PPT Maserasi
PPT Maserasi
METODE MASERASI
KELOMPOK R-1
ANGGOTA KELOMPOK
Ayunda Nur Hidayatingingsih 132210101014
Kinanthi Putri Rizki 122210101015
Mia Rahmaniah 132210101016
Marsalita Irine P. 132210101002
Elok Faiqo Hasani 132210101018
Qurnia Wahyu Fatmasari 132210101004
Erlita Dinda N. I. 132210101020
Wirawan Deni 132210101006
Fergi Rizkhaltum F. 132210101022
Fikriatul Hidayah 132210101010
Wilda Yuniar 132210101024
Zulfiah Nur Fajriani 132210101012
Meylani Nur Riskiana 132210101026
Tujuan Praktikum
MEDIA JUMLAH
Perhitungan Rendemen :
Berat ekstrak
% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎
12,19 gram
= 𝑥 100%
100 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 12,19 %
PEMBAHASAN
Tujuan ekstraksi
untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada
perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi
pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut. Proses pengekstraksian
komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk
ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar
sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai
terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel.
Prinsip maserasi
• penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan
penyari yang sesuai selama lima hari pada temperatur kamar terlindung dari cahaya → cairan
penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel → Isi sel akan larut karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel → Larutan yang
konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan
konsentrasi rendah (proses difusi).
• Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar
sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian cairan
penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.
Tujuan cara kerja
Pelarut yang digunakan adalah etanol 96% karena zat aktif yang akan diambil larut dalam
pelarut polar sehingga maserasi yang dilakukan menggunakan pelarut polar.
Perendaman dilakukan selama 5 hari bertujuan agar pelarut dapat menarik senyawa yang
akan diambil ke luar dinding sel dan larut dalam pelarut etanol 96%.
Perendaman dilakukan dengan cara pengadukan yang bertujuan untuk memperbesar luas
permukaan yang bersentuhan dengan serbuk sehingga semua serbuk dapat terkena pelarut
dan senyawa aktif dalam larut dalam pelarut yang digunakan. Tujuan lain dari pengadukan
adalah untuk memperluas kontak antara serbuk simplisia dengan cairan penyari sehingga
timbul gaya adhesi antara serbuk simplisia dan cairan penyari. Adanya gaya adhesi ini
menyebabkan cairan dapat membasahi simplisia sehingga melarutkan zat aktif yang
terkandung di dalamnya.
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan maserat dengan endapan sehingga akan
didapatkan maserat yang telah mengandung zat aktif.
Digunakan rotary evaporator karena proses pemisahan ekstrak dari cairan penyarinya
dengan pemanasan dapat dipercepat oleh putaran dari labu, cairan penyari dapat menguap
5-10º C di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan.
Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyari akan menguap naik ke kondensor dan
mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan pelarut murni yang ditampung dalam
labu penampung. Prinsip ini membuat pelarut dapat dipisahkan dari zat terlarut di dalamnya
tanpa pemanasan yang tinggi.
Keuntungan Maserasi
• cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan.
Kerugian Maserasi
Senjaya, Y. A dan Surakusumah, W. 2008. Potensi Ekstrak Daun Pinus (Pinus merkusii jungh.
et de Vriese) Sebagai Bioherbisida Penghambat Perkecambahan Echinochloa colonum
l. dan Amaranthus viridis.Jurnal Perennial. 4(1) : 1-5.