Anda di halaman 1dari 39

Sosialisasi

Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018


dan Kebijakan Pelayanan Kesehatan

Yessi Kumalasari
Kepala Cabang

Disampaikan dalam Kegiatan “Sosialisasi Peraturan Presiden No.82 Tahun 2018”


14 Desember 2018
1
021 –1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
a. PENDAHULUAN

KEPESERTAAN, IURAN, DENDA


b.

c. MANFAAT JAMINAN
KESEHATAN
PENYELENGGARAAN
d. PELAYANAN KESEHATAN

e. FASILITAS KESEHATAN

KENDALI MUTU KENDALI


f. BIAYA

PENCEGAHAN DAN PENANGAN


g. KECURANGAN
Perkembangan Jumlah Kepesertaan
2. 1KEPESERTAAN
JKN-KIS s.d. November 2018

Peserta JKN-KIS
22.2%
205.546.702 jiwa
Per 1 Novemberr 2018
77.8% *Sumber data Dukcapil :
Semester I tahun 2018 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 263.950.794 jiwa

1 2
Landasan Hukum
2. KEPESERTAAN
UU No 40 UU No 24
Tahun 2004 Tahun 2011

Perpres No 12 Perpres No 111 Perpres No 19 Perpres 28


Tahun 2013 Tahun 2013 Tahun 2016 Tahun 2016

DICABUT DIGANTI
DENGAN:
Menjamin
kesinambungan
program Jaminan Perpres 82
Kesehatan Nasional Tahun 2018
secara maksimal
khususnya untuk
mendukung upaya
pengendalian defisit
dana jaminan sosial
kesehatan;
BAB PASAL KETENTUAN
Pasal 6

Pasal 7
2. KEPESERTAAN
Pendaftaran peserta
Ketentuan pendaftaran peserta ke FKTP, pindah FKTP
dan ketentuan berlakunya peserta di FKTP baru
Kepesertaan dan Pasal 16 Pendaftaran bayi baru lahir dari peserta JKN
Iuran Pasal 28 Pembayaran iuran bayi baru lahir dari peserta JKN
Pasal 40 Pengembangan mekanisme penarikan iuran

NO 82 TAHUN 2018
Penentuan status aktif peserta berdasarkan
pasal 42
pembayaran iuran
Pasal 46 Manfaat yang Dijamin
Pasal 47 Benefit di tingkat pertama dan lanjutan dan ambulan
Manfaat Jaminan Pasal 48 Pelayanan promotif preventif
BAB PASAL
Kesehatan Pasal
Pasal
51
52
Kenaikan kelas rawat
Manfaat yang tidak dijamin
Pasal 53 - 54 Koordinasi antar Penyelenggara jaminan
Prosedur pelayanan kesehatan, termasuk:

14 107
- ketentuan sistem rujukan
Pasal 55
- pelayanan tingkat pertama bagi peserta di luar
Penyelenggara
wilayah
pelayanan
Pasal 57 Pengembangan sistem pelayanan
Kesehatan
Pasal 58-61 Pelayanan Obat
Pasal 63 Ketentuan pelayanan dalam keadaan gawat darurat
Pasla 64-65 Kompensasi di DBTFMS
Ketentuan jenis pembayaran di pelkes dan
Pasal 71
pengembangan sistem pembayaran

33
PASAL TERKAIT DENGAN Pasal 72 Reviu ketidak sesuaian kelas RS kerjasama
PENJAMINAN PELAYANAN Fasilitas Kesehatan Pasal 75 Ketentuan pembayaran di FKTP
Pasal 76 Mekanisme pengajuan klaim FKRTL
KESEHATAN Pasal 77 Kadaluarsa Klaim
Pasal 78 Bukti pendukung klaim
Penggantian biaya pelayanan gawat darurat di Faskes
Pasal 79
tidak kerjasama
Kendali Mutu dan
Pasal 80 - 81 Urun Biaya

+
Kendali Biaya
Pasal 83-84 Data dan Informasi
Penyelenggaraan
Pengembangan Teknis Operasionalisasi Sistem
Jaminan Kesehatan
Pasal 86 Pelayanan Kesehatan, Sistem Kendali Mutu Pelayanan
dan Sistem Pembayaran
Penceegahan dan
Penceegahan dan penanganan kecurangan dalam
penanganan Pasal 92 - 96
pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
kecurangan

Pasal 57, 65 dan 71 adalah kewenangan terbatas (semi active


6
PASAL TERKAIT DENGAN
PENGEMBANGAN SISTEM purchaser) dimana pengembangan dilakukan melalui
JKN persetujuan Menteri Kesehatan
a. PENDAHULUAN

b. KEPESERTAAN, IURAN,
DENDA

c. MANFAAT JAMINAN
KESEHATAN
PENYELENGGARAAN
d. PELAYANAN KESEHATAN

e. FASILITAS KESEHATAN

KENDALI MUTU
f. KENDALI BIAYA
PENCEGAHAN DAN PENANGAN
g. KECURANGAN
Kewajiban membayar iuran

Bayar Nunggak Nunggak


Perpres No.
12/2013 juncto Januari Februari Maret
No. 28/2016
Tanggal 11 Maret
dihentikan sementara

Bayar Nunggak Nunggak


Perpres No.
82/2018 Januari Februari Maret

Tanggal 1 Maret
dihentikan sementara

1. Iuran tertunggak, maks 24 bulan;


2. Iuran bulan tertunggak.
Pasal 42
Perpres 82/2018
Upaya-upaya untuk Meningkatkan
Kolektibilitas PBPU
Menjaga Kualitas Peserta Menjaga Peserta Aktif Mengaktifkan Peserta Non
Baru Tetap Aktif Aktif

1 Mewajibkan autodebet *) 1 Mewajibkan autodebet 1 Telecollecting

Bayar iuran dimuka bagi Reminder melalui Penagihan melalui


2 2 2
peserta baru*) SMS Blast SMS Blast
Penagihan oleh Penagihan oleh
3 External Agent
3 Kader JKN
Customer Loyalty
4 Program
4 Insentive Program

Penagihan oleh
5 Duta BPJS Kesehatan
*)Dibutuhkan pengaturan dalam Peraturan BPJS

Edukasi kesadaran membayar iuran melalui berbagai media: TVC, koran, radio,
digital, kaos, leaflet, banner dan commuterline Jabodetabek.

Perlu regulasi dan dukungan Kementerian/Lembaga lain untuk pengenaan sanksi bagi
peserta PBPU yang menunggak membayar iuran.

8
Perluasan Channel Pembayaran Iuran

Total Channel
Jaringan
Ritel Pembayaran sampai
dengan 31 Okt 2018
Jaringan
Bank Outlet sebanyak 682.782 titik.
Tradisional
Swasta

BUMN E-
Commerce

9
Kewajiban membayar denda

Pasal 42
Perpres 82/2018

2,5% dari perkiraan biaya paket INA CBG


berdasarkan diagnosa dan prosedur
awal untuk setiap bulan tertunggak

jumlah Denda bulan tertunggak


paling banyak 12 (dua belas) bulan

besar denda paling tinggi


Rp30.000.000,00

dikecualikan untuk Peserta PBI, Peserta yang


didaftarkan oleh Pemerintah Daerah, dan Peserta
yang tidak mampu
Kepesertaan Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir dari Peserta Jaminan Peserta yang tidak mendaftarkan bayi
Kesehatan wajib didaftarkan kepada BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Kesehatan paling lama 28 (dua puluh dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
delapan) hari sejak dilahirkan. peraturan perundang-undangan.

Pasal 16 ayat (1) dan


ayat (2), Pasal 28 ayat (6)
dan Pasal 46 ayat (5)

Iuran bagi bayi baru lahir dibayarkan oleh Manfaat Jaminan Kesehatan sebagaimana
Peserta atau pihak lain atas nama Peserta dimaksud pada ayat (1) juga berlaku bagi
pada saat mendaftar paling lama 28 (dua bayi baru lahir dari Peserta paling lama 28
puluh delapan) hari sejak dilahirkan. (dua puluh delapan) hari sejak dilahirkan.

Bayi yang dilahirkan oleh ibu kandung yang


terdaftar sebagai Peserta PBI Jaminan Kesehatan Bayi yang dilahirkan bukan dari Peserta JKN,
secara otomatis ditetapkan sebagai Peserta PBI maka berlaku ketentuan pendaftaran Peserta
Jaminan Kesehatan sesuai dengan ketentuan PBPU dan BP (14 hari)
peraturan perundang- undangan.

11
KEBIJAKAN PENDAFTARAN BAYI BARU LAHIR
DARI PBI APBD

KASUS BAYI PBI APBD


Tidak ada kendala, langsung aktif saat
1. Bayi lahir PBI APBD untuk Pemda UHC didaftarkan
(PASTIKAN IURAN DIANGGARKAN PEMDA)

2. bayi lahir PBI APBD untuk Pemda Non UHC atau Cut Harus disepakati dalam PKS
Off Tahun 2019
12

12
Simulasi Kasus

13
Simulasi Kasus

14
a. PENDAHULUAN

KEPESERTAAN, IURAN, DENDA


b.

c. MANFAAT JAMINAN
KESEHATAN
PENYELENGGARAAN
d. PELAYANAN KESEHATAN

e. FASILITAS KESEHATAN

KENDALI MUTU KENDALI


f. BIAYA

PENCEGAHAN DAN PENANGAN


g. KECURANGAN
2. KEPESERTAAN
B. Manfaat JKN
Sumber: Perpres 82 tahun 2018 pasal 46 s.d pasal 50
Promotif, preventif KB tanpa indikasi
Tingkat medis, imunisasi Rutin,
Pertama Penyuluhan
Manfaat Pelayanan Tindakan Medis perorangan, Skrining
Medis** Kesehatan non Spesialistik tertentu, peningkatan
kesehatan penderita
penyakit Kronis (Pasal
**Batasan: sesuai indikasi medis dan standar Lab Tk Pratama 48)
pelayanan, tidak dibedakan berdasarkan besaran Iuran

RITP
Manfaat Program
JKN
Kamar Rawat Tingkat Konsultasi medis dasar Di UGD
Lanjutan
Manfaat non- Konsultasi medis Spesialistik
Medis
Rehabilitasi Medis Spesialistik
Bantuan
Kacamata
Pemulasaran Jenazah Meninggal di
Faskes

Pelayanan KB Indikasi medis


Ambulan
Darat/Air* Rawat Inap Intensif/non

*Transportasi pasien rujukan dengan kondisi tertentu antar Fasilitas Kesehatan disertai Pelayanan Darah
dengan upaya menjaga kestabilan kondisi pasien untuk kepentingan keselamatan pasien
Pelayanan lainnya yang tidak dijamin

Pemberian pelayanan
kesehatan kuratif
yang terorganisir dan
terkoordinir oleh
suatu instansi
tertentu yang
pelaksanaannya
dapat dilakukan di
dalam faskes atau di
luar faskes (faskes
mendatangi peserta).

Regulasi : Surat Dirjampelkes 11395/III.2/0918 Penjelasan Manfaat Yang Tidak Dijamin Akibat Bencana
pada Masa Tanggap Darurat

Regulasi : Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban

Regulasi : Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Tertentu Berkaitan Dengan
17 Dan Polri
Kegiatan Operasional Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia,
URUN BIAYA
Pasal 80 dan 81

To whom: Diberlakukan untuk semua peserta


kecuali PBI APBN dan PBI APBD
Titik Kritis:, antara lain:
What: Jenis pelayanan berpotensi moral hazard 1.Transparansi besaran urun
ditentukan Permenkes. yang dibayar peserta
BPJS Kesehatan akan mengajukan usulan (proteksi peserta)  Faskes
berdasarkan hasil analisis data pemanfaatan harus menginformasikan
pelayanan kepada peserta √
Urun
2.Urun biaya legal vs illegal
Biaya How Much: (urun biaya illegal termasuk
1. Copayment: nominal fixed per tindakan kecurangan dan
Amanat UU no 40/2004
pasal 22 (2) kunjungan/episode (besaran nominal minimal salah satu komponen
usulan BPJS Kesehatan 10% dari rata-rata UC indikator HVBP
Berlaku 3 bulan sejak pelayanan moral hazard; DAN
Perpres diundangkan 3.kesiapan aplikasi (koreksi
2. Co-sharing: 10% dari biaya pelkes yang besaran klaim, fitur urun
dijamin oleh BPJS Kesehatan Vclaim, dll)
How To: 4.Keluhan/ability to pay
1. Peserta membayar ke Faskes = besaran urun peserta
2. BPJS Kesehatan membayar ke Faskes = tarif
pelkes yang dijamin dikurangi besaran urun
18
a. PENDAHULUAN

b. KEPESERTAAN, IURAN,
DENDA

c. MANFAAT JAMINAN
KESEHATAN
PENYELENGGARAAN
d. PELAYANAN
KESEHATAN
e. FASILITAS KESEHATAN

KENDALI MUTU
f. KENDALI BIAYA
PENCEGAHAN DAN
g. PENANGAN
KECURANGAN
Pasal 55 tentang Pelayanan Rujukan Efektif Efisien
2. KEPESERTAAN
Pelayanan kesehatan bagi Peserta dilaksanakan secara berjenjang sesuai kebutuhan medis dan kompetensi Fasilitas
Kesehatan dimulai dari FKTP Peserta terdaftar, kecuali dalam keadaan kegawatdaruratan medis (Pasal 55)

Faskes Penunjang

Gawat Darurat RS
RS Non
Kerjasama Kerjasama

SISTEM UTK MELIHAT KETERSEDIAAN KOMPETENSI DI RS TERDEKAT Wajib berjejaring


jika tidak punya
sarana penunjang
(pasal 56)
Pasien
Transporta
ble dirujuk
ke Faskes Wajib
rujuk balik
Kerjasama
jika secara
medis
Indikasi medis perlu rujuk, FKTP wajib merujuk ke FKRTL sesuai
peserta
dengan kasus dan kompetensi Fasilitas Kesehatan serta sistem sudah
rujukan (pasal 55). Pelayanan di FKRTL maks 3 bulan dapat
dilayani di
FKTP

Dapat Rujukan Horizontal


TIDAK FKTP dg RITP
Gawat Darurat FKTP

Ke FKTP peserta terdaftar atau ke FKTP lain apabila peserta sedang berada di luar
wilayah FKTP tempat Peserta terdaftar maks 3x/bulan (Pasal 55)
Ketentuan tentang Pelayanan Rujuk Balik
Adalah Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil
dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang yang dilaksanakan di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama atas rekomendasi/rujukan dari dokter spesialis/sub spesialis
yang merawat*)
*) Kepmenkes Nomor 524/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Formularium Nasional

TUJUAN • Pelayanan PRB dengan menitikberatkan pada peran


1. Pelimpahan tugas dan multiprofesi (Dokter Spesialis, Dokter di FKTP dan
wewenang dari Spesialis/Sub Apoteker)
Spesialis kepada FKTP • Implementasi peran Farmasis dalam menjalankan
2. Mendorong pada fokus pelayanan farmasi klinik, diantaranya:
pelayanan kesehatan baik di • Pelayanan Informasi Obat
FKRTL maupun FKTP • Konseling
3. Meningkatkan peran Dokter • Home Pharmacy Care*)
FKTP sebagai gatekeeper • Pemantauan Terapi Obat
4. Meningkatkan dan menjaga • Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
kualitas pengobatan Peserta
• Tujuan:
1. Diperoleh pengobatan yang efektif dan efisien
Pengembangan PRB berbasis 2. Target terapi tercapai
Medication Therapy Management 3. Peningkatan pemahaman Peserta dalam mengatasi
penyakit yang dideritanya

Jaminan Ketersediaan Obat bagi Penderita Penyakit Kronis sangat diperlukan untuk 21
keberlanjutan pengobatan Peserta agar tidak jatuh pada perparahan penyakit
2. KEPESERTAAN
Pasal 63 tentang Pelayanan Gawat Darurat
1. Syarat penjaminan kegawatdaruratan harus memenuhi:
a. Kriteria gawat darurat,
b. Pelayanan dilakukan di IGD dan
c. Sesuai tatalaksana gawatdarurat
2. Pelayanan kegawatdaruratan bagi Peserta JKN di faskes kerjasama maupun non kerjasama
tidak dikenakan biaya tambahan (kecuali kegawatdaruratan pada gangguan
kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alcohol atau hobi yang
membahayakan diri sendiri atau kegawatdaruratan penyakit akibat kerja sesuai Perpres 82
2018 tidak dijamin)
3. Manfaat penjaminan ambulan adalah pelayanan ambulan antar fasilitas kesehatan yang akan
ditagihkan oleh fasilitas Kesehatan sesuai ketentuan perundangan
4. Pelayanan kegawatdaruratan di Faskes non kerjasama
a. Apabila keadaan kegawatdaruratannya telah teratasi di IGD, serta kondisi medis pasien
transportable ke Faskes yang bekerjasama BPJS Kesehatan, maka peserta harus segera dirujuk,
namun apabila non-transportable, maka pelayanan kesehatan harus dilakukan secara tuntas di
fasilitas kesehatan tersebut
b. Faskes yang tidak bekerjasama dapat menagihkan klaim rawat jalan maupun rawat inap gawat
darurat sesuai indikasi medis pasien
c. Peserta transportable di Faskes non kerjasama yang menolak dirujuk ke faskes k\erjasama,
maka biaya pelayanan selanjutnya tidak dijamin BPJS Kesehatan
Pasal 63 tentang Kriteria Gawat Darurat
Dugaan adanya keadaan klinis pasien
DUGAAN KEADAAN GAWAT DARURAT* membutuhkan tindakan medis segera guna
penyelamatan nyawa dan pencegahan
kecacatan lebih lanjut (Pasal 1 UU RS no
Ya Tidak 44/2009), Dugaan kejadian Kriteria:
a. mengancam nyawa, membahayakan diri
Seperti Nyeri dada pasien highrisk dugaan Acute Miocard Infarct (AMI) dan orang lain/lingkungan;
Seperti faringitis; Batuk Pilek b. adanya gangguan pada jalan nafas,
pernafasan dan sirkulasi;
c. adanya penurunan kesadaran;
Dilakukan pemeriksanaan penujang gawatdarurat d. adanya gangguan hemodinamik;
dan Tatalaksana gawatdarurat atas indikasi medis dan/atau
harus segera dilakukan e. memerlukan tindakan segera.

Ya Tidak Tatalaksana non-gawatdarurat


False Emergency (TIDAK DIJAMIN)
Terbukti sesuai Kriteria Gawat
Darurat

Termasuk dalam hal Ya, TIDAK DIJAMIN


Ya yang tidak dijamin
*Dx AMI
Tidak Dx Dispepsia
seperti
kegawatdaruratan
akibat ketergantungan
Rawat Pulang Sembuh Tidak, DIJAMIN
alkohol
Pasal 53 tentang Koordinasi antar Penyelenggara
Jaminan 2. KEPESERTAAN

KOORDINASI ANTAR BADAN PENYELENGGARA

Jaminan Kesehatan Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Pensiun Jaminan Hari Tua Jaminan Kematian

Cakupan manfaat dan teknis Tidak diperkenankan


Tidak beririsan Koordinasi Manfaat
operasional: subsidi silang antar program
 UU No 40 Tahun 2004
 UU No 24 Tahun 2011
New Perpres 82 Tahun 2018
MANFAAT
 Permenkes Nomor 71/2013 *Kecelakaan Lalu Lintas
 Permenkes Nomor 52/2016
Ada Irisan Koordinasi Pelayanan
 Dst..

Asuransi Kesehatan Tambahan


Terdiri dari
14 Bab dan 108 Pasal
S 2. KEPESERTAAN
Kerangka Sinergi JKN, JKLL dan JKK
I
N
E
Belum Implementasi
R
G Laporan Polisi
IRSMS
I
Kantor Cabang
FKRTL Proses verifikasi
A pada Vidi
Checklist KLL
P pada Vclaim
Sudah Implementasi
L Baik KLL tunggal
maupun ganda
I Kacab/Kabag
Mobile
Gadget
K
Kaper/Kanit

A
S TARGET RESPON JR
Petugas JR KEPASTIAN JAMINAN
I
Petugas JR Petugas JR
Survey Survey Survey 2 x 24 JAM
25
021 –1 500 400
a. KEPESERTAAN dan
IURAN

b. MANFAAT JAMINAN
KESEHATAN
PENYELENGGARAAN
c. PELAYANAN
KESEHATAN
d. FASILITAS KESEHATAN

KENDALI MUTU
e. KENDALI BIAYA
PENCEGAHAN DAN
f. PENANGAN
KECURANGAN
Pasal 71 dan 72 tentang Cara Pembayaran
2. KEPESERTAAN
Dan Revieu Kelas

Kapitasi*

Faskes Primer *Berdasarkan jumlah Peserta yang terdaftar di FKTP

Obat Program Rujuk


Non-Kapitasi
Balik

Jika ditemukan ketidaksesuaian kelas rumah sakit berdasarkan ketentuan


INA CBG** peraturan perundangundangan pada saat kredensial atau re-kredensial maka

BPJS Kesehatan harus melaporkan kepada Menteri untuk dilakukan reviu


**Ditetapkan sesuai kelas rumah sakit.

Faskes Lanjutan Hasil Reviu sebagai Dasar


Ambulan penyesuaian kontrak oleh BPJS
Kesehatan dengan rumah sakit.

Non INA-CBG Obat Tertentu

Alkes tertentu
2. KEPESERTAAN
Pasal 76 tentang Mekanisme Pengajuan Klaim

TITIK KRITIS
Poin penting (1)
BPJS Kesehatan tidak BPJS Kesehatan mengeluarkan berita acara kelengkapan
mengeluarkan berita acara berkas klaim paling lambat 10 (sepuluh) hari sejak
kelengkapan berkas klaim diajukan
dalam waktu 10 hari, maka
berkas klaim dinyatakan
lengkap.
Poin penting (3)
Poin penting (2) Jika pembayaran jatuh pada hari
Verifikasi paling lambat 15 libur maka pembayaran
(lima belas) hari sejak dilakukan pada hari kerja
diterbitkannya berita acara berikutnya.
kelengkapan berkas klaim

TITIK KRITIS
Poin penting (4)
Perubahan 15 hari kerja Membayar denda sebesar 1%
(satu persen) dari jumlah yang
menjadi 15 hari
harus dibayarkan untuk setiap 1
(satu) bulan keterlambatan

28
TIMELINE PENERIMAAN DAN PEMBAYARAN KLAIM
FKRTL (PASAL 29-31) Perpres 82 tahun 2018

Dokumen penting;
 Bukti penerimaan berkas Klaim
 Bukti pengembalian berkas klaim Dokumen penting;
 Berita Acara kelengkapan berkas  Berita Acara Hasil
klaim Verifikasi

Dokumen penting;
Semua dokumen penting harus tersedia di Kantor Cabang, untuk
 Berkas Pembayaran
penerimaan klaim sebelum 18 September 2018 maka bukti klaim Klaim
tidak ada, wajib ada Berita acara penerimaan klaim

29
2. KEPESERTAAN
Mekanisme Pengajuan Klaim

1. FPK (Formulir Pengajuan Klaim


2. Kuitansi bermaterai,
3. lampiran:
Harus
 Rekap FPK dan
lengkap dan
 umpan balik verifikasi luaran aplikasi,
diserahkan
4. lampiran pendukung:
ke kantor
 surat pengajuan berkas klaim,
cabang
 Berita Acara Kelengkapan Berkas Klaim,
sebelum
 Surat Pertanggung Jawaban Mutlak
tanggal
bermaterai,
jatuh tempo
 surat pernyataan pemeriksaan klaim
oleh tim pencegahan kecurangan RS,
 Berita Acara hasil verifikasi klaim
Pasal 77 tentang Kadaluarsa Klaim
2. KEPESERTAAN

Ketentuan sebagaimana Dalam hal terdapat


Pengajuan klaim penyalahgunaan pelayanan
dimaksud pada ayat (1)
pembiayaan kesehatan yang dilakukan
dikecualikan bagi pelayanan
pelayanan kesehatan oleh fasilitas kesehatan,
kesehatan yang diberikan
oleh Fasilitas fasilitas kesehatan harus
oleh Fasilitas Kesehatan
Kesehatan kepada mengembalikan biaya yang
sebelum berlakunya
BPJS Kesehatan sudah dibayarkan setelah
Peraturan Presiden ini.
diberikan jangka dilakukan verifikasi
waktu paling lambat 6 pascaklaim kepada BPJS
Dalam hal jangka waktu
(enam) bulan sejak Kesehatan
pengajuan klaim sebagaimana
pelayanan kesehatan
dimaksud pada ayat (1)
selesai diberikan Dan begitu juga sebaliknya
terlampaui, klaim tidak dapat
diajukan kembali.
BEBAN Des 2018
DATI TAGIHAN KLAIM INACBG
Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18 Nov-18
RSUD GAMBIRAN 1
RS BHAYANGKARA KEDIRI 1
RS BAPTIS 1
KOTA MUHAMMADIYAH KEDIRI 1
KEDIRI RS DAHA HUSADA 1
RATIH (JST) 1
RSU TNI AD TK. IV 1
RS LIRBOYO 1
RSUD KAB. KEDIRI 1
HVA TOELOENGREDJO (JST) 1
ARGA HUSADA (JST) 1
KAB SITI KHODIJAH (JST) 1
KEDIRI RSU WILUJENG 1
ABSENSI KLAIM INACBG RS AURA SYIFA 1
RSM SURYA MELATI 1
s.d tanggal 13 Nopember 2018 RS AMELIA 1
RSUD MARDI WALUYO 1
KOTA RSU AMINAH 1
BLITAR RS SYUHADA HAJI 1
RSI AMINAH 1
RSUD NGUDI WALUYO 1
RS AN NISAA 1
KAB RS AULIA 1
BLITAR RS ANANDA 1
RS AL ITTIHAD 1
RS MEDIKA UTAMA 1
RSUD NGANJUK 1
RSUD KERTOSONO 1
KAB RS BHAYANGKARA NGANJUK 1
NGANJUK RSI AISYIYAH 1
KLINIK MATA WARUJAYEN 1
KLINIK MATA AYUSIWI 1
TOTAL 3 3 12 10 4
DATI TAGIHAN KLAIM OBAT Jun-17 Oct-17 Dec-17 Jan-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18 Sep-18 Oct-18
RSUD GAMBIRAN 1
RS BHAYANGKARA KEDIRI 1
RS BAPTIS 1
KOTA MUHAMMADIYAH KEDIRI 1
KEDIRI RS DAHA HUSADA 1
RATIH (JST) Tidak ada tagihan Obat Kronis dan Kemoterapi
RSU TNI AD TK. IV 1
RS LIRBOYO 1
RSUD KAB. KEDIRI 1
HVA TOELOENGREDJO (JST) 1
ARGA HUSADA (JST) Tidak ada tagihan Obat Kronis dan Kemoterapi
KAB SITI KHODIJAH (JST) 1
KEDIRI RSU WILUJENG Tidak ada tagihan Obat Kronis dan Kemoterapi
RS AURA SYIFA 1
RSM SURYA MELATI 1
RS AMELIA 1
RSUD MARDI WALUYO 1
KOTA RSU AMINAH 1
BLITAR RS SYUHADA HAJI 1
RSI AMINAH PKS per 1 Nopember 2018
RSUD NGUDI WALUYO 1
RS AN NISAA 1
KAB RS AULIA 1
BLITAR RS ANANDA 1
RS AL ITTIHAD Tidak ada tagihan Obat Kronis dan Kemoterapi
RS MEDIKA UTAMA 1
RSUD NGANJUK 1
RSUD KERTOSONO 1
KAB RS BHAYANGKARA NGANJUK 1
NGANJUK RSI AISYIYAH 1
KLINIK MATA WARUJAYEN Tidak ada tagihan Obat Kronis dan Kemoterapi
KLINIK MATA AYUSIWI Tidak ada tagihan Obat Kronis dan Kemoterapi
TOTAL 2 1 3 1 4 1 1 1 3 3 2 3
ALUR DISPUTE KLAIM
2. KEPESERTAAN
ALUR DISPUTE KLAIM
2. KEPESERTAAN
a. PENDAHULUAN

b. KEPESERTAAN, IURAN,
DENDA

c. MANFAAT JAMINAN
KESEHATAN
PENYELENGGARAAN
d. PELAYANAN
KESEHATAN
e. FASILITAS KESEHATAN

KENDALI MUTU
f. KENDALI BIAYA
PENCEGAHAN DAN
g. PENANGAN
KECURANGAN
2. KEPESERTAAN
D. Pencegahan dan Penanganan Kecurangan

Pasal 92
Pasal 93 Pelaku kecurangan, kewajiban
Sanksi perorangan atau membangun sistem pencegahan
korporasi, sanksi kecurangan, sistem dibangun sistematis
administrative, sanksi dan terstruktur
tambahan, sanksi pidana
Pasal 94
Pentukan tim pencegahan kecurangan yang
terdiri atas unsur Kementerian Kesehatan,
BPJS Kesehatan, dan Komisi Pemberantasan
Korupsi serta kementerian/Lembaga terkait

Pasal 95
Ketentuan lebih lanjut diatur dengan
peraturan Menteri

Dokter harus lebih


berhati – hati dalam
memberikan pelayanan
pada era JKN
37
TINDAK LANJUT PERATURAN PRESIDEN NOMOR 82 TAHUN 2018

Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 mengamanatkan kepada


Kementerian/Lembaga untuk menyusun peraturan sebagai tindak lanjut dan
harus diselesaikan maksimum 6 bulan setelah Perpres dimaksud diundangkan

Jenis Peraturan Perundang-undangan Jumlah


Peraturan Menteri Keuangan 5
Peraturan Menteri Dalam Negeri 2
Peraturan / Keputusan Menteri Kesehatan 14
Peraturan BPJS Kesesehatan 12
(Pasal 7 ayat (9), Pasal 16 ayat (3), Pasal 19, Pasal 26, Pasal 39
ayat (6), Pasal 40 ayat (4), Pasal 41 ayat (2), Pasal 42 ayat (9),
Pasal 48 ayat (11), Pasal 71 ayat (4), Pasal 79 ayat (4))
38
Terima Kasih

Kini Semua Ada


Dalam Genggaman!

Download Aplikasi Mobile JKN

www.bpjs-kesehatan.go.id

39

Anda mungkin juga menyukai