Anda di halaman 1dari 30

HERNIA NUCLEUS

PULPOSUS (HNP)
Yo n a t h a n a d h i t y a i r a w a n
42160079
DEFINISI

• Hernia adalah protusi atau penonjolan dari sebuah organ atau


jaringan melalui lubang yang abnormal.
• Nukleus pulposus adalah massa setengah cair yang terbuat dari
serat elastis putih yang membentuk bagian tengah dari diskus
intervertebralis.
• HNP  gangguan melibatkan ruptur annulus fibrosus sehingga
nukleus pulposus menonjol (bulging) dan menekan ke arah kanalis
spinalis.
• HNP paling sering terjadi pada pria dewasa, dengan insiden puncak
pada dekadeke-4 dan ke-5. HNP lebih banyak terjadi pada individu
dengan pekerjaan yang banyak membungkuk dan mengangkat
ANATOMI
Diskus Intervertebralis
• Diskus Intervertebralis menyusun seperempat panjang
columna vertebralis, paling tebal di daerah cervical dan
lumbal, tempat dimana banyak terjadi gerakan columna
vertebralis
• Berfungsi sebagai sendi dan shock absorber agar kolumna
vertebralis tidak cedera bila terjadi trauma.
• Terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Annulus fibrosus
2. Nucleus pulposus
3. Lempeng kartilago (Hyalin Cartilage Plate)
Anulus
Fibrosus

Anulus Fibrosus
merupakan cincin yang
tersusun atas 10 sampai 12
lapisan jaringan ikat yang
konsentrik dan fibrokartilago.
Bagian anteriornya diperkuat
oleh ligamentum
longitudinalis anterior dan
posteriornya oleh
ligamentum longitudinalis
posterior.
Nukleus Pulposus
• Nukleus Pulposus adalah suatu gel yang viskus terdiri dari proteoglycan (hyaluronic long chain)
mengandung kadar air yang tinggi (80%) dan mempunyai sifat sangat higroskopis.
• Berfungsi sebagai bantalan dan berperan menahan tekanan/beban. Kemampuan menahan air dari
nucleus pulposus berkurang secara progresif dengan bertambahnya usia (perubahan degenerasi) yang
ditandai dengan penurunan vaskularisasi disertai berkurangnya kadar air dalam nucleus sehingga
diskus mengkerut dan menjadi kurang elastic.
PATOMEKANISME DAN FAKTOR RESIKO

PATOMEKANISME FAKTOR RESIKO


• Proses Degeneratif • Usia
• Proses Traumatik • Trauma
• Pekerjaan
• Gender
Klasifikasi hernia menurut pemeriksaan MRI, yaitu :
• Bulging intervertebral disc
• Nukleus terlihat menonjol ke satu arah tanpa kerusakan
annulus fibrosus
• Prolapsed intervertebral disc
• Nukleus berpindah, tetapi masih dalam lingkaran annulus

KLASIFIKASI
fibrosus
• Extruded intervertebral disc
• Nukleus keluar dari annulus fibrosus dan berada di bawah
ligamentum longitudinalis posterior
• Sequestrated intervertebral disc
• Nukleus telah menembus ligamentum longitudinalis
posterior
KLASIFIKASI
GEJALA KLINIS DAN PEMERIKSAAN FISIK
• Nyeri radikuler • Inspeksi : Keterbatasan gerak karena nyeri
• Sifat nyeri tajam, seperti terbakar, dan • Palpasi : Nyeri tekan, otot-otot spastik, Tes Lasegue,
berdenyut menjalar hingga ke lutut. Tes Patrick & Kontra Patrick
• Kesemutan atau baal. • Pemeriksaan reflek, pemeriksaan motorik & sensorik
• Pemeriksaan KU, VS
• Gangguan miksi, defekasi, disfungsi seksual • Pemeriksaan Neurologis (sensoris, motorik, refleks,
(cauda equina). ROM, straight leg test, laseque test, ankle-knee jerk
reflex).
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
(X-RAY, MRI, MYELOGRAM)
1. Foto Polos X-Ray  Untuk melihat adanya penyempitan diskus, penyakit degeneratif, kelainan bawaan dan
vertebra yang tidak stabil.

2. CT Scan  Dapat mengetahui ukuran, bentuk dari kanalis spinal, tetapi sulit untuk konfirmasi diagnosis HNP

3. MRI  Merupakan gold standard diagnosis HNP karena dapat melihat struktur columna vertebra dengan
jelas dan mengidentifikasi letak herniasi

4. Myelogram  Foto x-ray canalis spinal menggunakan kontras yang dimasukkan ke LCS dapat dilakukan
dengan CT

5. EMG  Tes untuk mengetahui aktivitas elektrik dari jaringan otot dan syaraf
HERNIA CERVICALIS

Tampak degenerative disc di C5-6.


Foto X-ray servikal Panah hitam menunjukkan
penyempitan diskus & panah putih
normal menunjukkan penonjolan tulang ke
kanalis spinalis
CT Scan (Sagital) CT Scan (Axial)
Tampak herniasi pada C5-6 dengan Lesi hiperdens di sentral diskus intervertebral
diskus yang terkalsifikasi (panah) menunjukkan kalsifikasi nucleus pulposus.
Tampak massa hiperdens merupakan ekstrusi
ke posterolateral kanan dari n. pulposus
(panah)
MRI (Sagital) MRI (Sagital)

Tampak herniasi diskus Tampak herniasi diskus antara C5-6.


C6-7 merupakan yang paling umum
antara C6 & C7 terjadi herniasi
MRI
Tampak herniasi pada C4-5, dengan potongan axial menunjukkan ekstrusi diskus
HERNIA
THORAKALIS
Potongan sagital CT
Myelogram menunjukkan,
besar kalsifikasi, ekstrusi
diskus posterior menyebabkan
kompresi spinal yang parah di
tingkat T5-6
HERNIA LUMBALIS
Foto Polos Vertebra
Degenerative disk disease, menunjukkan
Spondylolisthesis & tampak subluksasi L4-
5. Perubahan degeneratif sangat tampak
dimana terjadi penyempitan yang hampir
komplit dengan area yang lusen (panah)
menunjukkan tanda vacuum phenomenon
(nitrogen mengisi spasium diskus)
CT Scan (Sagital)
Tampak protrusi diskus L5-S1
dengan perubahan degeneratif
dan tampak mild bulging pada
diskus L4-5
MRI Sagital  Tampak sekuestrasi di L4-5
Potongan Sagital MRI menunjukkan ekstrusi diskus dan
penekanan akar saraf L5.
MRI Axial
Tanda panah menunjukkan protrusi diskus
HERNIA
INTRADURAL
MRI (Sagital)
Tampak crumble disc sign lesi di
dalam komponen intradural pada
L4-5
PENATALAKSANAAN
• Terapi farmakologis  analgetik dan NSAID, muscle relaxan, analgetik adjuvan (anggapan
mekanisme nyeri sesuai dengan neuropatik)
• Terapi op. dilakukan bila:
• Grade 3 atau 4
• Tidak ada perbaikan setelah terapi sebelumnya selama 6-12 minggu
• Terjadi rekurensi yang sering dan menyebabkan keterbatasan fungsional
• Pilihan terapi op:
• Distectomy (pengambilan diskus intervertebralis)
• Laminectomy (dekompresi neuronal dengan mengambil beberapa bagian vertebra
secara parsial maupun total)
DAFTAR PUSTAKA

• Pinzon, Rizaldy. Profil Klinis Pasien Nyeri Punggung Akibat Hernia Nukelus Pulposus. Vol 39. SMF Saraf RS Bethesda Yogyakarta.
Indonesia. 2012. Hal 749-751.
• Kumala, poppy. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta. Edisi Bahasa Indonesia. 1998. hal 505
• Company Saunder. B. W. Classification, diagnostic imaging, and imaging characterization of a lumbar. Volume 38. 2000
• Autio Reijo. MRI Of Herniated Nucleus Pulposus. Acta Universitatis Ouluensis D Medica. 2006. Hal 1-31
• Meli Lucas, Suryami antradi. Nyeri Punggung. Use Neurontin. 2003. Hal 133-148
• Sylvia A. Price. Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep-konsep prose penyakit. Jakarta : 1995. EGC. Hal 1023-1026.
• Rasad, Sjahriar. Radiologi Doagnostik. Jakarta. Balai Penerbit FK Universitas Indonesia. Jakarta.2005. Hal 337
• S.M Lumbantobing. Neurologi Klinik. Badan Penerbit FK UI. Jakarta Badan Penerbit FK UI. Hal 18-19
• Pfirman CWA, Hodler J, Zanetti M, Boos N. magnetic Resonance Classification of Lumbar Invertebral Disc Degeneration. Spine
Journal. 2001. DOI:10.1097/00007632-200109010-00011.
• Radiopaedia. com
THANK YOU
THANK YOU

Name

Phone

Email

Website

Anda mungkin juga menyukai