Crs DHF Dan Demam Typhoid RSMB
Crs DHF Dan Demam Typhoid RSMB
MERI SUSANTI
Preceptor:
Diet Sadiah Rustama., dr., Sp.A, (K)
Thoraks
Pulmo
depan :
Inspeksi : bentuk normal, gerakkan simetris, retraksi dada (-),
irama nafas regular.
Palpasi : pergerakan simetris, vokal fremitus normal Ka=Ki
Perkusi : Ka=K1 sonor
Auskultasi : VBS ki=ka, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
belakang :
Inspeksi : bentuk normal, retraksi dada (-), irama nafas regular.
Palpasi : pergerakan simetris, vokal fremitus normal Ka=Ki
Perkusi : Ka=K1 sonor
Auskultasi : VBS ki=ka, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Cardio
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : teraba ictus cordis
Perkusi :
batas kanan jantung : ICS V parasternal kanan,
batas kiri jantung : ICS III midclavicula kiri,
Auskultasi : murmur (+), S3 gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : bentuk datar, lembut, rose
spot (-)
Palpasi : lembut, turgor kulit baik, nyeri tekan (-)
hepar : tidak ada pembesaran
spleen : tidak ada pembesaran.
Perkusi : timpani, pekak samping (-), pekak pindah (-)
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Ekstrimitas
Bentuk normal, deformitas (-)
Sianosis perifer (-), clubbing finger (-)
Akral hangat
CRT < 2 detik
Kulit: sianosis (-), ptekie (-), ekimosis (-)
Kelenjar limfa : tidak ada pembesaran KGB
Otot : hipertrofi (-), atrofi (-)
Tulang : pembengkakan (-), kemerahan (-)
Sendi : pembengkakan (-), kemerahan (-),
tenderness (-)
Panas badan yang hilang timbul
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : terlihat sakit ringan
Kesadaran : composmentis
Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi :64 x/menit, regular, equal, isi cukup
Suhu : 36,5 0C per axilla
Respirasi : 22 x/menit
Auskultasi jantung : murmur (+)
Demam Tifoid
DHF
Tuberkulosis Paru
Leptospirosis
Bronchopneumonia
Darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit),
LED
widal
Ig G dan Ig M Dengue
Pemeriksaan feses
Ig M salmonella
CKMB-CPK
Echokardiografi
Pemeriksaan 28/10/2010 Nilai 30/10/2010 31/10/2010 1/11/2010
normal
Hematologi
Hb 13,8 10,8- 12,4 10,8 10,1
12,8g/dl
Ht 41 33-39 % 37 32 32
Leukosit 5000 4.000 – 9000 6.700 7100
10.000
sel/ mm3
Trombosit 131.000 150.000- 91.000 87.000 92.000
450.000
sel/mm3
Edukasi
Kebersihan pribadi
Kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Penyediaan air dari sumber yang bersih.
3 M plus
- Mengubur wadah-wadah/kaleng bekas yg dapat
menampung air
- Menguras wadah-wadah penampungan air (bak mandi,
aquarium, tangki air
- Menutup tempat penyimpanan air
- melakukan fogging, abatesasi
menyarankan untuk tidur dengan menggunakan kelambu atau obat
nyamuk
menyemprot tempat- tempat seperti kolong meja disekolah dengan
obat nyamuk sebelum kegiatan sekolah dimulai
DISKUSI
Pasien ini didiagnosa demam tifoid dan DF karena dari anamnesa didapatkan
demam >7 hari, siang=malam, kadang panasnya turun tapi tidak mencapai suhu
normal.
Dari pemeriksaan fisik, didapatkan beberapa tanda sehingga dapat didiagnosa
demam tifoid iaitu coated tongue.
Pemeriksaan penunjang pada penderita ini:
Pemeriksaan Hb, Leukosit, Trombosit, Ht untuk mengetahui adanya supresi
pada sumsum tulang akibat perjalanan penyakit maupun pengobatan.
Didapatkan leukopenia dan juga trombositopenia
Pemeriksaan SGOT dan SGPT untuk menunjang diagnosa demam tifoid karena pada
penderita demam tifoid dapat Terjadi gangguan pada hati.
Pemeriksaan rapid DHF (Ig M dan Ig G) untuk menunjang diagnosa DHF
Kultur darah untuk menemukan adanya kuman Salmonella typhii.
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit
demam akut yang disebabkan oleh virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty dan
Aedes albopictus serta memenuhi kriteria WHO
untuk demam berdarah dengue (DBD).
Patogen :
Dengue virus 4 jenis serotype: DEN1, DEN2,
DEN3, DEN4
Family Flaviviridae, arbovirus Single stranded
RNA virus
Transmisi:
nyamuk Aedes
Virus ditransmisikan ke
manusia dalam saliva
nyamuk
5
Virus bereplikasi
dalam kelenjar saliva
Infeksi virus dengue
Asimtomatis Simtomatis
DD DBD
SUMBER : WHO
Empat manifestasi klinis utama pada DHF:
Demam tinggi 2-7 hari, sifat bifasik
nyeri kepala
nyeri retro-orbital
mialgia/artralgia
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
Nonfarmakologis
Tirah baring
Makanan lunak
Bila belum ada nafsu makan dianjurkan untuk minum banyak 1.5 – 2
liter dalam 24 jam (susu, air dengan gula atau sirop) atau air tawar
ditambah dengan garam saja.
Farmakologis
Simtomatis : antipiretik parasetamol bila demam
Antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminofen, eukinin atau
dipiron
Cairan intravena : Ringer Laktat atau ringer asetat (4-6 jam/labu)
Koloid atau plasma ekspander pada DBD stadium III dan IV
diperlukan
Transfusi trombosit dan komponen darah sesuai indikasi
Pertimbangan heparinisasi pada DBD stadium III atau IV dengan
koagulasi intravaskular diseminata.
Kriteria DSS :
(kriteria DHF disertai dengan ) :
1. Nadi cepat, lemah, tekanan nadi <20mmHg, perfusi
perifer menurun
2. Hipotensi Kulit dingin lembab, tampak gelisah
Takikardia
Kapilari refill (>2 detik)
Kulit dingin, pucat
Penurunan nadi perifer
Perubahan pada status mental
Oliguria
Peningkatan tiba-tiba hematokrit atau peningktan hematokrit
secar kontinu meskipun pemberian cairan
Penyempitan tekanan nadi (<20 mmHg)
Hipotensi
Kriteria Memulangkan Pasien
Pasien dapat dipulangkan, apabila:
Hematokrit stabil