Anda di halaman 1dari 31

HIFEMA

Evan Regar / 0906508024


odlarmed.com
drugline.org
Hifema
• Terisinya kamera okuli anterior (COA)
oleh sel darah merah.
 Mikrohifema: suspensi eritrosit tanpa
mebentuk lapisan darah
Etiopatogenesis
• Trauma
• Iatrogenik (intraoperatif / postoperatif)
• Spontan
• Neovaskularisasi: DM, iskemi,
sikatriks
• Neoplasma: Rb, melanoma maligna
• Hematologi: leukemia, hemofilia,
vWD, farmakologi: aspirin, warfarin

Sheppard JD. Hyphema. [Internet]. Updated: 2011 Mar 19, Cited: 2013 Mar 19.
Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview
Peningkatan transien TIO akibat kompresi
anteroposterior + ekspansi bidang ekuatorial 
distorsi struktur intraokular  pembuluh darah
di iris dan badan silier mengalami gaya regang 
ruptur dan pembentukan hifema.
Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophtalmology. A systematic approach.
Seventh edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011
Chraibi F, Bhallil S, Benatiya I, Tahri H. Hyphema revealing retinoblastoma
in childhoot. A case report. Bull. Soc. Belge Ophtalmol. 2011(318): 41-3
• Kebanyakan hifema  grade I
(termasuk mikrohifema)
• 40% membentuk bekuan yang
menempel ke stroma iris, 10% kontak
dengan endotel kornea
• 71% robekan pada pembuluh darah
korpus siliaris bag. anterior
• Durasi umum hifema tanpa komplikasi:
5-6 hari sebelum resoprsi
Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W,
Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins; 2006
Tanda dan Gejala
• Turunnya AV, nyeri, sakit kepala,
fotofobia, adanya riwayat trauma /
percideraan pada mata (tumpul
umumnya)
• Pemeriksaan dengan pen-light maupun
slit-lamp  warna dan tinggi hifema
(dari tepi bawah)

Oldham GW. Hyphema. [Internet]. Cited: 2013 Mar 19. Available


from: http://eyewiki.aao.org/Hyphema
Yang Harus Diperhatikan
• Anamnesis trauma (non-trauma) 
penatalaksaan holistik
• Riwayat anemia sel sabit  obstruksi
trabekula lebih tinggi (pemeriksaan: Hb
elektroforesis)
• Sickle cell erythrocyte  mampu
mengoklusi trabekula dengan lebih
efektif!

Oldham GW. Hyphema. [Internet]. Cited: 2013 Mar 19. Available


from: http://eyewiki.aao.org/Hyphema
Klasifikasi
Grade Keberadaan darah di COA
1 < 1/3
2 1/3 sampai ½
3 Lebih dari ½
4 Total (Penuh)
a.k.a blackball /
8-ball hyphema
Oldham GW. Hyphema. [Internet]. Cited: 2013 Mar 19. Available
from: http://eyewiki.aao.org/Hyphema
drhem.com
Komplikasi
•  TIO akut  glaukoma traumatik
• Perdarahan ulang / 2o hemorrhage
• Sinekia posterior (iritis)
• Sinekia anterior (pada hifema >9 hari)
• Corneal blood staining (pada hifema
total +  TIO)  dapat menghilang
berbulan-bulan sampai 2 tahun
lamanya
• Glaukoma kronik (late-onset glaucoma)
• Atrofi optik
Glaukoma Traumatik
• Pada umumnya hifema tidaklah
berbahaya, namun  TIO dapat terjadi.
Prediksi kejadian  TIO sbb:
o <1/2 COA  insidens 4% (insidens
komplikasi 22%, AV>6/18 78%)
o >1/2 COA  insidens 85% (insidens
komplikasi 78%, AV>6/18 28%)

Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophtalmology. A systematic approach.


Seventh edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011
Glaukoma Traumatik
24 jam Hari 2-6 Hari 7 dst

•  TIO • Penuruna • Kembalin


akut n TIO ya TIO ke
• Plugging subnorm tingkat
trabekula al akibat normal
oleh berkuran (atau
eritrosit gnya sedikit
dan fibrin produksi meningka
akueous t)
humor

Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W,
Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins; 2006
Perdarahan Sekunder
• Terjadi pada 22% hifema (terutama grade 3
dan 4);
• 1/3 perdarahan sekunder mengakibatkan
hifema total!
• Akibat lisis dan retraksi clot dan fibrin yang
sebelumnya mengoklusi pembuluh darah yang
mengalami jejas
Sickle cell trait Penggunaan salisilat,
antiplatelet
AV <20/200 Penanganan >24 jam
Lebih dari Grade II

Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophtalmology. A systematic approach.


Seventh edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011
Atrofi Optik

5 hari pada 50 mmHg; 7 hari pada 35 mmHg;


pada sickle: 2-4 hari pada 35 mmHg
Terjadi atrofi optik  AV <20/400 ireversibel
Corneal Blood Staining

http://dro.hs.columbia.edu/corblood.htm
Slit-lamp photo illustrating conjunctival injection, corneal edema with Descemet membrane folds,
and a 1 mm hyphema after blunt force trauma from an airbag deployment.
Iris neovascularization in a patient with proliferative diabetic retinopathy with a resultant
spontaneous hyphema.
Manajemen
• Konservatif:
• Limited ambulation, elevasi kepala 30-45o
(VA, evaluasi, cegah kontak dengan endotel
kornea dan trabekula)
• Eye patch (pada mata cidera)
• Sedasi (hiperaktif / pediatrik)
• Analgesik (asetaminofen dan/atau kodein)
• Follow up: AV, TIO, regresi hifema

SKDI 2006 Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W,
Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins; 2006
Manajemen (2)
• Kontrol TIO
• Antiglaukoma topikal: timolol, latanoprost,
brimonidin
• Masih tinggi: CA inhibitor topikal
• Masih tinggi: Sistemik CA inhibitor
(asetazolamid 20 mg/kg/hari) terbagi 4,
pada TIO >22 mmHg
• Masih tinggi: agen osmotik (manitol IV 1,5
g/kg in 10% 2dd; atau gliserol oral) pada
TIO>35 mmHg

Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W,
Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins; 2006
Manajemen (3)
• Cegah perdarahan sekunder
• Asam aminokaproat/ACA (anti-plasmin):
100(50) mg/kg @ 4 jam (max. 30 g), PO, 5
hari   insidens rebleeding
Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma:
• ACA diberikan pada <75% hifema (lebih
ruptures and bleeding. In: Tasman dari itu, retensi klot tidak efektif)
W, Jaeger E. Duane’s
ophtalmology. Philadelphia: • ACA topikal  uji klinis membuktikan
Lippincott Williams & Wilkins; efektivitas setara dengan ACA oral
2006
(sistemik)
• Steroid topikal  terbukti menurunkan
perdarahan sekunder dan cegah uveitis
anterior (Dexamethasone 0,1%)
Manajemen (4)
• Indikasi rawat:
• Hifema grade II atau lebih (karena
berpotensi perdarahan sekunder)
• Sickle cell
• Trauma tembus okuli
• Pasien yang tidak patuh terhadap
pengobatan
• Ada riwayat glaukoma sejak awal

Sheppard JD. Hyphema. [Internet]. Updated: 2011 Mar 19, Cited:


2013 Mar 19. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview
Manajemen (5)
• Termasuk total hifema  tetap perawatan
medikal terlebih dahulu
• Indikasi bedah:
• Corneal blood staining
• Sickel cell trait (TIO>24 mmHg >24 jam)
• Hifema >50% COA lebih dari 9 hari (cegah
sinekia anterior)
• Hifema total, IOP>50 mmHg >4 hari
• Hifema total/>75% COA, IOP >25 mmHg >6
hari (cegah corneal blood staining)
Sheppard JD. Hyphema. [Internet]. Updated: 2011 Mar 19, Cited:
2013 Mar 19. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview
Prognosis
• Kerusakan struktur mata lainnya
• Apakah terjadi perdarahan sekunder
• Apakah terjadi komplikasi lain: glaukoma,
corneal blood staining, atrofi optik

• Hifema grade I: 80% AV >6/12


• Hifema grade II-III: 60% AV >6/12
• Hifema total: 35% AV >6/12

Sheppard JD. Hyphema. [Internet]. Updated: 2011 Mar 19, Cited:


2013 Mar 19. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai