Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 8

Anggota:

1.Patmitra Sari (28)


2.Puspita Ayu Sabilillah (29)
3.Satya Adi Prihananta (30)
FUNGI

 Fungi(jamur) adalah organisme eukariotik


yang bersel tunggal atau banyak dengan
tidak memiliki klorofil.
REPRODUKSI FUNGI

 Seperti yang telah saya jelaskan tadi sahabat,


jamur terbagi atas dua, yaitu uniseluler(besel
tunggal) dan multiseluler), nah keduanya ini
memiliki cara berkembang biak yang berbeda.
 Jamur uniseluler berkembangbiak secara
aseksual dengan membentuk tunas, dan secara
seksual dengan membentuk spora askus.
Sedangkan jamur multiseluler yang terbentuk dari
rangkaian sel membentukbenang seperti kapas,
yang disebut benang hifa.
KESIMPULAN

 Kesimpulan :Reproduksi jamur unseluler:


Aseksual(Membentuk tunas, membentuk spora)
 Seksual(membentuk spora askus)
 Reproduksi jamur multiseluler:
Aseksual(Fragmentasi, zoospoa, konidia)
 Seksual(Inti jantan dan inti betina bertemu,
akhirnya membentuk spora askus atau spora
basidium)
KLASIFIKASI JAMUR
 1.Divisi Zygomycota

 Tubuh Zygomycota terdiri dari benng hifa yang bersekat


melintang, ada pula yang tidak bersekat melintang. Hifa
bercabang-cabang banyak dan dinding selnya mengandung
kitin.
.
 2.Divisi Ascomycot

 Ciri Khusus dari jamur Ascomycota adalah dapat menghasilkan spora askus
(askospora), yaitu spora hasil repoduksi seksual, berjumlah 8 spora yang
tersimpan di dalam kotak spoa. Kotak spora ini menyerupai kantong
sehigngga disebut askus, untuk mengetahui bentuk dan stuktu askus
dibutuhkan pengamatan yang teliti.
 3. Divisi Basidiomycota

 Jamur Basidiomycota umumnya merupakan jamur makroskopik,


dapat dilihat dengan mata karena ukuannya yang besar. Pada
musim penghujan dapat kita temukan pada pohon, misalnya
jamur kuping, jamur pohon, atau di tanah yang banyak
mengandung bahan oganik, misalnya jamur barat.
 4.Divisi Deuteromycota

 Telah dibahas sebelumnya bahwa jamu yang epoduksi seksualnya


menghasilkan askus digolongkankedalam Ascomycota dan yang
menghasilkan basidium digolobgkan kedalam Basidiomycota. Akan tetapi
belum semua jamu yang dijumpai di alam telah diketahui cara repoduksi
seksualnya. Kira-kira terdapat sekitar 1500 jenis jamur yang belum
diketahui cara reproduksi seksualnya. Akibat dari hal ini Tidak ada yang
bisa menggolongkan 1500 jamur tersebut. Jamur yang demikian untuk
sementara waktu digolongkan k dalam Deuteromycota atau “jamur tak
tentu”. Jadi Deuteromycota bukanlah penggolongan yang sejati atau
bukan takson. Jika kemudian menurut penelitian ada jenis dari jamu ini
yang diketahui proses reproduksi seksualnya,maka akan dimasukkan ke
dalam ascomycota atau Basidiomycota. Sebagai cotnoh adalah jamur
oncom yang mula-mula jamur ini berada di divisi deuteromycota dengan
nama Monilla Sithophila. Namun setelah diteliti ternyata jamur ini
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA
WASSALAMUALAIKUM
W.R.W.B

Anda mungkin juga menyukai