2 .
2 .
5. Distorsi
Gejala terbentuknya bayangan palsu
Terjadi oleh karena di depan atau di belakang
lensa diletakkan diafragma atau cela.benda
berbentuk kisi akan tampak bayangan
berbentuk tong atau berbentuk bantal
Dapat dihilangkan dengan memasang sebuah
cela diantara dua buah lensa
6. Aberasi kromatis:
Terjadi oleh karena fokus lensa berbeda-beda untuk
tiap-tiap warna
Akibatnya bayangan yang terbentuk akan tampak
berbagai jarak dari lensa
Ada dua jenis, yaitu:
Aberasi kromatis aksial/longitudinal: perubahan jarak bayangan
sesuai dengan indeks bias
Aberasi kromatis lateral: perubahan aberasi dalam ukuran
bayangan
Untuk menghilangkan gejala ini digunakan “achromatic
double lens”
Tiga komponen pd pengideraan penglihatan:
Mata memfokuskan bayangan pd retina
Sistem saraf mata yg memberi informasi
ke otak
Korteks penglihatan salah satu bgn yang
menganalisa penglihatan tersebut
Bagian-bagian mata:
Retina:
Terdapat rod (batang) dan Cones
(kerucut)
Rod untuk melihat pd malam hari
Cones melihat pd siang hari
Retina akan melanjut ke saraf optikus
Fovea centralis:
daerah cekung yang berukuran 0,25
mm.
Di tengah-tengah terdapat bintik
kuning (makula lutea)
Kornea
Kornea merupakan lapisan mata paling depan
Berfungsi memfokuskan benda dengan cara
refraksi
Tebalnya 0,5 mm
Lensa
Terdiri dari kristal
Mempunyai dua permukaan dengan jari-jari
kelengkungan 7,8 mm
Fungsinya adalah memfokuskan objek pd
berbagai jarak
Pupil
Di tengah-tengah iris
Fungsinya mengatur cahaya yang masuk
Bila cahaya terang, pupil menguncup
(miosis)
Bila cahaya redup, pupil melebar
(midriasis)
Sistim optik mata serupa dengan
kamera tv, bahkan lebih mahal oleh
karena:
Mata bisa mengamati objek dengan sudut yang
sangat besar
Tiap mata mempunyai kelopak mata dan cairan
lubrikasi
Dalam satu detik dapat memfokuskan objek yang
berjarak 20 cm
Mata sangat efektif pada intensitas cahaya 1010 : 1
Diafragma mata diatur secara otomatis oleh iris
Kornea terdiri dari sel-sel hidup namun
tidak mendapat vaskularisasi
Tekanan bola mata diatur secara otomatis
sehingga mencapai 20 mmHg
Tiap mata dilindungi oleh tulang
Bayangan yang terbentuk oleh mata akan
diteruskan ke otak
Bola mata dilengkapi dengan otot-otot
mata yang mengatur gerakan bola mata
Otot-otot yang berperan dalam menggerakkan
mata:
1. M.rektus medialis: menarik bola mata ke dalam
2. M.rektus lateralis: menarik bola mata
kesamping
3. M.rektus superior: menarik bola mata ke atas
4. M.rektus inferior: menarik bola mata ke bawah
5. M.oblikus inferior: memutar ke samping atas
6. M.oblikus superior: memutar ke samping dalam
Daya akomodasi
Adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan objek
Pd saat melihat jauh, tidak terjadi akomodasi
Makin dekat benda yang dilihat semakin kuat lensa
berakomodasi
Tergantung pada usia, semakin tua semakin
menurun.oleh karena kekenyalan lensa berkurang
Jarak terdekat dari benda agar masih
dapat dilihat dengan jelas dikatakan
benda terletak pada “titik dekat”
(punctum proximum)
Jarak punctum proximum terhadap mata
dinyatakan P (dlm meter), maka 1/p
disebut Ap (axial proximum); pd saat ini
mata berakomodasi sekuat-kuatnya (mata
berakomodasi maksimum)
MATA
Cornea 1.37
Si
Si = - PR
Mata ametropia yang mempunyai P dan r terlalu besar
Bola mata agak gepeng dari normal
Tanpa akomodasi bayangan tak terhingga akan
terletak di belakang retina.
Rabun dekat memiliki punctum procximum lebih
besar dari 25 cm dan titik jauh dapat saja tidak ada
masalah.
Keadaan ini terjadi karena lensa mata tidak dapat
menjadi lebih cembung sebagai mana mestinya
sehingga bayangan benda jatuh dibelakang retina.
HIPERMETROPIA
Si = - PP
1 1 1
50 D
f 0,02
Bila seorang pasien diperiksa oleh seorang dokter,
titik dektanya 0,5 meter dan penderita ingin
membaca pd jarak 0,25 meter.
Pertanyaan:
Berapakah daya akomodasi pasien tersebut ?
Berapakh kekuatan kekuatan lensa agar
penderita dapat membaca pd jarak 0,25 meter?
Jawab:
Kekuatan fokus mata normal
1 1 1
50 D
f 0,02
Fokus mata orang tersebut
1 1 1
2 50 D 52 D
f 0,5 0, 02
Daya akomodasi : 52D – 50 D = 2 D
Untuk melihat benda pd jarak 0,25 meter, maka kekuatan matanya:
1 1 1
4 50 D 54 D
f 0, 25 0, 02
Penderita tersebut harus memakai kaca mata dengan kekuatan:
54 D - 52D = 2 D
VISUS
Menentukan baik buruknya fungsi mata keseluruhan
Untuk menentukan visus, digunakan kartu snellen
Bila pd pemeriksaan diperoleh 20/40 berarti penderita dpt
membaca huruf pd 20 ft sedangkan bagi mata normal
dapat membaca 40 ft, (20 ft = 4 meter)
Rumus : V = d
D
V = visus
d = jarak yg dilihat penderita
D = jarak yg dilihat mata normal
1 = penderita dapat menghitung jari pd
60
jarak 1 meter
1
300 = penderita hanya dapat melihat gerakan
tangan pd jarak 1 meter
E = h.f = h. c/
h = 6, 63*10-34 J.s
C = 3*108 m/s
Penggunaan sinar dalam bidang kedokteran:
A. Sinar tampak
1. Transiiluminasi,untuk mengetahui adanya gejala
hidrosefalus, pneumotoraks, kelainan testes dan
payudara
2. Endoskop, melihat ruang di dalam tubuh
3. Sistoskop,untuk melihat struktur di dalam
kandung kemih
4. Proktoskop, untuk melihat struktur rektum
5. Bronkoskop, untuk melihat bronkus
B. Sinar ungu ultra (ultra violet):
Sterilisasi
Artritis
Pembentukan vitamin D
C. Infrah merah :
Diatermi pd penderita artritis
Untuk menunjukkan aliran vena pd kulit
Fotografi terhadap pupil
D. Sinar biru:
Fototerapi untuk bayi kuning
E. Laser (light amplification by stimulated emission of radiation)
Pd beberapa penyakit mata, sinar laser digunakan untuk
koagulasi darah dan memblokir pembuluh darah vena
Holography (foto tiga dimensi)
Pengobatan kanker
Operasi ( sunatan dengan teknologi laser)
Lasik untuk operasi mata
Laser in Dermatologis (kecantikan)
Penerangan dan Fotometri
Intensitas cahaya (I) suatu sumber cahaya adalah
ukuran kekuatan sumber cahaya menurut mata kita.
Case
Karena mata kurang peka terhadap cahaya warna biru
daripada cahaya hijau , maka sumber cahaya biru
harus mengeluarkan daya yang lebih besar daripada
sumber cahaya hijau, jika kedua sumber cahaya
mendapat kesan yang sama intensitasnya oleh mata
kita .
Sumber Titik Isotropik
r
Jumlah cahaya yang terlihat dan dipancarkan oleh suatu
sumber dinyatakan oleh Flux Pancaran cahaya total F
dari sumber (total luminous flux).
Intensitas cahaya dari suatu sumber cahaya titik
dinyatakan dalam Candela.
Flux yang keluar dari suatu titik sumber cahaya sebesar 1
candela, terpancar ke segala arah sama rata melalui
satu-satuan waktu ruang ( 1 steradian) adalah 1 Lumen
F = .I = 4.I ( Lumen)
Jadi 1 Lumen adalah jumlah flux cahaya yang
dipancarkan oleh sumber cahaya yang intensitasnya 1
candela melalui bidang bola seluas 1 m2.
Iluminasi atau Penerangan (E)
Banyaknya cahaya yang tiba pada suatu luas permukaan.
Jika flux sebesar F tiba pada permukaan A, maka
intensitas penerangan (iluminasi) di tempat itu adalah E
Lm/m2 sering disebut “ foot candle” dan setara dengan
Luks(lux)
Dimana 1 lm/ft2 = 1 ft candle = 10.76 lx
E F
A 4 . I
4 .r 2
I
r2
Kekuatan penerangan yang paling maksimum pada
suatu permukaan akan terjadi bila flux cahaya jatuh
secara tegak lurus permukaan, karena dalam keadaan
demikian flux akan maksimum tiba pada permukaan.
Jika permukaan tidak tegak lurus flux tetapi normal
permukaan membentuk sudut dengan arah flux,
maka tidak semua flux akan menerangi permukaan itu
melainkan
N
Emaks.Cos
Emaks
E1 E2 I1
I2
r1 2
r2
LUP
Alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil
seperi lubang gigi, ruang tenggorokan,telinga
Teriri dari satu lensa positip
Syarat benda dilteakkan 0<So<=f
Perbesaran anguler untuk lup
Ma Sn
f Sn
D X . Sn
f .D
LUP
Siok
Siob Sok
Sob
d = Siob + Sok
Perbesaran total Mikroskop
Mtotal = Mob x Mok
M Siob Sn Sn
tot x
Sob f ok D
BIOAKUSTIK
Kecepatan Gelombang (Bunyi)
Gelombang bunyi timbul akibat terjadinya
perubahan mekanik pada gas, zat cair dan padat
yang merambat dengan kecepatan tertentu.
Bunyi mempunyai hubungan antara Frekwensi (f)
bunyi, panjang gelombang () dan kecepatan (v),
yang secara matematis hubungan itu dapat
dinyatakan dalam rumus
V = xf
Pembagian Frekwensi Bunyi
Berdasarkan frekwensi maka bunyi dibedakan dalam
3 daerah frekwensi
1. 0-20 Hz : Daerah infrasonik, yang termasuk disini
adalah getaran tanah, gempa bumi
2. 20-20.000 Hz : Daerah sonik, yaitu daerah yang
termasuk frekwensi yang dapat didengar (audio
frekwensi)
3. Diatas 20.000 Hz : Daerah ultrasonik
Pembagian frekwensi bunyi mempunyai arti : pengobatan,
diagnosis, nyeri yang ditimbulkan dan sebagainya
1. Frekwensi bunyi antara 0 -20 Hz (Infrasonic)
Frekwensi ini biasanya ditimbulkan oleh getaran tanah, bangunan
maupun truk mobil. Frekwensi lebih kecil dari 20 Hz akan
mengakibatkan perasaan yang kurang nyaman (Discomfort), kelesuan
(Fatique) kadang-kadang menimbulkan perubahan pada penglihatan.
Infrasonik yang mengenai tubuh akan menyebabkan resonansi dan
akan terasa sakit pada beberapa bagian tubuh.
2. Frekwensi antara 20-20.000Hz (Audio Frekwensi)
Dari hasil percobaan diperoleh kepekaan telinga manusia terletak
dalam batas frekwensi bunyi ini.
3. Frekwensi diatas 20.000Hz (Ultrasonik)
Frekwensi ini dalam bidang kedokteran dipergunakan dalam 3 hal
yaitu : pengobatan, destruktif/penghancuran dan diagnosis
P
I
A
Intensitas Bunyi
P
I
A
A = Luas permukaan bola
A = 4r2
Skala Desibel (Nineau Bunyi)
satu bell (1 ninau suara) = 10 log I/Io
1 bell = 10 dB
Satu bell (ninau suara) diatas sering disebut dengan
taraf intensitas yang dinyatakan dengan
Medium1
Medium2
Ao
T
R
Absorb
Azas Dopler
Azas Dopler ini merupakan gejala/peristiwa bunyi dimana
frekwensi bunyi yang terdengar akan berbeda dengan
frekwensi sumber sebagai akibat dari adanya gerakan
relatif antara sumber bunyi dengan pendengar
Fenomena ini secara umum dapat dirumuskan sebagai
berikut
V Vp
fp . fs
V Vs
Contoh soal
Sebuah ambulance bergerak menuju rumah sakit
dengan membawa seorang pasien jika sirene yang
dihasilkan ambulance 640 Hz dan kecepatan mobil
ambulance 20 m/s. Pada saat yang bersamaan seorang
perawat bergerak cepat dengan kecepatan 10 m/s
menjemput pasien hitunglah frekuensi yang didengar
oleh perawat tersebut jika cepat rambat bunyi diudara
pada saat itu 340 m/s?
Ultrasonik Dalam Bidang Kedokteran
1. Magnet Listrik
Apabila batang ferromagenetik dililiti dengan kawat
kemudian dialiri arus listrik, maka akan timbul
gelomabang ultrasonic pada ujung batang
ferromagenet
Fe2O3
2. Piezo Electric
Kristal piezo-electric ditemukan oleh piere cure dan
Jacques. Apabila kristal piezo-electric dialiri arus
listrik, maka lempengan kristal akan mengalami
vibrasi sehingga timbul frekwensi ultra, demikian pula
vibrasi kristal akan menimbulkan arus listrik.
Berdasarkan sifat itu maka kristal piezo-electric
dipakai sebagai teransduser pada ultrasonography
(USG)
Daya Ultrasonik
Frekwensi dan daya Ultrasonik yang dipakai dalam
bidang kedokteran menurut kebutuhan, apabila
Ultrasonik digunakan untuk diagnostic maka
frekwensi yang digunakan sebesar 1MHz sampai 5
MHz dengan daya 0,01w/cm2. apabila daya Ultrasonik
ditingkatkan sampai 1w/cm2 akan dipakai sebagai
pengobatan, sedangkan untuk merusak jaringan
kanker dipakai daya 103 w/cm2
Prinsip Penggunaan Ultrasonik
Ultrasonik sama dengan gelombang bunyi hanya saja
frekwensi lebih tinggi dan mempunyai efek :
1. Mekanik
Yaitu membentuk emulsi asap/awan dan disintegrasi beberapa
benda padat, dipakai untuk menentukan lokasi batu empedu
2. Panas
Nelson Heerich dan Krusen, menunjukkan bahwa sebagain
Ultrasonik mengalami refleksi pada titik yang bersangkutan,
sedangkan sebagian lagi pada titik tersebut mengalami
perubahan panas. Pada jaringan bisa terjadi pembentukan
rongga dengan intensitas yang tinggi
3. Kimia
Gelombang Ultrasonik menyebabkan proses
oksidasi dan terjadi hidrolisis pada ikatan
polyester
4. Efek Biologis
Efek yang ditimbulkan Ultrasonik ini merupakan
gabungan dari berbagai efek misalnya akibat
pemanasan yang dapat menimbulkan pelebaran
pembuluh darah. Selain itu Ultrasonik
menyebabkan peningkatan permeabilitas
membrane sel dan kapiler serta merangsang
aktifitas sel sesuai hokum Van’t Hoff otot
mengalami Paralyse dan sel-sel hancur bakteri,
virus dapat mengalami kehancuran. Selain itu
menyebabkan keletihan pada tubuh manusia
apabila daya Ultrasonik ditingkatkan
Ultrasonik sebagai Pelengkap Diagnosis
Kristal prezo electric yang bertindak sebagai
transduser mengirim gelombang ultrasonik mencapai
suatu dinding (bidang) pemantul, kemudian
gelombang bunyi dipantulkan dan diterima oleh
transduser tersebut pula. Transduser yang menerima
gelombang pantul akan diteruskan ke amplifier
berupa gelombang, listrik, kemudian gelombang
tersebut ditangkap oleh monitor (display) atau CRT
(osiloskop).
Gambaran yang diperoleh CRT tergantung pada
teknik yang dipergunakan
Ada 3 macam metode dalam memperoleh gambaran
yaitu
1. A Skanning
2. B Skanning
3. M Skanning
HAL-HAL YANG DIDIAGNOSIS DENGAN ULTRASONIK
1. A Skanning
Dipergunakan untuk mendiagnosa tumor otak (echo
encephalo graphy), memberi informasi tentang penyakit-
penyakit mata, daerah atau tempat yang dalam dari bola mata,
menentukan apakah cornea atau lensa yang opaque atau ada
tumor-tumor retina.
2. B. Skanning
Untuk memperoleh informasi struktur dalam tubuh
manusia.misalnya seperti hati, lambung, usus, mata, mamma,
jantung janin.
Untuk mendeteksi kehamilan sekitar 6 minggu, kelainan
uterus/kandung peranakan dan kasus-kasus perdarahan yang
abnormal serta abortus yang sedang berlangsung.
Lebih banyak memberi informasi daripada sinar-X dan sedikit
resiko yang terjadi. Contoh deteksi kista
3. M. Skanning
Memberi informasi tentang jantung, valvuta jantung,
pericardial effiusion (timbunanan zat cair dalam
kantong jantung)
M Skanning mempunyai kelebihan yaitu dapat
dikerjakan sembari pengobatan berlangsung untuk
menunjukkan kemajuan dalam pengobatan