Anda di halaman 1dari 23

DOBUTAMINE

Nama Generik : Dobutamine


Nama Paten/Dagang :
Cardiject; Cardiotone;
Dobuca; Dobuject;
Doburan; Dobutamin
Giulini Kimia Farma;
Dobutamine-Hameln;
Dobutamine HCl;
Dobutamine Lucas
Djaja; Dobutamine
Hameln Combiphar;
Dobutel; Dominic;
Dobuject; Inodex;
Inotrop
KOMPOSISI

Tiap ml mengandung:
Dobutamine hydrochloride setara dengan
Dobutamine 50 mg
KLASIFIKASI

Klasifikasi Obat Dobutamine secara Farmakologi


Obat Simpatomimetik - Inotropik; Dopaminergik;
Adrenergik
DEFINISI

Dobutamine adalah obat golongan adrenergik


yang digunakan pada kondisi gagal jantung, baik
karena penyakit jantung itu sendiri atau pada
prosedur bedah jantung. Dobutamine juga biasa
digunakan dalam uji stress jantung. Dobutamine
bekerja dengan berikatan pada reseptor adrenergik
β1 pada jantung dan menstimulasinya. Efek yang
dihasilkan oleh dobutamine adalah jantung bekerja
lebih kuat dan cepat dalam memompa darah ke
seluruh bagian tubuh.
INDIKASI & KONTRAINDIKASI

• Indikasi:
Membantu inotropik miokardium pada terapi
gagal jantung kongestif akut atau syok
kardiogenik.
• Kontraindikasi:
Dobutamine dikontraindikasikan pada pasien
dengan stenosis subaorta hipertrofik idiopatik
atau pada pasien yang diketahui hipersensitif
terhadap obat atau bahan-bahan yang terdapat
di dalam formula.
INTERAKSI OBAT

Pemberian bersamaan dobutamine dan


nitroprusside akan meningkatkan curah jantung
dan biasanya lebih mengurangi tekanan baji
kapiler pulmonalis (pulmonary capillary wedge
pressure) dibandingkan jika hanya diberikan salah
satu dari kedua obat ini. Dobutamine dapat
menjadi tidak efektif pada pasien yang baru
diterapi dengan obat penghambat β
adrenoreseptor. Pada kasus ini, tahanan vaskular
perifer dapat meningkat.
INTERAKSI DOBUTAMINE

Obat-obat apa saja yang mungkin berinteraksi


dengan dobutamine?
– Cimetidine atau Methyldopa
– Catechol-O-methyltransferase (COMT) inhibitors
(misal, entacapone) atau droxidopa
EFEK SAMPING
Efek samping yang timbul pada dasarnya adalah
tergantung pada dosis dan oleh karena itu dapat
dikontrol dengan mengurangi kecepatan infus.
Karena dobutamine hampir sempurna
dieliminasi dalam waktu 10 menit, efek samping
yang timbul akan segera hilang dengan cara
pengurangan dosis atau penghentian infus.
Mual, sakit kepala, palpitasi, sesak nafas, dan
nyeri dada pernah dilaporkan sebagai efek
samping yang paling umum terjadi.
FARMAKODINAMIKA
Dobutamine merupakan amina simpatomimetik yang
mempunyai efek stimulasi yang kuat pada reseptor-β1 dan
efek yang lemah pada reseptor-β2 dan reseptor α1 di jantung.
Dobutamine secara langsung menstimulasi reseptor β1 di
jantung untuk meningkatkan kontraktilitas miokard dan isi
sekuncup, yang akan menyebabkan peningkatan curah
jantung. Aliran darah koroner dan konsumsi oksigen
miokard biasanya meningkat karena terjadi peningkatan
kontraktilitas miokard. Tidak seperti dopamine, dobutamine
tidak menyebabkan pelepasan norepinefrin endogen.
Dobutamine mengurangi peningkatan tekanan pengisian
ventrikel (pengurangan preload) dan memfasilitasi konduksi
nodus atrioventrikel (AV).
FARMAKOKINETIKA
• Absorbsi: Setelah pemberian secara
intravena, mula kerja dobutamine timbul
dalam waktu 2 menit. Konsentrasi plasma
puncak dan efek obat terjadi dalam waktu
10 menit setelah pemberian awal infus
hintravena.
• Distribusi: Tidak diketahui apakah
dobutamine dapat melewati plasenta atau
terdistribusi ke dalam air susu.
FARMAKOKINETIKA
• Metabolisme: di dalam hati dan jaringan
lain oleh catechol-Omethyltransferase
menjadi senyawa inaktif, yaitu 3-O-
methyldobutamine, dan terkonjugasi
dengan asam glukuronat.
• Ekskresi: Konjugat-konjugat dobutamine
dan 3-O-methyldobutamine diekskresi
terutama di dalam urin, dan dalam jumlah
yang lebih kecil diekskresi di dalam feses.
• Waktu Onset: IV : 1-10 menit
• Waktu paruh : plasma dobutamine kurang lebih 2 menit.
• Peak effect (Efek puncak): 10-20 menit;
DOSIS

Dosis yang diberikan sebanyak 2,5-40


μg/kg/menit. Dosis lazimnya adalah 2,5-10
μg/kg/menit. Dosis harus disesuaikan secara
individual berdasarkan pada denyut jantung dan
irama jantung, tekanan darah dan diuresis.
Toleransi parsial mungkin terjadi jika waktu
pemberian infus melebihi 72 jam, dan pada kasus
seperti itu dapat dilakukan peningkatan dosis.
Larutan steril untuk injeksi 250 mg/5 ml:
Dosis ditentukan sebagai berikut:

Satu(1) ampul Dua(2) ampul Empat (4) ampul


250 mg dobutamine 500 mg dobutamine 1000 mg
dalam 1000 ml larutan dalam 1000 ml larutan dobutamine dalam
infus infus 1000 ml larutan
infus
Dosis μg/kg/menit Kecepatan infus Kecepatan infus Kecepatan infus
ml/kg/menit ml/kg/menit ml/kg/menit
2,5 0,01 0,005 0,0025
5 0,02 0,01 0,005
7,5 0,03 0,015 0,0075
10 0,04 0,02 0,01
12,5 0,05 0,025 0,0125
15 0,06 0,03 0,015

Nilai kecepatan infus berhubungan dengaan setiap dosis, dikalikan dengan berat
badan pasien. Oleh karena itu kecepatan infus adalah mililiter per menit
• Pelarutan:
Untuk infus: larutan steril untuk injeksi
dilarutkan dalam larutanNaCl 0,9%, larutan
glukosa 10%, atau Ringer Laktat. Jika
disimpan pada suhu kamar, larutan infus yang
sudah disiapkan stabil selama 24 jam, dan jika
disimpan dalam lemari pendingin, stabil
selama 30 jam.
• Dobutamine tidak boleh dilarutkan dalam
larutan alkali.
Cara Pemberian

Pemberian dobutamine secara infus


intravena/Parenteral
! PERHATIAN !
(KATEGORI B)
Penggunaan pada wanita yang
Penggunaan pada anak-anak: Penggunaan pada wanita hamil:
menyusui:

• Keamanan dan • Karena selama ini • Tidak diketahui apakah

dobutamine terdistribusi ke
efektifitas penggunaan dobutamine belum pernah
dalam air susu. Karena banyak
diberikan kepada wanita
dobutamine untuk obat-obatan yang terdistribusi
hamil, pada setiap kasus
anak-anak belum ke dalam air susu, harus
dokter harus
diperhatikan jika dobutamine
terbukti.
mempertimbangkan diberikan kepada wanita yang
keuntungan dibandingkan menyusui. Jika wanita yang

dengan potensial menyusui itu membutuhkan

terapi dobutamine, pemberian


risikonya.
air susu harus dihentikan

selama terapi.
Nursing Consideration
Nursing Consideration

• Selama terapi dengan dobutamine, ECG dan tekanan darah harus


dimonitor secara terus-menerus. Sebagai tambahan, tekanan
pengisian jantung dan curah jantung juga harus selalu dimonitor
setiap waktu bila memungkinkan.
• Hipovolemia harus selalu dikoreksi sebelum melakukan terapi
dengan dobutamine.
• Dobutamine dapat menyebabkan timbulnya nyeri dada pada
pasien dengan penyakit jantung koroner. Oleh karena itu,
dosisnya harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
• Setelah terjadi infark miokard harus berhati-hati terhadap
timbulnya takikardia dan inotropik yang berlebihan, karena
keadaan ini dapat meningkatkan konsumsi oksigen miokard dan
akibatnya, luas infark.
OVERDOSIS

Pada keadaan overdosis, yang menunjukkan


adanya perubahan tekanan darah atau takikardia,
kecepatan infus harus dikurangi atau terapi
dihentikan sampai pasien dalam keadaan stabil.
! HARUS DENGAN RESEP DOKTER
! SIMPAN PADA SUHU DI BAWAH 30°C,
TERLINDUNG DARI CAHAYA
REFERENSI

https://www.dokterbabe.com/obat/dobutamine/
https://www.farmasi-id.com/dobutamine-ampul/
http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dobutamine/?type=
brief&mtype=generic

http://www.dexa-medica.com/our-
product/searchs/Dobutamine

Anda mungkin juga menyukai