E - N
t
Hukum Lenz
¿
𝜔 Gaya gerak listrik yang terjadi
𝑑𝜙
𝜀=− 𝑁
𝑑𝑡
𝜀=− 𝑁 ¿ ¿
)
10
INDUKTANSI
Induktansi = Timbulnya gaya gerak listrik (ggl) di dalam rangkaian
listrik karena perubahan arus, yang disebabkan pengaruh medan
magnet.
Satuan SI untuk induktansi (L) ialah Henry (H) atau Wb/A.
Induktansi terbagi menjadi 2 (dua): INDUKTANSI DIRI (self
inductance) dan INDUKTANSI BERSAMA (mutual inductance).
INDUKTANSI DIRI = Timbulnya potensial listrik karena arus yang
mengalir pada rangkaian.
INDUKTANSI BERSAMA = Timbulnya potensial listrik pada suatu
rangkaian karena perubahan arus dari rangkaian lain.
11
INDUKTOR
Induktor adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi
pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya.
Semakin banyak jumlah lilitan dalam sebuah induktur maka semakin
bertambah juga nilai induktansinya.
Kemampuan induktor: memproses arus bolak-balik (karena tegangan dan
arusnya berubah-ubah.
Besarnya nilai induktansi
terhadap jumlah lilitan pada suatu
induktor dapat dihitung dengan
rumus:
𝜙
𝐿=𝑁
𝑖
L = Induktansi (H)
N = Jumlah lilitan
= Fluks magnet (Wb)
I = Arus (A)
12
INDUKTANSI DIRI (SELF INDUCTANCE)
Apabila arus berubah melewati suatu kumparan (solenoid), terjadi
perubahan fluks magnetik di dalam kumparan yang akan
menginduksi ggl pada arah yang berlawanan.
Jika arus yang melalui kumparan meningkat, kenaikan fluks
magnet akan menginduksi ggl dengan arah arus yang berlawanan
dan cenderung untuk memperlambat kenaikan arus tersebut.
𝑑𝜙 𝑑𝜙 𝑑𝑖 𝜙 𝑑𝑖
𝜀=− 𝑁 =− 𝑁 =− 𝑁
𝑑𝑡 𝑑𝑖 𝑑𝑡 𝑖 𝑑𝑡
𝑑𝑖 𝜙
𝜀=− 𝐿 𝐿=𝑁 A
𝑑𝑡 𝑖
N = banyak lilitan
L = electrical inductance
~ 13
INDUKTANSI BERSAMA (MUTUAL
INDUCTANCE)
Apabila dua kumparan saling berdekatan,
maka sebuah arus I di dalam sebuah
kumparan 1 akan menghasilkan sebuah
fluks magnetik yang mengitari kumparan
2, dan menginduksi ggl pada kumparan 2
tersebut.
Fluks yang dihasilkan oleh arus I1 adalah
1.
~ V
21 = Fluks pada kumparan kedua akibat
diinduksi oleh kumparan pertama.
Jika arus I1 berubah maka fluks 21 juga
berubah.
𝑑 𝜙 21 𝜙 21 𝑑 𝑖1 𝑑 𝑖1
𝜀2 =− 𝑁 2 𝜀2 =− 𝑁 2 𝜀2 =− 𝑀 21
𝑑𝑡 𝑖1 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝜙 21
𝑑 𝜙 21 𝑑 𝜙 21 𝑑 𝑖1 𝑀 21=− 𝑁 2 (INDUKTANSI BERSAMA)
= 𝑖1
𝑑𝑡 𝑑 𝑖1 𝑑𝑡
14
15
N2
N1 = 500
N1 CONTOH SOAL
A1 = 1 cm2 Tentukanlah:
I1 = 10 cm a. Induktansi bersama pada kumparan kedua
b. GGL imbas pada kumparan kedua saat t = 2 s
N2 = 100
c. Tentukan arah arus pada kumparan kedua
A2 = 4 cm2 pada saat t = 2 s
~ 𝐵 1=
𝜇0 𝑁 1 𝐼 1 ;
𝜋 𝑙1
𝐼 =2 cos 𝑡
3
*A2 adalah luas penampang kumparan 2 xx
a b yang ditembus medan B1 (A2 = A1) xx
𝜇 0=4 𝜋 × 10−7 𝐻 /𝑚=1.25 ×10− 6 𝑁 / 𝐴 2
Arah arus saat t = 2 s
-1 A Induktansi bersama pada kumparan kedua
𝜙 21
𝑀 21=𝑁 2 =… 𝐻
(Dari b ke a) 𝐼1
Besar ggl pada saat t = 2 s
=…V
CONTOH SOAL
Sebuah induktor dengan panjang 5 cm dan luas penampang 1 cm2 memiliki
jumlah lilitan sebanyak 100. Tentukanlah nilai induktansinya jika:
a. Di dalam induktor kosong
b. Induktor terisi penuh bahan magnet dengan km = 50
𝜇 0 𝑁𝑖 𝜙
(a) 𝜙= 𝐵𝐴 𝐵=
𝑙
𝐿=𝑁
𝑖
𝑁2 𝐴 −6
𝐿=𝜇 0
𝑙 𝐿=1.26 × 10 ¿¿
𝜇 0 𝑁𝑖
(b) 𝐵=k m
𝑙
𝑁2 𝐴 −6
𝐿=k m. 𝜇0
𝑙 𝐿=1.26 ×10 ¿¿
16
TRANSFORMATOR
Transformator (Trafo) – alat untuk menaikkan
N1 N2 atau menurunkan tegangan.
Jenis transformator: trafo step up (penaik
I1 I2 tegangan) dan trafo step down (penurun
tegangan).
Tinjau rangkaian transformator di samping.
Jika pada kumparan 1 dialirkan arus bolak
balik I1, maka timbul perubahan fluks yang
selanjutnya akan mengimbas pada kumparan
2, dan bolak-balik seterusnya.
Contoh:
Suatu sumber tegangan AC 220 Volt Diketahui efisiensi Sebuah trafo diberikan tegangan
ingin diubah menjadi 110 Volt dengan transformator adalah input AC sebesar 220 V dengan
suatu transformator. Sumber 220 Volt ini 60%. Jika daya kuat arus input 0.2 Ampere.
dihubungkan dengan kumparan primer keluaran pada trafo Diketahui tegangan output ialah
yang memiliki 1,000 lilitan. Jumlah tersebut 300 Watt, 12V dengan kuat arus 3A. Berapa
lilitan kumparan sekundernya adalah... berapakah daya efisiensi trafo tersebut ?
masukannya?
𝑉p 𝑁p 𝑉 s 𝐼s
= 𝑁 s=2000 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛 𝜂= ×100 % 82%
𝑉s 𝑁s 50 Watt 𝑉p𝐼p