Anda di halaman 1dari 110

TATA LAKSANA PENANGANAN

SAMPEL INFEKSIUS

EVI HERAWATI,SST,S.IP,MA

1
PENDAHULUAN
• Pengelolaan spesimen bertujaun untuk
mendapatkan spesimen dengan kualitas yang baik
dan kuantitas yang cukup.
• Pengelolaan spesimen yang baik akan mencegah
spesimen rusak selama proses pengiriman dan
memberikan hasil pemeriksaan yang akurat.
• Pemeriksaan spesimen diperlukan untuk
penetapan diganosa.
• Pengelolaan spesimen meliputi pengambilan,
penanganan, penyimpanan, pengepakan,
pengiriman serta metode pencatatan dan
pelaporan.
KONSEP DASAR PENGELOLAAN SPESIMEN
• Penyakit infeksi sering diakibatkan oleh
mikroorganisme patogen.
• Pemeriksaan fisik dan anamnesa diperlukan
untuk menemukan etiologi penyakit.
• Penegakkan diagnosa dapat juga dilakukan
dengan pemeriksaan laboratorium.
• Pengelolaan spesimen dimulai dari proses di
lapangan sampai pemeriksaan di labotarium
pemeriksa atau laboratorium rujukan.
KONSEP DASAR PENGELOLAAN SPESIMEN EIDs

• Pengelolaan spesimen:
– Pengambilan : sesuai jenis spesimen dan prosedur
operasional standar (POB)
– Penanganan : sesuai jenis spesimen dan POB
– Penyimpanan : secepatnya dikirim atau disimpan sesuai POB
masing-masing spesimen
– Pengiriman : pelabelan, pengemasan, pengiriman dalam 24
jam
– Harus mengutamakan kewaspadaan universal (UP)
KEWASPADAAN UNIVERSAL
• Perangkat pengendalian infeksi
sederhana untuk mengurangi resiko
penyebaran pathogen melalui kontak
dengan darah atau cairan tubuh diantara
pasien dan para petugas perawatan
kesehatan.
• Darah dan cairan tubuh dari siapapun
harus dianggap infeksius.
PERATURAN KEWASPADAAN UNIVERSAL
• Penggunaan peralatan injeksi sekali pakai
• Hancurkan segera wadah anti bocor yang
terkontaminasi
• Jangan menutup kembali jarum atau
gunakan teknik satu tangan untuk
menutupnya

Selalu gunakan tanda peringatan keamanan


dan
jauhkan wadah benda tajam dari anak-anak
dan orang-orang yang tidak terlatih
PRINSIP DASAR KEWASPADAAN STANDAR
Prinsip dasar kewaspadaan standar (Biosafety &Biosecurity)

– Penggunaan peralatan pelindung diri (PPD)


yang cukup
• Jas laboratorium
• Masker sekali pakai
• Goggle (pelindung mata)
• Penutup kepala
• Sepatu tertutup
• Sarung tangan sekali pakai

– Desinfektasi
• Mencuci tangan dengan desinfektan sebelum dan sesudah
• Menjaga kebersihan ruangan dengan desinfektan
Peralatan
Pelindung Diri
(PPD)
JENIS SPESIMEN
1. Spesimen darah
2. Spesimen luka, jaringan, abses, aspirat dan
drainage
3. Spesimen tinja
4. Spesimen cerebrospinal fluid
5. Spesimen saluran pernapasan
6. Spesimen dahak
7. Spesimen urin
8. Spesimen lingkungan
Cara pengambilan, pengiriman dan
penanganan spesimen klinik yang tepat
adalah
kunci keberhasilan diagnosis penyakit infeksi

10
Prinsip-prinsip dasar pengambilan spesimen
klinik pada penyakit infeksi

1. Spesimen harus diambil pada saat


kemungkinan besar kuman penyebab dapat
diisolasi, misalnya: saat demam dan sebelum
pemberian antibiotik
2. Spesimen harus dipilih dari tempat infeksi
yang tepat, bila tidak, akan menyebabkan
kesalahan pengelolaan pasien
3. Lakukan tindakan aseptik yang benar
11
Prinsip-prinsip dasar pengambilan spesimen
klinik pada penyakit infeksi (lanjutan)

4. Spesimen harus diambil dengan


meminimalisasi kontaminasi dari jaringan
sekitar/flora normal.
5. Volume spesimen harus cukup, bila tidak,
dapat menyebabkan hasil negatif palsu.
6. Spesimen harus ditaruh dalam wadah steril,
diberi label berisi nama, nomor medrec,
ruangan, jenis spesimen, jam pengambilan.

12
Pengiriman spesimen
1. Pengiriman harus disertai formulir permintaan yang
diisi lengkap dengan diagnosis dan telpon dokter
pengirim
2. Spesimen harus segera dikirim dalam 2 jam, bila
tidak mungkin, simpan dalam lemari es tidak lebih
dari 18 jam.
3. Apus/swab harus segera dikirim, bila kering kuman
mati.
4. Spesimen yang sudah dimasukkan ke dalam bulyon
simpan pada suhu ruangan.

13
Pendidikan kepada pasien
Spesimen yang tidak langsung diambil oleh
petugas kesehatan, misalnya sputum, urine
dan feses harus disertai penjelasan kepada
pasien atau beri instruksi tertulis yang
menolong mereka memberikan spesimen
yang benar

14
Cara penularan infeksi rumah sakit

1) autoinfection (endogen) bila kuman berasal


dari flora penderita sendiri yang pindah ke
bagian tubuh lain

2) infeksi silang bila kuman berasal dari


penderita lain atau pengunjung / petugas R S
secara langsung maupun tidak langsung

3) infeksi lingkungan bila kuman didapat melalui


benda, alat-alat diagnostik, pengobatan,
makanan dan minuman yang tercemar,

15
• Specimen Collection and Handling for
Sputum, Urine & Stool in Microbiology
Objective: How to … ?
Sputum
Urine

Fecal
Sputum Collection
• Wadah :
• Pot plastik transparan, steril bermulut lebar,
• dan memiliki tutup yang berulir volume + 25 ml
• Sputum dipagi hari ketika bangun tidur.
• Malam hari :
– Minum teh manis
– GG tab 200 mg
• Berkumur dengan air
• Gigi palsu dilepas
Sputum
 Cara batuk yang benar:
kumur-kumur, berdiri tegak, nafas dalam, batukkan
kuat-kuat
 Sputum berkualitas; kental purulen, volume 2-3 ml
 Segera kirim ke lab, atau masuk kulkas maks 18 jam

A: kualitas kurang baik


B: Kualitas baik

B label
A yang ditampung adalah dahak, bukan air liur 19
Bila tidak berdahak:
Beri expectorant atau ambil dengan
aspirasi

20
Fecal Specimens
• Pot khusus feses + sendok plastik
• Can not be mixed with water or urine
• Avoid delays in sending (max 2 jam)

• Jika laboratorium terletak cukup jauh,


maka dapat menggunakan media transport Cary Blair
• Spesimen dapat disimpan >24 jam apabila disimpan pada
suhu ± 4ºC

• Pilih bagian yang memungkinkan menemukan kelainan


(lendir, nanah, darah)(Parasitologi)
Petunjuk khusus Pengambilan Spesimen

URINE

• Cara terbaik: aspirasi suprapubik, sistokopi, atau


kateter, namun cara ini invasif. Dianjurkan cara yang
tidak invasif: clean voided urine atau urin tampung
tengah/ midstream

• sebaiknya urine pagi (ditahan semalam).

22
Urin Container
• Wadah yang steril (steril /asam borik)
• Kering
• Anti bocor, terbuat dari plastik atau kaca dengan
tutup berulir.
• Volume kira-kira 50 ml.
• Diantar secepatnya ke laboratorium
• Bila ditunda > 2 jam : disimpan dalam refrigerator
(suhu 4C) dan diperiksakan dalam waktu 18 jam
Cara pengambilan urine untuk wanita

 penderita minum 2 gelas air ½ jam sebelum pengambilan.


 Siapkan nampan berisi wadah steril serta 4 buah bola
kapas air sabun dan 4 bola kapas basah dan kasa steril.
 Penderita cuci tangan dgn sabun, keringkan dgn handuk.
 buka labia dgn sebelah tangan , cuci mulut saluran kencing dgn
keempat bola kapas bersabun masing masing satu kali
 Cuci dgn bola kapas basah dari arah depan kebelakang,
 keringkan dgn kasa steril.
 keluarkan urine, buang pancaran pertama, tengah tengah
ditampung dalam wadah steril ,tutup , sisa urine dikemihkan ke
toilet , segera kirim ke lab.
 pada pasien dirawat/ harus berbaring perlu dibantu perawat

24
Cara pengambilan untuk laki laki :

penderita dianjurkan cuci tangan seperti di atas


tarik ke belakang kulit / preputium (bila tdk
disirkumsisi)
keluarkan urine seperti di atas

Jumlah / Volume Urine: minimal 10 ml.


Pengiriman : harus segera diperiksa dalam 1 jam
dapat disimpan di lemari es 4oC maksimal 18 jam.

Pelatihan PPIRS perawat RSHS 25


25
November 2011
Urine Collection Procedure
Urine Collection Procedure
Cara Melakukan Pengambilan
Sampel Apus Luka

• Tabung :identitas yang jelas dan lengkap


• Lepaskan pembalut
• Bersihkan luka dgn NaCL fis steril utk
hilangkan kotoran/flora normal/eksudat
• Oleskan swab ke bagian tengah luka
Tehnik pengambilan
apus luka untuk
kultur
• Segera kirim ke lab,
• bila tidak bisa segera: Masukkan ke dalam
media transport Stuart/amies
• (tahan18 jam pada 4-8 oC)

• Jangan mengirimkan swab yang


sdh kering
PENGAMBILAN NANAH
• Prosedur pengambilan :
• Bersihkan daerah yang akan diambil dengan kapas steril yang dibasahi alkohol 70%
• Bila berbentuk abses yang tertutup : gunakan semprit steril untuk pengambilan
– Tusukkan semprit sampai menembus abses
– Hisap isi abses
– Tutup semprit dengan jarumnya
• Bila nanah terbentuk di permukaan yang terbuka : unakan swab steril untuk pengambilan
• Buka luka yang mengandung nanah dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan , bila perlu buka luka
denganpisau bedah steril .
• Masukkan swab ke dasar luka
• Masukkan swab ke dalam tabung steril atau tusukkan ke dalam media transport semi solid stuart
yang steril
• Tutup tabung penampungswab atau media transport

• Beri label pada semprit atau tabung penampung swab atau media transport ( nama , nomor , tgl
dan jam pengambilan )

• Catatan:
– Pengambilan nanah yang terbaik adalah dengan semprit steril
– Pada waktu pengambilan nanah dg swab , jangan sampai swab menyentuh kulit di sekitar luka
Apus Konjungtiva:
–Alat dan Bahan Yang Diperlukan
• Swab steril dacron/ rayon
Tabung steril berisi media transport
• Apus sebelum pemberian antibiotik
• tanpa anestesi topikal
• Tabung: identitas dengan jelas
asal spesimen (mata kiri atau kanan)
tanggal pengambilan sampel
CARA PENGAMBILAN
• Terang, kepala bersandar, melihat ke atas
• eksudat/pus di mata hapus hati-hati
• swab ke-2 dibasahi dengan salin:
• gosok konjungtiva sisi bawah dan atas (2-3X)
• Ke-2 mata di apus
• Ophthalmia neonatorum
- infeksi mata o.k GO

- saat kelahiran
pervaginal
- menyebabkan kebutaan

Infeksi mata pada dewasa


• swab tidak mengenai kulit
swab
dimasukkan ke
media
transportasi
PENGAMBILAN SEKRET VAGINA

• Pengambilan sekret vagina :


• Masukkan swab steril ke dalam kanalis servikalis
• Diamkan beberapa saat sampai sekret terserap ke dalam swab.
• Putar swab sejauh 3600 C
• Masukkan swab ke dalam lar garam faal dalam tabung ( sediaan
langsung ) , masukkan swab ke dalam tabung steril atau tusukkan ke
dalam media transport semi solid stuert yang steril lalu tutup ( u/ pem
kultur ) .
• Beri label ( nomor, nama, tgl ,dan jam pengambilan ) pada tabung
tersebut di atas .

• Catatan : Ketika memasukkan swab vagina ke dalam kanalis servikalis ,


jangan sampai swab menyentuh dinding vagina .
Cara Pengambilan Apus Uretra

• Tabung disiapkan, beri identitas dengan jelas


dan tipe dari spesimen tersebut, serta
tanggal pengambilan spesimen.
• Cuci tangan
• Menggunakan alat perlindungan diri: masker
dan sarung tangan.
Cara Pengambilan Apus Uretra

• Apabila terdapat sekret uretra, bahan dapat


diambil langsung.
• Swab dakron yang telah dibasahi air atau salin
steril.
• Swab dimasukkan ke dalam uretra lebih kurang
3-4cm pada laki-laki dan 1-2cm pada wanita.
• Swab diputar dan dikeluarkan secara perlahan.
• Swab dimasukkan ke dalam tabung dengan
segera
Cara Pengambilan Apus Orofaring

• Pasien duduk (bila mampu) menghadap ke


sumber cahaya.
• Lidah ditahan ke arah bawah dengan tongue
depressor kemudian swab steril diapuskan ke
setiap tonsil, bagian belakang pharynx dan
daerah lain yang mengalami inflamasi.
Cara Pengambilan Apus Orofaring

• Swab tidak boleh menyentuh permukaan


lidah dan buccal. Setiap daerah permukaan
minimal diambil sebanyak 2 apusan, 1 untuk
pembuatan preparat apus dan lainnya
disimpan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
• Segera masukkan swab media transport.
Cara Pengambilan Apus Nasal

• Pasien duduk (bila mampu) menghadap ke


sumber cahaya.
• Periksa lubang hidung apakah ada sumbatan
atau kotoron. Bila ada kotoron bersihkan
terlebih dahulu.
Cara Pengambilan Apus Nasal

• Masukkan swab ke dalam lubang hidung + 2


cm, putar swab sehingga mengenai mukosa
hidung selama + 3 detik.
• Segera masukkan swab media transport.
• Apus hidung
penting untuk
mencari karier
Methycilin resistant
Staphylococcus
aureus (MRSA),
deteksi penderita
SARS dan flu burung
Avian Flu.

45
SPESIMEN CAIRAN OTAK
• Alat dan Bahan
• 3-4 tabung plastik steril yang telah
diberi label sebagai tabung pertama,
kedua, dan ketiga/ keempat.
• Hindari penggunaan tabung gelas,
karena adhesi sel pada gelas akan
mempengaruhi pemeriksaan jumlah dan
hitung jenis sel.
Cara Pengambilan Cairan Otak

• Pungsi lumbal : tulang vertebra lumbalis


ketiga dan keempat atau antara keempat dan
kelima.
10-20 mL cairan otak yang ditampung dalam 3-4
tabung plastik steril
• Pemeriksaan mikrobiologik harus segera
dilakukan
• Gunakan sedimen untuk pemeriksaan
mikrobiologis.
• Spesimen jangan disimpan dalam refrigerator
• Spesimen sebaiknya diletakkan pada suhu
kamar.
Pengambilan Spesimen

DARAH
Pengambilan Spesimen Darah
• Alat dan Bahan yang Diperlukan
• Alat :
• - Kapas
• - Spuit steril
• - Torniket
• Bahan :
• - Alkohol 70%
• - Media dalam botol
• - Povidone iodine 10%
Waktu Pengambilan Sampel

• sebelum diberikan antibiotik


• Bila sudah diberikan antibiotik:
dilakukan sebelum pemberian dosis
antibiotik berikutnya
• sesaat sebelum temperatur mencapai
puncak
• sebanyak 3x selang waktu 1j
Cara Melakukan Pengambilan
Spesimen

• Lokasi: lipat siku, pilih vena yang


paling jelas dan besar
• Bayi : vena sekitar mata kaki
• Tidak dianjurkan mengambil darah
untuk biakan dari kateter intra
vena dan intra arteri
•Medium kultur darah disiapkan
•beri identitas dengan jelas
•tipe dari spesimen tersebut,
•tanggal pengambilan sampel.
Cara pengambilan darah
•Daerah pengambilan diapus kapas
povidone iodine 10% dari tengah memutar
ke tepi,
• biarkan kering dan ulangi hal yang sama
dengan alkohol 70%
• Jangan diraba lagi

• tusukkan ujung jarum ke vena yang dituju


• isap perlahan-lahan sehingga darah masuk
kedalam spuit
•torniquet dilonggarkan sampai didapat
sejumlah darah yang dikehendaki
•Buka tutup alumunium botol, bersihkan dengan
alkohol
•Tusukkan jarum perlahan ke tutup karet
bulyon, jangan terpercik
• ujung jarum tidak menyentuh media
• udara dalam spuit tidak boleh ikut masuk

• Botol media digoyangkan memutar diatas


meja datar agar tercampur merata
•Buang jarum ke alat penghancur
atau tutup dengan satu tangan

•Buang syringe ke wadah berisi Na


hipokhlorit
PENGEPAKAN SPESIMEN
PENANGANAN SPESIMEN
Semua spesimen yang diambil harus dikemas dalam
• Wadah atau kotak utama
• Kotak atau pembungkus tambahan (sekunder) untuk diangkut
- Kantong plastik zip-lock dan kantong sekali pakai
- Didalam rak tertutup
• Kotak tambahan (sekunder) tersebut seharusnya diletakkan
lagi di dalam kotak sebagai wadah terluar dari kemasan
 Tempatkan rak spesimen dalam posisi tegak lurus dan
dikemas dalam sebuah kotak, ini hanya layak digunakan
untuk pengiriman didalam rumah sakit
 Kotak dan rak spesimen seharusnya dibersihkan dan
disterilkan dengan hati-hati secara teratur.
PENYIMPANAN SPESIMEN
• Spesimen sebisa mungkin dikirim pada
hari yang sama
• Jika tidak memungkinkan, penyimpanan
dilakukan sesuai dengan jenis spesimen
PENGEPAKAN SPESIMEN
Pelabelan
– Stiker anti air (lapisi selotif)
– Idnetitas : nomor/nama/usia/gender/alamat/jenis
spesimen/tanggal
Pengemasan
1. Tutup tabung/kemasan (rapat, seal)
2. Masukan ke dalam plastik kedap air/udara dengan tisu
penyerap
3. Masukan ke dalam wadah sekunder
4. Masukan ke dalam cool box (dengan ice pack)
5. Masukan lembaran formulir spesimen
6. Bungkus cool box dengan karton
7. Tulis alamat lengkap lab ujuan dan nama petugas
penanggung jawab dan telp
LABEL UNTUK SPESIMEN

Nama, Umur, Jenis Kelamin


Tanggal
Tempat / Asal Rumah Sakit
Jenis Spesimen (NS=Nasal, TS=Throat)
PENGEPAKAN SPESIMEN SERUM

Alat dan bahan


• Wadah pengiriman sekunder
• Wadah pengiriman styrofoam box
• Kardus berlabel alamat
• Gel pack 6 buah yg sudah dibekukan
• Termometer
• Lakban
• Busa atau kertas pengganjal
• Termometer data logger (jika diperlukan)

63
PENGEPAKAN SPESIMEN SERUM
1 2 3

Serum dimasukkan Letakkan termometer diantara serum Tutup cryo storage box
ke cryo storage box kemudian dilakban

6 5 4

Satu gel pack di atas Gel pack di setiap Masukkan cryio storage box
cryio storage box Sisi cryio storage box dg 1 gel pack sbg alas

64
PENGEPAKAN SPESIMEN SERUM
7 8 9

Masukkan busa/kertas Tutup styrofoam box kemudian Masukkan formulir ke


Pengganjal utk merapatkan dilakban dalam kantong plastik

11 10
Tuliskan alamat
Paket tujuan pengiriman
siap dan identitas
pengirim pada sisi
kirim luar kotak kardus.
Masukkan styrofoam box Rekatkan formulir diatas
ke dalam kardus styrofoam box
PENGEPAKAN SPESIMEN SWAB
• Tabung spesimen dilapisi parafilm dibungkus tisu
• Masukkan dalam kantong plastik
WADAH PENGIRIMAN PRIMER
• Spesimen dimasukkan kedalam wadah pengiriman primer
• Tutup wadah dan disegel
WADAH PENGIRIMAN SEKUNDER
• Wadah pengiriman primer dimasukkan ke dalam pengiriman sekunder
• Diisi dengan ice pack di sekeliling dan di atas wadah pengiriman primer
LABEL PADA KOTAK PENGIRIMAN
Pemeriksaan lab. untuk virus influensa

Kepada:
Kepala Puslitbang Biomedis &
Farmasi
Badan Litbang Kesehatan
Jalan Percetakan Negara 29
Jakarta Pusat 10560
Telp: 021-4261088 pswt 301
Pengirim:
Dr………..
RS……………
Spesimen segera (Kota………….)
simpan di lemari es Telp:…………..

(4o -8oC)
FRAGILE/Mudah Pecah
PENGIRIMAN SPESIMEN
• Pengiriman dalam 1 x 24 jam
• Perjanjian antara pengirim, pembawa dan
penerima spesimen
• Konfirmasi lab penerima
• Pengiriman ke luar negeri harus dilengkapi
perjanjian alih material (Material
Transfer Agreement, MTA) dan
mendapatkan izin dari Menteri Kesehatan
melalui Kepala Badan Litbang Kesehatan
PENGIRIMAN ANTAR
LABORATORIUM
• Gunakan staf terlatih dalam pengiriman spesimen
• Gunakan material yang cukup menyerap dan
melindungi dalam kotak pengiriman
• Tandai kotak pengiriman
– Surat/Formulir pengiriman
– Instruksi dan orang-orang yang harus dihubungi
ketika
terjadi kecelakaan/tumpahan.
– Instruksi untuk mengurangi paparan pada publik
PENGIRIMAN ANTAR
LABORATORIUM
• Masukkan daftar isi ke kantong plastik
bersegel di dalam kotak pengiriman.
• Catat jumlah spesimen pada
“Formulir/Catatan Pengiriman dan
Penerimaan Spesimen” dan laporkan ke
laboratorium pengirim dan penerima bila
ditemukan adanya ketidaksesuaian .
• Sediakan peralatan darurat dalam
laboratorium
PERALATAN DARURAT
• Gaun sekali pakai
• Sarung tangan,
• Pelindung muka/mata
• Kantong merah (biohazard)
• Material penyerap sekali pakai
• Serbet kertas/pakaian sekali pakai
• Disinfektan
PENCATATAN DAN PELAPORAN
• Mengikuti pedoman nasional untuk
masing-masing penyakit
• Laporan baku disampaikan secara
berjenjang kepada Direktorat Jendral
P2PL, Kementerian Kesehatan melalui
dinas kesehatan
PENGAMBILAN PENANGANAN DAN
PENGIRIMAN SAMPEL DARI PENDERITA
SUSPEK AVIAN INFLUENZA dan SWINE FLU
Supplies
Sampling equipment
Sampling
• Pengambilan sampel harus dilakukan
dengan memperhatiakan Universal
precaution atau kewaspadaan universal
untuk mencegah terjadinya penularan.
• Meliputi :
1. Menggunakan alat pelindung diri
2. Melakukan cuci tangan dengan
menggunakan desinfektan sebelum dan
sesudah pengambilan sampel.
3. Menjaga kebersihan ruangan sebelum
dan sesudah pengambilan sampel
Alat pelindung diri untuk pengambilan
sampel :
1. Jas laboratorium lengan panjang
2. Sarung tangan karet
3. Kaca mata plastik (google)
4. Masker N95
5. Tutup kepala

Prinsip
Multiple place, multiple sample, multiple days
Kriteria pengambilan sampel
• Ketika diagnosis suspek AI atau Swine flu
ditegakkan oleh klinisi

Jenis dan waktu pengambilan sampel


1. Jenis
a. Apus / Usap hidung, kiri dan kanan, apus
tenggorok, Bila ada : bilasan nasofaring, trakeal,
broncho alveolar dan cairan paru.
b. Apus /Usap rectal bila penderita diare
c. Serum
d. Darah EDTA (pasien di RS) untuk DPL
2.Waktu :
Untuk sampel apus 3 hari berturut-turut.
Sampel hari pertama langsung dikirim ke
Puslitbangkes tanpa menunggu sampel ke 2 dan
ke 3.

Untuk sampel serum diperlukan sampel hari


pertama dan sampel ke 2 pada hari ke 10-14
atau bila pasien akan dipulangkan dan
dikirimkan ke Puslitbangkes

Sampel darah EDTA diperlukan untuk data


tambahan bagi klinisi
ALAT DAN BAHAN PENGAMBILAN SAMPEL
• Swab terbuat dari dacron / rayon steril
dengan tangkai plastik
• 2 mL media transport virus (Hanks sol)
• Tounge depressor
• Label
• Wing needle (untuk pasien anak)
• Spuit atau abocath (Untuk pasien dewasa)
• Tabung vacutainer non koagulan
• Tabung vacutainer EDTA
• Kapas alkohol dan band aid atau plester
• Cryotube atau Nunc tube (untuk serum)
• Kantong plastik untuk limbah
Hank solution

Swab steril

Label

Tounge depressor
Persiapan Pengambilan sampel

1. Tulis nama, bahan pemeriksaan : apus hidung


(APH), apus tenggorok (APT), serum (S),
tanggal dan pengambilan ke berapa pada
label.
2. Siapkan 3 media transport masing-masing
untuk :
- Hapus hidung (vial no1)
- Hapus tenggorok (vial no 2)
3. Siapkan peralatan pengambilan darah.
4. Tempelkan label.
5. Kenakan sarung tangan dan masker
Posisi untuk anak yang sulit diambil
Posisi untuk anak yang sulit diambil
Cara memegang swab

Yang benar Yang Salah


Cara memegang swab

Yang benar dapat dipakai Yang salah


melakukan apus dengan mulus dapat melukai pasien
CARA PENGAMBILAN SAMPEL APUS HIDUNG

A. Cara pengambilan sampel apus hidung kanan


1. Pegang dagu pasien apabila pasien duduk
2. Masukkan swab ke dalam lubang hidung kanan
s/d 2-3 cm dari lubang hidung
3. Biarkan beberapa detiksambil agak ditekan
4. Putar perlahan 1-2 kali
5. Buka vial no 1
6. Masukkan swab ke dalam vial
7. Patahkan tangkai swab
8. Tutup vial dengan baik
• Cara pengambilan sampel apus hidung kiri
• Pegang dagu pasien apabila pasien duduk
• Masukkan swab ke dalam lubang hidung kiri s/d
2-3 cm dari lubang hidung
• Biarkan beberapa detiksambil agak ditekan
• Putar perlahan 1-2 kali
• Buka vial no 1
• Masukkan swab ke dalam vial
• Patahkan tangkai swab
• Tutup vial dengan baik
CARA PENGAMBILAN SAMPEL APUS
TENGGOROK

1. Pengambilan sampel harus di tempat cukup cahaya


2. Pasien diminta membuka mulut dan berkata
‘aaaaaaaa” yang panjang
3. Tekan lidah perlahan dengan tounge depressor
sampai seluruh rongga mulut terlihat
4. Masukkan cotton swab.
5. Apuskan ke daerah kanan dan kiri peritonsiler serta
daerah pharynx
6. Pengambilan sampel diulang bila penderita muntah
7. Buka vial no2
8. Masukkan swab ke dalam vial no 2
9. Patahkan tangkai swab lalu tutup vial dengan baik.
Apus tenggorok
-Ask the culturee to open the mouth widely and say a long “ah”.
-The tongue should be gently depressed with a sterile tongue blade.
-The swab is then gently passed over the tongue and into the posterior
pharynx.
-The mucosa behind the uvula and between the tonsils should then be
gently swabbed with a back-and-forth motion.
Swab

Throat
Swab

Tonsil

Operator harus dekat pasien


BILASAN BRONCHOALVEOLAR, ASPIRASI
TRACHEAL ATAU CAIRAN PLEURA

• Hanya dilakukan di rumah sakit oleh


dokter paru / penyakit dalam.
• Cairan disentrifusi (Harus di Lab BSL2)
• Endapan difiksasi dengan formalin.
• Sisa cairan yang belum disentrifusi
ditampung dengan botol yang pada tutup
dalamnya memiliki ring.
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH
• Darah yang diambil adalah darah vena :
Dewasa 5 mL (serum 3 mL, EDTA 2 mL)
Anak 3,5 mL (serum 3 mL, EDTA 0,5 mL)
• Pengambilan darah memakai jarum suntik biasa :
1. Masukkan darah yang diperoleh ke dalam tabung
darah tanpa antikoagulan dan tabung EDTA.
2. Darah dalam tabung EDTA dibolak-balik hingga
EDTA tercampur darah dengan rata.
3. Darah dalam tabung tanpa EDTA diletakkan dalam
keadaan miring 30o untuk mendapatkan serum yang
optimal. Diamkan 1 jam dalam suhu kamar agar darah
membeku dengan baik.
4. Pisahkan serum dengan menggunakan pipet lalu
masukkan ke dalam cryotube
• Pengambilan darah memakai vacutainer:
1. Darah ditampung dengan tabung vaccutainer yang
mengandung EDTA dan yang tanpa EDTA.
2. Darah dalam tabung EDTA dibolak-balik hingga EDTA
tercampur darah dengan rata.
3. Letakkan tabung tanpa EDTA dalam keadaan miring
30o untuk mendapatkan serum yang optimal. Diamkan 1
jam dalam duhu kamar agar darah membeku dengan
baik.
4. Pisahkan serum dengan menggunakan pipet lalu
masukkan ke dalam cryotube
PENANGANAN SAMPEL
Alat dan Bahan :
-Parafilm
-Kantong plastik Ziplock
-Tissue atau kertas penyerap cairan

Balutkan parafilm
Sekeliling tabung sampel apus dan serum
mengelilingi tutup dan label
Pengamanan sampel
-Sampel dalam plastik Ziplock kedap air
-Disisipi tissue atau kertas penyerap cairan
Jika tidak segera dikirim simpan dalam suhu 2-8oC
PENYIMPANAN
Swab for Swab Serum Serum Serum
Isolation for PCR for for PCR for Ab
In VTM In VTM isolation
-700C, SR SR SR SR SR
Liq Nitrogen,
Dry ice
-200C NR A N/R A SR

+ 40 C A* A A*** A A
Room temp NR A NR A* A*

SR : Strongly recommended, A : Adequate, NR : Not recommended


* : up to 7days, *** : Up to 4 days.
PENGIRIMAN SAMPEL

• Alat dan bahan untuk pengiriman sampel


1. Bio bottle atau tabung paralon yang memiliki
tutup pada ke 2 ujungnya.
2. Ice pack minimal 5-6 buah
3. Cool box
4. Thermometer
5. Isolasi band atau lakband besar
6. Kertas pengiriman
Sampel dalam plastik kedap air
-Dimasukkan ke dalam wadah spesimen
-Ditutup
-Disegel dengan isolasi atau lak band
-Tempelkan alamat keterangan yang diperlukan
- Ice pack (pendingin ) 5-6 buah di setiap sisi bio bottle
termasuk di bag atas dan bawah
- Masukkan ke dalam coolbox
yang telah ada thermometernya
- Beri ganjal agar bio bottle tidak terbalik
- Tutup cool box
- Tempelkan lembar pengiriman di bag luarnya
- Sertakan Formulir pasien Dalam amplop di luar cool box
Lembar Pengiriman untuk ditempel di cool box
Thank You

Anda mungkin juga menyukai