Anda di halaman 1dari 24

PRESENTASI KASUS

Tri Hartanto
1620221170

SMF OBSGYN RSUD AMBARAWA


ANAMNESA
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. SW
Tanggal Lahir : 30 Desember 1966
Umur : 51 tahun 10 bulan 1 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Garung 5/6 Ngampin Ambarawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Menikah
Masuk RS : 31 Oktober 2018
ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan dengan pasien di Ruang Bougenvil RSUD


Ambarawa tanggal 31 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB.

Keluhan Utama

Terdapat benjolan di perut 1 minggu SMRS


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Pasien mengeluh Benjolan di bawah perut, mual sampai mengganggu


aktivitas, menstruasi 1 bulan 2x (1 pak/ hari), pusing (-), nafsu makan
Rumah turun, BAB(+),BAK(+)

• Pasien mengatakan saat diurut tukang urut merasakan ada benjolan, dan
Tukang menyarankan agar pasien ke dokter untuk di USG
urut
• Pasien di USG dan dinyatakan ada mioma uteri
Klinik dokter berdiameter 10 cm

RSUD
RPK :
RPD : 1. Tidak ada keluarga yang memiliki gejala yang
- Pasien tidak pernah mengalami penyakit serupa
yang serupa sebelumnya 2. Riwayat tekanan darah tinggi (-)
- Hipertensi : (+) 3. Riwayat kencing manis (-)
- Asam Urat : (+) 4. Riwayat alergi obat dan makanan (-)
- Kolesterol : (+) 5. Riwayat jantung ( -)
6. Riwayat asma (-)

Riw Sosial Ekonomi


- Ny. SW seorang Riwayat Pribadi
wiraswasta, memiliki anak - Riwayat merokok (-)
satu, biaya perawatan - Riwayat konsumsi alkohol(-)
ditanggung Umum. - Riwayat konsumsi obat – obatan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 31 Oktober 2018 pukul 13.10 WIB di Ruang
Bougenvil RSUD Ambarawa.
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
Vital sign
a. Tensi : 140/90 mmHg
b. Nadi : 81 x/ menit, regular, isi dan tegangan cukup.
c. Nafas : 20 x/menit
d. Suhu : 36.9 o C
Status Interna
Cor
Kepala : Mesocephal
Inspeksi : ictus cordis terlihat di SIC V 2
Mata : CA-/-, SI -/-, jari medial LMCS
Pupil isokor +/+, reflek Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V 2
cahaya +/+, jari medial LMCS,
edema palpebra -/- tidak kuat angkat
Hidung : dalam batas Perkusi:
batas jantung
normal
kanan atas : SIC II LPSD
Telinga : dalam batas kiri atas : SIC II LPSS
normal kanan bawah : SIC IV LPSD
Mulut : dalam batas kiri bawah : SIC V 2 jari medial LMCS
normal Auskultasi : S1 > S2, reguler, bising (-),
Leher : dalam batas gallop (-)
normal
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
Pulmo Abdomen
Inspeksi : Dinding dada tampak Inspeksi : tampak normal, spider navi(-),
simetris caput medusa (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi : timpani di sembilan regio,
Perkusi : Perkusi orientasi seluruh Palpasi : teraba massa supra pubis,
lapang paru sonor teraba padat berbatas tegas
Batas paru-hepar SIC V LMCD Genitalia : Dalam batas normal
Auskultasi: Suara dasar vesikuler +/+ Ekstremitas Sup-Inf
Ronki basah halus -/- Akral hangat : +/+ +/+
Ronki basah kasar -/- Udem : -/- -/-
Wheezing -/- Varises : -/- -/-
CRT : <2 detik
Status Ginekologi

• Palpasi: Fundus uteri tidak teraba,


sedikit teraba massa kenyal pada
bagian bawah perut,nyeri tekan (-).
• Inspeksi: Perdarahan (-), merembes
(-) .
• Pemeriksaan Dalam (VT): Dinding
vagina normal, massa (-); portio licin,
kenyal, nyeri goyang (-), parametrium
kanan-kiri tidak teraba massa, nyeri (-)
adneksa &cavum douglas nyeri (-),
massa (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pasien rujukan dari RS.EMC bintaro karena pasien
demam dan sesak sejak 10 hari sebelum masuk rumah
sakit (SMRS) pada hasil rontgent thorax didapatkan efusi
pleura massif maka pasien di rujuk ke RSP Persahabatan

Sampai di RSP Persahabatan pasien dilakukan


pemasangan WSD setelah dilakukan pemasangan WSD
RESUME
keluar cairan sebanyak 500 ml.

fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit Berat, kesadaran compos


mentis, laju nadi 130 kali per menit, frekuensi nafas 62 kali permenit,
suhu awal 370C. Pada saat inspeksi dikedua lapang paru terlihat adanya
retraksi subcostal, substernal, intercostal dan supraclavicula, auskultasi
pada paru sebelah kanan lebih tertinggal dan saat diauskultasi suara dasar
vesicular

analisa cairan pleura ADA 219,50 (H) . Hasil pemeriksaan rontgen thorax
didapatkan adanya efusi pleura massif, hasil ct thorax pleuromonia bilateral
dan TB atypical.
DAFTAR MASALAH

Mioma Uteri

Anemia berat
RENCANA TERAPI

Terapi
• IVFD RL 20 tpm
• Trasfusi darah 3 kolf / sampai HB >10 g/dL
• Persiapan tindakan Laparotomi di IBS
Edukasi
• Memberitahu ibu tentang kondisi
• Menjelaskan pengobatan dan komplikasi
penyakit
PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad sanationam : Dubia
Quo ad fungsionam: ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
EPIDEMIOLOGI
- jarang ditemukan
pada wanita
berumur 20 tahun,
DEFINISI
- mioma uteri >
Mioma adalah tumor umur 35-45 tahun,
jinak otot polos yang kurang lebih
terdiri berupa sel-sel sebesar 25%
otot polos serta ETIOLOGI
- 20-40% pada usia
jaringan pengikat Transformasineoplastik
35 tahun
fibroid dan kolagen dari miometrium
- Mioma
asimptomatik menjadi mioma
ditemui pada 40- melibatkan mutasi
50% wanita berusia somatik dari
TINJAUAN PUSTAKA DAN lebih dari 35 tahun miometrium normal
dan interaksi kompleks
ANALISIS dari hormon steroid
seks dan growth factor
lokal

Empie
ma
P
a
t
o
f
s
i
o
l
o
g
i
Gejala
• Perdarahan abnormal.
• Rasa nyeri
• Gejala penekanan (poli uri, retensio urin,edem
tungkai)
• Disfungsi reproduksi

Anamnesis: mual, teraba benjolan di perut saat di urut, menstruasi 2x/


bulan banyak 1 hari 1 pak.

Pemeriksaan fisis:teraba massa di supra pubis


Dx. Mioma
uteri
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang: USG dengan hasil Mioma Uteri sebesar 10
• Anamnesis
CM, Anemia Berat Hb 6.5 g/dL
• bimanual diraba
Pemeriksaan Penunjang
permukaan uterus
yang berbenjol. • Ultrasonograf
• MRI
• Palpasi teraba massa
Terapi pembedahan.

Tatalaksan
indikasi pembedahan pada pasien dengan mioma
uteri adalah
• Perdarahan uterus yang tidak respon terhadap
terapi konservatif.

a
Terapi medisinal (hormonal). • Sangkaan adanya keganasan.
Saat ini pemakaian gonadotropin- • Pertumbuhan mioma pada masa menopause.
releasing hormoneagonis (GnRHa) • Infertilitas karena gangguan pada cavum uteri
memberikan hasil untuk maupun karena oklusi tuba.
memperbaiki gejala-gejala klinis • Nyeri dan penekanan yang sangat menganggu.
yang ditimbulkan oleh mioma uteri[2]. • Gangguan berkemih maupun obstruksi traktus
GnRHa yang mengatur reseptor urinarius.Anemia akibat perdarahan.
gonadotropin di hipofisis akan Tindakan pembedahan yang dilakukan adalah
mengurangi sekresi gonadotropin[3] miomektomi maupun histerektomi.
sehingga mengurangi ukuran mioma
dengan cara mengurangi produksi
estrogen dari ovarium[2].

Radioterapi.
Tindakan ini bertujuan agar ovarium
tidak berfungsi lagi sehingga penderita
mengalami menopause
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
komplikasi
• Torsi (putaran tangkai).
• Berubah menjadi ganas
• Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena
gangguan sirkulasi darah padanya.

Prognosis
• infertilitas
• risiko terjadinya abortus
• Resiko muncul kembali
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai