Anda di halaman 1dari 36

Tip: Use graphics to set the

tone of the speech.

FISIOTERAPI PASCA SECTIO CAESARIA


(BEDAH SESAR)

Enny Fauziah
Tip: The thesis should be clear and bold.
Use powerful images as a background or an
accent to strengthen the thesis statement.

Sectio Caesarea ?
Tip: Keep background details

Cectio Caesarea concise, the audience will not focus


on the speech and the PowerPoint
if there is too much text.

 Kelahiran caesarea adalah melahirkan janin


melalui irisan pada dinding perut (laparatomi) dan
dinding rahim/uterus (histerektomi).

 janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding  [Use this space to place an image that
perut dan dinding Rahim best captures the main idea of the
speech]
 syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat
janin di atas 500 gram

 Operasi ini dilakukan ketika proses persalinan


normal melalui jalan lahir (pervaginam) tidak
memungkinkan karena komplikasi medis tertentu.
Indikasi Sectio Caesarea

 Placenta previa
 Usia ibu
 Riwayat penyakit hipertensi
 Baby giant
 Preeclampsia
 Letak sungsang atau melintang
 Bayi terlilit tali pusar
 Post mature (kehamilan lewat 42 minggu)
 Sectio Caesarea KLASIFIKASI (jenis)
TRANSPERITONEALIS
Sectio Caesarea
 SC klasik / korporal dengan insisi

memanjang pada korpus uteri /

Classical upper segment caesarean

section

 SC Ismika/profunda atau low cervical

dengan insisi segmen bawah rahim/

Lower segment caesarean section

(LSCS)
Tip: Practice the speech enough so that the

SC timing and transitions become natural.

TRANSPERITONEAL

. SC KLASIK/KORPORAL
(Classical upper segment caesarean section )
 Membuat sayatan memanjang
pada korpus uteri
Teknik SC Korporal
• Dinding perut dan peritoneum dibuka pada garis tengah

Dipasang beberapa kain kasa panjang antara dinding perut


dan dinding uterus untuk mencegah masuknya air ketuban
dan darah ke rongga perut

Insisi pada bagian tengah korpus uteri sepanjang 10-12 cm


dengan ujung bawah diatas batas plika vesiko uterina.

Diadakan lubang kecil pada kantong ketuban untuk


menghisap air ketuban sebanyak mungkin

Lubang dilebarkan

Janin dilahirkan dengan tarikan pada kakinya

Setelah lahir, korpus uteri dikeluarkan dari rongga perut untuk


memudahkan tindakan selanjutnya

Suntikkan oksitosin 10 iu dalam dinding uterus

Plasenta serta selaput ketuban dikeluarkan secara manual


Dinding uterus ditutup dengan jahitan catgut

chromic yang kuat dalam dua lapisan;

 lapisan pertama terdiri atas jahitan simpul

 lapisan kedua atas jahitan menerus.

 selanjutnya diadakan jahitan menerus

dengan catgut chromic yang lebih tipis, yang

mengikutsertakan peritoneum serta bagian luar

miometrium dan yang menutup jahitan yang

terlebih dahulu dengan rapih

 akhirnya dinding perut ditutup dengan cara

biasa
Kelebihan

 mengeluarkan janin lebih cepat

 tidak mengakibatkan kompilasi


kandung kemih tertarik

 sayatan bisa diperpanjang kranial atau


kaudal

Kekurangan

 infeksi mudah menyebar secara


intraabdominal karena tidak ada
reperitonealisasi yang baik

 untuk persalinan berikutnya sering


terjadi ruptura uteri spontan
2. SC ISMIKA (PROFUNDA) atau
Lower segment caesarean section
(LSCS)
Dilakukan dengan membuat
sayatan melintang konkaf pada
segmen bawah rahim (low
cervical transversal) kira-kira 10 cm
Kelebihan
 penjahitan luka lebih mudah
 penutupan luka dengan
reperitonealisasi yang baik
 tumpang tindih dari peritoneal flap
baik sekali untuk menahan penyebaran
isi uterus ke rongga peritoneum
 perdarahan kurang dibanding dengan
cara klasik
 kemungkinan ruptur uteri spontan lebih
sedikit
Kekurangan
 luka dapat menyebar ke kiri, kanan
dan bawah sehingga dapat
menyebabkan arteri uterine putus
 keluhan pada kandung kemih
postoperatif tinggi
Teknik SC Ismika

Anestesi spinal, Desinfeksi pada


abdomen dan tahap insisi
Tahap insisi
Gbr. Goresan kulit melintang

Gbr. insisi pada lemak, sub kutan, fasia dan otot


Gbr. otot rektus dipisahkan dari
fasianya
sampai terlihat kandung kemih

Gbr. Membuka peritoneum dan melebarkannya


secara melintang untuk menghindari kandung kemih
Gbr. Plika uterovesikalis diangkat dengan forseps diseksi dan diinsisi
menggunakan gunting ke kiri dan ke kanan. Kandung kemih didorong ke bawah

 Gbr. Insisi pada segmen bawah rahim dan kemudian diperluas


dengan memakai kedua jari telunjuk
Gbr. teknik lainnya adalah dengan menggunakan
gunting melengkung, dan otot uterus dipisahkan dengan
mendorong menggunakan gunting (bukan memotong
dengan gunting). Teknik ini biasanya bermanfaat bila
seksio dilakukan setelah persalinan yang lama, jadi
segmen bawah uterus sudah sangat menipis
Gbr. Mengeluarkan kepala janin

Gbr. Teknik alternatif dengan


forcep khususnya pada kepala
letak tinggi
Gbr. Mengeluarkan plasenta

Gbr.Jahitan dimulai dari sudut kiri kemudian kanan

Gbr. Jahitan lapis kedua dilakukan dengan arah sebaliknya


Gbr.Luka ditutup lapis demi lapis
Hasil akhir SC Ismika
Komplikasi SC
PADA IBU

 Infeksi puerperal
 Perdarahan
 Luka kandung kemih,
 Emboli paru
 Kemungkinan ruptura uteri spontan
pada kehamilan mendatang
PADA FETUS

 Anestesi spinalAPGAR SCORE (Heart Rate, Respiratory


effort, Muscle Tone, Reflex Irritbility, Colour) rendah dan
relatif menyebabkan asidosis janin

 RDS (Respiratory Distress Syndrom)


Anaesthesia

 Uterine nerve supply and


nerve transmission
Spinal (subarachnoid) and epidural anaesthesia
MASALAH FISIOTERAPI

 Pada Ibu:
 Pencegahan Infeksi
 Percepatan Penyembuhan Luka
 Percepatan penyembuhan regio anaestesi (lumbal)
 Percepatan optimalisasi fungsi sistem urinaria dan digestive
 Muscle pump (ekstremitas iferior dan abdomen)
 Sistem kardiorespirasi
 ADL

 Pada bayi
 RDS (Respiratory Distress Syndrom)
 APGAR SCORE (Heart Rate, Respiratory effort, Muscle Tone, Reflex Irritbility,
Colour)
Nasihat pasca SC

 Dianjurkan jangan hamil kurang dari 1 tahun pascaoperasi


 Kehamilan berikutnya ANC yang baik dan benar
 Falsafah yang dianut “once a cesarean not always a cesarean”
kecuali panggul sempit atau DKP
Post operasi

 Hari ke -1
 Check kesadaran
 Check tingkat nyeri
 Ceck anesthesia
 insisi
 posisi yang diperbolehkan
 Hari ke -3
 Latihan duduk
 Breathing exercise
 Circulatory exercise
 Hari ke -4
 Ambulasi ke tempat yang dekat
 Abdominal exercise
 Abdominal support  coughing
 Breathing exercise
 Pelvic floor exercise
Fisioterapi saat diruang pemulihan
Saat Penderita Belum Sadar Saat Penderita Sudah Sadar :

Tujuan pelaknsanaan FT
Tujuan pelaksanaan FT  melonggarkan jalan napas,
 membantu mempercepat kesadaran dan  merelaksasi otot secara general,
pengeluaran sisa narkose;  mengeluarkan sisa narkose jika masih ada,
Modalitas FT berupa Latihan Pernapasan  melancarkan sirkulasi darah,
 Posisi penderita dengan berbaring atau  mencegah terjadinya thrombosis
berbaring miring; Jenis latihan
 Posisi FTs dengan berada disamping dengan  Latihan Pernapasan dimulai Saat Fase Inspirasi Posisi
posisi tangan diatas dada penderita penderita: Crook lying, duduk, dan berdiri.
 Saat inspirasi tangan FTs sudah ada di atas dada  Yang paling penting diperhatikan dan dilaksanakan
penderita, saat sepertiga akhir ekspirasi FTs pemberian tekanan atau fiksasi pada daerah perut
memberi sedikit tekanan dan getaran pada bekas operasi untuk mencegah terputusnya jahitan
operasi atau menghindari rasa sakit.
daerah dada penderita;
 Kemudian dilanjutkan dengan Fase Ekspirasi
 Latihan ini dilakukan 2x/hari (pagi dan sore)
hingga pasien sadar.  Posisi penderita: Berbaring, setengah berbaring
dengan pinggul fleksi, dan posisi duduk.
Fisioterapi saat di bangsal perawatan

Tujuan FT
 Memelihara jalan napas Latihan  Mencegah dan membebaskan
pernapasan dengan metode diafragma, perlengketan jaringan berkas operasi
abdominal, dan apikal dengan menggunakan teknik manipulasi
bersifat lokal melalui friksi (Menggerus)
 Mengurangi rasa nyeri  Latihan napas dan  Menambah jarak sendi
IR(Sinar inframerah)
 Menambah kekuatan otot dan
mengajarkan keseimbangan
Pernapasan Abdomen/Perut
Pernapasan Diafragma
 Posisi tangan : satu tangan di dada bagian atas,
 Posisi tangan : 1 tangan di dada bagian atas,
dan satunya lagi dibawah tulang rusuk paling
dan satunya lagi dibawah tulang rusuk (di otot
bawah.
diafragma)
 Cara: Tarik nafas melalui hidung hingga menarik
 Cara: Tarik nafas melalui hidung hingga tangan
napas dengan mengalirkan udara ke dalam
bisa merasakan gerakan perut menggembung.
perut agar tangan bisa merasakan gerakan
Disaat yang sama, pastikan tangan pada dada
perut menggembung. Disaat yang sama,
tidak bergerak. Hembuskan nafas melalui
pastikan tangan pada dada tidak bergerak.
mulut, rasakan pergerakan perut kearah
kontraksikan otot perut. Hembuskan udara dari
bawah. Dada tidak bergerak layaknya perut.
dalam perut saat membuang napas. Katupkan
 Lakukan: 3-4x/hari selama : 5-10 menit. bibir saat membuang napas Lakukan: 3-4x/hari
selama : 5-10menit.
Latihan pernafasan perut atau abdominal
breathing exercise
 Posisi tangan : Sikap berbaring terlentang
kedua tangan di samping badan,
 kedua kaki ditekuk pada lutut dan santai.
Bentuk latihan pernapasan perut dan letakkan  Mengurangi rasa nyeri  Latihan napas dan
tangan kiri di atas perut. IR(Sinar inframerah)
 Cara : lakukan pernafasan diafragma, yaitu
tarik nafas melalui hidung, tangan kiri naik ke  Mencegah dan membebaskan perlengketan
atas mengikuti dinding perut yang menjadi jaringan berkas operasi dengan menggunakan
naik, hembuskan nafas melalui mulut. teknik manipulasi bersifat lokal melalui friction
 Frekuensi latihan adalah 12-14 per menit.
Lakukan gerakan pernafasan ini sebanyak 8
kali dengan interval 2 menit.
Menambah jarak sendi
 Latihan forced passive movement pada sendi menambah kekuatan otot dan mengajarkan
pelvis, seperti sacroiliaca. keseimbangan
 Friksi Forced passive movemen adalah gerakan  Latihan penguatan otot dasar panggul dan
yang terjadi oleh karena kekuatan dari luar tanpa latihan penguatan otot perut.
diikuti kerja otot tubuh itu sendiri tetapi pada
akhirnya gerakan diberikan penekanan. Pelaksanaannya
 Gerakan ini bertujuan:  berbaring terlentang, gerakan mengangkat
 mengurangi pembentukan perlengketan jaringan kepala dan mengkontraksikan otot-otot perut.
lunak;  Angkat kepala, dagu didekatkan ke dada
 menjaga elastisitas jaringan; tahan sejenak (3 hitungan), lalu dikendurkan
 mengurangi kontraktur; mengurangi nyeri. dan diulangi sampai 8 hitungan.
Tip: If time and format permits it may
be a good idea to add another slide
for questions. It may be as simple as
a title that states “Questions?”

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai