Anda di halaman 1dari 22

Nama Kelompok:

1. Asmaul Husna
2. Difta Nadila Septia Putri
3. Feby Arbityas Putri
4. Ike Faradillah
5. Lila Watiningrum
6. Nadya Wahyu P.
7. Peny Indrawati
8. Riska Eldyani A. P.
9. Tiara Noviyanti U.
10. Yohana Novitasari S.
Standar Operasional Prosedure

Oleh : Kelompok 5
Pengertian...
 Lumbar puncture (lumbal fungsi) adalah
tindakan pemeriksaan cairan sumsum
tulang untuk keperluan diagnostik atau
terapi dan pengobatan
Tujuan...
 Mengambil cairan cerebrospinal untuk
kepentingan pemeriksaan/diagnostik
maupun kepentingan terapi
 Untuk mengevaluas kelainan pada dugaan
meningtis atau menigoencephalitis
 Untuk mengevaluasi kelainan pada dugaan
adanya SAH
 Untuk mengevaluasi kelainan pada
tetraparase flaccid yang diduga suatu GBS
 Untuk mengevaluasi kelainan pada dugaan
suatu myelitis atau tumor myleum
Indikasi...
Digunakan untuk mendapatkan cairan
serebrospinalis (CSS) dan mengukur tekanan
pembukaan ruang subaraknoid dalam
membantu evaluasi serta penanganan pasien
dengan nyeri kepala akut atau gejala-gejala
lain pada keadaan berikut :
1. Meningitis
2. Perdarahan subaraknoid
3. Meningitis karsinomatosa
4. Terkadang untuk sindrom Guillain-Barre
5. Terkadang pada kasus ensefalitis
Kontraindikasi ...
Pasien yang memerlukan pungsi lumbal dan
mengalami salah satu berikut ini harus
melakukan pemeriksaan pencitraan otak
terlebih dahulu, yang menunjukkan bahwa
lumbal pungsi aman dilakukan:
1. Papiledema
2. Peningkatan tekanan intrakranial
3. Infeksi jaringan lunak atau kulit pada vertebra
lumbal
4. Adanya massa di medula spinalis atau
hematom/abses epidural
5. Pasien koagulopati
Komposisi Cairan Cerebrospinalis (CSS)
Perbandingan komposisi normal cairan serebrospinal lumbal dan serum
adalah sebagai berikut (Diagnostic In Neurology, 1991)

CSS Serum
Osmolaritas 295 mOsm/L 295 mOsm/L
Natrium 138 mM 138 mM
Klorida 119 mM 102 mM
PH 7,33 7,41 (arterial)
Tekanan 6,31 kPa 25,3 kPa
Glukosa 3,4 mM 5,0 mM
Total Protein 0,35 g/L 70 g/L
Albumin 0,23 g/L 42 g/L
Persiapan Alat...
1. Alat 2. Alat
Antiseptik/ Disinfeksi Pemeriksaan

 betadine dan alokohl  jarum spinal


 kapas lidi  reagen, none dan
 kapas steril pandy
 duk lobang  tabung reaksi kecil

 sarung tangan steril


Persiapan Pasien...
 Salam terpeutik kepada pasien
 Memberi penyuluhan kepada pasien dan
keluarga tentang lumbal pungsi meliputi
tujuan, prosedur, posisi, lama tindakan,
sensasi-sensasi yang akan dialami dan hal-hal
yang mungkin terjadi berikut upaya yang
diperlukan untuk mengurangi hal-hal tersebut
 Meminta izin dari pasien/keluarga dengan
menadatangani formulir kesediaan dilakukan
tindakan lumbal pungsi.
 Meyakinkan klien tentang tindakan yang
akan dilakukan
posisi lateral dekubitus
1. minta pasien berbaring ke satu sisi, dengan lutut
ke dada dan kepala/wahu melengkung ekarah lutut
dsedapat mungkin. Menaruh bantal dibawah
kepala membantu mengurangi puntiran bahu
2. pastikan bahwa letak vertebra lumbal sejajar
dengan pinggir tempat tidur (pada bayi/anak, atau
orang dewasa yang tidak kooperatif perlu minta
bantuan untuk menahan pasien pada psosiis
optimal). Bahu atas dan pinggul harus diatas
keseimbangan pantat
3. pasien yang kooperatif dapat diminta
melengkungkan punggung bawahnya, seperti
“kucing marah” untuk membuka processus
spinosus secara optimal
posisi duduk
1. minta pasien duduk disatu siis tempat tidur dengan posiis
tempat tidur berada dibawah pertengahan paha pasien dan
kaki pasien menyentuh lantai, jikam meungkinkan
2. minta pasien melengkungkan tubuhnya kedepan dengan
posisi meja didepannya, tinggi meja harus setinggi bagian
aas abdomen pasien. Bantal dapat ditaruh diatas meja
untuk kenyamanan pasien
3. setelah mengambil posisi, tetapi sebelum persiapan, beri
tanda untuk insersi jarum dengan tekanan kuat dari ujung
luer-lock (penghubung) selubung jarum terhadap kulit (yang
akan meninggalkan tanda selama beberapa menit dan
memberikan target yang dapat dilihat)
4. siapkan area yang luas dengan larutan klorhksidin glukonat
dan povidon iodin
- pastikan lapangan steril meliputi ruang antara L4/L5 dan L3/L4
- gunakan kain steril untuk membatasi area tindakan
persiapan lingkungan...
 Menjaga privasi klien
Langkah Kerja...
1. Analgesia : gunakan lidokain 1% untuk
menghasilkan anestesi lokal
suntik area subkutan dengan jarum
berdiameter kecil (ukuran 27) dan kemudian
menggunakan jarm berdiameter lebih besar
(ukuran 22) untuk infiltrasi jaringan lunak
perspinosa kebawah ke Lig. supraspinale.
Memijat area tersebut setelahnya dengan ibu
jari tangan anda akan menyebarkan benjolan
kecil dan memungkinkan penilaian kembali
petunjuk penting pada tulang
2. Menilai ruang subaraknoid :
a. taruh ibu jari tangan yang tidak dominan pada processus
spinous L4
b. dengan menggunakan tangan yang dominan,
masukkan jarum spinal ukuran 20 melalui kulit
tepat di kaudal ibu jari. Hati-hati mengarahkan
bevel sejajar sumbu panjang columna spinalis,
karena meminimalkan trauma pada serabut dural
yang tersusun longitudinal
c. memasukkan jarum dengan mandrain
ditempatnya sampai menemukan tahanan Lig.
Supraspinale. Masukkan terus melalui ligamen
maka akan terasa adanya pengurangan tahanan
d. angkat mandrain (Perhatikan barel jarum unuk
melihat aliran balik CSS ketika memasukkan
jarum secara perlahan)
3. Mengukur tekanan pembukaan:
a. saat melihat aliran balik CSS, pasang
stopcock tiga jarum pada pangkal
jarum dengan ruang terhubung ke
manometer arah vertikal
b. pada posisi lateral dekubitus, minta
pasien untuk meluruskan tungkai dan
lehernya secara perlahan
c. tekanan pembukaan ditentukan oleh
kolom CSS berhenti naik, biasanya
memerlukan waktu 1-2 menit. Tekanan
pembukaan normaladalah 6-20 cm
H2O pada posisi dekubitus lateral
4. Mengumpulkan CSS
a. kumpulkan CSS 1-2 ml pada setiap tabung
berjumlah 4 dengan diberi nomor
b. saat tekanan pembukaan meningkat, sangat
baik untuk mengukur tekanan tertutup
5. Mencabut jarum
a. masukkan kembali mandbrain secara
menyeluruh pada pangkal jarum
b. memberitahu pasien bahwa ajrum telah
dicabut
c. tempelkan kassa pada tempat lumbal pungsi
selamam beberapa detik; kemudian
tempelkan dengan pembalut adhesif plastik
6. Menganalisis CSS
a. kencangkan penutup pada tabung CSS
untuk mencegah keluarnya cairan
sepanjang perjalanan ke laboratorium
b. tabung nomor 1 : hitung jumlah sel
dan diferensiasi
c. tabung nomor 2 : pewarnaan gram dan
biakan
d. tabung nomor 3 : protein dan glukosa
e. tabung nomor 4 : ulangi hitung jumlah
sel dan diferensiasi
Evaluasi Kerja
 Catat hasil dokumentasi
 Kaji respon pasien saat dilakukan
tindakan

REFRENSI
Shah, Kaushal. 2013. Prosedur Penting Dalam Kedaruratan. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai