Pembimbing :
dr. Bonar L. Tobing, SpOG
Penyaji :
Silvestri, S.Ked
Inkomplit
Hubungan kedua rongga
masih dibatasi oleh peritoneum
viserale, janin belum masuk
rongga abdomen
Sesuai Menifestasi Klinis
Iminens Spontan
(MENGANCAM) (SEBENARNYA)
telah ditolong/didorong oleh dukun/bidan, Pada suatu his yang kuat sekali, pasien
partus sudah lama berlangsung merasa kesakitan yang luar biasa, menjerit
seolah-olah perutnya sedang dirobek
kemudian jadi gelisah, takut, pucat, keluar
tampak gelisah, ketakutan, disertai dengan keringat dingin sampai kolaps.
perasaan nyeri diperut
Pernafasan jadi dangkal dan cepat,
kelihatan haus.
Pada setiap datangnya his pasien
memegang perutnya dan mengerang Muntah-muntah karena perangsangan
kesakitan bahkan meminta supaya peritoneum.
anaknya secepatnya dikeluarkan.
Syok, nadi kecil dan cepat, tekanan darah
Pernafasan dan denyut nadi lebih cepat turun bahkan tidak terukur.
dari biasa.
Keluar perdarahan pervaginam yang
biasanya tak begitu banyak, lebih-lebih
kalau bagian terdepan atau kepala sudah
jauh turun dan menyumbat jalan lahir.
Sesuai Manifestasi Klinis
IMINENS SPONTAN
Ada tanda dehidrasi karena partus
yang lama (prolonged labor), yaitu Kadang-kadang ada
mulut kering, lidah kering dan haus, perasaan nyeri yang
badan panas (demam).
menjalar ke tungkai bawah
His lebih lama, lebih kuat dan lebih dan dibahu.
sering bahkan terus-menerus.
IMINENS SPONTAN
Perasaan sering mau kencing Bila janin sudah keluar dari
karena kandung kemih juga
tertarik dan teregang ke atas, kavum uteri, jadi berada di
terjadi robekan-robekan kecil rongga perut, maka teraba
pada kandung kemih, maka bagian-bagian janin
pada kateterisasi ada hematuri. langsung dibawah kulit
perut dan disampingnya
Pada auskultasi terdengar kadang-kadang teraba
denyut jantung janin tidak
teratur (asfiksia) uterus sebagai suatu bola
keras sebesar kelapa.
Pada pemriksaan dalam dapat
kita jumpai tanda-tanda dari Nyeri tekan pada perut,
obstruksi, seperti oedem porsio,
vagina, vulva dan kaput kepala terutama pada tempat
janin yang besar yang robek.
Sesuai Lokasi
Korpus Uteri
Biasanya terjadi pada rahim yang sudah pernah mengalami operasi,
seperti seksio sesarea klasik (korporal) atau miomektomi.
Serviks Uteri
Biasanya terjadi pada waktu melakukan ekstraksi forsep atau versi dan
ekstraksi, sedang pembukaan belum lengkap.
Kolpoporeksis-Kolporeksis
Robekan – robekan di antara serviks dan vagina.
Kondisi Uterus
Dengan jaringan parut
Ruptur uteri tipe ini lebih sering terjadi pada bekas parut seksio
sesarea.
Peristiwa ini jarang timbul pada uterus yang telah dioperasi seperti
histerotomi, histerorafi, miomektomi
Jaringan parut bekas trauma
Pernah miomektomi
Grandemultipara
Kelainan letak
Disproporsi cephalo-pelvic
Distosia
Induksi
Stimulasi partus
Ekstraksi bokong
Ekstraksi cunam
PATOFISIOLOGI
Pada umumnya uterus terbagi atas dua bagian besar: korpus uteri dan serviks uteri.
Batas keduanya disebut ismus uteri (2-3cm) pada uterus yang tidak hamil. Bila
kehamilan sudah kira-kira kurang lebih 20 mg, dimana ukuran janin sudah lebih besar
dari ukuran kavum uteri, maka mulailah terbentuk SBR dari ismus ini.
Ismus---------------------------------
Serviks-------------------------------
------------------ Serviks
Bandl’s ring
Batas antara korpus yang kontraktil dan SBR yang pasif disebut lingkaran
dari Bandl.
Lingkaran Bandl ini dianggap fisiologik bila dijumpai 2-3 jari di atas simfisis,
bila meninggi maka kita harus waspada terhadap kemungkinan adanya
ruptura uteri mengancam (RUM).
Normal:
Kontraksi uterus – retraksi- SAR menebal -SBR menipis –
janin terdorong kebawah – lingkaran retraksi yg membatasi
2 segmen meninggi (fisiologis)– janin turun.
Dengan obstruksi:
His- kontraksi SAR-rahim tertarik ke
proksimal-distal semakin tipis – serviks
tetap dipegang oleh ligamen – Bandl’s ring
– ruptur iminens – SBR robek – his – ruptur
spontan
DIAGNOSIS
• Anamnesis
– Nyeri abdomen dapat tiba-tiba, spt disayat pisau
– Riwayat paritas tinggi
– Pembedahan pada uterus sebelumnya
– Keluar sedikit darah pervaginam
• Pemeriksaan umum
– Takikardi, nadi kecil-cepat-tidak teraba
– Hipotensi
– Nafas dangkal dan cepat
• Inspeksi
– Bandl’s ring
– Ibu gelisah karena his kuat berkelanjutan
Periksa dalam :
Jari-jari tangan dalam pemeriksa bisa meraba permukaan rahim dan dinding perut
yang licin
Dapat meraba pinggir robekan, biasa bagian depan SBR
Dapat memegang usus halus dan omentum majus melalui robekan uterus
Dinding perut ibu dapat ditekan menonjol ke atas oleh ujung jari tangan dalam
Keteterisasi
Hematuri yang hebat karena robekan pada kandung kemih
Pemeriksaan abdomen
Perubahan kontur uterus tiba-tiba
Kontraksi uterus berhenti mendadak
Bunyi denyut jantung bayi tiba-tiba menghilang
Abdomen lunak
Nyeri lepas
Pemeriksaan pelvis
Bagian janin tidak lagi terpalpasi melalui vagina bila janin telah mengalami
ekstrusi ke rongga peritoneum
Kepala janin yang tadinya sudah turun dengan mudah didorong keatas disusul
pendarahan pervaginam
Eksplorasi manual SBU lazim ruptur
KOMPLIKASI
Hipovolemik
Syok
Peritonitis – sepsis
Infeksi
Kematian
PENANGANAN
• Beri cairan isotonik (ringer laktat atau garam fisiologis) 500 ml dalam 15-20 menit dan
siapkan laparotomi
• Lakukan laparatomi untuk melahirkan anak dan plasenta, fasilitas pelayanan kesehatan dasar
harus merujuk pasien ke rumah sakit rujukan
• Bila konservasi uterus masih diperlukan dan kondisi jaringan memungkinkan, lakukan
reparasi uterus
• Bila luka menalami nekrosis yang luas dan kondisi pasien mengkhawatirkan lakukan
histerektomi
• Antibiotika dan serum anti tetanus.
Bila terdapat tanda-tanda infeksi segera berikan antibiotika spektrum luas. Bila terdapat
tanda-tanda trauma alat genetalia/luka yang kotor, tanyakan saat terakhir mendapat tetanus
toksoid. Bila hasil anamnesis tidak dapat memastikan perlindungan terhadap tetanus,
berikan serum anti tetanus 1500 IU/IM dan TT 0,5 ml IM
PROGNOSIS