Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

SISTEM INTEGUMEN PADA


LANSIA
KELOMPOK: 1
CUT RISKA BALQIS 15172013
MAULIDA RATNA SARI 15172002
RIZKA MAULIDIYA 15172019
SIRWANA 15172007
Pengertian Sistem Integumen
 Integumen berasal dari bahasa Latin "integumentum",
yang berarti "penutup". Sistem integumen adalah sistem
organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,
dan menginformasikan hewan/manusia terhadap
lingkungan sekitarnya. Sistem integumen mencakup
kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan
produknya (keringat atau lendir).
Perubahan Sistem Integumen pada
Lansia
 Penuaan pada kulit dikategorikan menjadi dua, yaitu:

Penuaan Penuaan
Instriknsik Ekstrinsik
 Stratum Koneum
Stratum korneun merupakan lapisan terluar dari epidermis yang terdiri
dari timbunan korneosit.
 Kohesi sel dan waktu regenerasi sel menjadi lebih lama.
 Pelembab pada stratum korneum berkurang. Implikasi dari hal
ini adalah penampilan kulit lebih kasar dan kering.
 Epidermis
Epidermis mengalami perubahan ketebalan sangat sedikit seiring
penuaan sesorang.
 Jumlah sel basal menjadi lebih sedikit, perlambatan dalam
proses perbaikan sel, dan penurunan jumlah kedalaman rete
ridge.
 Terjadi penurunan jumlah melanosit
 Penurunan jumlah sel langerhans sehingga menyebabkan
penurunan konpetensi imun.
 Kerusakan struktur nukleus keratinosit
 Dermis
 Volume dermal mengalami penurunan yang
menyebabkan penipisan dermal dan jumlah sel
berkurang.
 Penghancuran serabut elastis dan jaringan kolagen oleh
enzim-enzim.
 Vaskularisasi menurun dengan sedikit pembuluh darah
kecil
 Subkutis
 Lapisan jaringan subkutan mengalami penipisan
 Distribusi kembali dan penurunan lemak tubuh
 Bagian Tambahan pada Kulit
Bagian tambaha pada kulit meliputi rambut, kuku, korpus
pacini, korpus meissner, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea.
 Berkurangnya folikel rambut. Implikasi dari hal ini adalah
rambut bertambah uban dengan penipisan rambut pada
kepala.
 Pertumbuhan kuku melambat
 Korpus pacini (sensasi tekan) dan korpus meissner (sensasi
sentuhan) menurun
 Kelenjar keringat sedikit
 Penurunan kelenjar apokrin
Faktor Perubahan dan Masalah Kulit
yang Terjadi pada Lansia
 Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
 Kulit kering & kurang elastis karena menurunnya cairan dan
hilangnya jaringan adiposa
 Kelenjar-kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik,
sehingga tidak begitu tahan terhadap panas dengan
temperatur yang tinggi.
 Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat
menurunnya aliran darah dan menurunnya sel sel yang
meproduksi pigmen.
 Menurunnya aliran darah dalam kulit juga menyebabkan
penyembuhan luka luka kurang baik.
 Kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh.
 Pertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan botak
serta warna rambut kelabu.
 Pada wanita >60 tahun rambut wajah meningkat kadang
kadang menurun.
 Temperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme
yang menurun.
 Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi
panas yang banyak rendahnya akitfitas otot.
Penyakit-penyakit yang Muncul pada
Sistem Integumen Lansia
 Kandidiasis
Candidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh
jenis jamur yaitu Candida, atau Candida albicans.

 Herpes Zoster

Herpes zoster adalah ruam di kulit yang terasa sakit, yang


disebabkan oleh virus varicella zoster.

 Psoriasis
Psoriasis merupakan kelainan pada kulit berupa bercak-
bercak merah, berbatas tegas, dan di atasnya terdapat
sisik yang tebal
 Pruritus

Pruritus adalah suatu perasaan yang secara


otomatis menuntut penggarukan

 Melanoma Ganas

Melanoma merupakan neoplasma yang berasal


dari melanosit yang kemungkinan besar adalah
kanker kulit yang menyebabkan kematian
 Dekubitus

Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan


dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai
tulang akibat adanya penekanan pada suatu area

 Xerosis

Xerosis atau yang dikenal dengan kulit kering adalah kondisi


kulit yang mengering dari biasanya.
Asuhan Keperawatan Herpes Zoster
pada Lansia
 Pengkajian

 Identitas pasien
 Riwayat Kesehatan
 Riwayat psikososial
 Pola Kebiasaan sehari-hari
 Pola fungsi kesehatan
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
 Diagnosis

 Ketidakseimbangan pemenuhan nutrisi, kurang dari


kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi tidak adekuat
sekunder dari mual, muntah, anoreksia.
 Nyeri dan rasa gatal berhubungan dengan lesi kulit.
 Kebutuhan pemenuhan informasi b.d tidak adekuatnya
sumber informasi, ketidaktahuan program perawatan
dan pengobatan
 Gangguan citra tubuh b.d krusakan integritas kulit.
 Kerusakan integritas kulit b.d lesi dan respon
peradangan
 Rencana Keperawatan
MATI ITU PASTI !!
Tua itu belum PASTI.
Yang tua sudah pasti akan
MATI, yang muda belum tentu
bisa TUA
AZAB KUBUR ITU NYATA..

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai