Hernia Inguinalis Lateralis
Hernia Inguinalis Lateralis
LATERALIS
Oleh : ZAINAB NAZAAHAH
NPM : 18360182
Preceptor : dr. Eko Purnanto, Sp.B
Auskultasi Peningkatan peristaltik oleh karena ileus obstruksi pada hernia inkarserata
KLASIFIKASI
Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan Arah
Berdasarkan Letak
Terjadinya Gambaran Klinis Penonjolannya
Herrnia Kongenital Hernia Inguinalis Hernia Reponibel Hernia Eksterna
Hernia Akuisita Hernia Femoralis Hernia Irreponibel Hernia Interna
Hernia
Diaphragmatica
Hernia Umbilicalis
KLASIFIKASI
Klasifikasi hernia inguinalis lateralis berdasarkan sifatnya :
• Hernia Reponibel : Isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar ketika
mengedan atau berdiri, dan masuk lagi ketika berbaring atau bila
didorong masuk perut. Selama hernia masih reponibel, tidak ada
keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
• Hernia Irreponibel : Isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke
dalam rongga perut, terdiri atas:
Inkarserata - + - + -
Strangulata - ++ + ++ ++
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi
dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan
isi hernia yang telah direposisi.
• Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata, kecuali
pada pasien anak. Reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri
memegang isi hernia sambal membentuk corong, sedangkan
tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan sedikit
tekanan perlahan yang tetap sampai terjadi reposisi.
PENATALAKSANAAN
• Pada anak-anak, inkarserasi lebih sering terjadi pada usia di bawah
2 tahun. Reposisi spontan lebih sering terjadi, dan sebaliknya,
gangguan vitalitas isi hernia jarang terjadi dibandingkan orang
dewasa. Hal ini disebabkan cincin hernia pada anak lebih elastis.
• Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak menggunakan sedatif
dan kompres es di atas hernia.
• Bila reposisi berhasil, anak disiapkan untuk operasi pada hari
berikutnya. Jika reposisi hernia tidak berhasil, operasi harus segera
dilakukan dalam waktu 6 jam.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia
inguinalis yang rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis
ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia adalah herniorafi, yang terdiri
atas:
A. Herniotomi
Dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya. Kantong
dibuka, dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian
direposisi. Kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
PENATALAKSANAAN
B. Hernioplasti
• Pada hernioplasti, dilakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis
internus dan memperkuat dinding belakang canalis inguinalis. Hernioplasti
lebih penting dalam mencegah terjadinya residif dibandingkan dengan
herniotomy.
• Dikenal berbagai metode hernioplasti, seperti memperkecil annulus
inguinalis internus dengan jahitan terputus, menutup dan memperkuat
fascia transversa, dan menjahitkan pertemuan musculus transversus
internus abdominis dan musculus obliquus internus abdominis, yang
dikenal dengan nama conjoint tendon, ke ligamentum inguinale Pouparti
menurut metode Bassini, atau menjahitkan fascia transversa, musculus
transversus abdominis, dan musculus obliquus internus abdominis ke
ligamentum Cooper pada metode Lotheissen-McVay.
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Teknik Bassini
PENATALAKSANAAN
Teknik Lichtensein
KOMPLIKASI
• Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi
hernia. Isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia
irreponibel. Hal ini dapat terjadi kalau isi hernia terlalu besar,
misalnya terdiri dari omentum, organ ekstraperitoneal, atau
merupakan hernia akreta.
• Disini tidak timbul gejala klinis kecuali berupa benjolan. Isi hernia
dapat pula tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia
inkarserata yang menimbulkan gejala obstruksi usus yang
sederhana. Sumbatan dapat terjadi total atau parsial seperti pada
hernia Richter.