B
Membedakan tumor ganas & jinak
Destruksi korteks
Reaksi periosteal
Orientasi / aksis lesi
Zona transisi
Destruksi korteks
Kortikal diganti oleh :
fibrous
chondroid
lesi tulang rawan
Zona Transisi
zona transisi sempit: jinak
zona transisi luas: ganas/agresif
zona sclerotik: jinak
Zona transisi
Zona transisi sempit
Sifat-sifat tumor
Batas
Sifat lesi
Tulang
Tumor ganas primer: 30%
Tumor ganas tulang sekunder: 70 %
Lokasi Tumor Tulang Potongan Longitudinal
Pola destruksi tulang
Geografik
Batas yang tegas dan tajam. Proses yang kurang agresif, pertumbuhan
yang lebih lambat, dan jinak. Zona transisi sempit.
Moth-eaten
Batas compang-camping. Pertumbuhan yang cepat. Probabilitas tinggi
malignansi.
Permeatif
Lesi Ill-defined dengan gambaran ‘worm-holes’. Menyebar melewati
sumsum tulang. Zona transisi lebar. Lesi agresif keganasan round cell.
Umur
1-30 th:
Ewing Sarcoma
Osteosarcoma
30-40 th:
Fibrosarcoma dan malignant fibrous histiocytoma
Giant cell tumor ganas
Reticulum cell sarcoma
Parosteal sarcoma
> 40 th:
Metastase
Myeloma
Chondrosarcoma
Osteosarkoma
Urutan ke-2 tumor tulang ganas primer
Frekuensi 2 kali chondrosarcoma dan 3 kali Ewing sarcoma
75 % timbul pada usia 10-25 th dengan perbandingan pria -
wanita 2:1
Gejala pembengkakan dan nyeri
Metafise femur distal, tibia proximal dan humerus proximal
3,5 – 7% terjadi di vertebra, 5% sclerotic, 25% litik, 25%
campuran
Metastase ke paru
Metastase ke tulang dapat terjadi, jarang bila dibandingkan
Ewing sarcoma
Gambaran radiologi:
Lesi permeatif tulang panjang bagian metafise
Reaksi periosteal: sun ray, segitiga Codman
Pembengkakan jaringan lunak sekitar lesi
Reaksi periosteal perpendicular. (a) Diagram menunjukkan reaksi periosteal terspikulasi atau
hair-on-end (panah). (b). Diagram menunjukkan reaksi periosteal radial atau sunburst (panah).
(c) Radiograf anteroposterior pada pasien dengan osteosarcoma yang menunjukkan reaksi
periosteal perpendicular pada bagian proksimal femur
Segitiga Codman. (a) Diagram menunjukkan peninggian periosteum (panah) membentuk sudut
dengan korteks. (b) Radiograf lateral pada pasien dengan osteosarcoma yang menunjukkan
peniggian periosteum yang membentuk segitiga Codman (panah panjang). Perhatikan
pembentukan tulang baru yang diinduksi tumor
Ewing Sarkoma
Sinonim :
Endothelioma tulang
Endothelial myeloma
Insiden:
7 % dari seluruh tumor tulang primer.
Nomor 4 tersering (setelah myeloma, osteosarcoma, chondro
sarcoma)
Usia: 10 - 25 th, jarang dibawah 5 th dan diatas 30 th
Perbandingan pria dan wanita 2 : 1
Rasa nyeri dan bengkak daerah lesi
Mirip proses peradangan (anemia, leukositosis, LED
meningkat)
Tulang panjang dari ekstremitas bawah (femur, tibia,
tibula)
Gambaran radiologi:
Lesi permeatif di diafise
Reaksi periost onion skin
Fraktur patologis 5 %
Tumor tulang yang sering metastase ke tulang
dibandingkan tumor tulang lain
Fibro Sarkoma
Usia: 30 – 50 th
Lokasi: femur, tibia (50%) humerus (metafise)
Lesi: medulare (sentral), periosteal
Insiden: 2% seluruh tumor tulang ganas
Gejala: bengkak, nyeri, 1/3 kasus dengan fraktur patologi,
dapat terjadi sequestrasi
Radiologik
Lesi destruksi medular (litik) eksentris
Pembengkakan jaringan lunak lebih hebat dari tulang
Segitiga Codman bisa terjadi tapi jarang
Menjalar ke sistem limfatik
Narrow zone of transition: NOF, SBC and
ABC
Giant Cell Tumor
80% jinak, 20% ganas
Sinonim: osteoclastoma
Insiden: 5 – 8% tumor tulang ganas, 15% tumor tulang
jinak
Jinak predominant untuk wanita, ganas biasanya laki –
laki
Usia: 20 – 40 th
Rasa nyeri dan gangguan gerak sendi
Femur distal, tibia proksimal, radius distal, humerus
proksimal (os sacrum 8%)
Radiologik
Lesi di metafise meluas kearah subartikuler pada epifise
sudah menutup
Lesi lusen eksentris
Sifat ekspansif dengan soap bubble appearance
Kadang–kadang sulit membedakan antara jinak dan ganas
Parosteal Sarkoma
Tumbuh sangat lambat (beda dengan sentral osteo sa)
Usia: 30 – 40 / 50 th
Radiologik
Sangat radioopak, homogen, juxtacortical
Sering di fossa poplitea femur
Reticulum Cell Sarcoma
(Non Hodgkin’s Lymphoma Tulang)