Anda di halaman 1dari 21

No.

Jenjang Pendidikan
1. Nama : Dr. Eny Winaryati, M.Pd
2. Lahir : Rembang, 25 Desember 1963 1. SD N 1 Sumbergirang 1
3. Alamat Kantor : UNIMUS Lasem
4. No.Telp Kantor : 024. 76740296, 8317784 2. SMP Negeri 1 Lasem
5. No. Telp Rumah : 024.6719880
6 No. Hp : 081325678400 3. SMA Negeri 1 Rembang
7. e-mail : enie.weye@gmail.com,
4. S1 FKIP KIMIA UNS
enywinaryati@unimus.ac.id
8. Pekerjaan : Dosen Pendidikan Kimia.UNIMUS 5. S2 PEND SAINS UNNES
9 Jabatan : Dekan FMIPA UNIMUS
10. Organisasi : Wakil Ketua II PWA Jawa Tengah 6. S3 PEP UNY

No. Karya PUISI


No Karya Buku 1 Perjalanan (2004)
1. Evaluasi Supervisi Pembelajaran 2 Manakala Tangan Menengadah (Berlaksa Harap Menjuntai
2. Pendidikan Karakter Bagi Rahmat), 2005
Mahasiswa 3. Dua Perempuan, 2006
4. Merajut Mimpi, 2007
3 Model Pembelajaran “Wisata
5. Empat puluh tahun dalam empat puluh lima Puisi untuk
Lokal” (Implementasi Pembelajaran ‘AISYIYAH (Kenangan di bulan Desember), 2008
Abad 21) 6. Memori yang Tercecer diantara gedung PPS, 2009
4 Action Research dalam Pendidikan 7. Tanpa Kata Ada Rasa, 2010
5 Pengembangan Model 8. Percikan, Goresan dan Tulisan, 2011
Pembelajaran “Wisata Lokal” 9. Menggapai Hidayah, 2012
10. Lambaian Kenang, 2013
6 Cerculer Model Of R&D 11 Babak Baru (Arus Skenario Illahi), 2014
7 Model-Model Evaluasi (Aplikasi 12 Lentera Hati, 2015
dan Kombinasinya) 13 Kado Untuk Anakku, 2016
14 Makna Dibalik Desember, 2017
• merupakan upaya
• Merupakan jabaran untuk mencapai
dari tujuan kompetensi yang
pendidikan nasional dirumuskan dalam
yang menjadi kurikulum.
landasan program
pembelajaran
Proses
Kurikulum
Pembelajaran

• Keg memperoleh, berdampak bagi Siswa,


menganalisis, guru, sekolah, distrik,
menafsirkan data pemerintah, dan
proses dan hasil Nasional
belajar siswa secara
sistematis dan
berkesinambungan
Sebagai dalam
Penilaian pengambilan keputusan.

Mengetahui kekuatan
dan kelemahan proses
pembelajaran
Keteramplian
Menjadi
kebiasaan
Melaksanakan
Memahami Siswa harus siap
Mengetahui, menghadapi

Perubahan Keterampilan
belajar dan
social berpikir
Siswa harus siap
menghadapi

Tuntutan Keterampila
Literasi TIK
Teknologi n hidup.
ekonomi.
Kesiapan siswa
menghadapi
Mengumpulkan tantangan di
Mengukur kemampuan lingkungan global
informasi, dan membuat
berpikir kritis, yang kompleks di
keputusan yang masuk
menyelesaian masalah masa depan.
akal dan beralasan

Sambil
Menggunakan Penilaian yang
Teknologi. mengarah pada
tindakan berbasis
kelas.
Keterampilan operasional Bukan pada apakah
siswa menggunakan siswa telah merespon
banyak sumber secara secara benar yang
tepat dan efisien disampaikan oleh guru.

membantu guru dan


siswa untuk
melakukan evaluasi.
Kognitif
Interpersonal

Berpikir kritis,
intrapersonal H
pemecahan masalah,
analisis, penalaran dan Kemampuan seseorang
bekerja dengan orang
O
argumentasi, kompetensi antar
interpretasi,
pengambilan keputusan,
lain: kemampuan
berkomunikasi secara pribadi:Kerja tim,
kolaborasi, komunikasi,
T
efektif, mengelola diri
pembelajaran adaptif.
unt bekerjasama, etika
bekerja, dll.
kerja sama, koordinasi,
keterampilan S
interpersonal.

Menggunakan
Perlu ketersediaan Untuk administrasi spreadsheet (merekam Misal
SARPRAS yang TEKNOLOGI DIGITAL dan pengelolaan data data dengan mudah aplikasi EdConnect Lite
memadai. penilaian sbg DOKUMEN sebagai produk digital
ELEKTRONIK).

Guru mengabsen, memberi tugas, memberi nilai sampai merekapitulasi


nilai secara keseluruhan hanya dg dashboard pintar.
Menghadirkan sesuatu yang dipikirkan
siswa, biasanya diberikan oleh guru bisa
dalam bentuk teks, visual, skenario, materi Materi baru
sebagai JUMPING
sumber, atau masalah.
(mendongkrak
pemikiran siswa).

Menggunakan material baru yang baru bagi


siswa, yang belum dibahas dikelas. Hasil siswa,
kemudian
dilakukan evaluasi
untuk selanjutnya
diberi umpan
balik
Membedakan antara berpikir tingkat
rendah atau pemikiran tingkat tinggi. Menghasilkan SDM yang

HOTS
memiliki kemampuan berpikir
kritis, kreatif, inovatif,
memecahkan masalah,
mampu beradaptasi dengan
lingkungan dan teknologi
informasi, mampu mengambil
keputusan, serta memiliki
karakter yang kuat dan positif.
• Proses penilaiannya terintegrasi dengan proses pembelajaran dan bersifat
on going
• Proses penilaiannya melibatkan empat elemen yaitu sharing learning goal
and success criteria, using effective questioning, self-assessment & self-
reflection, dan feedback
• Proses penilaiannya bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan
HOTS, sikap dan perilaku positif peserta didik, serta untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
• Proses penilaiannya menitikberatkan pada pengembangan kemampuan
menerapkan (applying), menganalisis (analyzing), mengevaluasi
(evaluating), dan mencipta (creating) sehingga peserta didik mampu untuk:
berpikir kritis (critical thinking), memberikan alasan secara logis, analitis,
dan sistematis (practical reasoning), memecahkan masalah secara cepat
dan tepat (problem solving), membuat keputusan secara cepat dan tepat
(decision making), dan menciptakan suatu produk yang baru (creating), dan
bukan sekedar menghafal atau mengingat.
• Pendidik dapat memberikan permasalahan kepada peserta didik sebagai
bahan diskusi dan pemecahan masalah sehingga dapat merangsang
aktivitas berpikir.
• Kegiatan penilaiannya dapat dilakukan melalui kegiatan diskusi, kegiatan
lapangan, praktikum, menyusun laporan.
• Penilaian harus dilihat baik sebagai alat instruksional
untuk digunakan saat belajar sedang terjadi
FORMATIF meliputi: penugasan, pemberian pertanyaan, kinerja
siswa, dialog guru-siswa, diskusi.
• membantu pendidik menentukan langkah
selanjutnya dalam sebuah pelajaran

• Sebagai alat
SUMATIF: pertanggungjawaban apakah
pembelajaran telah terjadi

PRAKTIK PENILAIAN
Solusi dunia nyata yang rumit dan multi-dimensi membutuhkan penguasaan
keterampilan membutuhkan sinergitas atau kolaborasi ANTAR bidang yang
berbeda.
6. Sistem Respon
Siswa/Student
1. Rubrik
response systems
(SRS).

2. Penilaian berbasis
kinerja/Performance-
5. Peer-assessment
based assessments
(PBAs),

4. Penilaian diri
3. Portofolio
siswa
RUBRIK
RUBRIK
KOLABORASI

Mengukur pengetahuan dan Pengembangan rubrik


kemampuan siswa melalui kolaboratif meningkatkan
pemberian tingkatan dari hasil kerja sama antara guru
pekerjaan siswa dan siswa

Berdasarkan kriteria yg
Siswa bertanggungjawab
menggambarkan tingkat
atas proses belajarnya
kualitas (tingkatan siswa dapat
sendiri
dinilai),

Berperan sebagai evaluasi.


2. Penilaian Berbasis Kinerja.

Memiliki keterampilan untuk


Sebagai penilaian berbasis proyek. menerapkan pengetahuan tersebut
dalam sebuah "dunia nyata".

Pelaksanaan dan pelaporan sebuah


“Dalam beberapa keadaan, penilaian
survei, melakukan eksperimen sains,
berdasarkan kinerja dapat mengubah
membuat dan menguji program
perilaku dan prosedur spesifik di
komputer, dan menguraikan, meneliti
kelas" (hasil studi di AS).
dan menulis laporan mendalam .
Portofolio menumbuhkan refleksi
diri dan kesadaran pada siswa

Portofolio membantu siswa menjadi


peserta didik yang lebih mandiri.

Pelaksaan portofolio dapat terintegrasi dan


mendorong kolaborasi antara siswa-rekan,
siswa-guru.

Perkembangan di era global ini, muncul banyak


model portofolio misalnya: e-portofolio, e-mail,
web portofolio, dll.
Siswa dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya sendiri dan berusaha
memperbaiki.

Penilain diri ini harus ada RUBRIK STANDAR yang digunakan untuk menilai.

Penilaian diri memiliki dampak positif terkait dengan motivasi, persepsi diri, kedalaman
kemampuan komunikasi, dan perilaku.

siswa merasa lebih siap, percaya diri tinggi, memunculkan kompetisi yang tinggi.

Siswa langsung mendapatkan umpan balik berdasarkan standar yang telah dipatok. Siswa
fokus pada evaluasi diri.

Penilaian diri mendorong siswa untuk mandiri dalam bekerja dan bentindak.

Negatifnya seperti adanya kecenderunagn untuk meninggikan nilai. Hal ini diatasi
dengan penilaian oleh teman sejawat. Dan dukungan data mellaui penialain lainnya.
Strategi penilaian sejawat sangat relevan untuk kelas dengan
banyak siswa dan jumlah guru yang terbatas (penilaian
Formaatif).

Penilaian rekan memberi keuntungan kinerja dan keuntungan


kognitif bagi siswa yang menerima umpan balik dan bagi siswa
yang memberi umpan balik.

Terlibat dalam diskusi dengan guru dan murid tentang


pembelajaran, kemajuan dan prestasi

Menghasilkan penilaian yang semakin baik karena dapat


meningkatkan keterampilan interpersonal seperti kerja
kelompok, membangun konsensus dan memberikan bantuan.

Penilaian sejawat harus dikombinasikan datanya melalui


penilaian lainnya, baik sumbernya atau tekniknya. Untuk
menghindari subyektifitas.
6) Student response system (SRS)
Dikenal sebagai sistem respon kelas
(classroom response system/CRS)/ Audience
Respon System (ARS) atau sebagai "clickers“,
adalah berbagai alat penilaian formatif
berbasis TI yang dapat digunakan, untuk meningkatkan mempertimbangk
mengumpulkan data siswa. keterlibatan an suara siswa
memprovokasi dalam keputusan
pemikiran kritis. kelas,

meningkatkan Sbg manajemen


kehadiran dan kelas yang efektif :
Melalui kombinasi perangkat keras retensi siswa, mengelola kelas
(handheld clickers, receiver, PC, koneksi berdampak besar, berlatih dan
internet, proyektor dan layar) dan perangkat peningkatan meninjau ulang tes,
lunak, guru dapat meminta siswa berbagai strategi memfasilitasi
pengumpulan tugas
macam pertanyaan (baik tertutup maupun pembelajaran.
terbuka), siswa dapat merespon dengan
cepat dan tanpa nama, dan guru dapat
menampilkan data secara langsung.
• Dapat digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa dan penguasaan materi
siswa.
1

• Proses memetakan pikiran untuk menghubungkan konsep-konsep permasalahan


tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk korelasi konsep menuju pada
suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan animasi
2 yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya.

• Sehingga tulisan yang dihasilkan merupakan gambaran langsung dari cara kerja
koneksi-koneksi di dalam otak
3
Peta Konsep
Pokok Bahasan
penilaian
Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai