Anda di halaman 1dari 18

GANGGUAN PENDENGARAN

AKIBAT KEBISINGAN
CHANDRALEKA RAVI CHANDRAN
102015236
SKENARIO 5
Seorang laki-laki, 45 tahun, datang ke Balai UKK (Upaya Kesehatan Kerja) dengan
keluhan pendengaran menurun pada telinga kiri, sejak 1 bulan yang lalu.
HIPOTESIS
Pasien tersebut mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan
(Noice Induced Hearing Loss)
7 LANGKAH DIAGNOSIS
LANGKAH 1 DIAGNOSIS KLINIS
Hasil
Pemeriksaan lingkungan
Laki laki 45thn kerja di bagian tsb,100
• ANAMNESIS dB.
• PEMERIKSAAN FIZIK Pendengaran merurun telinga kiri,(3thn lalu)
Sudah perobat ( klh x hlg) TTV normal
• PEMERIKSAAN KHUSUS
Tkd ada nyeri, keluar cairan dari telinga THT: PF telinga luar dan
,tidak ada demam, tidak ada riwayat dalam batas normal
mengorek telinga

5thn bekerja di pabrik mobil,bagian


perakitan
Jarang mengunakan APD
PEMERIKSAAN PENUNJANG : AUDIOMETRI
NADA MURNI ( NIHL )
LANGKAH 2 PAJANAN YANG DIALAMI
• PAJANAN FISIKA KEBISINGAN

• Bising di tempat kerja (pabrik mobil bagian


perakitan) dengan intensitas kebisingan 100 db.
Bekerja selama 5 tahun
LANGKAH 3 HUBUNGAN PAJANAN DENGAN
PENYAKIT
• Pajanan yang ada dengan intensitas kebisingan 100 dB (melebihi
batas normal)
• Bekerja sudah 5 tahun, 3 tahun yang lalu sudah di keluhkan, 1 bulan
yang lalu mengalami penurunan pendengaran
LANGKAH 4 PAJANAN YANG DIALAMI CUKUP
BESAR
Jumlah pajanan yang dialami pasien cukup besar dengan waktu yang
relatif cukup lama

LANGKAH 5 PERANAN FAKTOR INDIVIDU


LANGKAH 6 FAKTOR LAIN DI LUAR PEKERJAAN
• NO INFO
LANGKAH 7 DIAGNOSIS OKUPASI
• LANGKAH 1-4 POSITIF , 5-6 UNKNOWN = PAK
• NOICE INDUCED HEARING LOSS
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
• PRESBIKUSIS
• dipengaruhi olh faktor usia (55-60thn)
• Tuli sensorineural
• Devaskularisasi pada koklea , pengrangan dari sel rambut.
ETIOLOGI
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemaparan kebisingan :
1. Intensitas kebisingan
2. Frekuensi kebisingan
3. Kerentanan individu
4. Usia
5. Kelainan di telinga tengah

EPIDEMIOLOGI
• WHO (2000) : 250 Juta 4,2% penduduk dunia mengalami gangguan
pendengaran. Sekitar 50% berada di Asia Tenggara
• Indonesia berada di no 4 dengan prevalensi 4,6% di bawah Sri Lanka, Myamar,
India
GEJALA KLINIS
• NIHL mengenai kedua telinga
• Keluhan lain bisa menyertai yaitu mendenging (Tinnitus), vertigo
• Tahap berat timbul kesulitan menangkap pembicaraan dan terganggu
komunikasinya  berpengaruh pada kehidupan
PECEGAHAN
Pengukuran pendengaran
1. Pengukuran pendengaran sebelum diterima bekerja dan secara periodik
Pengendalian suara bising
1. Secara langsung dengan memakai earmuff( tutup telinga), ear plug ( sumbat
telinga)

Analisa bising
1. Menilai intensitas bising, frekuensi bising, lama dan distribusi pemaparan serta
waku total pemaparan bising.
PENATALAKSANAAN
• Tidak ada pegobatan secara medika mentosa
• Penderita sebaiknya dipindahkan dari lingkungan bising
• Bila tidak mungkin : sumbat telinga (ear plugs), tutup telinga (ear
mufs)

PROGNOSIS
• Irreversible
• Pencegahan merupakan hal yang terpenting
KESIMPULAN
• HIPOTESIS DITERIMA . Pasien tersebut mengalami NIHL.

Anda mungkin juga menyukai