Herpes Zoster Otikus
Herpes Zoster Otikus
Elina Indraswari
H1A012016
Herpes zoster otikus → penyakit yg
disebabkan oleh virus varisela zoster → lesi
vesikuler di sekitar liang telinga, otalgia,
unilateral, paralisis wajah.
Angka kejadian herpes zoster otikus
mencapai 3,6 kasus per 1000 orang per
tahun. Wanita dan usia lebih dari 50 tahun
dapat meningkatkan risiko.
Angka kesembuhan total → 67,7%
Neuralgia post herpetik → 50% pada pasien
herpes zoster otikus.
Insiden menurun setelah diberikan vaksin
varisela zoster pada orang yg berusia lebih
dari 60 tahun.
Telinga luar → daun telinga (pinna) dan liang
telinga sampai membran timpani.
Terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit.
Berbentuk huruf S dengan panjang 2,5 – 3 cm:
1/3 luar → tulang rawan, banyak kelenjar
keringat dan rambut halus
2/3 dalam → tulang, sedikit dijumpai kelenjar
keringat
Membran timpani
Tulang-tulang pendengaran (maleus, inkus,
stapes)
Tuba Eustachius → menghubungkan telinga
tengan dengan faring
Koklea
Organvestibuler : kanalis semisirkularis,
sakulus, dan utrikulus
Infeksi virus pada telinga luar, tengah, dan
dalam
Sindrom Ramsay Hunt → adanya paralisis
wajah → kelumpuhan saraf fasialis perifer yg
diikuti ruam eritema vesikuler pada telinga
Insiden herpes zoster → 3,6 kasus per 1000
orang per tahun
Sindrom Ramsay Hunt → penyebab paralisis
wajah perifer terbanyak kedua
Sindrom Ramsay Hunt → 185 dari 1507
pasien (12%)
Reaktivasi virus varisela zoster laten yg
berada dalam fase dorman dalam ganglia
sensori di saraf fasialis.
Herpes zoster otikus → ganglion genikulata
Faktor pemicu reaktivitas virus → penurunan
imunitas, stress fisik, stress emosional
VIRUS
VARISELA Menetap dalam sel ganglion sensori
ZOSTER
Reaktivasi
4-20 hari
Gejala prodromal neuralgik
2-3 hari
Vesikel berkelompok
Otalgia yg disertai rasa terbakar
Vesikel (2/3 lidah anterior, pinna, MAE)
Kelumpuhan saraf fasialis perifer
Tinnitus
Pendengaran berkurang
Perubahan persepsi pengecapan
Vesikuler (MAE, pinna, palatum, 2/3 lidah
anterior)
Tuli sensorineural
Paralisis saraf fasialis → hilangnya
kemampuan mengerutkan alis secara total
pada ipsilateral
Rekomendasi → kombinasi asiklovir dan
prednison
Alternatif asiklovir → valasiklovir atau
famsiklovir
Dosis asiklovir → 5x800 mg selama 7-10 hari
Dosis famsiklovir → 3x500 mg selama 7-10
hari
Dosis prednison → 1x60 mg selama 3-5 hari
Program rehabilitasi
Stimulasi elektrik
Radiasi infrared
Latihan neuromuskular (automassage, latihan
relaksasi, latihan koordinasi, latihan ekspresi
emosional)
Neuralgia post herpetik
Paralisis residual
Herpes zoster otikus → infeksi virus pada
telinga dengan adanya kelumpuhan saraf
wajah tepi yg diikuti oleh ruam vesikuler di
telinga → sindrom Ramsay Hunt.
Gejala → otalgia yg disertai rasa terbakar,
muncul vesikel (lidah, palatum, MAE),
kelumpuhan saraf wajah tepi
Terapi → asiklovir + prednison
Rehabilitasi → stimulasi elektrik, radiasi
infrared, latihan neuromuskular wajah
Komplikasi → neuralgia post herpetik,
paralisis residual
1. Hafil AF, Sosialisman, Helmi. Herpes Zoster Otikus. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung,
Tenggorok, Kepala & Leher. Edisi ke-6. Jakarta: Balai Penerbit FK UI. 2007. Halaman: 61.
2. Gondivkar S, Parikh V, Parikh R. Herpes Zoster Oticus: A Rare Clinical Entity. Contemp Clin Dent.
2010;1(2):127-129. Available from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3220085/ accessed
on May 25th, 2017.
3. Rasmussen ER, Lykke E, Toft JG, et al. Ramsay Hunt Syndrome revisited-emphasis on Ramsay Hunt
Syndrome with Mutiple Cranial Nerve Involvement. Virology Discovery. 2014;2(1). Available from
http://www.hoajonline.com/journals/pdf/2052-6202-2-1.pdf accessed on May 25th, 2017.
4. Soetirto Indro, Hendarmin Hendarto, Bashiruddin Jenny. Gangguan Pendengaran (Tuli). Dalam: Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Dan Leher. Edisi ke-6. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI. 2007. Halaman: 10-16.
5. Stephen L, dan Duval. Embriologi, Anatomi, dan Fisiologi Telinga Dalam. Dalam: Boies Buku Ajar
Penyakit THT. Edisi 6. Jakarta: EGC. 1997. Halaman: 28-38.
6. Bloem C. Herpes Zoster Oticus. 2015. Available from
http://emedicine.medscape.com/article/1952189-overview#showall accessed on May 25th, 2017.
7. Sweeney CJ, Gilden DH. Ramsay Hunt Syndrome. J Neurol Neurosurg Psychiatry. 2001;71(2):149-154.
Available from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1737523/ accessed on May 25th, 2017.
8. Gorlin RJ. Penyakit Rongga Mulut. Dalam: Boies Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke-6. Jakarta: EGC.
1997. Halaman: 294.