Anda di halaman 1dari 25

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERSEPSI

WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGELAPAN PAJAK (TAX


EVASION) PADA KPP PRATAMA JAKARTA TANAH ABANG
SATU
Disusun oleh :
Nama : Nadya Noviyanti
NIM : 1411000384
Dosen Pembimbing : Dra. Hetty Djuhartika, Ak., M.Si.
Target Dan Realisasi APBN Sektor Pajak

91,70 % 83,50 %
Target : 1.246,00 T Target : 1.539.20 T
Realisasi : 1.143,00 T Realisasi : 1.285,00 T

2013 2014 2015 2016 2017


Target : 1.148,40 T Target : 1.489,30 T Target : 1.283,60 T
Realisasi : 1.072,10 T Realisasi : 1.240.40 T Realisasi : 1.151,50 T

93,40 % 83,30 % 89,74 %

Sumber : www.djpbn.kemenkeu.go.id dan finance.detik.com


Target dan Realisasi APBN Sektor Pajak
Sub Sektor Pajak Penghasilan (PPh)

77,80 %
71,60 % Target : 855,80 T
Realisasi : 666,20 T
Target : 784,00 T 2014
Realisasi : 561.30 T
2015

2016
Target : 569,90 T
Realisasi : 546,20 T
2017
Target : 679,40 T 95,80 %
Realisasi : 602,30 T

88,70 %
Sumber : www.djpbn.kemenkeu.go.id
Rumusan Masalah
Apakah persepsi Wajib Pajak mengenai faktor
tarif pajak, kualitas pelayanan pajak,
pemahaman perpajakan dan kemungkinan
01 terdeteksi kecurangan secara simultan dan
parsial memengaruhi tindakan penggelapan
pajak (tax evasion)?

Apa faktor yang paling dominan dalam

02 mempengaruhi persepsi Wajib Pajak untuk


melakukan penggelapan pajak (tax evasion)?
Kajian Teori Teori of Planned Behavior (TPB)

Attitudes Toward
1 Behavior
Behavioral Belief

2 Subjective Norms Normative Belief

Perceived Behavio
3 ral Control
Control Belief

Sumber: Ajzen (2005:131)


TARIF PAJAK

Keadilan

1 2
Prinsip Kemampuan
Prinsip Manfaat (Benefit
Membayar (Ability To P
Principle)
ay Principle)

3
Keadilan Horizontal Dan
Vertikal

Sumber : Siahaan (2010:112)


Standar Pelayanan
KUALITAS
UU No. 25 Tahun 2009 PELAYANAN
PAJAK

Proses Penyampaian Proses Pengelolaan


Pelayanan Pelayanan Di Internal
Organisasi

1. dasar hukum;
1. persyaratan; 2. sarana dan prasarana, dan/atau
2. sistem, mekanisme, dan fasilitas;
prosedur; 3. kompetensi pelaksana;
3. jangka waktu pelayanan; 4. pengawasan internal;
4. biaya/tarif; 5. jumlah pelaksana;
5. produk pelayanan; 6. jaminan pelayanan;
6. penanganan pengaduan, 7. jaminan keamanan dan kesela
saran dan masukan matan pelayanan;
8. evaluasi kinerja pelaksana.
PEMAHAMAN PERPAJAKAN

Pengaruh pamahaman perpajakan dapat dilihat dari


sejauh mana wajib pajak mengetahui, mengerti,
mematuhi dan memahami ketetentuan dan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang sedang
berlaku dan juga memahami pentingnya membayar
pajak. Rachmadi (2014).
Pemeriksaan
Pajak

Serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, ketera S KEMUNGKINAN


A TERDETEKSI
ngan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan pro
S KECURANGAN
fesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji
A
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk
R
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan pe A
rundang-undangan perpajakan. Mardiasmo (2016:56). N

1. Interpretasi Undang undang yang tidak benar,


2. Kesalahan hitung,
3. Penggelapan secara khusus dari penghasilan,
Pemotongan dan pengurangan tidak sesungguh
nya, yang dilakukan Wajib Pajak dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Mardiasmo (2016:57)
Kerangka
Pemikiran Hipotesis Penelitian

H1 : Persepsi Wajib Pajak mengenai tarif pajak


berpengaruh terhadap tindakan penggelapan pajak.
H2 : Persepsi Wajib Pajak mengenai kualitas pelayanan
pajak berpengaruh terhadap tindakan penggelapan pajak.
H3 : Persepsi Wajib Pajak mengenai pemahaman
perpajakan berpengaruh terhadap tindakan penggelapan
pajak.
H4 : Persepsi Wajib Pajak mengenai kemungkinan
terdeteksi kecurangan berpengaruh terhadap tindakan
penggelapan pajak.
H5 : Persepsi Wajib Pajak mengenai tarif pajak, kualitas
pelayanan pajak, pemahaman perpajakan dan
kemungkinan terdeteksi kecurangan berpengaruh secara
simultan terhadap penggelapan pajak.
Lokasi dan Metode Sampel Teknik Sample Metode Analisis
Waktu Pengumpulan Data
Data Wajib Pajak orang
KPP Pratama Jakarta 1. Uji Validitas & Relia
pribadi yang bilitas
Tanah Abang Satu Menggunakan data Berdasarkan teknik
terdatar di KPP 2. Uji Asumsi Klasik
Tahun 2017 primer melalui convenience sampling
Pratama Jakarta 3. Uji F
kuesioner yang dan rumus Slovin
Tanah Abang Satu 4. Uji t
dibagikan kepada Tahun 2017. 5. Uji koefisien determi
responden dengan nasi Simultan
istrumen kuesioner 6. Uji koefisien determi
berdasarkan skala nasi Parsial
7. Analisis regresi linier
Likert.
berganda
Uji Validitas Data
Variabel Nomor Item R-Hitung R-Tabel Keterangan
X1-01 0,873 0,197 Valid
Tarif Pajak X1-02 0,834 0,197 Valid Kriteria :
(X1) X1-03 0,871 0,197 Valid
X1-04 0,859 0,197 Valid 1. r-hitung < r-tabel maka dinyatakan
X2-01 0,869 0,197 Valid tidak valid
X2-02 0,877 0,197 Valid
Kualitas
X2-03 0,851 0,197 Valid 2. r-hitung > r-tabel maka dinyatakan
Pelayanan X2-04 0,869 0,197 Valid
X2-05 0,899 0,197 Valid
valid. Ghozali (2016:54).
Pajak
X2-06 0,899 0,197 Valid
(X2) r-tabel =n–2
X2-07 0,901 0,197 Valid
X2-08 0,903 0,197 Valid = 100 – 2 = 98
X3-01 0,894 0,197 Valid
r-tabel = 0.197
X3-02 0,881 0,197 Valid
X3-03 0,875 0,197 Valid
Pemahaman P X3-04 0,869 0,197 Valid
erpajakan X3-05 0,853 0,197 Valid
(X3) X3-06 0,884 0,197 Valid
X3-07 0,871 0,197 Valid
X3-08 0,887 0,197 Valid
X3-09 0,889 0,197 Valid
Uji Validitas Data

Variabel Nomor Item R-Hitung R-Tabel Keterangan

X4-01 0,921 0,197 Valid


Kemungkinan Terdeteksi Kecu X4-02 0,899 0,197 Valid
rangan X4-03 0,930 0,197 Valid
(X4) X4-04 0,869 0,197 Valid
X4-05 0,899 0,197 Valid
Y-01 0,818 0,197 Valid
Y-02 0,858 0,197 Valid
Y-03 0,752 0,197 Valid
Y-04 0,751 0,197 Valid
Penggelapan Pajak Y-05 0,752 0,197 Valid
(Y) Y-06 0,852 0,197 Valid
Y-07 0,851 0,197 Valid
Y-08 0,265 0,197 Valid
Y-09 0,496 0,197 Valid
Y-10 0,316 0,197 Valid
Uji Reliabilitas

Reliability Statistics Reliability Statistics


Cronbach's Alpha N of Items Cronbach's Alpha N of Items
,880 4 ,943 5

Uji Reliabilitas X1 Uji Reliabilitas X4 Kriterianya adalah jika

Reliability Statistics Reliability Statistics nilai alpha > 0,70 maka reliabel.
Cronbach's Alpha N of Items Cronbach's Alpha N of Items Ghozali (2016:48).
,959 8 ,874 10

Uji Reliabilitas X2 Uji Reliabilitas Y

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,962 9

Uji Reliabilitas X3
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized R
esidual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,44425825
Most Extreme Differences Absolute ,076
Positive ,051
Negative -,076
Test Statistic ,076
Asymp. Sig. (2-tailed) ,164c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolonieritas Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Coefficientsa
Collinearity Statistics

Model Sig.
Model Tolerance VIF
1 (Constant) ,110
1 (Constant)

Tarif Pajak ,946 1,057 Tarif Pajak ,783

Kualitas Pelayanan P ,852 1,174 Kualitas Pelayanan Pajak ,279


ajak
Pemahaman Perpajakan ,628
Pemahaman Perpajak ,784 1,275
an Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan ,809
Kemungkinan Terdete ,809 1,237
a. Dependent Variable: RES2
ksi Kecurangan

a. Dependent Variable: Penggelapan Pajak

Kriteria :
Kriteria :
VIF ≤ 10 dan nilai tolerance ≥ 0,10 tidak terjadi
signifikansi > 0,05. Ghozali (2016:138).
multikolinieritas. Ghozali (2016:103).
Uji Heteroskedastisitas
Uji F
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 425,045 4 106,261 17,067 ,000b
Residual 591,465 95 6,226

Total 1016,510 99

a. Dependent Variable: Penggelapan Pajak


b. Predictors: (Constant), Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan, Tarif Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak, Pe
mahaman Perpajakan

Kriteria :
F hitung > F tabel & Sig < 0.05
Dengan melihat nilai df1 dan df2,
dimana df1 = k-1 dan df2 = n-k. Ghozali (2016:96).
Maka,
df1 = 4 (tarif pajak, kualitas pelayanan pajak, pemahaman perpajakan, kemungkinan
terdeteksi kecurangan) -1 =3
df2 = 100-4 = 96 di dapat F tabel 2,466.
Uji t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 48,012 2,466 19,470 ,000
Tarif Pajak ,250 ,098 ,205 2,550 ,012
Kualitas Pelayanan Pajak -,135 ,038 -,298 -3,512 ,001

Pemahaman Perpajakan -,072 ,036 -,177 -2,003 ,048

Kemungkinan Terdeteksi K -,252 ,073 -,298 -3,424 ,001


ecurangan
a. Dependent Variable: Penggelapan Pajak

Kriteria :
T hitung > T tabel & Sig < 0.05. Ghozali (2016:97).
Dengan melihat nilai df =n-k kemudian di dapat df = 100-4 = 96.
Diperoleh hasil t tabel sebesar 1,985.
Analisis Linear Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 48,012 2,466 19,470 ,000
Tarif Pajak ,250 ,098 ,205 2,550 ,012
Kualitas Pelayanan Pajak -,135 ,038 -,298 -3,512 ,001
Pemahaman Perpajakan -,072 ,036 -,177 -2,003 ,048
Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan -,252 ,073 -,298 -3,424 ,001
a. Dependent Variable: Penggelapan Pajak

Y = 48,012 + 0,250TP – 0,135KPP – 0,072PP – 0,252KTK + e


Uji Koefisien Determinasi Simultan Uji Koefisien Determinasi Parsial

Model Summary Variabel R

Adjusted R Squar Std. Error of the E Tarif Pajak (X1) 0,314 0,098
Model R R Square e stimate Kualitas Pelayanan Pajak (X2) 0,476 0,226
1 ,647a ,418 ,394 2,49519
Pemahaman Perpajakan (X3) 0,419 0,176
a. Predictors: (Constant), Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan, Tarif Pajak, K
ualitas Pelayanan Pajak, Pemahaman Perpajakan
Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan
0,463 0,214
(X4)

Nilai R Square yang didapat pada tabel diatas adalah Variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan
sebesar 0,418 atau 41,8% dan Adjusted R square adalah kualitas pelayanan pajak sebesar 22,6%.
sebesar 0.394 atau 39,4%.
Kesimpulan 1. Tarif pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggelapan pajak. Jadi.
semakin tinggi tarif pajak, maka Wajib Pajak akan mempersepsikan bahwa tindakan
penggelapan pajak patut untuk dilakukan sehingga tindakan penggelapan pajak akan
meningkat.
2. Kualitas pelayanan pajak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penggelapan
pajak. Jadi, semakin baik dan berkualitas pelayanan yang diberikan aparat pajak, maka
Wajib Pajak akan memandang bahwa tindakan penggelapan pajak tidak pantas untuk
dilakukan sehingga tindakan penggelapan pajak akan menurun.
3. Pemahaman perpajakan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penggelapan pajak.
Jadi, semakin tinggi tingkat pemahaman Wajib Pajak dalam hal aturan, tata cara, dan
ketentuan perpajakan saat melakukan kewajiban perpajakan maka perilaku penggelapan
pajak dipandang tidak baik untuk dilakukan sehingga tindakan penggelapan pajak akan
menurun.
4. Kemungkinan terdeteksi kecurangan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
penggelapan pajak. Jadi, semakin tinggi tingkat kemungkinan terdeteksi kecurangan
melalui pemeriksaan pajak, maka semakin rendah tindakan penggelapan pajak yang
akan terjadi.
5. Secara simultan tarif pajak, kualitas pelayanan pajak, pemahaman perpajakan dan
kemungkinan terdeteksi kecurangan berpengaruh signifikan terhadap penggelapan pajak
karena berdasarkan uji F diperoleh bahwa F-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansi
< 0,05.
Faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap penggelapan pajak adalah faktor kualitas
pelayanan pajak terutama dalam aspek pengetahuan dan kemampuan berkomunikasi aparat
pajak.
Keterbatasan

1. Penelitian ini hanya memiliki koefisien determinasi


simultan sebesar 41,8% dan Adjusted R square sebesar
39,4%;
2. Penelitian ini hanya terkait dengan pengaruh tarif pajak,
kualitas pelayanan pajak, pemahaman perpajakan dan
kemungkinan terdeteksi kecurangan saja;
3. Penelitian hanya dilakukan pada KPP Pratama Jakarta
Tanah Abang Satu tahun 2017;
4. Penelitian ini hanya menggunakan metode survey
melalui kuesioner.
Rekomendasi

1. Untuk penelitian selanjutnya :


a) menambah variabel independen lain yang berkaitan
dengan tindakan penggelapan pajak karena hasil
2. Untuk penelitian Direktorat Jenderal Pajak
penelitian hanya memiliki R Square 41,8%. Seperti :
khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta
1) variabel norma subjektif;
Tanah Abang Satu :
2) variabel diskriminasi;
a) Dalam aspek pengetahuan aparat pajak;
3) variabel ketepatan pengalokasian.
b) Dalam aspek kemampuan berkomunikasi aparat
b) menambah jumlah responden dan meluaskan wilayah
pajak kepada Wajib Pajak.
Kantor Pelayanan Pajak lain;
c) menggunakan metode pendukung lain seperti
wawancara terhadap Wajib Pajak maupun pihak instansi
agar data lebih akurat.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai