Anda di halaman 1dari 9

Hemokonsentrasi

Pendahuluan
 Total volume darah rata-rata pada orang dewasa
diperkirakan sejumlah 5-6 L.
 Sekitar 40-45% dari darah terdiri dari komponen selular,
berupa sel darah merah, sel darah putih, dan platelet.
 Diantara ketiga komponen tersebut, sel darah merah
merupakan komponen terbesar dalam kandungan darah.
Kandungan lainnya ialah berupa plasma darah.
 Kandungan plasma darah terdiri atas air (90%) serta 10%
lainnya terdiri dari protein plasma.

Guyton, A.C. (198 I). Textbook of medical physiology, 6th edition. Philadelphia: Saunders.
Hemokonsentrasi
 Hemokonsentrasi adalah suatu perbandingan antara komponen selular
darah (terutama konsentrasi sel darah merah) terhadap peningkatan
volume plasma.
 Hal ini berhubungan dengan keadaan syok yang disebabkan oleh
kekurangan plasma darah (baik secara local atau sistemik atau keduanya).
 Hal ini dapat menyebabkan keadaan false increase terhadap konsentrasi
kalium, magnesium, lactate dehydrogenase, posfor, ammonia dan total
protein.
 Hal ini dapat terjadi dalam 2 kemungkinan, antara lain :
 Volume plasma dalam batas normal, tetapi jumlah sel darah merah
meningkat.
 Berkurangan volume sel darah merah, namun terjadi penurunan
volume plasma darah.

Michael T. Allen*, Stephen M. Patterson. Hemoconcentration and stress: a review of physiological mechanisms and relevance for
cardiovascular disease risk. Biological Psychology 41 ( 1995) 1-27.
Hematokrit
 Pengukuran dasar tingkat hemokonsentrasi
adalah dengan hematokrit.
 Hematokrit = persentase total volume darah
yang terdiri dari sel darah merah.
 Hematokrit normal:
40-55% untuk pria dewasa
36-48% untuk wanita dewasa

Michael T. Allen*, Stephen M. Patterson. Hemoconcentration and stress: a review of physiological mechanisms and relevance for
cardiovascular disease risk. Biological Psychology 41 ( 1995) 1-27.
Hemoglobin
 Variabel hematologi yang terkait dengan hematokrit =
konsentrasi hemoglobin
 Hemoglobin (Hb) = protein pembawa oksigen yang
ada dalam sel darah merah
 Hb Normal:
12-16 g/dl untuk wanita
13-18 g/dl untuk pria
 Rasio hematokrit terhadap hemoglobin pada orang
sehat = 3: 1
 perubahan hematokrit sering menghasilkan
perubahan paralel dalam konsentrasi hemoglobin.
Michael T. Allen*, Stephen M. Patterson. Hemoconcentration and stress: a review of physiological mechanisms and relevance for
cardiovascular disease risk. Biological Psychology 41 ( 1995) 1-27.
Viskositas Darah
 Hemokonsentrasi menyebabkan darah menjadi lebih kental.
 Merupakan kontributor terhadap resistensi perifer total
dalam sistem peredaran darah, dan akhirnya terhadap
tekanan darah.
 Cairan yang bergeser keluar dari plasma akan meningkatkan
konsentrasi protein sehingga meningkatkan viskositas plasma
 Viskositas keseluruhan darah ditentukan oleh :
 Viskositas plasma,
 Temperatur,
 Konsentrasi partikel-partikel tersuspensi (terutama sel darah merah)
 Deformabilitas sel darah merah
 Peningkatan agregasi seluler
Michael T. Allen*, Stephen M. Patterson. Hemoconcentration and stress: a review of physiological mechanisms and relevance for
cardiovascular disease risk. Biological Psychology 41 ( 1995) 1-27.
Penghitungan Hemokonsentrasi
 Tingkat hemokonsentrasi (%) dihitung sesuai dengan
rumus pengurangan nilai hematokrit puncak dengan
hematokrit minimum yang dicatat, kemudian
membagi nilai tersebut dengan hematokrit minimum
yang dicatat dan dikalikan dengan 100.

Suwarto et al. Dengue score: a proposed diagnostic predictor for pleural effusion and/or ascites in adults with dengue infection. BMC Infectious
Diseases (2016) 16:322.
Osmolaritas
 (2 x Natrium) + (Gula darah :18) + (BUN :2,8)
 Normal : 280-300 MOSM/L
Reference
 Guyton, A.C. (198 I). Textbook of medical
physiology, 6th edition. Philadelphia: Saunders.
 Michael T. Allen*, Stephen M. Patterson.
Hemoconcentration and stress: a review of
physiological mechanisms and relevance for
cardiovascular disease risk. Biological Psychology
41 ( 1995) 1-27.
 Suwarto et al. Dengue score: a proposed
diagnostic predictor for pleural effusion and/or
ascites in adults with dengue infection. BMC
Infectious Diseases (2016) 16:322.

Anda mungkin juga menyukai