• Bell shaped thorax karena hipoaeration • Biasanya simetris dan bilateral • Hypoaeration pada non-inflated lung • Hyperinflation excludes HMD • Granularitas disebabkan bronkiolus yang dipenuhi udara dikelilingi oleh alveoli yang mengalami atelektasis Dalam inspirasi yaitu diafragma setinggi iga belakang 8-10, foto simetris (ujung iga anterior kanan dan kiri terhadap midvertebra berjarak sama, jantung serupa buah pir dan letaknya lebih ke kiri dengan apex membulat diatas diafragma, corakan bronkus dan pembuluh darah tidak melebihi ¼ lapang paru bagian medial, kedua lapangan paru bersih, tulang dan jaringan lunak tidak menunjukkna kelainan. FOTO THORAX Grade 1 :
• gambaran bintik retikulogranular pada transparansi paru
“homogenous ground glass shadowing”
Grade 2 :
• gambaran bintik retikulogranular disertai air bronkogram,
Grade 3 :
• gambaran grade 2 disertai hilangnya batas jantung dan diafragma
karena “alveolar shadowing”
Grade 4 :
• gambaran white lung, opasitas homogen pada paru
Kanan (ground glass appearance) kiri (air broncogram) Grade 1 Grade 2 Grade 3 Grade 4 Air bronchograms (panah hitam). Fisura minor sedikit menebal (panah putih). Bell-shaped thorax, volume paru berkurang, Diffused reticulogranular pattern, Air bronchogram di perifer Moderately severe respiratory distress syndrome (RDS). Bintik retikulogranuler lebih jelas dan lebih uniform, air bronchogram meningkat. Buntik retikulogranuler tersebar di kedua lapang paru, , air bronchogram prominen, batas jantung hilang. Area kistik pada paru kanan menunjukan dilatasi alveoli (PIE) Komplikasi SDD. Setelah terapi ventilasi terjadi bronkopulmonary displasi a dengan discrete linear dan cystic radiolucent air collection di paru kanan. Komplikasi RDS. Foto AP menunjukan tension pneumothorax kanan dengan herniasi paru kanan lobus atas melewati midline. Transient tachypnea of the newborn (TTN). Hiperaeration ciri khas TTN. Bilateral reticulogranular densities pada TTN cepat hilang setelah diberikan ventilasi hilang dalam 3 hari Meconium aspiration syndrome. Air trapping; diffuse, opasitas nodular kasar; dan area fokal emfisema yang membedakannya dari RDS dimana opasitas nya difuse pada RDS. Paru menunjukan gambaran hiperaerated. Airbronchogram (panah) HMD DAY 1 HMD (KANAN) NORMAL CXR (KIRI) HMD GRADE 4 HMD DENGAN PULMONARY INTERSTITIAL EMPHYSEMA Silverman-Anderson Score Necrotizing enterocolitis Definition
• An idiopathic coagulation necrosis and
inflammation of the intestine in a neonatal patient Clinical Manifestations • Bell’s staging criteria Stage I (suspected NEC)
Stage II (definite NEC)
Stage III (advanced NEC, severely ill)
IIIA (without perforation) IIIB (with perforation) Clinical manifestations • Stage I • Systemic signs • Temp instability, increased A/B’s, lethargy • Increased residuals, • Intestinal Signs mild abdominal distention, emesis • Radiological signs • Normal or mild dilatation or ileus Clinical Manifestations Stage II • Systemic signs • Same as Stage I with metabolic acidosis and mild thrombocytopenia • Intestinal signs • Same as Stage I with decreased bowel sounds and abdominal tenderness • Radiologic signs • Intestinal dilatation, ileus and pneumatosis intestinalis Clinical Manifestations Stage III (A & B) • Systemic signs • Same as II plus hypotension, severe apnea, DIC, neutropenia, anuria • Same as II with generalized • Intestinal signs peritonitis, marked tenderness and distention, and abdominal wall erythema
• Same as II with portal vein gas,
• Radiologic signs definite ascites pneumoperitoneum Radiologic findings • Generalized bowel distention (earliest sign) • Pneumatosis Intestinalis • Pneumoperitoneum • Large distended immobile loop on repeated x-rays (persistant loop sign) (may indicate a gangrenous loop of bowel) • Gasless abdomen (perforation and peritonitis) • Portal venous air Intestinal pneumositis Pneumonia peritonium HPS (Hypertrophic pyloric stenosis) Richa Hesty Putri Pratiwi Karakteristik • HPS merupakan penebalan idiopatik dari otot pilorik pada neonatus yang menyebabkan obstruksi lambung yang progresif. • Biasanya terjadi pada bayi yang berusia 2- 12 minggu. • Laki-laki : perempuan = 4-5 : 1 • Etiologi maasih belum jelas Gambaran Klinis • Muntah-muntah pada bayi yang sebelumnya dapat makan. • Penurunan berat badan. • Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan palpable olive sign yang spesifitasnya 97% di tangan orang yang berpengalaman. Gambaran Radiologi • Pada foto polos abdomen, terdapat gambaran lambung yang distensi berlebihan serta distribusi udara dalam usus yang berkurang. Gambaran lambung yang distensi juga disebut single bubble sign, walaupun terkadang dapat memberikan gambaran double bubble. Lambung dapat terlihat kolaps tanpa gambaran udara jika bayi baru saja muntah-muntah (Lanj…) • Pada Fluoroskopi, HPS memberikan gambaran - Caterpillar stomach : motilitas lambung yang berlebihan. - Tram track atau string sign yang berasal dari barium di dalam saluran yang sempit. - Teat atau beak dari gambaran barium yang memasuki saluran pilorus. (Lanj…) USG merupakan pemeriksaan terpilih, ketika gambaran klinis mengarah pada diagnosis HPS. Gambaran USG yang menyokong HPS : Ketebalan otot pilorik > 3mm Panjang saluran pilorus > 16mm Diameter pilorus >15mm Hiperperistaltik lambung yang disertai lumen yang terobliterasi Single Bubble Double Bubble String Sign USG TB PNEUMONIA LOBARIS PNEUMONIA Tumor wilms
Modalitas: X-ray polos abdomen
menunjukkan sisi massa abdomen yang sangat besar tanpa kalsifikasi internal yang menggusur loop usus ke kiri. Deposit metastasis terlihat di dasar paru-paru bilateral Ureteropelv ic Junction Obstruction Morbus Hirsprung Hernia Diafragmatika Hernia Diafragmatika