Andhita Riezki Adrianti 1410211079 • Fisiologi penerbangan merupakan ilmu pengetahuan tentang berbagai respons fisiologis tubuh dalam lingkungan penerbangan atau aviasi
• Terbang akan menimbulkan sejumlah efek yang
besar pada tubuh melalui gaya akselerasi dan gravitasi yang terjadi pada saat melakukan manuver dalam penerbangan. Pilot dan awak pesawat sudah terlatih untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan oleh kedua gaya ini. A. Gaya Akselerasi • Akselerasi berarti perubahan pada kecepatan. Terbang lurus dalam posisi horizontal dan kecepatan yang konstan tidak banyak berpengaruh bagi tubuh. Akan tetapi, perubahan kecepatan akan membawa akibat fisiologis yang serius.
• Gaya akselerasi dalam penerbangan akan terjadi
pada akselerasi linier, radial atau sentripetal dan angular. B. Gaya Gravitasi (G force) • Gaya gravitasi (G force) merupakan faktor utama yang menimbulkan gaya akselerasi.
• G dianggap sebagai gaya atau kekuatan
‘tarikan’ gravitasi pada tubuh . • Gaya gravitasi pada saat duduk, berdiri atau berbaring dianggap sama dengan berat badan dan disebut 1G. Satuan G akan meningkat pada akselerasi. Jika kita mengatakan bahwa satuan G meningkat menjadi 5G selama akselerasi, maka perkataan ini berarti kalau gaya gravitasi pada tubuh di saat itu sama dengan lima kali lipat berat badan. Tjd ketika kecepatan G Positif (Meningkat) ditingkatkan (Akselerasi) Satuan G Tjd ketika kecepatam G negatif (Menurun) dikurangi (deselerasi) 1. Akibat Gaya Gravitasi pada Tubuh
a. Efek G Positif : b. Efek G Negatif :
- Grayout - Hiperemia - Blackout - Red-out dan sakit kepala - Hilang Kesadaran - Kehilangan Kesadaran - Fraktur Tulang a. Efek G Positif • Efek utama yang ditimbulkan oleh G positif selama akselerasi terlihat pada sirkulasi darah. Ketika satuan G meningkat menjadi sekitar 4 hingga 5G, darah akan dipaksa mengalir ke bagian bawah tubuh, termasuk abdomen. • Curah jantung menurun penurunan pasokan darah ke otak dan mata penurunan pasokan oksigen (hipoksia) ke kepala, kemudian tjd : Grayout • Grayout merupakan pengelihatan yang berubah menjadi abu-abu ketika aliran darah ke mata berkurang. Keadaan ini terjadi karena retina lebih sensitif terhadap hipoksia ketimbang otak. Meskipun gangguan fisik tidak terjadi, namun gejala grayout dianggap sebagai tanda peringatan akan penurunan aliran darah ke otak. Blackout • Blackout merupakan kehilangan total pengelihatan yang terjadi ketika fungsi retina terkena hipoksia. Kesadaran dan aktivitas muskular masih terdapat. Akan tetapi, gejala blackout mengindikasikan risiko kehilangan kesadaran. Hilang Kesadaran • Ketika gaya gravitasi meningkat melebihi 5G, hipoksia sudah mencapai tingkat kritis yang akan menimbulkan kehilangan kesadaran (dpt diserati konvulsi) • Keadaan tidak sadarkan diri dapat berlangsung sekiatar 15 detik. Sesudah pulih dari keadaan tidak sadar, pasien masih memerlukan 10-15 menit lagi untuk pemulihan daya orientasinya. • Jika pasien itu kebetulan seorang pilot yang terbang sendiri, maka dia akan kehilangan kontrol atas pesawatnya Fraktur Tulang • Ketika gaya gravitasi meningkat hingga sekitar 20G, tulang khususnya vertebrata akan menjadi rentan terhadap fraktur bahkan dalam postur tubuh duduk. b. Efek G Negatif • G negatif terjadi pada saat terbang ke bawah (terbang terbalik). Keadaan ini menimbulkan gangguan sebagai berikut : Hiperemia • Ketika gaya gravitasi menurun hingga -4 sampai -6G, maka akan terjadi hiperemia dalam kepala (karena peningkatan abnormal aliran darah) lantaran darah didorong ke kepala.
• Dpt terjadi : edema serebri, kongesti, flushing
wajah dan sakit kepala ringan Terbang kebawah (terbalik) vasodilatasi PD otak untuk menampung peningkatan vol darah yg mengalir ke otak (hiperemi) tek.hidrostatis di otak meningkat edema otak sensasi rasa berat atau penuh pd kepala • peningkatan aliran darah ke otak juga memicu kemoreseptor pada otakmeningkatkan aliran darah ke ginjaleksresi urine ditingkatkanmengurangi volume cairan total tubuh yang sesungguhnya mengarah ke dehidrasi • Organ mata tidak terlindung oleh tulang kepala secara penuh, hyperemia dapat pula tjd pada bagian dalam mata.
• Akibatnya, rongga mata dan bola mata penuh
dengan darahmata tampak merah seperti pada penyakit konjungtivitis.
• Juga organ keseimbangan (vestibular)
mengalami gangguan keseimbangan tubuh beberapa saat sebelum berhasil mencapai keseimbangan tubuhnya kembali. Red-out dan sakit kepala • Red-out merupakan pengelihatan yang menjadi kabur (tidak jelas) dan warna merah yang timbulmendadak pada lapang pengelihatan sebagai akibat dari penggembungan pembuluh darah di dalam kepala.
• Ketika G negatif mencapai sekitar -15 hingga -20,
maka akan terjadi dilatasi dan kongesti pembuluh darah dalam kepala dan mata sehingga timbul gejala red-out serta sakit kepala Hilang Kesadaran • G negatif akan mempengaruhi tubuh dengan cara lain. G negatif akan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah dada dan leher.
• Peningkatan tekanan ini menyebabkan
bradikardia sehingga menambah stagnasi darah di dalam kepala. Semua faktor ini pada akhirnya akan menimbulkan kehilangan kesadaran. 2. Pencegahan Akibat Gaya G pada Tubuh Tubuh dapat dilindungi dari akibat atau efek yang ditimbulkan oleh gaya G khususnya G positif melalui metode berikut :
- Dengan menggunakan ikat pinggang
- Dengan menggunakan pakaian Anti-G Dengan menggunakan ikat pinggang : • Penumpukan darah dalam pembuluh darah abdomen dapat dicegah dengan mengenakan ikat pinggang dan membungkukuan tubuh ketika duduk dalam pesawat. Prosedur ini akan menunda gejala grayout atau pun blackout. Dengan memakai pakaian Anti-G : • Pakaian anti-G memberikan tekanan positif pada ekstremitas bawah serta abdomen dan mencegah penumpukan darah di bagian bawah tubuh.