Anda di halaman 1dari 32

ACARINA

CLASIFICATION
Dr. Bambang Heru
Budianto, MS.
• Phylum : Arthropoda
Subphylum : Chelicerata
Class : Arachnida
Subclass : Acari/Acarina
Consist of 3 superordo and 7 ordo
• Superordo Anactinotrichida (Parasitiformes) consist of 3
ordo : Holothyrida, Ixodida dan Mesostigmata
• Superordo Opilioacariformes consist of ordo
Opilioacarida (=Notostigmata)
• Superordo Actinotrichida (Acariformes) consist of 3 ordo
: Ordo Prostigmata, Astigmata dan Oribatida
(=Cryptostigmata)
ORDO OPILIOACARIDA

 Opilioacarida is ordo with app 20 specieses and


distributed in Afrika, Asia. Australia, Amerika
Tengah and Eropa
 This Ordo consist of big size acarina (1.500-2.300
µm), can be met in under stones or litter.
 Long and slimy legs, with blue striped, legs length
1 and 4 are longer than their body length
 Haired cuticle
 Pit body located after podosoma
 Have 4 pairs stigmata dorsolateral
ORDO OPILIOACARIDA
ORDO HOLOTHYRIDA

 Big Predatory acarina (2.000-7.000 µm) life in


litter and land hemisfer southern.
 Consist of 30 spesieses or more and entered to 9
genera and 3 familias, and app 160-320 spesieses
world.
 Idiosoma is ovoid
 Dorsal part is leyered by one curve shield with
short and solid setae coat .
ORDO HOLOTHYRIDA
 terdapat 2 pasang stigmata lateral yang
membuka pada daerah antar coksa (sehingga
dulu diberi nama Tetrastigmata)
 Shield pada organ kelamin betina terdiri atas 4
bagian yang jelas, yaitu shield pregenital kecil
yang terletak lebih ke anterior, sepasang shield
laterogynal yang terletak lateral dan shield
postgenital persegi besar yang terletak posterior
 Subcapitulum memiliki 6 pasang setae atau lebih
dan sepasang corniculi hitam.
 Distodorsum tarsus I mempunyai suatu rongga
mirip organ Haller’s pada tick.
ORDO IXODIDA
 Umumnya merupakan tick yaitu parasit vertebrata
berukuran besar (1.700-12.700 µm)
 Sekitar 880 spesies telah dikenal dan tersebar
dalam 12 genera serta 3 famili
 Pada nimfa dan dewasa, dekat kaki IV dijumpai
sepasang stigmata sehingga oleh karena itu disebut
sebagai Metastigmata.
 Tick ini dicirikan oleh adanya hipostome berlengan
dibagian ventral dan sebaris dentikel melengkung
dibagian lateral yang berguna dalam berpegangan
pada inang
 Banyak spesies tick adalah vektor berbagai
penyakit dan penting dalam kesehatan veteriner
serta manusia
ORDO IXODIDA
ORDO ORIBATIDA
 Tungau yang berukuran sedang (200 – 1.200 µm)
dan umum dijumpai dalam tanah dan serasah
 Kebanyakan memakan fungi dan bagian tanaman
yang membusuk serta penting peranannya dalam
dekomposisi dan pembentukan tanah.
 Beberapa spesies membelanjakan sebagian
waktunya atau seluruh hidupnya pada bagian-
bagian aerial suatu tanaman.
 Diketahui sekitar 11.000 spesies yang terbagi dalam
1.100 genera dan 150 famili
 Tungau oribatid memiliki idiosoma yang sangat
tersklerotisasi dan tidak didapati stigmata yang
menyolok (sehingga disebut pula sebagai
Cryptostigmata)
ORDO ORIBATIDA
 Prodorsum memiliki sampai 6 pasang setae yang
meliputi sepasang sensilla yang tumbuh dari
bagian dasar konical yang disebut bothridium
 Chelicerae chelate-dentate.
 Infracapitulum memiliki 2 sampai 3 pasang setae
adoral dan 4 sampai 7 setae infracapitular, dan
dari pasangan setae tersebut, satu pasang setae
yang disebut rutella berukuran lebih membesar.
Dari ke empat ordo di atas, hanya tungau dari
ordo Mesostigmata, Prostigmata dan Astigmata
yang umumnya didapati atau dilepas di rumah
kaca dan mempunyai kepentingan ekonomi di
rumah kaca.
Tungau-tungau hama yang menyerang
tanaman di rumah kaca termasuk dalam ordo
Prostigmata dan Astigmata
Prostigmata meliputi beberapa famili tungau
predator yang menyerang spesies hama di
rumah kaca
Famili Phytoseiidae dan tungau predator
lainnya dari ordo Mesostigmata juga
menyerang tungau hama dan hama-hama lain
(serangga dan nematoda) di rumah kaca
ORDO PROSTIGMATA

 Merupakan ordo yang sangat beragam dengan variasi


panjang tubuh yang besar (100-16.000 µm).
 Dijumpai di beragam habitat sebagai predator, parasit,
fitofag dan fungivor
 Dikenal 17.170 spesies yang terbagi dalam 1.348
genera dan 131 famili
 Seperti ditunjukkan oleh namanya, stigmata terletak
anterior pada sisi tepi anterior propodosoma atau di
antara bagian pangkal chelicera (gambar 2.9A).
 Palpus termodifikasi oleh adanya penyatuan atau
pengurangan segmen-segmennya.
ORDO PROSTIGMATA
 Palptarsus pada beberapa kelompok (misal tungau laba-
laba) dapat ditranslokasi pada bagian basal tibia
membentuk kompleks cakar-jempol (gambar 2.3A).
 Digit tetap dari chelicerae dapat hilang, sedangkan digit
yang dapat digerakkan dapat termodifikasi menjadi
stylet (gambar 2.3A)
 Bagian dasar chelicerae dapat melebur menjadi
stylophore atau menyatu pada subcapitulum membentuk
kapsul-stylophore.
 Subcapitulum mempunyai baik setae adoral maupun
subcapitular
 Sejugal furrow dapat ada atau tidak ada
 Seringkali dijumpai shield atau lempeng pada
propodosoma dorsal dan hysterosoma (gambar 2.4E).
 Didapatkan maksimum 5 mata pada propodosoma
dorsal.
 Trichobothria ada pada idiosoma dan kaki
 Daur hidup ordo ini terdiri atas tahap telur, prelarva,
larva, protonimfa, deutonimfa, tritonimfa dan dewasa,
namun pada berbagai famili dijumpai beberapa
modifikasi.
 Perkembangan ordo ini melalui anamorphosis
 Larva heksapod memiliki 6 segmen opisthosoma, yang
ditunjukkan oleh nama segmen C, D, E, F, H dan PS
(pseudoanal) dengan sebaris setae untuk setiap
segmen
 Protonimfa mempunyai segmen tambahan adanal (AD)
pada sepasang kaki ke empat
 Deutonimfa dengan tambahan segmen anal,
tritonimfa dengan tambahan segmen peranal (PA),
sedangkan tahap dewasa memiliki tambahan
genitalia fungsional.
 Perkawinan (mating) melalui spermatophore batang
yang diletakkan pada substrat oleh tungau jantan
(misal Erythraeidae) atau dengan inseminasi
langsung (misal Tetranychidae). Dimorfisme seksual
dengan inseminasi tidak langsung jarang terjadi
pada tungau
 Kebiasaan makan sangat beragam pada ordo ini.
Tungau-tungau dari famili Tetranychidae,
Tenuipalpidae, Tarsonemidae, Eriophyoidea dan
Siteroptidae terdiri atas spesies yang merusak
tanaman ekonomis di rumah kaca.
 Tungau-tungau dari famili Stigmaeidae, Cunaxidae
dan Erythraeidae terdiri atas tungau-tungau
predator yang menyerang spesies hama di rumah
kaca dan mempunyai potensi sebagai musuh
alami dalam pengendalian hayati.

ORDO MESOSTIGMATA
 Tungau ini berukuran kecil sampai besar (200-
1.200 µm) yang merupakan predator hidup bebas
dalam bermacam habitat atau parasit (atau
berasosiasi) pada organisme vertebrata dan
invertebrata
 Banyak spesies sangat ter-sklerotisasi dengan
shield dorsal kecoklatan
ORDO MESOSTIGMATA
 Secara global, terdapat 11.615 spesies yang
tergolong ke dalam 558 genera dan 72 famili
 Seperti terlihat dari nama ordonya, stigmata
terdpat ke arah lateral atau dorsolateral di
daerah coksa II-IV dan sepasang peritreme
yang terdapat pada spesies non-parasitik.
 Idiosomo dibagian dorsal diselimuti oleh 1 atau
2 shield dan bagian ventral oleh sternal shield,
genital shield dan shield lainnya.
 Lubang kelamin betina diselimuti oleh satu
sampai 3 sklerit.
 Lubang kelamin jantan terletak dalam posisi
sternal atau presternal.
 Subcapitulum mempunyai 4 pasang setae ventral
dan corniculi
 Palptarsus memiliki 2 atau 3 apotele tersamak
pada tepi basal dalam.
 Pada dasar gnathosoma, ada tritosternum yang
berujung dibagian depan sepasang laciniae atau
lacinia tunggal tak terbagi
 Laciniae terdapat dibagian atas alur deutosternal
dentikulat pada bagian subcapitulum ventral
 Chelicerae mempunyai lyrifissure antiaksial
(lyrifissures : organ sensori bercelah pada
kutikula idiosoma dan organ-organ tambahan.
Disebut juga cupula)
 Digit tetap memiliki setae, pilus dan dentilis
 Daur hidup tipikal pada Mesostigmata terdiri atas
tahap telur, larva, protonimfa, deutonimfa dan
dewasa
 Sklerotisasi pada bagian dorsal bervariasi untuk
setiap tahapnya.
 Larva mempunyai shield podonotal yang terletak
anterior, shield pygidial sempit yang terletak
posterior dan sepasang scutellae mesonotal yang
terletak diantara kedua shield tersebut
 Tahap nimfa dan dewasa mempunyai shield
podonotal dan opisthonotal terpisah, shield
schizodorsal berukir atau shield holodorsal tunggal
 Reproduksi dapat melalui tocospermy dimana
sperma dipindah secara langsung dari kelamin
jantan ke lubang betina atau melalui
podospermy, di mana sperma dipindah melali
spermatodactyl (pemanjangan seperti pipit dari
bagian digit chelicera yang dapat digerakkan)
pada bagian lubang di coksae III betina.
 Determinasi seks melalui diplo-diploidy, haplo-
diploidy atau thelytoky
 Kebanyakan spesies ordo Mesostigmata adalah
predator hidup-bebas pada tanaman atau dalam
tanah. Empat famili tungau, yaitu Phytoseiidae,
Laelapidae, Ascidae dan Parasitidae telah
diketahui dapat dijumpai di rumah kaca
 Phytoseiidae sejauh ini merupakan famili
paling penting yang banyak dipakai dalam
pengendalian hayati tungau laba-laba dan
thrips.
 Laelapidae terdiri atas spesies yang
bermanfaat untuk mengendalikan tungau
yang menyerang bulbus dan nyamuk
jamur (fungus gnats)
 Beberapa spesies Parasitidae juga
menjajikan peran agen pengendali hayati.
Kunci famili menggunakan kunci gambar
2.13.
ORDO ASTIGMATA
 Tungau ini biasanya tersklerotisasi lemah,
berukuran sedang (200-1200µm), dan dijumpai
pada berbagai kisaran habitat.
 Anggota subordo Acaridia adalah tungau hidup
bebas atau parasit, berasosiasi dengan serangga
atau crustacea dan agak jarang parasit pada
mamalia, sedangkan subordo yang lain
Psoroptidia, parasit unggas dan mammalia,
jarang pada serangga atau hidup bebas
 Diketahui diseluruh dunia sekitar 4.500 spesies
yang tergolong dalam 627 genera dan 70 famili
ORDO ASTIGMATA
 Tungau ordo ini, tidak memiliki stigmata,
sebagaimana nama ordonya.
 Subcapitulum hanya mempunyai sepasang
setae.
 Ada setae tunggal pada chelicerae
 Palpus mereduksi dan mempunyai maksimum 2
segmen
 Propodosoma dorsal memiliki maksimum 5 setae
dan satu organ Grandjean’s dekat pangkal
trochanter IV, tidak mempunyai trichobothria
 Kutikula seringkali tidak tersklerotisasi, tetapi
pada beberapa spesies, shield prodorsal
tersklerotisasi
 Sejugal furrow seringkali dijumpai
 Opisthosoma mempunyai maksimum 12 pasang
setae pada segmen C hingga PS, sedangkan
segmen F tanpa setae. Segmen PA tidak
dijumpai.
 Dijumpai sepasang kelenjar latero-abdominal
pada kebanyakan spesies yang hidup-bebas
 Kaki tidak mempunyai cakar sejati, seringkali
berupa empodium seperti-cakar dan
ambulacrum bermembran (gambar 2.6 C;
2.9.2B)
 Daur hidup ordo ini mirip dengan Prostigmata
 Suatu sifat karakteristik ordo ini adalah adanya
modifikasi deutonimfa (umum disebut hypopi).
 Modifikasi deutonimfa ini berupa bentuk lempeng,
sangat tersklerotisasi, tanpa mulut dan chelicerae,
serta teradaptasi untuk phoresy atau fase istirahat
pada kondisi yang berat. Ada 2 bentuk jantan pada
beberapa tungau ordo ini. Tungau jantan
homeomorphic mirip dengan betina tetapi jantan
heteromorphic mempunyai kaki III dan/atau IV
yang membesar
 Tungau hidup-bebas dari ordo ini mempunyai
kepentingan ekonomis pada produk-produk
simpanan.
 Hanya satu famili dari ordo ini yang mempunyai
kepentingan di rumah kaca.
 Beberapa spesies famili Acaridae (genera
Tyrophagus dan Rhyzoglyphus) menyerang daun
dan bulbus serta corm tanaman hias yang ditanam
di rumah kaca
B_HBanto@yahoo.c
o.id

Anda mungkin juga menyukai