran masjid bermacam-macam, namun ciri khas sebuah masjid
ialah atap (kubahnya). Masjid di Indonesia biasanya punya atap yang bersusun,
makin ke atas makin kecil, dan tingkatan yang paling atas biasanya berbentuk
limas.
2) Jumlah atapnya selalu ganjil. Bentuk ini mengingatkan kita pada bentuk atap
candi yang denahnya bujur sangkar dan selalu bersusun serta puncak stupa yang
adakalanya berbentuk susunan payung-payung yang terbuka. Masjid dengan
bentuk seperti ini mendapat pengaruh dari Hindu-Buddha.
3) Beberapa di antara masjid-masjid khas Indonesia memiliki menara, tempat
muadzin menyuarakan adzan dan memukul bedug.21
Namun, beriring berjalannya waktu bentuk atap masjid pun mulai berubah,
banyak memiliki variasi diantaranya bentuk atap kubah, bentuk atap segitiga
kerucut dan bahkan tidak memiliki atap atau dak.
Berikut tipologi ragam bentuk atap kubah masjid di Kota Palembang:

Tabel 4.1 Daftar Masjid di Kota Palembang

No Bentuk Atap Nama Masjid Lokasi Penjelasan


1 Majid Jl. Raflesia,- Kubah masjid yang Sako,digunakan adalah
Al-Ikhlas PerumnasKubah Bawang

21
Ratna Dewi, 2016. Indahnya Ciri Khas bangunan Masjid di Indonesia.

17
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
18

- dilihat dari bentuk


kubah yang bulat
meruncing hingga ke
pada puncaknya

2 Masjid jami’Jl. Brigjen- kubah masjid yang adhahasan kasim,digunakan pada atas
sako,atapadalahkubah
perumnassetengah lingkaran

- dilihat dari bentuk


kubah yang dipakai
bentuk lingkaran
tetapi bentuk hanya
setengahnya saja
3 MasjidJl. Arjuna raya, multiwahana
- Kubah masjid yang
al-muntaha , sako, digunakan adalah
Kubah Bawang
- dilihat dari bentuk

perumnas kubah yang bulat


meruncing hingga ke
pada puncaknya
- adanya atap limas
yang berada di
bawah kubah
4 Masjid baiturrahmanJl. Siaran, sako, - Kubah masjid yang
sako perumnas
digunakan adalah
Kubah Bawang
- dilihat dari bentuk
kubah yang bulat
meruncing hingga ke
pada puncaknya
- adanya atap limas
yang berada di
bawah kubah
5 Masjid
al- Masjid
munawaroh
baiturrah
19

man Jl. Bukit - adanya atap limas


sako ringgit iv, yang berada di
sapta marga, bawah kubah
perumnas -kubah yang berada d
atas atap tajug
merupakan kubah
oval
- dilihat dari bentuk
kubah yang bulat
telur dan meluas ke
atas seperti kubah
berbentuk setengah
7 Masjid bola
al-mukhlisin Lorong - adanya 2 atap tajuk
bersatu, yang ada di bagian
sako, bawah kubah.
perumnas -kubah yang berada d
atas atap tajug
merupakan kubah
oval
- dilihat dari bentuk
kubah yang bulat
telur dan meluas ke
atas seperti kubah
berbentuk setengah
bola
Jl. Mataram, - adanya 3 atap tajuk
sematang yang ada di bagian
borang, bawah kubah
sako, - Kubah masjid yang
perumnas digunakan pada atas
atap adalah Kubah
Bawang
- dilihat dari bentuk
kubah yang bulat
20

meruncing hingga ke pada puncaknya

8 Masjid Jl. Masuji - adanya 2 atap tajuk


muhajiri raya, yang ada di bagian
n
terminal bawah kubah.
sako, sako, - kubah masjid yang
perumnas digunakan pada atas
atap adalah kubah
setengah lingkaran
- dilihat dari bentuk
kubah yang dipakai
bentuk lingkaran
tetapi bentuk hanya
setengahnya saja

9 Masjid Jami’ Jl. Sriwijaya, Sako, - Atap masjid yang


Al-Aqobah Iii Perumnas
dipakai merupakan
atap segi delapan
tambahan
dengan
atap segi empat yang
mengerucut ke
puncak.

10 Masjid Nurul
Jl. Sematang Borang, Sako,
- Atap masjid yang di
Iman Perumnas pakai merupakan
bentuk limasan
- adanya bentuk
kubah bawang
dibagian atas atap
masjid
11 Masjid Nuraidy Jl. Sematang - Atap masjid
Borang, berbentuk limasan
Sako, yang mengerucut ke
Perumnas atas.

12 Masjid BesarJl. Musi- kubah masjid yang Al-IkhlasRaya Timur,digunakan pada atas
Sako,atapadalahkubah
Perumnasbawang.

- adanya 1 atap tajuk


yang ada di bagian
bawah kubah.

13 Masjid Taqwa Jl. Lematang - adanya 2 atap tajuk


Raya, Sako, yang ada di bagian
Perumnas bawah kubah.
- kubah masjid yang
digunakan pada atas
atap adalah kubah
bawang.
14 Masjid
Jl. Sematang- adanya 2 atap tajuk Borang,yang ada di bagian
Al-Ikhlas
Sako,bawahkubah.

Perumnas - kubah masjid yang


digunakan pada atas
atap adalah kubah
bawang.
15 Masjid Nur Plaju Darat, - Atap masjid
Izzah Kec. Plaju, Kota limasan
berbentuk
yang mengerucut ke
Palembang, atas.
Sumatera
Selatan
16 Masjid Yardan
Jl. Tegal Binangun, Plaju -Darat,
Kubah masjid yang
Fawwaz Kec. Plaju, digunakanadalah

Kubah setengah
lingkaran.
Kota - dilihat dari bentuk
Palembang, kubah yang bulat
Sumatera namun hanya
Selatan setengah bola.

17 Masjid Al Islam
15 Ulu,
Muhammad
Kecamatan Seberang -Ulu
Kubah
I, Kota
masjid yang
Chengho Palembang, digunakanadalah

Kubah setengah
lingkaran.

- dilihat dari bentuk


Sumatera kubah yang bulat
Selatan namun hanya
setengah bola.

18 Masjid
Jl. Lettu Nur 2 atap tajuk Karim yang ada di bagian Kadir, bawah kubah
- adanya
Iman Karang Jaya,- kubah masjid yang Kec.digunakan pada ata
Gandus,atapadalahkuba

Kota bawang.
Palembang,

19 Masjid Jami’Jl. Kemang- Atap masjid yang AmaliaManis,digunakan berbentuk


Kemangkubah oval.
Manis, Kec.- dilihat dari bentuk

Ilir Bar. Ii, kubah yang bulat


Kota Palembang, Sumatera
telur dan meluas ke
Selatan atassepertikubah

berbentuk setengah
bola

20 Jl.Masjid
Telaga,Raya
30 Ilir, Kec. Ilir Bar. Ii, Kota
- Kubah
Palembang,
masjid yang
Taqwa Sumatera digunakanadalah

Kubah setengah
lingkaran.

- dilihat dari bentuk


kubah yang bulat
Selatan namun hanya
setengah bola.

21 MasjidJl.- adanya 2 atap tajuk NurussalamPoliteknik,yang ada di bagian


Bukit Lama,bawahkubah.
Kec. Ilir Bar.- kubah masjid yang

I, Kota digunakan pada atas


Palembang atap adalah kubah
setengah bola.

22 Masjid Jl. Sultan Mas Mansyur


- Kubah masjid yang
Baitullah No.361, digunakanadalah

Kubah setengah
lingkaran.

Bukit Lama, - dilihat dari bentuk


Ilir Barat I, kubah yang bulat
Palembang namun hanya
setengah bola.
23 Masjid NurulLorong- adanya 1 atap tajuk IslamAman,yang ada di bagian
Talangbawahkubah.
Bubuk, Kec.- kubah masjid yang

Plaju, Kota digunakan pada atas


Palembang atap adalah kubah
setengah bola.

24 Jalan
Masjid Mesjid, Komperta, Kecamatan
Darul Plaju,
- Kubah masjid yang
Ridhwan Komperta,
digunakan adalah
Kubah 3/4 lingkaran.
- dilihat dari bentuk

kubah yangbulat
Kec. Plaju,
namun hanya 3/4
Kota
Palembang bola bahkan nyaris
lingkaran penuh.

25 Jl. Kapten Abdullah, Plaju Ulu, Kec.


Masjid Plaju,masjid yang
- Kubah
Kota
Kauman digunakanadalah

Kubah setengah
lingkaran.

- dilihat dari bentuk


Palembang
kubah yang bulat
namun hanya
setengah bola.
26 MasjidTalang Bubuk, Kec. Plaju, -Kota
Kubah masjid yang
Darrusalam Palembang digunakanadalah

Kubah setengah
lingkaran.

- dilihat dari bentuk


kubah yang bulat
namun hanya
setengah bola.
25

27 Masjid Al Lorong Talang Kemang- 1,


Kubah masjid yang
Mustaqim Plaju Ulu, digunakan adalah
Kubah Bawang
- dilihat dari bentuk
Kec. Plaju, kubah yang bulat
Kota meruncing hingga ke
Palembang pada puncaknya

28 Masjid Jamik Jl. DI. - Kubah masjid yang


Plaju Panjaitan No.48, Plaju
digunakan adalah
Kubah Bawang
Ilir, Kec. - dilihat dari bentuk
Plaju, Kota kubah yang bulat
Palembang meruncing hingga ke
pada puncaknya
29 Majid Habibaturrahm
Jl. Kapten Abdullah, Plaju
- Kubah
Ilir, masjid yang
an Kec. Plaju, digunakanadalah

Kubah setengah
lingkaran.
Kota - dilihat dari bentuk
Palembang kubah yang bulat
namun hanya
setengah bola.
30 Lorong - adanya
MasjidAr
3 atap tajuk Darurruham yang ada di bagian a, Plaju Ulu, baw
Kec. Plaju, - Kubah
ruhamamasjid yang

Kota digunakan pada atas


Palembang, atap adalah Kubah
Sumatera Bawang
Selatan - dilihat dari kubah
30119 bulat pada meruncing
puncaknya

Sumber : Penulis 2020


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Dari rangkaian pembahasan dan analisis tipologi yang telah dilakukan


terhadap beberapa objek pada atap bangunan masjid. Merujuk kepada temuan dan
pembahasan hasil penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka dapat
dirumuskan suatu kesimpulan. Sementara itu, mengingat jenis pendekatan
penelitian, maka kesimpulan hanya berlaku untuk kasus masjid yang diteliti.
Berikut beberapa tipologi bentuk atap masjid di Kota Palembang,
diantaranya:
5.1 Tipologi bentuk atap kubah Masjid di Kota Palembang
Berikut masjid yang memakai atap kubah:

Tabel 5.1 Daftar Masjid atap kubah di Kota Palembang

No Bentuk Atap Nama Masjid Lokasi Penjelasan


1 Majid Al-Ikhlas Jl. Raflesia,
- Kubah masjid yang
Sako,
digunakan adalah
Perumnas
Kubah Bawang
- dilihat dari bentuk
kubah yang bulat
meruncing hingga ke
pada puncakny
2 Masjid Yardan Fawwaz
Jl. Tegal Binangun,- Kubah masjid yang
Plaju Darat, digunakanadalah

Kubah setengah
Kec. Plaju,
lingkaran.
Kota
- dilihat dari bentuk
Palembang
kubah yang bulat
, Sumatera
namun hanya setengah
Selatan
bola.

26
27

3 15 Ulu, Kecamatan
Masjid Al Islam Muhammad Seberang -Ulu
Chengho Kubah
I, Kota
masjid yang
Palembang, digunakanadalah

Kubah setengah
lingkaran.

- dilihat dari bentuk


Sumatera kubah yang bulat
Selatan namun hanya setengah
bola.

4 Jl. Telaga,
Masjid Raya Taqwa30 Ilir, Kec. Ilir Bar.
- Kubah
Ii, Kotamasjid yang
Palembang, digunakanadalah

Kubah setengah
lingkaran.

- dilihat dari bentuk


Sumatera kubah yang bulat
Selatan namun hanya setengah
bola.

5 Masjid Jl. Sultan Mas Mansyur


- Kubah masjid yang
Baitullah No.361, digunakanadalah

Kubah setengah
lingkaran.

Bukit - dilihat dari bentuk


Lama, Ilir kubah yang bulat
Barat I, namun hanya setengah
Palembang bola.

6 Masjid jami’Jl. Brigjen- kubah masjid yang adhahasan kasim,digunakan pada ata
sako,atapadalahkuba
perumnassetengah lingkaran

- dilihat dari bentuk


kubah yang dipakai
lingkaran tetapi
hanya setengahnya
7 Jalan
Masjid Mesjid, Komperta, Kecamatan
Darul Plaju,
- Kubah masjid yang
Ridhwan Komperta,
digunakan adalah
Kubah 3/4 lingkaran.
- dilihat dari bentuk

kubah yangbulat
Kec. Plaju,
namun hanya 3/4
Kota
bola bahkan nyaris
Palembang
lingkaran penuh.

8 Jl. Kapten Abdullah, Plaju Ulu, Kec.


Masjid Plaju,masjid yang
- Kubah
Kota
Kauman digunakanadalah

Kubah setengah
lingkaran.

- dilihat dari bentuk


Palembang
kubah yang bulat
namun hanya
setengah bola.
9 MasjidTalang Bubuk, Kec. Plaju, -Kota
Kubah masjid yang
Darrusalam Palembang digunakanadalah

Kubah setengah
lingkaran.

- dilihat dari bentuk


kubah yang bulat
namun hanya
setengah bola.
10 Masjid Al Lorong Talang Kemang- 1,
Kubah masjid yang
Mustaqim Plaju Ulu,
digunakan adalah
Kubah Bawang
- dilihat dari bentuk

Kec. Plaju, kubah yang bulat


Kota meruncing hingga ke
Palemban pada puncaknya
g
11 Masjid Jamik Jl. DI.- Kubah masjid yang
Plaju Panjaitan
digunakan adalah
No.48, PlajuKubah Bawang
Ilir, Kec. - dilihat dari bentuk
Plaju, Kota kubah yang bulat
Palembang meruncing hingga ke
pada puncaknya
12 Majid HabibaturrahmJl. Kapten - Kubah masjid yang
an digunakanadalah
Abdullah,
PlajuIlir, Kubahsetengah
lingkaran.
Kec.Plaju,
Kota - dilihat dari bentuk
Palembang kubah yang bulat
namun hanya
setengah bola.
Sumber : penulis 2020

5.2 Tipologi bentuk atap limasan kerucut Masjid di Kota Palembang


Berikut masjid yang memakai atap limasan kerucut:

Tabel 5.2 Daftar Masjid limasan kerucut di Kota Palembang - Google Maps

No Bentuk Atap Nama Masjid Lokasi Penjelasan


1 Masjid Nuraidy Jl. Sematang - Atap masjid
Borang, berbentuk limasan
Sako, yang mengerucut ke
Perumnas atas.

2 Masjid Nur Plaju Darat, - Atap masjid


Izzah Kec. Plaju, Kota berbentuk limasan

yang mengerucut ke
Palembang, atas.

Sumber : penulis 2020


30

5.3 Tipologi bentuk atap limasan segi delapan di Kota Palembang


Berikut masjid yang memakai atap segi delapan:

Tabel 5.3 Daftar Masjid segi delapan di Kota Palembang - Google Maps

No Bentuk Atap Nama Masjid Lokasi Penjelasan


1 Masjid Jami’ Jl. Sriwijaya, - Atap masjid yang
Al-Aqobah Iii Sako, dipakai merupakan
Perumnas atap segi delapan
dengan tambahan
atap segi empat
yang mengerucut
ke puncak.

Sumber : Penulis
2020

5.4 Tipologi bentuk atap Kombinasi di Kota Palembang


Berikut masjid yang memakai atap segi delapan:

Tabel 5.4 Daftar Masjid atap kombinasi di Kota Palembang - Google Maps

No Bentuk Atap Nama Masjid Lokasi Penjelasan


1 MasjidJl. Arjuna raya, multiwahana
- Kubah masjid yang
al-muntaha , sako,
digunakan adalah
Kubah Bawang
- dilihat dari bentuk

perumnas kubah meruncing ke


pada puncaknya
- adanya atap limas
yang berada di

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


31
bawah kubah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


2 Masjid Jl. Siaran, - Kubah masjid yang
baiturrahman sakosako, perumnas
digunakan adalah
Kubah Bawang
- dilihat dari bentuk
kubah yang bulat
meruncing hingga ke
pada puncaknya
- adanya atap limas
yang berada di
bawah kubah

3 Masjid Jl. Bukit - adanya atap limas


al- ringgit iv, yang berada di
munawaroh
sapta marga, bawah kubah
perumnas -kubah yang berada d
atas atap tajug
merupakan kubah
oval
- dilihat dari bentuk
kubah yang bulat
telur dan meluas ke
atas seperti kubah
berbentuk setengah
bola
Lorong - adanya 2 atap tajuk
4 Masjid
bersatu, yang ada di bagian
baiturrahman
sako, bawah kubah.
sako
perumnas -kubah yang berada d
atas atap tajug
merupakan kubah
oval
- dilihat dari bentuk
kubah yang bulat
telur dan meluas ke
atas seperti kubah
berbentuk setengah
bola
5 Masjid Jl. Mataram, - adanya 3 atap tajuk
al- sematang yang ada di bagian
mukhlisin borang, sako, bawah kubah
perumnas - Kubah masjid yang
digunakan pada atas
atap adalah Kubah
Bawang
- dilihat dari bentuk
kubah yang bulat
meruncing hingga ke
pada puncaknya

6 Masjid Jl. Masuji - adanya 2 atap tajuk


muhajiri raya, yang ada di bagian
n
terminal bawah kubah.
sako, sako, - kubah masjid yang
perumnas digunakan pada atas
atap adalah kubah
setengah lingkaran
- dilihat dari bentuk
kubah yang dipakai
bentuk lingkaran
tetapi bentuk hanya
setengahnya saja
7 Masjid Nurul
Jl. Sematang- Borang, Sako, yang di pakai merupakan
Atap masjid
Iman Perumnas
bentuk limasan

- adanya bentuk
kubah bawang
dibagian atas atap
masjid

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


8 Masjid Besar
Jl. Musi Raya Timur, Sako,
- Atap yang dipakai
Al-Ikhlas Perumnas
masjid merupakan
atap limas.
- adanya 1 atap tajuk
yang ada di bagian
bawah kubah.

9 Masjid Taqwa Jl. Lematang - adanya 2 atap tajuk


Raya, Sako, yang ada di bagian
Perumnas bawah kubah.
- kubah masjid yang
digunakan pada atas
atap adalah kubah
bawang.
10 Masjid
Jl. Sematang- adanya 2 atap tajuk Borang,yang ada di bagia
Al-Ikhlas
Sako,bawahkubah.

Perumnas - kubah masjid yang


digunakan pada atas
atap adalah kubah
bawang.
11 Jl.Masjid
Lettu -Nur
adanya
Iman2 atap tajuk Karim yang ada di bagian Kadir, bawah
Karang Jaya,- kubah masjid yang Kec.digunakan pa
Gandus,atapadala

Kota bawang.
Palembang
,
34

12 MasjidJl.- adanya 2 atap tajuk NurussalamPoliteknik,yang ada di bagian


Bukit Lama,bawahkubah.
Kec. Ilir Bar.- kubah masjid yang

I, Kota digunakan pada atas


Palembang atap adalah kubah
setengah bola.

13 Masjid NurulLorong- adanya 1 atap tajuk IslamAman,yang ada di bagian


Talangbawahkubah.
Bubuk, Kec.- kubah masjid yang

Plaju, Kota digunakan pada atas


Palembang atap adalah kubah
setengah bola.

14 Lorong - adanya
MasjidAr
3 atap tajuk Darurruham yang ada di bagian a, Plaju Ulu,
Kec. Plaju, - Kubah
ruhamamasjid yang

Kota digunakan pada atas


Palembang atap adalah Kubah
, Sumatera Bawang
Selatan - dilihat dari kubah
30119 bulat pada meruncing
puncaknya

Sumber : Penulis 2020


DAFTAR PUSTAKA

Kalsum NU, 2013. [Review] Tradisi Penyalinan Nakah Islam


Palembang:ditinjau dari perspektif ekonomi.
Aufa Naimatul, 2010. [Review] Journal of Islamic Architecture Volume 1
Issue.
Wahyudin Supeno, Perpustakaan Masjid, Pembinaan dan
Pengembangannya,ed. Abdul Hamid, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, Cetakan I, 1984), hal. 1.
Moh. E. Ayyub, Manajemen Masjid (Cet. I, Jakarta: Gema Insani Press,
1996), h. 7-8.
Wazir, Zuber Angkasa dkk, 2020. Arsitektur Yang Islami. Discussion Paper.
NoerFikri Palembang.
Farraz, 2018. Berbagai macam bentuk kubah masjid.
Satuma, 2019. Pilihan kubah masjid recomended.
Arief Rizal, 2019. Kubah Masjid Enamel Dan Galvalum Murah.
Anugerah, 2019. Macam-macam bentuk kubah masjid yang di jadikan
pilihan.
Indokarya, 2018. Pembuat Kubah Majid di Bandung.
Rofiq Mochamad N, 2016. Menyikapi arti setiap sisi bangunan masjid
Gomang.
Sudarmajdi, 2014. PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 10, No. 1
Krishna Mahendra, 2019. Masjid Cheng Ho Purbalingga Punya kubah
berbentuk segi delapan.
Riady Ahmad S, 2018. Masjid dan ragam Atapnya.
Bildeco, 2018. Solusi agar atap dak beton tidak gampang bocor.
Sudikno Antariksa, 2018. Arsitektur dalam dinamika Ruang, Bentuk dan
Budaya.. hal.1
Setyoaji S Ashar, 2015. Tipologi, Integrasi dan Konservasi pada Bangunan
Pendidikan sebagai Cagar Budaya. Hal.22.
Dosen Pendidikan 2, 2020. Penelitian Kualitatif.
Burhan Bungin, 2005, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: 2005), 10.
Raju Nim, 2019. Perhitungan Curah Huhan di Kota Palembang. Hal.2.

Arvi Argyantoro, Puthut Samyahardja, Dan Ida Medawaty. Dampak


Kenaikan Air Sungai Di Kota Palembang.
Marzuki, 2000. Metodologi Riset. Yogyakarta: PT Prasetia Widia Pratama.
Arikunto, Prosedur Penelitian …, hlm., 149.
Qodriyah khodijah, 2018. Hubungan Diplomatik Iran. Hal.36.
Ratna Dewi, 2016. Indahnya Ciri Khas bangunan Masjid di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai