Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


STATUS ASMATIKUS

OLEH : FITRIAN RAYASARI


DEFINISI

 Merupakan serangan asma yang tidak dapat


ditangani dengan pengobatan yang biasa & bersifat
ireversibel
 Merupakan komplikasi dari asma bronchial
 Seringkali menimbulkan kegawatan pernafasan
 Untuk mempertahankan kehidupan pada pasien
dengan status asmatikus seringkali harus
menggunakan alat bantu nafas : ventilasi mekanik &
pengobatan yang serius
ETIOLOGI
1. Cold air
2. Emotional upset
3. Bronchial iritant
4. Alergens: pollen, animal dander, houshold dust
5. Environemental pollutants:
 Tobaco smoke
 Iritant gases
 Sulfur dioxide
 Nitrogen dioxide
6. Agents in workplace:
 Noxious fumes & gases
 Chemical
 Dust
7. Respiratory infections—viral
8. Exercise in cold and dry air
9. Emotional stress
10. Pharmacologic:
 Aspirin
 NSAIDs
 Sulfites
 Beta-blockers
Pathogenesis
acute asthma Stimulus

Chemical mediator release

Bronchospasm Inflamatory cell activation

Epithelial damage Edema Increase mucus


production

Increase airway resistence, obstruction, and airflow limitation

Acute asthma attack


ASMA

Bronchus hyperaktif

Penyempitan jalan nafas

Peningkatan kerja pernafasan

Peningkatan kebutuhan O2 Peningkatan IWL &


penurunan masukan oral

Takhikardia, tachipnea &


Plak mukosa
gelisah

Atelektasis

Hypoksemia
Complication
 Dehydration
 Respiratory infection
 Atelectasis
 Pneumothorax
 Cor pulmonal
 Acute respiratory failure:
 Reduce wheezing
 Ineffective cough
 Inaudible breath sound
PENGKAJIAN
RIWAYAT KEPERAWATAN ;
Riwayat saat ini /gejala yang dirasakan :

 Nafas terasa berat


 Dyspnea : saat istirahat maupun posisi
membungkuk ke depan
 Cough kronis
 Nafas dangkal
 Ada kesulitan bicara akibat kesulitan
bernafas
 Penurunan kesadaran :mengantuk,
bingung, penurunan kesadaran
PENGKAJIAN

Riwayat sebelumnya :
 serangan asma saat ini : faktor
pencetusnya, lamanya serangan, respon
terhadap terapi awal
 Keadaan asma sebelumnya :
reversibel/ireversibel
 Masalah psikososial
 Penggunaan obat – obatan : Aspirin,
NSAIDs, Sulfites, Beta-blockers
PEMERIKSAAN FISIK ;
Inspeksi :
 Pucat s.d Sianosis, nafas menggunakan mulut,
kesulitan dalam bicara
 Tachypnea : > 30 x/mnt , nafas dangkal
 Penggunaan otot bantu nafas :
toracoabdominalis
Palpasi :
 Tachicardia ; > 120 x/mnt, akrar dingin,
capilari refil < 3 dtk
Auskultasi : Didapatkan suara wheezing semakin
meninggi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
LAB : darah
 Dari hitung jenis sel darah putih didapatkan :
peningkatan eosinophil
 Hypoxemia lanjut
 Respiratory acidosis (pH < 7.35; Pco2 > 42 mmHg)
Spirometri
 Residual volume (RV)—increase
 Vital capacity—decrease
Pharmacology
 Anti-inflamatory agent
 Bronchodilator
 Leukotriene modifier
Bronchodilator
 Beta-adrenergic agonist
 Methylxantines—theophylline
 Anticholinergic agent
Beta-adrenergic agonist
Menstimulasi otot polos pernafasan & relaksasi sehingga berefek
mendilatasi bronchus.
Side effect:
 Tacycardia
 Muscle tremor

Contoh beta bloker


1.Epinephrin
2.Isoproterenol (Isuprel)
3.Metaproterenol (Alupent, Metaprel)
4.Terbutaline (Brethaire, Brethine)
5.Isoetharine (Bronkosol, Bronkometer)
6.Albuterol (Proventil, Ventolin)
7.Bitolterol (Tornalate)
8.Pirbuterol (Maxair)
9.Salmeterol (Serevent)
Methylxilantine—Theophylline

 Relaksasi otot polos bronchus


 Mencegah pengeluaran mediator kimia
sehingga mencegah terjadi inflamasi
Contoh
1. Theophyline (Bronkotab, Quibron, Slo-
phylin, Theolair, dll)
2. Aminophylline (somophyllin)
Anticholinergic Agent
 Mencegah bronchokontriksi dengan
menghambat saraf parasimpatis
 Examples: ipratorium bromide, atropine
Anti-Inflamatory Agents
 Corticosteroids
 Menurunkan bronchial hyperresponsiveness
Contoh Kortikosteroid:
1. Beclometason dipropionate (Vanceril, Beclovent)
2. Triamcinalone acetonide (Azmacort)
3. Flunisolide (AeroBid)
4. Deksametason sodium pospat (Decadron pospate
Respihaler)
Leucotriene Modifiers
 Zafirlukast and zileuton—menurunkan
respon inflamasi pada asthma
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b.d. spasme bronchus
2. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d.
peningkatan produksi sputum, penurunan
mekanisme batuk, kelelahan
3. Gangguan pertukaran gas b.d. retensi CO2,
peningkatan sekresi, peningkatan kerja
pernafasan
4. Gangguan perfusi jaringan b.d
ketidaksesuaian suplai & kebutuhan oksigen
Intervention:
Ineffective breathing pattern

1. Kaji pernafasan : irama, kedalaman, keluhan


sesak nafas tang bertambah, penggunaan
otot bantu nafas
2. Berikan posisi semifowler/fowler
3. Ajarkan nafas dalam
Kolaborasi :
4. Pemberian ; bronchodilator : inhalasi/ infus
5. Pemberian kortikosteroid
6. Pemberian terapi O2
Intervention:
Ineffective airway clearance
1. Kaji pernapasan, tiap 1-2 jam—rate,
kedalaman, pergerakan dada, dan bunyi
napas
2. Kaji upaya batuk dan sputum (warna,
konsistensi, jumlah)
3 Posisikan Fowler/high Fowler
4. Lakukan fisioterapi dada—perkusi & postural
drainage
5. Berikan cairan yang cukup 40 – 50 cc/Kg
BB/hari sesuai beban jantung
Kolaborasi :
6. Pemberian terapi expektoran dengan
nebulizer
7. Siapkan suction sesuai kebutuhan
Intervention:
Impaired gas exchange
 Kaji tanda – tanda hypoksia : sianosis
 Kaji tanda – tanda hyperkarbia ; nafas cepat
 Berikan posisi semi fowler
Kolaborasi ;
 Pemeriksaan AGD
 Pemberian terapi O2
 Pemasangan alat bantu nafas : ventilasi mekanik

Anda mungkin juga menyukai