Anda di halaman 1dari 24

Analisa kasus

TB Usus

Oleh:
Heru Irnanda Halim
1310070100 126

Pembimbing :
dr. Gustin Sukmarini, Sp.A (K)
Identitas Pasien

Nama : An. Ls
Umur : 17 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Paninggahan
MR : 170164
Tanggal masuk : 11 Juli 2018

2
ANAMNESA
Dilakukan secara autoanamnesa dan Alloanamnesa kepada orang tua pasien pada
tanggal 12 Juli 2018 bangsal anak RSUD SOLOK.

ANAMNESA IGD ANALISA KASUS


Keluhan Utama : Perut kembung Pasien pindah rawat dari bangsal
sejak 1 bulan SMRS bedah RSUD solok.
Keluhan Utama : Sakit perut semakin
meningkat sejak ±1 minggu ini.
Riwayat Penyakit Sekarang • Sakit perut semakin meningkat sejak
• Perut kembung sejak 1 bulan ± 1 minggu ini.
SMRS. • Sakit dirasakan pada seluruh bagian
• Keluhan terasa semakin berat perut, terus menerus, dan tidak
dan membuat nafas sesak, dan menjalar..
nyeri pada perut. • Perut dirasakan semakin membesar
• Nyeri perut di rasakan pada sejak di rawat di bangsal bedah, dan
seluruh bagian perut. terasa tegang dan keras.
• Demam (+), Mual (-), Muntah (-) • Badan pasien terlihat sembab sejak
± 4 hari yll.
• Sembab terlihat pada muka dan kaki
pasien
3
ANAMNESA IGD ANALISA KASUS
• Nafas sesak sejak ± 4 hari yll, sesak
dirasakan bersamaan dengan
semakin membesarnya perut
pasien, sesak di rasakan terus
menerus, semakin meningkat saat
merubah posisi tibuh, dan berkurang
saat tidur miring ke arah kiri.
• Demam sejak ± 3 minggu yang lalu,
hilang timbul, tidak menggigil.
• Batuk sejak ± 1 bulan ini, hilang
timbul, tidak berdahak.
• Nafsu makan berkurang semenjak
sakit, dan tidak ada pertabahan
berat badan
• Badan terasa lemah dan letih.
• Mual (-), muntah (-)
• BAB, BAK dalam batas normal.

4
ANAMNESA IGD ANALISA KASUS
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Dahulu
(-) • Riwayat penyakit dengan keluhan
yang sama (-)
• Riwayat batuk lama dan penyakit paru
sebelumnya di sangkal.
• Riwayat penyakit ginjal, jantung, alergi
di sangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Penyakit Keluarga


(-) • Riwayat keluarga sakit yang sama (-)
• Riwayat keluarga peyakit paru di
sangkal.
• Riwayat keluarga sakit ginjal, jantung
dan alergi di sangkal.

Riwayat Imunisasi • Imunisasi dasar tidak lengkap.


(-)
6
ANAMNESA IGD ANALISA KASUS
Riwayat Pengobatan Riwayat Pengobatan
(-) • 3 hari sebelum dirawat pasien
datang ke IGD RSUD Solok di beri
obat dan cek labor, namun tidak di
rawat. Pasien tidak tau nama obat
yang diberikan.

7
Manifestasi Klinik TB usus

 Nyeri Perut, Perut tegang


 Demam tidak diketahui penyebabnya
 Diare, hematoskezia
 Penurunan berat badan
 Riwayat keluarga mendeita TB / lingkunan endemis TB
 Malnutrisi
PEMERIKSAAN FISIK ANALISA KASUS
Status Generalis •Keadaan umum: sedang
•Keadaan umum: sedang •Kesadaran : CMC
•Kesadaran : CMC •Suhu : 37,7 °C
•Suhu : 38.9 °C •Berat Badan : 42 Kg (saat dirawat)
•Berat Badan : - Kg •TB : 160 cm

• Nadi : 95x/menit
•TD : 90/60 mmHg • Nadi : 90x/menit
•Nafas : 25x/menit •Nafas : 30x/menit
•Td : 100/70 mmHg

Kesan gizi :
kurva CDC BB/U = 76% (gizi buruk)
Kurva CDC TB/U= 97 % (gizi baik)
Kurva CDC BB/TB=84 (gizi kurang)

8
PEMERIKSAAN FISIK ANALISA KASUS
Status Lokalis Mata : konjungtiva anemis (-/-),
Mata : konjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik (-/-)
sklera ikterik (-/-) Thoraks :
Thoraks : COR
cor : irama teratur,Bising (-) I : Ictus cordis tidak terlihat
pulmo : rh (-/-), wh (-/-) P : Ictus cordis teraba 1 jari medial
Abdomen LMCS V sin
NT (+), BU (+) normal, Hepar dan P : Batas jantung normal
lien tidak teraba. A : Irama reguler, murmur (-), gallop (-
Ekstremitas : Akral hangat, CRT )
<2” Pulmo
I : Tampak simetris dalam keadaan
statis dan dinamis
P : fremitus taktil melemah setinggi
RIC 4 pada sebelah kanan.
P : Pekak setinggi RIC 4 pada paru
kanan.
A : vesikuler menurun pada RIC 4
kanan, ronkhi (-/-), wheezing (-/-) 9
PEMERIKSAAN FISIK ANALISA KASUS

Abdomen:
I: Perut tampak membuncit, sikatrik (-)
A: Bising usus (+) menurun.
P: Nyeri tekan (+), Nyeri lepas (+), Hepar
dan lien sulit dinilai.
P: Biggest chess (+),shifting dullness (-),
nyeri ketok CVA (-).

10
Ekstretas atas
Akral hangat, edema (-/-), CRT < 2'',
refleks fisiologis (+) normal, refleks
patologis (-)
Ekstremitas bawah
Akral hangat, edema (+/+), CRT > 2'',
refleks fisiologis (+) normal, refleks
patologis (-)
IGD ANALISAKASUS
Diagnosa kerja

• Kolik abdomen ec ? • TB usus

IGD ANALISAKASUS
Pemeriksaan Penunjang

• Cek urinalisa • Cek urinalisa


• Cek Darah rutin • Cek darah rutin
• Rongent Abdomen 3 posisi • USG Abdoment
• Rontgen thoraks PA, Abdoment 3
posisi

12
PEMERIKSAAN PENUNJANG ANALISA KASUS
Darah Rutin: Darah Rutin:
Hb : 9.5 gr/dl Hb : 8.2 gr/dl
Ht : 30.0 % Ht : 25,1 %
Leukosit : 10.000 /uL Leukosit : 13.380 /uL
Trombosit : 490.000/uL Trombosit : 441.000/uL
Urinalisa Kimia Klinik
Warna : Kuning Ureum : 19 mg/dl
blood :- kreatinin : 0,48 mg/dl
Bilirubin :- Albumin : 1.87 g/dl
urobilinogen : - Na : 127mEq/L
keton :- K : 3.1mEq/L
protein :- Cl : 94 mEq/L
nitrit :- Urinalisa
glukosa :- Warna : Kuning
pH : 6,0 blood :-
bj : 1.020 bilirubin : -
sedimen urobilinogen: -
eritrosit : 1-3 keton :-
Silinder : - protein : -
leukosit : 2-3 nitrit :-
kristal : - glukosa : -
epitel : 0-1 pH :6,0 11
bj : 1.015
Ro thoraks PA
Abdoment 3 posisi
TERAPI ANALISA KASUS
Rumus Holiday:
• 10 kgbb pertama : 100 cc/kgbb/hari
• 10 kgbb kedua : 50 cc/kgbb/hari
IVFD KAEN • Selebihnya : 20 cc/kgbb/hari
1B drip KCL
Anak dengan BB 42 kg, kebutuhan cairannya :
10 mcq 20 • 10x100=1000, 10x50=500, 22x20=440, total=1940
cc/jam Jumlah tetesan per menit = jumlah kebutuhan cairan x 20 tetes
waktu ( jam ) x 60 menit
(1940 cc x 20 tetes) : (24 jam x 60 menit ) = 26 tpm
Menurut penulis terapi cairan yang tepat diberikan adalah
IVFD KAEN 1B 26 tetes/menit

Isoniazid Menurut Penulis terapi isoniazid 300 mg sudah tepat.


300mg (po)
1x1
TERAPI ANALISA KASUS
Menurut penulis terapi Rimfapisin 600mg sudah tepat.
Rimfapisin 600mg
(po) 1x1
Pirazinamid 1000mg Menurut penulis terapi Pirazinamid 1000mg sudah tepat
(po)
1x1

B6 10mg (po) Menurut penulis pemberian B6 sudah tepat.

1x1

Dari terapi diatas perlu di pertimbangakan pemberian


Etambutol (E) karena untuk Tb ekstra paru terapinya
fase intensif (2HRZE) dan (4HR)
20

Anda mungkin juga menyukai