Anda di halaman 1dari 24

IMPEDANSI SERI SALURAN

TRANSMISI

1
PARAMETER-PARAMETER SALURAN
TRANSMISI
Suatu saluran transmisi listrik mempunyai empat
parameter yang mempengaruhi kemampuan
untuk berfungsi sebagai bagian dari suatu sistem
tenaga:
• RESISTANSI
• INDUKTANSI
• KAPASITANSI
• KONDUKTANSI
2
JENIS-JENIS PENGHANTAR
Macam-macam jenis penghantar aluminium:
• AAC = all-aluminium conductors, seluruhnya
terbuat dari aluminium
• AAAC = all-aluminium-alloy conductors,
seluruhnya terbuat dari campuran aluminium
• ACSR = aluminium conductor, steel-reinforced,
penghantar aluminium yang diperkuat dengan
baja
• ACAR = aluminium conductor, alloy-reinforced,
penghantar aluminium yang diperkuat dengan
logam campuran
3
RESISTANSI
Resistansi adalah penyebab yang terpenting dari rugi daya (power loss) pada saluran
transmisi
Resistansi efektif dari suatu penghantar:
𝑟𝑢𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟
𝑅= Ω
𝐼2
Resistansi dc:
𝜌𝑙
𝑅𝑜 = Ω
𝐴
Perubahan resistansi penghantar logam terhadap suhu boleh dikatakan linier pada
batas-batas pengoperasian yang normal, menurut ilmu ukur
𝑅2 𝑇 + 𝑡2
=
𝑅1 𝑇 + 𝑡1
234,5 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 annealed 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 100%
𝑇 = ൞241 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 hard drawn 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 97,3%
288 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎𝑙𝑢𝑚𝑖𝑛𝑖𝑢𝑚 ℎ𝑎𝑟𝑑 𝑑𝑟𝑎𝑤𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 61 %

4
INDUKTANSI
DEFINISI INDUKTANSI
Induktansi adalah sifat rangkaian yang menghubungkan tegangan yang
diimbaskan oleh perubahan fluks dengan kecepatan perubahan arus
𝑑𝜏
𝐿= 𝐻
𝑑𝑖
Jika fluks gandeng dari rangkaian berubah secara linier sesui dengan
perubahan arus, yang berarti bahwa rangkaian magnetis mempunyai
permeabilitas konstan, maka persamaan diatas dapat ditulis
𝜏
𝐿= 𝐻
𝑖
Fluks gandeng sesaat menjadi
𝜏 = 𝐿𝑖 𝑊𝑏𝑡
Untuk arus sinusoida
𝜓 = 𝐿𝐼 𝑊𝑏𝑡

5
INDUKTANSI
Induktansi timbal-balik (mutual inductance) antara
dua rangkaian didefinisikan sebagai fluks gandeng
pada rangkaian pertama yang disebabkan oleh arus
pada rangkaian kedua per amper arus yang
mengalir di rangkaian kedua
𝜓12
𝑀12 = 𝐻
𝐼2
Fasor jatuh-tegangan pada rangkain 1 yang
disebabkan oleh fluks gandeng dari rangkaian 2
𝑉1 = 𝑗𝜔𝑀12 𝐼2 = 𝑗𝜔𝜓12 𝑉
6
INDUKTANSI PENGHANTAR YANG
DISEBABKAN OLEH FLUKS INTERNAL
Nilai induktansi internal dapat dihitung sebagai
perbandingan fluks gandeng terhadap arus
𝑚𝑚𝑓 = ර 𝐻. 𝑑𝑠 = 𝐼 𝐴𝑡

‫ 𝑥𝐻 ׯ‬. 𝑑𝑠 = 𝐼𝑥
2𝜋𝑥𝐻𝑥 = 𝐼𝑥
Dengan menganggap kerapatan arus merata maka persamaan
arus Ix adalah
𝜋𝑥 2 𝑥 𝜇𝑥𝐼
𝐼𝑥 = 𝜋𝑟 2 𝐼 ; 𝐻𝑥 = 2𝜋𝑟 2 𝐼 ; 𝐵𝑥 = 𝜇𝐻𝑥 = 2𝜋𝑟 2 𝑊𝑏Τ𝑚2 ; 𝜇 =
𝑝𝑒𝑟𝑚𝑒𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟;
Fluks gandeng per satuan panjang
𝜋𝑥 2 𝜇𝐼𝑥 3 𝑊𝑏𝑡
𝑑𝜓 = 𝑑𝜙 = 𝑑𝑥
𝜋𝑟 2 2𝜋𝑟 4 𝑚
𝑟 𝜇𝐼𝑥 3 yields 𝜇𝐼 𝑊𝑏𝑡
yields
𝜓𝑖𝑛𝑡 = ‫ 𝑜׬‬2𝜋𝑟 4 𝑑𝑥 𝜓𝑖𝑛𝑡 = 8𝜋 Τ𝑚 untuk
yields 1
𝜇𝑟 =1 𝐿𝑖𝑛𝑡 = × 10−7 𝐻Τ𝑚
2
7
FLUKS GANDENGAN ANTARA DUA TITIK DI LUAR PENGHANTAR
YANG TERSENDIRI

Induktasi yang disebabkan oleh fluks yang


berada di antara P1 dan P2 adalah
𝐷2 𝐻
𝐿12 = 2 × 10−7 𝑙𝑛 ൗ𝑚
𝐷1

8
INDUKTANSI SALURAN DUA-KAWAT BERFASA-
TUNGGAL
Induktansi rangkaian yang disebabkan oleh arus pada penghantar 1 adalah:
𝐷2 𝐻
𝐿12 = 2 × 10−7 𝑙𝑛 ൗ𝑚
𝐷1
Dengan jarak D antara penghantar 1 dan 2 menggantikan D2 dan jari-jari r1 penghantar 1
mengganti D1. Untuk fluks eksternal saja berlaku;
𝐷 𝐻ൗ
𝐿1,𝑒𝑥𝑡 = 2 × 10−7 𝑙𝑛 𝑚
𝑟1
1 𝐻ൗ
𝐿1,𝑖𝑛𝑡 = × 10−7 𝑚
2

Induktansi total rangkaian yang disebabkan oleh arus pada


penghantar 1 saja
1 𝐷 yields 𝐷
𝐿1 = + 2 𝑙𝑛 × 10−7 𝐻ൗ𝑚 𝐿1 = 2 × 10−7 𝑙𝑛 −1
𝐻ൗ
𝑚
2 𝑟1 𝑟1 𝜀 4ൗ

9
INDUKTANSI SALURAN DUA-KAWAT BERFASA-
TUNGGAL
Induktansi yang disebabkan oleh penghantar 2 adalah
𝐷
𝐿2 = 2 × 10−7 𝑙𝑛 ′ 𝐻 Τ𝑚
𝑟2
Induktansi untuk keseluruhan rangkaian
𝐷
𝐿 = 𝐿1 + 𝐿2 = 4 × 10−7 𝑙𝑛 ′ ′ 𝐻 Τ𝑚
𝑟1 𝑟2
Induktansi keseluruhan:
𝐷
𝐿 = 4 × 10−7 𝑙𝑛 ′ 𝐻 Τ𝑚
𝑟

10
FLUKS GANDENG SEBUAH PENGHANTAR DALAM
SATU KELOMPOK
Masalah yang lebih umum dari saluran dua kawat adalah pada kasus dimana sebuah
penghantar berada dalam suatu kelompok penghantar, dimana jumlah arus di seluruh
penghantar adalah nol.

Dengan memindahkan titik p sampai tak terhingga jauhnya maka fluks gandeng pada
penghantar 1 yang disebabkan oleh seluruh penghantar dalam kelompok, tetapi tidak
termasuk fluks yang berada diluar titik P adalah

1 1 1 1
𝜓1 = 2 × 10−7 𝐼1 𝑙𝑛 + 𝐼2 𝑙𝑛 + 𝐼3 𝑙𝑛 + ⋯ + 𝐼𝑛 𝑙𝑛 𝑊𝑏𝑡 Τ𝑚
𝑟1′ 𝐷12 𝐷13 𝐷1𝑛

11
INDUKTANSI SALURAN DENGAN PENGHANTAR
TERPADU
Penghantar lilitan termasuk ke dalam klasifikasi umum untuk penghantar terpadu
(composite), yaitu yang terbuat dari dua elemen atau serat atau lebih, yang secara elektrik
terhubung paralel.
Saluran berfasa-tunggal yang terdiri dari dua penghantar terpadu

Induktansi pada penghantar X adalah


𝑚𝑛
−7
𝐷𝑎𝑎′ 𝐷𝑎𝑏′ 𝐷𝑎𝑐′ … 𝐷𝑎𝑚 𝐷𝑏𝑎′ 𝐷𝑏𝑏′ 𝐷𝑏𝑐 ′ … 𝐷𝑏𝑚 … 𝐷𝑛𝑎′ 𝐷𝑛𝑏′ 𝐷𝑛𝑐 ′ … 𝐷𝑛𝑚
𝐿𝑋 = 2 × 10 × ln 𝑛2
𝐻 Τ𝑚
𝐷𝑎𝑎 𝐷𝑎𝑏 𝐷𝑎𝑐 … 𝐷𝑎𝑛 𝐷𝑏𝑎 𝐷𝑏𝑏 𝐷𝑏𝑐 … 𝐷𝑏𝑛 … 𝐷𝑛𝑎 𝐷𝑛𝑏 𝐷𝑛𝑐 … 𝐷𝑛𝑛

Akar pangkat mn jarak dinamakan jarak rata-rata geometri (geometric mean distance)
GMD disingkat 𝐷𝑚 .
Akar pangkat 𝑛2 adalah jari -jari rata-rata geometri (geometric mean radius) GMR disingkat
𝐷𝑠 .

12
INDUKTANSI SALURAN DENGAN PENGHANTAR
TERPADU
𝐷𝑚
𝐿𝑥 = 2 × 10−7 𝑙𝑛 𝐻 Τ𝑚
𝐷𝑠
Induktansi penghantar Y ditentukan dengan cara yang sama, dan induktansi
salurannya adalah
𝐿 = 𝐿𝑋 + 𝐿𝑌

13
soal
• Suatu rangkaian saluran transmisi fasa-tunggal terdiri dari tiga kawat padat dengan jari-jari 0,25 cm.
Rangkaian kembali terdiri dari dua kawat dengan jari-jari 0,5 cm. Susunan penghantar diperlihatkan dalam
gambar 3.9.
• Hitunglah induktansi akibat arus di masing-masing sisi saluran dan induktansi keseluruhan dalam henry
per meter

14
solusi
• Hitung GMD antara sisi-sisi X dan Y
6
• 𝐷𝑚 = 𝐷𝑎𝑑 𝐷𝑎𝑒 𝐷𝑏𝑑 𝐷𝑏𝑒 𝐷𝑐𝑑 𝐷𝑐𝑒
• 𝐷𝑎𝑑 = 𝐷𝑏𝑒 = 9 𝑚
• 𝐷𝑎𝑒 = 𝐷𝑏𝑑 = 𝐷𝑐𝑒 = 62 + 92 = 117
• 𝐷𝑐𝑑 = 92 + 122 = 15 𝑚
6 3
• 𝐷𝑚 = 92 × 15 × 117 Τ2
• 𝐷𝑚 = 10,743 𝑚

15
Hitung GMR sisi X
9
• 𝐷𝑠 = 𝐷𝑎𝑎 𝐷𝑎𝑏 𝐷𝑎𝑐 𝐷𝑏𝑎 𝐷𝑏𝑏 𝐷𝑏𝑐 𝐷𝑐𝑎 𝐷𝑐𝑏 𝐷𝑐𝑐
9
= 0,25 × 0,7788 × 10−2 3 × 64 × 122 = 0, 481𝑚
10,743
−7
• 𝐿𝑋 = 2 × 10 𝑙𝑛 = 6,212 × 10−7 𝐻Τ𝑚
0,481
−7 10,743
• 𝐿𝑌 = 2 × 10 𝑙𝑛 = 8,503 × 10−7 𝐻Τ𝑚
0,153
• 𝐿 = 𝐿𝑋 + 𝐿𝑌 = 14,715 × 10−7 𝐻Τ𝑚
• 𝐿 = 14,715 × 10−7 × 1609 × 103 = 2,37 𝑚𝐻Τ𝑚𝑖

16
INDUKTANSI SALURAN TIGA-FASA DENGAN
JARAK PEMISAH YANG SAMA
Perhitungan saluran tiga fasa dapat diperoleh dari persamaan-persamaan saluran fasa
tunggal.
Dengan memisalkan bahwa kawat netral tidak ada atau arus-arus fasor tiga-fasa
seimbang, maka
𝐼𝑎 + 𝐼𝑏 + 𝐼𝑐 = 0
Fluks gandeng pada penghantar a:
1 1 1
𝜓𝑎 = 2 × 10−7 𝐼𝑎 𝑙𝑛 + 𝐼𝑏 𝑙𝑛 + 𝐼𝑐 𝑙𝑛 𝑊𝑏𝑡 Τ𝑚
𝐷𝑆 𝐷 𝐷
Karena 𝐼𝑎 = − 𝐼𝑏 + 𝐼𝑐 maka persamaan di atas menjadi:
−7
1 1
𝜓𝑎 = 2 × 10 𝐼𝑎 𝑙𝑛 − 𝐼𝑎 𝑙𝑛 𝑊𝑏𝑡 Τ𝑚
𝐷𝑆 𝐷
𝐷
𝜓𝑎 = 2 × 10−7 𝐼𝑎 𝑙𝑛 𝐷 𝑊𝑏𝑡 Τ𝑚
𝑆
Sehingga
𝐷
𝐿𝑎 = 2 × 10−7 𝑙𝑛 𝐷 𝑊𝑏𝑡 Τ𝑚
𝑆

17
INDUKTANSI SALURAN TIGA-FASA DENGAN
JARAK PEMISAH TIDAK SIMETRIS
Induktansi rata-rata per fasa adalah
−7
𝐷𝑒𝑞
𝐿𝑎 = 2 × 10 𝑙𝑛
𝐷𝑆
3
Dimana: 𝐷𝑆 = 𝑟′; 𝐷𝑒𝑞 = 𝐷12 𝐷23 𝐷31

18
Contoh 3.4

• Suatu saluran tiga-fasa rangkaian tunggal yang bekerja pada frekuensi 60


Hz tersusun seperti pada gambar 3.12 Penghantar-penghantar adalah CSR
Drake. Hitung induktansi per mil per fasa

Jawab
• Dari Tabel A.1
• 𝐷𝑠 = 0,0373 𝑓𝑡
3
• 𝐷𝑒𝑞 = 20 × 20 × 38 = 24,8 𝑓𝑡
24,8
• 𝐿 = 2 × 10−7 𝑙𝑛 = 13,00 × 10−7 𝐻Τ𝑚
0,0373
• 𝑋𝐿 = 2𝜋60 × 1609 × 10−7 = 0,788 ΩΤ𝑚𝑖 per fasa
• Persamaan (3.55) dapat juga dipakai, atau dari Tabel A.1 dan Tabel A.2,
• 𝑋𝑎 = 0,399
• Dan untuk 24,8 kaki,
• 𝑋𝑑 = 0,389
• 𝑋𝐿 = 0,399 + 0,389 = 0,788

19
20
21
22
PENGHANTAR BERKAS

Pada tegangan ekstra-tinggi (extra-high voltages atau EHV), yaitu tegangan di atas 230 kV,
korona dengan akibatnya yang berupa rugi daya dan terutama timbulnya interferensi
dengan saluran komunikasi, akan menjadi sangat berlebih jika rangkaiannya hanya
mempunyai sebuah penghantar per fasa.
Dengan menggunakan dua penghantar atau lebih per-fasa yang disusun berdekatan
dibandingkan dengan jarak pemisah antara fasa-fasanya, maka gradien tegangan tinggi pada
penghantar dalam daerah EHV dapat banyak dikurangi.

3
Untuk berkas dua penghantar: 𝐷𝑆𝑏 = 𝐷𝑆 × 𝑑 2 = 𝐷𝑆 × 𝑑
9 3
Untuk berkas tiga penghantar: 𝐷𝑆𝑏 = 𝐷𝑆 × 𝑑 × 𝑑 3 = 𝐷𝑠 × 𝑑 2
16 4 4
Untuk berkas empat penghantar: 𝐷𝑆𝑏 = 𝐷𝑆 × 𝑑 × 𝑑 × 2𝑑 = 1,09 𝐷𝑆 × 𝑑 3

23
Contoh 3.5
• Masing-masing penghantar pada saluran dengan penghantar berkas seperti terlihat pada gambar 3.14 adalah jenis
ACSR 1.272,000 cmil Pheasant.
• Hitunglah reaktansi induktif dalam ohm per km (dan per mil) per fasa untuk d = 45 cm.
• Hitunglah juga reaktansi seri per-unit saluran jika panjangnya 160 km dan dasar yang dipakai dan dasar yang
dipakai adalah 100 MVA, 345 kV

• Jawaban
• Dari Tabel A.1 𝐷𝑆 = 0,0466 kaki, dan kita kalikan kaki denan 0,3048 untuk mengubah menjadi meter
• 𝐷𝑆𝑏 = 0,0466 × 0,3048 × 0,45 = 0,080 𝑚
3
• 𝐷𝑒𝑞 = 8 × 8 × 16 = 10,08 𝑚
10,08
• 𝑋𝐿 = 2𝜋60 × 2 × 10−7 × 103 𝑙𝑛 = 0,365 ΩΤ𝑘𝑚 per fasa
0,08
• 0,365 × 1,609 = 0,587 ΩΤ𝑚𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑓𝑎𝑠𝑎
345 2
• Dasar 𝑍 = = 1190Ω
100
0,365 ×160
• 𝑋= = 0,049 per fasa
1190

24

Anda mungkin juga menyukai