0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang intoksikasi (keracunan), mulai dari definisi, diagnosis, anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium, serta tatalaksana keracunan yang meliputi manajemen jalan nafas, dukungan ventilasi, sirkulasi, gangguan kesadaran, pengelolaan komplikasi, dekontaminasi, peningkatan eliminasi, dan penggunaan antidotum.
Dokumen tersebut membahas tentang intoksikasi (keracunan), mulai dari definisi, diagnosis, anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium, serta tatalaksana keracunan yang meliputi manajemen jalan nafas, dukungan ventilasi, sirkulasi, gangguan kesadaran, pengelolaan komplikasi, dekontaminasi, peningkatan eliminasi, dan penggunaan antidotum.
Dokumen tersebut membahas tentang intoksikasi (keracunan), mulai dari definisi, diagnosis, anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium, serta tatalaksana keracunan yang meliputi manajemen jalan nafas, dukungan ventilasi, sirkulasi, gangguan kesadaran, pengelolaan komplikasi, dekontaminasi, peningkatan eliminasi, dan penggunaan antidotum.
S E TYO G P R A MUDO DEFINISI - DEFINISI Racun : bahan yang mempunyai kemampuan menimbulkan efek merugikan makhluk hidup Keracunan : gejala klinis akibat paparan racun, sering tidak sengaja Overdosis : paparan racun dengan sengaja Efek samping : reaksi tidak diharapkan dan berbahaya akibat pengobatan Toksikologi : Ilmu mempelajari masalah keracunan ( sumber penyebab, gejala, mekanisme kerja, proses terjadinya, pengobatan, pencegahan ) DIAGNOSIS Prinsip diagnosis dan terapi harus segera dilaksanakan tanpa menunggu hasil pemeriksaan laboratorium Harus selalu dipikirkan pada setiap penderita yang sebelumnya tampak sehat, mendadak timbul gejala-gejala koma, kejang-kejang, shock, cyanosis, psikosis akut, GGA, atau gagal hati akut tanpa diketahui penyebabnya Diagnosis dengan anamnesis teliti, pemeriksaan fisik lengkap dan pemeriksaan laboratorium termasuk skrinning toksikologi Mekanisme penting etiologi 1. Self poisoning 2. Kecelakaan 3. Bunuh diri 4. Peracunan oleh orang lain ANAMNESIS Identifikasi : - Jenis, jumlah, dan waktu terminum atau terpapar - gejala sejak terpapar - keadaan penyebab terpapar ( kecelakaan, kesengajaan ) - Terapi yang telah diberikan - Riwayat penyakit atau riwayat psikiatri - Riwayat alergi - Obat – obatab yang rutin diminum - Pekerjaan - Penggunaan terapi alternatif PEMERIKSAAN FISIK Gejala Umum Pemeriksaan Mata Pemeriksaan Neuropati Pemeriksaan Abdomen Pemeriksaan Kulit Pemeriksaan bau atau aroma racun PEMERIKSAAN LABORATORIUM (Skrinning Toksikologi) Pemeriksaan rutin Pertimbangan skrinning toksikologi TATALAKSANA 1. MANAJEMEN JALAN NAFAS (AIRWAY) 2. DUKUNGAN VENTILASI (BREATHING) 3. SIRKULASI 4. GANGGUAN KESADARAN 5. PENGELOLAAN KOMPLIKASI 6. DEKONTAMINASI 7. MENINGKATKAN ELIMINASI 8. ANTIDOTUM MANAJEMEN JALAN NAFAS AIRWAY Ancaman air way paling banyak - kegagalan reflek protektif - obstruksi jalan nafas akibat kelumpuhan lidah - aspirasi cairan lambung Tatalaksana - pengaturan posisi - nasofaringeal tube, orofaringeal tube - intubasi endotrakhea, nasotrakhea Hati – hati pada cedera tulang belakang (servikal) DUKUNGAN VENTILASI BREATHING Kondisi penting gangguan pernafasan akibat keracunan 1. Gagal ventilasi ( mis : kegagalan otot nafas, penekanan pusat nafas, dsb ) 2. Hipoksia ( mis : insuff oksigen akibat lingkungan, edema paru, dsb ) 3. Bronkhospasme ( mis : iritasi langsung zat toksik, efek farmakologi racun, reaksi alergi ) Tatalaksana - Jalan nafas harus bebas, bila perlu intubasi - Oksigenasi ( nasal kanul, masker, masker dg kantong/rebreathing mask ) - Ventilator (mekanik) atau tiupan/bagging (manual) SIRKULASI Evaluasi dengan teliti - Tekanan darah, termasuk hipotensi ortostatik - Laju nadi, heart rate - Kegagalan sirkulasi perifer ( akral dingin, capillary refill ) - EKG Kondisi gangguan sirkulasi yang mungkin : - Gangguan irama ( takiaritmia, bradiaritmia, blok jantung ) - Hipotensi - Hipertensi