Anda di halaman 1dari 37

ANALISIS LERENG

DENGAN METODE
NUMERIK
HANDIKA NUGRAHA
212150018
GEOMEKANIKA 2
PENDAHULUAN

 Lereng merupakan suatu permukaan tanah atau


batuan yang miring dan memiliki suatu sudut
tertentu terhadap bidang horisontal.

 Kemantapan (stabilitas) lereng merupakan suatu


faktor yang sangat penting
PRINSIPNYA

Tanah dan batuan dalam keadaan setimbang

Distribusi tegangan tidak terganggu

Penggalian,penimbunan,pengangkutan,erosi, dll

Tanah & Batuan mencari keseimbangan baru

LONGSORAN
Persoalan kestabilan lereng merupakan salah satu
persoalan yang sering dihadapi pekerjaan konstruksi
dalam pertambangan maupun rekayasa sipil. Pada saat
ini terdapat sejumlah metode analisis dan program
komputer yang digunakan dalam analisis kestabilan
lereng mulai dari yang sederhana seperti metode
kesetimbangan batas sampai dengan yang rumit seperti
metode numerik.
Faktor yang mempengaruhi
kestabilan lereng

 Sifat Fisik---bobot isi (ϒ)


 Kuat Geser—Sudut gesek dalam (Φ) dan kohesi (c)
 Struktur Geologi—Mayor dan Minor Diskontinu
 Geometri Lereng
 Kondisi Air tanah
 Faktor-faktor luar—Getaran akibat blasting,beban alat
mekanis yang beroperasi,dll.
Dalam menganalisis suatu lereng perlu mengetahui sifat
fisik dan sifat mekanik. Untuk itu perlu dilakukan
pengujian laboratorium. Data sifat fisik dan sifat
mekanik akan sangat berpengaruh dalam stabilitas suatu
lereng.

Longsoran yang terjadi pada tanah & pasir (<10Mpa)


umumnya adalah longsoran busur (circular failure).
Sedangkan untuk batuan adalah longsoran bidang,
longsoran baji, dan longsoran topling.
Numerical Method

Metode konvensional hanya cocok digunakan untuk menganalisis


lereng yang relatif sederhana. Untuk lereng dengan
mekanisme keruntuhan yang cukup komplek, lereng dengan
material yang bersifat anisotropi, lereng yang mempunyai
karakteristik tegangan-regangan yang nonlinier, metode
konvensional tidak dapat memberikan hasil analisis yang
memuaskan. Oleh sebab itu pada kasus-kasus yang rumit
tersebut untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, maka
analisis kestabilan lereng harus dilakukan dengan
menggunakan metode numerik.
Beberapa keuntungan lain dari penggunaan metode numerik
dalam analisis kestabilan lereng antara lain yaitu:

 Dapat digunakan untuk menganalisis lereng dengan


mekanisme longsoran yang komplek.

 Kondisi tegangan dan regangan yang ada pada lereng dapat


dimasukkan dalam perhitungan kestabilan lereng.

 Berbagai macam kriteria keruntuhan baik yang linear


maupun nonlinier dapat digunakan.

 Efek perkuatan pada lereng dapat dimasukkan dengan


mudah dalam analisis kestabilan lereng.
Secara garis besar terdapat dua pendekatan yang digunakan untuk
menyelesaikan persoalan geomekanika yaitu:
 Pertama, batuan atau tanah dianggap sebagai suatu massa yang kontinu
atau menerus (Metode Kontinum)
 Kedua, batuan atau tanah dianggap sebagai suatu benda yang tidak
kontinu/tidak menerus (Metode Diskontinum).
 Ketiga,Metode Hybrid/Campuran.
Metode Kontinum

Metode kontinum sangat cocok digunakan untuk


menganalisis kestabilan lereng tanah, lereng batuan
yang masif, dan lereng batuan dengan rekahan yang
sangat intensif. Analisis kestabilan lereng dengan
metode kontinum dapat dilakukan dengan menggunakan
dua metode sebagai berikut:
 Metode beda hingga (Finite-difference method)
 Metode elemen hingga (Finite-element method).
 Boundary Element Method.
Finite Difference Method
(FDM)
Metode beda-hingga berdasarkan pembagian domain
kedalam sejumlah sekumpulan simpul yang saling
berkaitan dimana sistem persamaan diferensial
pengatur diterapkan. Sistem persamaan diferensial
pengatur yaitu persamaan kondisi kesetimbangan,
hubungan tegangan-regangan dan hubungan regangan-
perpindahan. Salah satu pendekatan yang digunakan
dalam analisis kestabilan lereng dengan metode beda-
hingga adalah metode pengurangan kekuatan geser.
Prinsip dari metode pengurangan kekuatan geser yaitu
kekuatan geser material nilainya dikurangi secara
bertahap sampai terbentuk suatu mekanisme
keruntuhan pada lereng. Pengurangan parameter kohesi
(c) dan sudut gesek (Φ) dapat dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut:
Finite Element Method (FEM)
 Dalam metode elemen-hingga domain dari daerah
yang dianalisis dibagi kedalam sejumlah zone-zone
yang lebih kecil. Zone-zone kecil tersebut
dinamakan elemen. Elemen-elemen tersebut
dianggap saling berkaitan satu sama lain pada
sejumlah titik-titik simpul. Perpindahan pada
setiap titik-titik simpul dihitung terlebih
dahulu,kemudian dengan sejumlah fungsi
interpolasi yang diasumsikan, perpindahan pada
sembarang titik dapat dihitung berdasarkan nilai
perpindahan pada titik-titik simpul. Selanjutnya
regangan yang terjadi pada setiap elemen dihitung
berdasarkan besarnya perpindahan pada masing-
masing titik simpul. Berdasarkan nilai regangan
Terdapat dua pendekatan yang umum digunakan
dalam analisis kestabilan lereng dengan
menggunakan metode elemen hingga, yaitu:
 Metode Pengurangan Kekuatan Geser (Strength
reduction method)
 Metode Penambahan Gravitasi
Prinsip dari metode penambahan gravitasi yaitu nilai gravitasi dinaikkan
secara bertahap sampai terbentuk suatu mekanisme keruntuhan pada
lereng. Faktor keamanan dalam pendekatan ini didefinisikan sebagai
berikut.

dimana g actual adalah konstanta gravitasi (9.81 kN/m3) serta g limit adalah
nilai gravitasi yang tepat menyebabkan terjadi suatu keruntuhan pada lereng.
Metode Diskontinum

Metode diskontinum mengasumsikan domain dari daerah


yang dianalisis merupakankumpulan dari blok-blok yang
saling berinteraksi satu sama lainnya, blok-blok tersebut
dapat mengalami pembebanan dari gaya-gaya luar serta
dapat mengalami pergerakan atau perpindahan dalam
rentang waktu tertentu. Permodelan diskontinum cocok
diterapkan pada lereng dimana mekanisme
keruntuhannya dikontrol oleh adanya bidang-bidang
takmenerus. Metode ini kadang-kadang juga disebut
sebagai metode elemen diskrit (discrete element).
Dasar dari metode elemen diskrit adalah penerapan sistem persamaan
kesetimbangan dinamik untuk setiap blok batuan, kemudian sistem
persamaan tersebut diselesaikan dengan memenuhi beberapa kondisi
batas mengenai interaksi dan pergerakan dari blok blok dapat dipenuhi,
seperti yang diilustrasikan pada Gambar di bawah. Metode elemen diskrit
juga dapat memasukkan adanya interaksi nonlinear yang terjadi diantara
blok.
Karakteristik utama dari metode diskrit element yaitu
 Sebuah elemen dapat mengalami perpindahan
translasional maupun rotasional,serta dapat terlepas
atau terpisah ikatannya dari elemen lainnya.
 Kondisi kontak atau persentuhan diantara elemen akan
dirubah dan disesuaikan pada setiap proses perhitungan
berlangsung.
Distinct Element Method
Ditemukan oleh cundal dengan menggunakan asumsi
- Massa batuan sebagai blok yang tidak menerus yang dapat saling
berinteriaksi dan terdeformasi
- Hukum gaya perpindahan untuk interaksi, dan hukum pergerakan untuk
menentukan perpindahan blok dalam kondisi tidak setimbang
- Deformasi ditentukan dari proses diskritisasi dari blok-blok ke beberapa
element
- Sangat cocok untuk keruntuhan translasional, dan lereng yang dikontrol
oleh bidang-bidang diskontinu
Discontinous Deformation
Analysis (DDA)
Merupakan metode yang dkembangkan oleh Shi (1993) dan
cukup memuaskan untuk longsorang
gelinciran,gulingan,atau jatuhan pada lereng dengan
massa batuan tidak menerus.
- dapat memodelkan suatu deformasi yg cukup besar, dan
dapat mensimulasikan keruntuhan gabungan diantara
blok-blok yang berhubungan.
Particle Flow Codes (PFA)

 Suatu massa batuan diasumsikan gabungan dari suatu


partikel bulat dengan kontak gelinciran geser.
 gugusan partikel bulat juga dapat saling terikat dengan
kekuatan ikat tertentu.
 hukum perpindahan dari setiap partikel dan hukum
gaya-perpindahan pada setiap kontak di antara partikel.
 Digunakan untuk memodelkan suatu aliran yang
berbutir,pergerakan translasional, rekahan yang terjadi
pada batuan utuh maupun simulasi dari respon lereng
terhadap gaya dinamik. PFC juga dapat digunakan untuk
simulasi dalam ukuran makro pada blokblokbatuan yang
mengandung rekahan-rekahan dan sesar, maupun untuk
simulasi skala mikro dari kontak antar butiran partikel.
Metode Campuran (Hybrid)
 Merupakan metode campuran antara

 Sangat akurat karena menggabungkan 2 metode dalam menganalisis


kelongsoran
 Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai