dari bakteri Clostridium Tetani yang hidup bertahun-tahun di PENGERTIAN tanah dalam bentuk spora, atau bisa dikatakan juga Tetanus merupakan penyakit akut yang menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh racun tetanospasmin yang dihasilkan oleh Clostridium Tetani. MASA INKUBASI
Masa inkubasi 5-14 hari, tetapi bisa
lebih pendek (1 hari atau lebih lama 3 atau beberapa minggu ). GEJALA UMUM Kejang otot berlanjut pada kaku leher. Badan kaku dengan melengkung kebelakang. Lengan kaku dengan mengepal, biasanya kesadaran tetap baik. Karena kontraksi otot yang sangat kuat, dapat terjadi bayi lahir tidak dapat bernapas secara teratur dan sianosis( warna kebiruan disekitar kulit, bibir, dan mata). GEJALA KLINIS
Localited tetanus Pada lokal tetanus dijumpai adanya (Tetanus kontraksi otot yang terdapat pada Lokal) daerah tempat dimana luka terjadi.
bentuk yang jarang terjadi dari
tetanus, dimana luka itu terdapat di Cephalic daerah muka dan kepala termasuk Tetanus adanya benda asing dalam rongga hidung. LANJUTAN
Generalized gejala utamanya adalah trismus yang
tetanus disebabkan oleh kekakuan otot-otot masseter, (Tetanus bersama dengan kekakuan otot leher yang umum) menyebabkan terjadinya kaku pada leher dan kesulitan menelan.
Disebabkan infeksi C. Tetani,
Neonatal yang masuk melalui tali pusat Tetanus sewaktu proses pertolongan persalinan. PATOFISIOLOGI
Chlostridium Tetani spora berubah
tempat luka tersebut (spora) masuk ke menjadi vegetatif menjadi hipaerob tubuh melalui luka sampai anaerob yang kemudian berkembang
terjadi kontraksi otot
berupa spasme otot dinding sel kuman dan overaktivitas lisis (dilepaskan simpatis . eksotoksin, yaitu tetanospasmin dan Toksin diabsorbsi melalui pembuluh tetanolisin) limfe lalu ke sirkulasi darah untuk seterusnya susunan saraf pusat atau diabsorbsi melalui axis silindrik menuju susunan saraf pusat dan susunan saraf perifer. CARA PENULARAN
Tetanus masuk ke dalam tubuh manusia
melalui luka yang dalam dengan suasana anaerob (tanpa oksigen) sebagai akibat dari kecelakaan, luka tusuk, luka operasi, karies gigi, radang telinga tengah, pemotongan tali pusat. Menyingkirkan barang tajam (kulit kerang, paku, duri) di tempat penggembalaan.
Bila ada luka dibersihkan, dikuret atau
dididrainase dan diobati. Gunakan peralatan operasi yang steril SELANJUTNY A
Semakin tingginya cakupan
imunisasi, baik imunisasi DTP3 maupun TT2, menunjukkan penurunan pada terjadinya kasus tetanus, tetanus neonatorum. PENGOBATAN • Pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri, biasanya dengan penisilin atau tetrasiklin. • Pemberian anti kejang • Perawatan luka atau penyakit penyebab infeksi • Pemberian anti tetanus serum (ATS) EPIDEMIOLOGI Bakteri Clostridium tetani AGENT
manusia dan hewan, khususnya
hewan vertebrata, seperti kucing, HOST anjing, dan kambing
Daerah tropis, daerah dengan
Enviroment cakupan imunisasi DPT yang rendah dan di daerah peternakan. DISTRIBUSI PENYAKIT GAMBAR PENDERITA TETANUS