Anda di halaman 1dari 7

TEORI KEDAULATAN HUKUM

NAMA KELOMPOK:
ADIP SYAIFUL AHYAK
ANDRI MUSTHOFA
DAMAI SIRAI ANGGRAINI S
DWI YULIANASARI
KHOIRUNNISA
ZUHAN MUQADAM
Definisi Kedaulatan Hukum
Pengertian Kedaulatan hukum yaitu kedaulatan yang berasal dari hukum yang berlaku di suatu
negara. Dimana Hukum merupakan pernyataan yang timbul dari kesadaran manusia, dan
merupakan sumber kedaulatan. Setiap Negara harus mematuhi tata tertib hukum, sebab
Hukum merupakan kekuasaan yang derajatnya lebih tinggi. Negara hanya sebagai organisasi
sosial yang tunduk kepada hukum. Kekuasaan negara harus berpijak dan berlandaskan
hukum. Hukum harus dipandang sebagai sumber dari segala sumber kekuasaan dalam
negara maksudnya kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintah itu didapat atau diatur oleh
hukum yang berlaku di negara itu, sehingga kekuasaan
itu sah berdasarkan hukum yang berlaku. Hukum harus dijunjung tinggi oleh segenap warga
negara dan pemerintah, maka semuanya harus menghormati dan mematuhi hukum yang
berlaku.

Teori Kedaulatan Hukum


Teori kedaulatan hukum menunjukkan bahwa kekuasaan yang tertinggi bukan terletak di tangan
raja dan bukan juga berada di tangan negara, melainkan berada ditangan hukum. Teori ini
menyatakan bahwa hukum merupakan pernyataan penilaian yang muncul atau bersumber
pada kesadaran hukum manusia itu sendiri.
Kedaulatan hukum merupakan sumber kedaulatan dimana kesadaran hukum seseorang akan
membuatnya mampu membedakan mana sesuatu yang adil dan mana sesuatu yang tidak
adil. Teori ini juga dapat dikaitkan dengan prinsip Rule of Law yang dikembangkan oleh
seorang A.V. Dicey. Prinsip yang kemudian berkembang di Amerika Serikat juga menjadi
jargon The Rule of Law and Not a Man yakni prinsip yang menganggap bukan orang yang
menjadi pemimpin tetapi hukum sebagai pemimpin itu sendiri. Berdasarkan pemikiran teori
ini, kekuasaan pemerintah berasal dari hukum yang berlaku. Hukumlah yang membimbing
kekuasaan pemerintahan. Etika normatif negara yang menjadikan hukum sebagai “panglima”
mewajibkan penegakan hukum dan penyelenggara negara dibatasi oleh hukum. Pelopor teori
Kedaulatan Hukum antara lain: Hugo de Groot, Krabbe, Immanuel Kant dan Leon Duguit.
TOKOH PELOPOR TEORI KEDAUALATAN HUKUM
Pelopor teori kedaulatan hukum : hugo de groot , krabbe ,immanuel kant dan
leon duguit

hugo de groot krabbe immanuel kant

leon duguit
NEGARA --- NEGARA YANG MENGANUT TEORI
KEDAULATAN HUKUM
Berikut negara negara yang menganut teori kedaulatan hukum =
1.Konfederasi Jerman
2.Konfederasi Swiss
3.Belanda
4.Eropa
5.Amerika
PELAKSANAAN TEORI KEDAULATAN HUKUM
Tidak di abaikan, kita tetap menghormati kedaulatan yang lain, tetapi
Bangsa Indonesia hanya meyakini teori kedaulatan Hukum dan
kedaulatan Rakyat karena, itu sangat cocok dengan ciri khas
bangsa kita yaitu "kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijak
sanaan dalam permusyawaratan perwakilan" yang arti nya kita
lebih memilih menghormati pendapat Rakyat kita sendiri
bahwa tiap-tiap individu itu mempunyai rasa hukum dan bila rasa
hukum itu telah berkembang menjadi kesadaran hukum. Rasa
hukum itu terdapat pada diri tiap-tiap individu disamping rasa-rasa
lainya, misalnya rasa susila, rasa keindahan, rasa keagungan dan
sebagainya. Jadi kesadaran hukum itu adalah salah satu fungsi dari
pada jiwa manusia, yang mengadakan reaksi terhadap perbuatan-
perbuatan manusia dalam perhubungannya dengan manusia-
manusia lain dalam kehidupannya bermasyarakat.
Menurut teori kedaulatan hukum atau Rechts-souvereiniteit tersebut yang memiliki bahkan yang
merupakan kekuasaan tertinggi di dalam suatu negara itu adalah hukum itu sendiri. Kerena baik raja
atau penguasa maupun rakyat atau warganegara, bahkan negara itu sendiri semuanya tunduk kepada
hukum. Semua sikap, tingkah laku dan perbuatannya harus sesuai atau menurut hukum. Jadi menurut
Krabbe yang berdaulat itu adalah hukum.
Lalu kalau demikian apakah yang menjadi sumber hukum itu ? menurut Krabbe yang menjadi sumber
hukum itu adalah rasa hukum yang terdapat di dalam masyarakat itu sendiri. Rasa hukum ini dalam
bentuknya yang masih sederhana, jadi yang masih bersifat primitif atau yang tingkatannya masih
rendah disebut instink hukum. Sedangkan dalam bentuknya yang lebih luas atau dalam tingkatnya
yang lebih tinggi disebut kesadaran hukum.

Dengan ajarannya yang demikian itu tadi, maka dapatlah dikatakan bahwa Krabbe itu dalam banayak hal
terpengaruh oleh aliran Historis, yaitu suatu aliran yang berkembang sesudah revolusi Prancis. Aliran
Historis ini anatara lain dipelopori oleh Von Savigny, yang mengatakan bahwa hukum itu harus tumbuh
didalam masyarakat itu sendiri, berdasarkan kesadaran hukum yang terdapat di dalam masyarakat
tersebut. Maka tidaklah mengherankan bahwa aliran ini menolak hukum yang dikodifikasikan oleh
Napoleon, oleh karena hukum tersebut adalah hukum asing, yaitu hukum Romawi.
Jadi menurut Krabbe hukum itu tidaklah timbul dari kehendak negara, dan dia memberikan kepada hukum
suatu kepribadian tersendiri. Dan hukum itu berlaku terlepas dari pada kehendak negara.

Anda mungkin juga menyukai