Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
YUSUF ARDI
(5162122009)
ARJONO GULTOM
(5162122005)
JERICO FLORIAN SIHOMBING
(5161122008)
Menurut Prevical dalam Hamalik ( 2001 : 146 )
menyatakan bahwa “ evaluasi adalah serangkaian
kegiatan yang dirancang untuk mengukur
keefektifan system mengajar / belajar sebagai
suatu keseluruhan “.
SEDANGKAN
evaluasi belajar adalah proses penentuan
pemerolehan hasil belajar berdasarkan criteria
tertentu.
JADI
Ada dua jenis tes, yakni: tes uraian (subjektif) dan tes objektif.
Tes uraian terdiri dari uraian bebas, uraian terbatas, dan uraian
terstruktur. Sedangkan tes objektif terdiri dari beberapa
bentuk, yakni bentuk pilihan benar salah, pilihan ganda
dengan banyak variasi, menjodohkan, dan isian pendek atau
melengkapi.
Instrumen non-tes sangat penting dalam
mengevaluasi peserta didik pada ranah afektif
dan psikomotor, berbeda dengan instrumen tes
yang lebih menekankan aspek kognitif. Ada
beberapa macam instrumen non-tes, yakni:
1. Pengamatan (observation)
2. Wawancara (interview)
3. Kuesioner atau angket (quetionaire).
Instrumen juga harus memenuhi syarat
reliabilitas. Reliabilitas berhubungan dengan
dapat dipercayanya instrumen. Instrumen dapat
dipercaya apabila memberikan hasil penilaian
yang relatif stabil dan konsisten. Semakin tinggi
akurasi dan presisi hasil penilaian, maka
semakin rendah tingkat kekeliruan dalam
melakukan penilaian. Dan semakin rendah
kekeliruan maka akan menghasilkan penilaian
dengan hasil yang konsisten.
Selain itu, syarat instrumen penilaian yang baik
memiliki ciri-ciri dan harus memenuhi beberapa
kaidah berikut ini:
VALIDITAS RELIABILITAS OBJECTIVITAS
DAYA
TARAF
EKONOMIS PEMBEDA
KESUKARAN
Penulisan draft Penelaahan dan
instrumen penilaian meminta masukan Revisi instrumen
afektif (misalnya teman sejawat (guru penilaian
dalam lain) mengenai draft berdasarkan hasil
bentuk kuisioner) instrumen penilaian telaah dan
berdasarkan ranah kognitif, masukan rekan
indikator dan skala afektif, dan atau sejawat, bila
yang telah psikomotorik yang memang diperlukan.
ditentukan. telah dibuat.
Persiapan kuisioner
untuk disebarkan
Analisis hasil kepada peserta
inventori minat Pemberian skor didik
beserta inventori
peserta didik inventori kepada laporan diri yang
terhadap peserta didik. diberikan siswa
materi pelajaran. berdasarkan hasil
kuisioner (angket)
tersebut.
Menurut Anas Sudjiono, 1996 : Pengukuran dapat
diartikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu.
Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah
membandingkan sesuatu dengan atau sesuatu yang
lain. Maksud dilaksanakan pengukuran sebagaimana
dikemukakan Anas Sudijono ada tiga macam yaitu :
(1) pengukuran yang dilakukan bukan untuk
menguji sesuatu seperti orang mengukur jarak dua
buah kota,
(2) pengukuran untuk menguji sesuatu seperti
menguji daya tahan lampu pijar serta
(3) pengukuran yang dilakukan untuk menilai.
Pengukuran ini dilakukan dengan jalan menguji hal
yang ingin dinilai seperti kemajuan belajar dan lain
sebagainya.
Penilaian merupakan bagian penting dan tak
terpisahkan dalam sistem pendidikan saat ini.
Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat
dari nilai-nilai yang diperoleh siswa. Tentu saja
untuk itu diperlukan sistem penilaian yang baik
dan tidak biasa. Sistem penilaian yang baik akan
mampu memberikan gambaran tentang kualitas
pembelajaran sehingga pada gilirannya akan
mampu membantu guru merencanakan strategi
pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem
penilaian yang baik akan mampu memberikan
motivasi untuk selalu meningkatkan
kemampuannya.
Hasil belajar siswa, bila diklasifikasikan berdasarkan taxonomy
Bloom meliputi; aspek kognitif, sikap dan keterampilan. Oleh
karena itu, penilaian hasil belajar juga harus bersifat
komprehensif (menyeluruh) meliputi ketiga aspek di atas.
Disamping itu, proses belajar mengajar (pembelajaran) yang
ditempuh oleh guru dan siswa juga harus mendapat perhatian
dalam penilaian ini. Sebagai bahan masukan untuk perbaikan
proses pembelajaran berikutnya. Tujuan penilaian proses belajar
mengajar lebih ditekankan kepada perbaikan dan pengoptimalan
kegiatan belajar mengajar, terutama berkaitan dengan efisiensi,
efektiivitas dan produktivitas kegiatan tersebut dalam mencapai
tujuan pengajaran. Teknik dan instrumen yang sering diigunakan
untuk menilai proses ini adalah teknik observasi.
a.Mengidentifikasi kompetensi,
pokok bahasan dan sub pokok bahasan
serta tujuan pengajaran
b.Menentukan sample aspek kemampuan
yang akan diukur
c.Membuat tabel spesifikasi atau kisi-kisi test
d.Penulisan soal
e.Pelaksanaan/penyajian test
f.Pemeriksaan hasil test
g.Pengolahan dan penafsiran hasil test
h.Penggunaan hasil test
Secara umum alat penilaian dapat
dikelompokan kedalam dua kelompok
yaitu:
1. Alat penilaian bentuk tes ,dan
2. Alat penilaian bukan tes.
Dari segi pelaksanaannya, tes dibagi
kedalam tiga kategori;
1. Tes tulisan
2. Tes lisan
3. Tes tindakan.