Anda di halaman 1dari 13

Profesi Dokter

CROUP
FK Unsri 2019

B OX B : R E S P I R O L O G I ,
ALERGI IMUNOLOGI, & INFEKSI TROPIS
CROUP
Croup (laryngotracheobronchitis) adalah penyakit
peradangan akut di daerah subglotis laring, trakea, dan
bronkus. Biasanya ditandai dengan suara serak, batuk kasar
seperti menggonggong, dan stridor inspirasi.

Gambar 6. Perbandingan Saluran Nafas Sehat dan Croup


ETIOLOGI
Croup terutama disebabkan oleh parainfluenzae virus tipe 1,2,3, yaitu
kurang lebih 5—75% kasus. Bakteri juga dapat ditemukan pada penderita
croup, jika terjadi infeksi sekunder. Umunya streptococcus pyogenes,
S.pneumonia, staphilococcus aureus, H. Influenzae dan moraxella catarhalis.

Etiologic virus Frequency Severity


Parainfluenza viruses Most frequent Mild to severe
Influenza A and B Occasional to frequent Variable, most severe cases
are seen with influenza A
Adenovirus Occasional Mild to moderate
Measles Occasional Moderate to severe
Respiratory syncytial virus Occasional Mild to moderate
Tabel 1. Etiologic Agents of Viral Croup
EPIDEMIOLOGI
• Sering pada anak usia 6
bulan-3 tahun
• Perbandingan laki-laki
dan perempuan = 1,4 : 1
• Insidennya 3 per 100
anak pertahun.
• Angka kejadiannya
meningkat pada musim
hujan, tetapi penyakit ini
tetap dapat terjadi
sepanjang tahun.
KLASIFIKASI
• Ringan
Gejala batuk menggonggong yang kadang-kadang, tidak terdengar suara stridor saat
istirahat, dan tidak adanya retraksi sampai adanya retraksi ringan suprastrenal
dan/atau interkostal.
• Sedang
Gejala batuk menggonggong yang lebih sering, suara stidor saat istirahat yang dapat
dengan mudah didengar, dan retraksi suprasternal dan dinding sternal saat istirahat,
tetapi tidak ada atau sedikit gejala distres pernapasan atau agitasi.
• Berat
Gejala batuk menggonggong yang lebih sering, stridor inspirasi yang menonjol dan –
kadang-kadang – stidor ekspirasi, retraksi dinding sternal yang jelas, dan adanya
gejala distres pernapasan dan agitasi yang signifikan.
• Kegagalan pernapasan terjadi segera
Batuk menggonggong (sering tidak menonjol), terdengar stridor saat istirahat
(kadang-kadang sulit di dengar), retraksi dinding sternal (dapat tidak jelas), letargi
atau penurunan kesadaran, dan jika tanpa tambahan oksigen, kulit tampak kegelapan.
KLASIFIKASI
Skor Westley: Klasifikasi keparahan Croup
Ciri Jumlah poin yang ditugaskan untuk fitur ini
0 1 2 3 4 5
Retraksi Tidak ada Ringan Moderate Parah
Dinding
dada
Stridor Tidak ada Dengan Diam
agitasi
Sianosis Tidak ada Dengan Diam
agitasi
Tingkat Normal Bingu
kesadar ng
an
Udara Normal Penurunan Menurun
masuk tajam
Interpretasi : mild croup< 4; moderate croup 4-6; severe croup> 6
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Biasanya dimulai dengan gejala pernafasan non spesifik seperti :
– Demam (biasanya 38-390C)
– Batuk
– Rhinorhea
– sore throat

Dalam 1-2 hari gejalanya berkembang menjadi :


– Suara serak
– Barking cough
– Stridor inspiratory
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah Rutin
(Leukositosis)
• X-Ray Soft Tissue
Cervival (Steeple
Sign)
• CT Scan

Gambar 7. Steeple Sign


TATALAKSANA
Oksigen
• Low Flow 2-8 liter/menit Saturasi Oksigen
95%
Steroid
• deksametason (0.6 mg/kgBB IM/oral/24 jam)
Epinefrin
• 0,5 cc/kgBB (maksimal 5 ml) diberikan dengan
nebulizer selama 10 menit.
TATALAKSANA
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS

Komplikasi
• Pneumonia (1-2% )  Immunocompromised

Prognosis
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad fungtionam : Bonam
• Quo ad sanationam : Bonam

Anda mungkin juga menyukai