Anda di halaman 1dari 30

A.

Keperawatan sebagai profesi memiliki :


1. Bentuk Praktik yang dilandasi oleh standar
profesi, standar pelayanan dan SPO
2. Teknologi keperawatan yang perlu terus
dikembangkan.
3. Prinsip pelayanan yang berorientasi pada
keselamatan pasien
4. Kode etik yang perlu diterapkan dalam
memberikan asuhan keperawatan
5. Didukung oleh fungsi tata kelola klinis pelayanan
keperawatan
PERAWAT
 Kompetensi, Kewenangan & penugasan
 Kode etik
 Mengikuti CPD
 Aman dalam melakukan tugas
B. Tantangan pelayanan keperawatan
 MDGs 2015
 Akreditasi RS (SNARS Edisi I)
 BPJS 2014
PMK No 49 Tahun 2013
 Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari
tenaga ahli atau profesi yang dibentuk untuk
memberikan pertimbangan strategis kepada
pimpinan rumah sakit dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan kesehatan.
 Komite keperawatan mempunyai fungsi utama
mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme
keperawatan/kebidanan sehingga pelayanan asuhan
keperawatan/kebidanan kepada pasien diberikan
secara benar (ilmiah) sesuai standar dan evidence
based sesuai kode etik profesi serta diberikan oleh
perawat/bidan yang kompeten dengan kewenangan
yang jelas sesuai bidangnya masing-masing.
 Komite Keperawatan merupakan kelompok
profesi tenaga keperawatan
 Dalam struktur fungsional berada di bawah
Kepala/Direktur RS.
 Bertanggungjawab langsung kepada
kepala/Direktur RS.
 Bekerja sama & berkoordinasi dengan Kabid
keperawatan serta saling memberikan
masukan tentang perkembangan profesi
keperawatan & kebidanan
 Ketua
 Wakil ketua
 Sekretaris
 Bendahara
 Sub komite kredensial
 Sub komite mutu keperawatan
 Sub komite etika dan disiplin profesi
keperawatan
1. Pendidikan min. S1 Keperawatan
2. Masa kerja min. 5 Tahun
3. Mempunyai kemampuan kepemimpinan
4. Mempunyai pengalaman Klinik Min. 5 Tahun
5. Mampu berkomunikasi secara baik
6. Jujur dan memiliki loyalitas yang tinggi
terhadap profesi keperawatan
Proses Kredensial bertujuan menjamin tenaga
keperawatan kompeten dalam memberikan
pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien
sesuai dengan standar profesi.

Tahapan Kredensial
1. Review
2. Verifikasi
3. Evaluasi dokumen
TUGAS SUB KOMITE KREDENSIAL
1. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis &
buku putih keperawatan (white paper).
2. Menyusun buku putih (white paper) yang
merupakan dokumen persyaratan terkait
kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap
jenis pelayanan keperawatan & kebidanan sesuai
dgn standar kompetensinya
3. Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial
dari bagian SDM
4. Merekomendasikan tahapan proses Kredensial
5. Sub komite membuat laporan seluruh proses
Kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan
untuk diteruskan ke Kepala/Direktur Rumah Sakit.
6. Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinik
bagi setiap tenaga keperawatan.
7. Melakukan Kredensial ulang secara berkala
MEKANISME KERJA
SUB KOMITE KREDENSIAL

1. Mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup


kompetensi sesuai area praktik yang ditetapkan
oleh RS
2. Menyusun Kewenangan Klinis dengan kriteria
sesuai dengan persyaratan Kredensial dimaksud.
3. Melakukan assesmen kewenangan klinik dengan
berbagai metode yang disepakati
4. Memberikan laporan hasil Kredensial sebagai
bahan rekomendasi memperoleh penugasan
klinik dari Direktur/ Kepala RS.
5. Memberikan rekomendasi kewenangan klinia
untuk memperoleh penugasan klinik dari
Direktur/Kepala rumah sakit.
6. Melakukan pembinaan dan pemulihan
kewenangan klinik secara berkala
7. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai
waktu yang di tetapkan
TUJUAN
Memastikan mutu profesi tenaga keperawatan
sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan
dan kebidanan yang berorientasi kepada
keselamatan pasien sesuai kewenangannya.
Tugas Sub Komite Mutu Profesi
1. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan
sesuai area praktik.
2. Merekomendasikan perencanaan pengembangan
profesional berkelanjutan tenaga keperawatan.
3. Melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan.
4. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai
kebutuhan
Mekanisme Kerja

1. Koordinasi dengan bidang keperawatan untuk


memperoleh data dasar tentang profil tenaga
keperawatan di RS sesuai area praktiknya
berdasarkan jenjang karir;
2. Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi yg
berasal dari data Sub-komite Kredensial
sesuai perkembangan IPTEK & perubahan
standar profesi.
3. Merekomendasikan perencanaan CPD kepada
unit yang berwenang
4. Koordinasi dengan praktisi tenaga keperawatan
dalam melakukan pendampingan sesuai
kebutuhan.
5. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan
6. Menyusun laporan kegiatan sub komite untuk
disampaikan kepada Ketua Komite Keperawatan.
Tujuan
1. Tenaga keperawatan menerapkan prinsip etik
dalam memberikan asuhan keperawatan &
asuhan kebidanan.
2. Melindungi pasien dari pelayanan yg diberikan
oleh tenaga keperawatan yg tidak profesional.
3. Memelihara & meningkatkan profesionalisme
tenaga keperawatan.
Tugas Sub Komite
Etik Dan Disiplin Profesi

1. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga


keperawatan;
2. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi
tenaga keperawatan;
3. Melakukan penegakan disiplin profesi
keperawatan & kebidanan;
4. Merekomendasikan penyelesaian masalah
pelanggaran disiplin dan masalah etik dalam
kehidupan profesi & asuhan keperawatan & asuhan
kebidanan
5. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis
dan/atau clinical appointment (surat Penugasan
Klinis).
6. Memberikan pertimbangan dalam mengambil
keputusan etis dalam asuhan keperawatan & asuhan
kebidanan
MEKANISME KERJA
1. Melakukan prosedur penegakan disiplin
profesi
2. Membuat keputusan
Pengambilan keputusan pelanggaran etik
profesi dilakukan dengan melibatkan
panitia Adhoc.
3. Melakukan tindak lanjut keputusan
4. Menyusun laporan kegiatan sub komite untuk
disampaikan kepada Ketua Komite Keperawatan.
5. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi
tenaga keperawatan
 Peraturan internal staf keperawatan
merupakan peraturan penyelenggaraan
profesi staf keperawatan dan mekanisme tata
kerja Komite Keperawatan
 RS wajib menyusun peraturan internal staf
keperawatan. Peraturan internal staf
keperawatan disusun oleh Komite
Keperawatan dan disahkan oleh Kepala/
Direktur Rumah Sakit.
 Peraturan internal staf keperawatan sbg dasar
hukum yang sah bagi Komite Keperawatan
dan Kepala/Direktur Rumah Sakit dlm
pengambilan keputusan tentang staf
keperawatan.
 Berbeda untuk setiap rumah sakit dan tidak
mengatur pengelolaan rumah sakit.
Pengaturan utamanya ttg izin praktik staf
keperawatan, mekanisme mempertahankan
dan pendisiplinan profesi keperawatan.
 PENDAHULUAN
 BAB I KETENTUAN UMUM
 BAB II TUJUAN
 BAB III KEWENANGAN KLINIS
 BAB IV PENUGASAN KLINIS
 BAB V KOMITE KEPERAWATAN
 BAB VI RAPAT
 BAB VII SUBKOMITE KREDENSIAL, MUTU PROFESI, ETIKA
DAN DISIPLIN PROFESI
 BAB VIII PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS
 BAB IX TATA CARA REVIEW DAN PERBAIKAN PERATURAN
 INTERNAL STAF KEPERAWATAN
 BAB X PENUTUP
 Pembinaan dan pengawasan thdp
penyelenggaraan Komite Keperawatan RS
minimal mencakup:
◦ Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Komite
Keperawatan
◦ Dokumen manajemen mutu pelaksanaan Komite
Keperawatan
◦ Sistem dan program Kredensial tenaga
keperawatan
◦ Sistem dan program peningkatan mutu profesi
◦ Sistem dan program pembinaan etik dan disiplin
profesi
 Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehaatn
tentang Komite Keperawatan RS maka setiap rumah
sakit agar membentuk Komite Keperawatan
sehingga tata kelola klinis dapat terselenggara
dengan baik dan benar
 Rumah Sakit yg telah memiliki Komite Keperawatan
harus menyesuaikan dengan Peraturan ini dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak
diundangkannya Peraturan Menteri Kesehatan ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai