Anda di halaman 1dari 23

ANDAL DAN

AMDAL
KELOMPOK 5
• Athifa syziya putri (1709114660)
• Haldina putri (1709114722)

• Janalludin romadhon (1709123047)


• Pratama lawrence(1709113388)

• Regina dwita andjani (17091114923)


• Rio rpovandie
• Yechieldo pakpak (1709113385)
DOKUMEN Pengertian Cakupan

ANALISIS
Andal

DAMPAK
LINGKUNGAN Dokumen
Kerangka Dokumen

HIDUP
Acuan Rencana
Analisis Pengelolaan
dampak Lin Lingkungan
Hidup

(ANDAL)
gkungan
(RKL)
(Ka-Andal)
DOKUMEN ANALISIS DAMPAK
LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL).
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting dari suatu
rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang telah diidentifikasi di dalam dokumen ANDAL
kemudian ditelaah secara lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati.
Telaah ini bertujuan untuk menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak diketahui,
selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara membandingkan besaran
dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tahap kajian
selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang lainnya.
Evaluasi dampak ini bertujuan untuk menentukan dasardasar pengelolaan dampak yang akan
dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif. Bisa dibilang
ANDAL ini merupakan isi sebenar-benarnya dari Kajian AMDAL nantinya.
Batas wilayah
yang
terkena harus
diseleksi semua
wilayah

Rona awal
Tata cara (sebelum
prosedur kegiatan)
monitoring kerusakan
evaluasi daerah
lingkungan

Cakupan
ANDAL
1)Evaluasi dari
berbagai
1)Rona kegiatan
dampak dan
yang akan di
alternatir
usulkan
tindakan
pengendalian

1)Perkiraan
dampak yang
mungkin timbul
DOKUMEN KERANGKA ACUAN
ANALISISDAMPAK LINGKUNGAN
(KA-ANDAL)
Kerangka acuan adalah ruang lingkup studi analisis dampak lingkun
gan hidup yangmerupakan hasil pelingkupan yang disepakati oleh
Pemrakarsa/Penyusun ANDAL danKomisi ANDAL.

Pedoman Penyusunan KA-ANDAL digunakan sebagai dasar bagi


penyusun KA-ANDAL baik KA-ANDAL kegiatan tunggal, KA-
ANDAL kegiatan terpadu/multisektor maupunKA-ANDAL
kegiatan dalam kawasan.
DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (RKL)

RKL adalah dokumen yang memuat upaya - upaya untuk mencegah ,


mengendalikan dan
menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif serta
memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan.
Upaya - upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-
dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL
ANALISIS Pengertian
Komisi
Penilai
AMDAL
MENGENAI Hubungan

DAMPAK UKL dan


UPL
AMDAL, UKL,
UPL dengan
izin lingkungan

LINGKUNGAN Intansi yang Prosedur Keterlibatan

(AMDAL)
berwenang dan masyarakat
bertanggung penilaian dalam
jawab AMDAL AMDAL
AMDAL adalah singkatan dari
Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan. Berdasarkan PP No.27
Tahun 1999, definisi AMDAL ialah
Pengertian kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan/atau
AMDAL kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan
KOMISI PENILAI AMDAL
Komisi penilai AMDAL adalah komisi yang
Ketua
tugasnya melakukan penilaian dokumen
Komisi AMDAL. Dalan melaksanakan tugasnya, komisi
penilaian mempunyai kewajiban untuk
memberikan Kerangka Acuan ANDAL dan
Sekretaris
Komisi kelayakan lingkungan. Rekomendasi tersebut
harus didasarkan atas pertimbangan kesesuaian
dengan kebijakan pembangunan nasional,
Anggota memperhatikan kepentingan pertahanan dan
Komisi
keamanan, kesesuai dengan rencana
pengembangan wilayah atau rencana tata ruang.

UU No.32 Tahun 2009 pasal 29-33


UKL DAN UPL
Selain itu, kegiatan-kegiatan yang tidak wajib Pasal 3 ayat (2) PP No. 27 Tahun 2012
UKL dan UPL, wajib membuat surat
pernyataan kesanggupan pengelolaan dan • “Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
termasuk dalam kriteria wajib Amdal sebagaimana
pemantauan lingkungan hidup. dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki UKL-UPL.“

Dengan demikian, UUPPLH membagi kegiatan-kegiatan usaha ke dalam tiga jenis, yaitu:
1) Kegiatan usaha berdampak penting yang wajib Amdal
2) Kegiatan usaha yang tidak termasuk wajib Amdal tapi wajib UKL dan UPL
3) Kegiatan usaha yang tidak wajib UKL dan UPL, tapi wajib membuat surat pernyataan
kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
Pasal 36 ayat (4 dan 5) PP No. 27 Tahun 2012

Menteri, Gubernur, dan Walikota/Bupati berwenang melakukan pemeriksaan


atau penilaian terhadap isi UKL-UPL dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak
formulir UKL-UPL dinyatakan lengkap secara administrasi

Pasal 37 ayat (1)


Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota menerbitkan rekomendasi UKL-UPL

Pasal 37 ayat (2) PP No. 27 Tahun 2012


Rekomendasi dapat berupa persetujuan atau penolakan

Pasal 40 PP No. 27 Tahun 2012


Menteri dapat menunjuk pejabat di kementeriannya, Gubernur dapat
menunjuk kepala instansi lingkungan hidup provinsi, Bupati/Walikota dapat
menunjuk kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota untuk
menerbitkan rekomendasi UKL dan UPL
HUBUNGAN ANTARA AMDAL, UKL DAN
UPL DENGAN IZIN LINGKUNGAN
Menurut ketentuan Pasal 18 ayat (1) UULH 1997 untuk memperoleh izin usaha
bagi kegiatan yang memiliki dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
maka untuk kegiatan itu harus lebih dahulu dilengkapi dengan Amdal. Ketentuan
bahawa Amdal merupakan prasyarat untuk memperoleh izin usaha.

Sejak berlakunya UUPPLH, Amdal tidak lagi menjadi prasyarat untuk memperoleh
izin usaha, tetapi sebagai prasyarat untuk memperoleh izin lingkungan sebagaimana
dinyatakan dalam Pasal 37 ayat (1). Demikian pula, UKL dan UPL merupakan
prasyarat untuk memperoleh izin lingkungan.
Hubungan antara Amdal, UKL dan UPL dengan izin lingkungan juga dijelaskan dalam
Pasal 2 ayat (1) PP No. 27 Tahun 2012. Bahkan pejabat pemberi izin lingkungan yang
menerbitkan izin lingkungan tanpa dilengkapi dengan Amdal atau UKL dan UPL
dapat diancam pidana sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 111 UUPPLH.
Sebaliknya, izin lingkungan merupakan prasyarat untuk memperoleh izin usah
dan/atau kegiatan sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 40 ayat (1) UUPPLH.

Dalam hal izin lingkungan dicabut, izin usaha dan/atau kegiatan dibatalkan.
Berdasarkan UUPPLH, izin usaha tidak lagi menjadi instrumen pengelolaan
lingkungan dalam arti persyaratan-persyaratan pengelolaan lingkungan tidak
dirumuskan dalam izin usaha. Persyaratan-persyaratan pengelolaan lingkungan
sepenuhnya menjadi materi muatan izin lingkungan.
INSTANSI YANG • Menteri Sektoral

BERWENANG • Gubernur

INSTANSI YANG Tingkat


Nasional
• Kementrian Lingkungan
Hidup
BERTANGGUNG Tingkat
• Gubernur
JAWAB Daerah
PROSEDUR PENILAIAN AMDAL
Tata laksana penyusunan dan penilaian dokumen Amdal berdasarkan Bab III Bagian Kesatu dan Kedua PP No.
27 Tahun 2012 secara garis besar adalah sebagai berikut:

Pemrakarsa menyusun Kerangka Acuan (KA) dan menyerahkan kepada Komisi Penilai Amdal
untuk memperoleh persetujuan

Pemrakarsa menyusun Andal, RKL dan RPL berdasarkan KA yang telah disetujui oleh Komisi
Penilai Amdal yang bersangkutan

Berdasarkan pengkajian atau penilaian terhadap dokumen-dokumen Andal, RKL dan RPL, Komisi Penilai Amdal
menyampaikan rekomendasi – yang isinya dapat berupa kelayakan lingkungan hidup atau ketidakkelayakan
lingkungan hidup – kepada menteri atau gubernur atau bupati/walikota sesuai kewengan masing-masing

Menteri atau gubernur atau bupati/walikota berdasarkan rekomendasi Komisi Penilai Amdal menetapkan
keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup
Rekomendasi Prakiran secara cermat mengenai besaran dan sifat penting
Komisi dampak dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya,
Penilai Amdal tata ruang, dan kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi,
memuat hal- konstruksi, operasi, dan pascaoperasi usaha dan/atau kegiatan
hal berikut:
Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting
hipotetik sebagai sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling
memengaruhi, sehingga diketahui perimbangan dampak penting
yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif

Kemampuan pemrakarsa dan atau pihak terkait yang


bertanggung jawab dalam menanggulangi dampak penting yang
bersifat negatif yang akan ditimbulkan dari usaha dan atau
kegiatan yang direncanakan, dengan pendekatan teknologi,
sosial, dan kelembagaan
KEPUTUSAN KELAYAKAN SEKURANG-KURANGNYA
MEMUAT HAL-HAL BERIKUT:

Dasar pertimbangan dikeluarkannya penetapan;

Pernyataan kelayakan lingkungan

Persyaratan dan kewajiban pemrakrsa sesuai dengan RKL-RPL

Kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak terkait


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (4) huruf c
Tata laksana penyusunan dan penilaian UKL-UPL
berdasarkan bab III bagian ketiga PP no. 27 tahun 2012
secara garis besar adalah sebagai berikut:

• Pemrakarsa mengisi formulir yang telah disiapkan oleh Menteri, Gubernur


atau Bupati/Walikota sesuai kewenangan masing-masing

• Menteri, Gubernur, Walikota/Bupati atau pejabat yang ditunjuk oleh


Menteri, Gubernur, Walikota/Bupati memeriksa atau mengkaji formulir UKL dan
UPL yang telah diisi pemrakars

• Berdasarkan hasil pemeriksaan, Menteri, Gubernur, Walikota/Bupati


menerbitkan rekomendasi UKL-UPL yang dapat berupa persetujuan atau
penolakan.
Rekomendasi berupa penolakan sekurang -
kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:

Persyaratan dan
Dasar pertimbangan kewajiban pemrakarsa
Pernyataan persetujuan
dikeluarkannya sesuai dengan yang
UKL-UPL
persetujuan UKL-UPL tercantum dalam UKL-
UPL

Dasar pertimbangan
Pernyataan penolakan
dikeluarkannya
UKL-UPL
penolakan UKL-UPL
KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM
AMDAL
Prinsip dasar pelaksanaan keterlibatan masyarakat Tujuan dilibatkannya masyarakat dalam proses
dalam proses AMDAL AMDAL
• Pemberian informasi yang transparan dan lengkap • Masyarakat mendapatkan informasi mengenai
• Kesetaraan posisi antara pihak-pihak yang terlibat rencana usaha dan/atau kegiatan yang berdampak
penting terhadap lingkungan;
• Penyelesaian masalah yang bersifat adil dan bijaksana;
dan • Masyarakat dapat menyampaikan saran, pendapat
dan/atau tenggapan atas rencana usaha dan/atau
• Koordinasi, komunikasi dan kerjasama dikalangan kegiatan yang berdampak penting terhadap
pihak-pihak yang terkait. lingkungan
• Masyarakat dapat terlibat dalam proses pengambilan
keputusan terkait dengan rekomendasi kelayakan
atau ketidaklayakan atas rencana usaha dan/atau
kegiatan yang berdampak penting terhadap
lingkungan;
• Masyarakat dapat menyampaikan saran, pendapat
dan/atau tanggapan atas proses izin lingkungan

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 17 Tahun 2012.
TERIMA KASIH
ADA
PERTANYA AN ?

Anda mungkin juga menyukai