LEGITIMASI ETIS
3 Corak Legitimasi sosiologi ( Weber)
1. kewenangan tradisional (traditional domination),
bahwa kekuasaan untuk mengambil keputusan umum
diserahkan kepada seseorang berdasarkan keyakinan-
keyakinan tradisional
2. kewenangan kharismatik, yang mengambil landasan
pada charisma pribadi sesesorang sehingga ia
dikagumi dan dihormati oleh khalayak
3. kewenangan legal-rasional yag mengambil landasan
dari hukum-hukum formal dan rasional bagi
dipegangnya kekuasaan oleh seorang pemimpin
Legitimasi Etis
1. kerangka legitimasi etis mengandaikan bahwa setiap
persoalan yang menyangkut manusia hendaknya
diselesaikan secara etis termasuk persoalan kekuasaan
2. legitimasi etis berada di belakang setiap tatanan
normative dalam perilaku manusia. Etika menjadi
landasan dari setiap kodifikasi peraturan hukum pada
suatu negara. Oleh karena itu, paham etis tidak
dilecehkan oleh perubahan situasi kemasyarakatan atau
positivitas hukum.
karena etika tidak mendasarkan diri pada pandangan-
pandangan moral de facto yang berlaku dalam masyarakat
saja, legitimasi etis tak akan pernah dibatasi oleh ruang dan
waktu.
Legitimasi Kekuasaan Negara
Menurut Beberapa Pemikir
1. Plato
• Plato merumuskan bahwa pemerintahan akan adil jika
raja yang berkuasa adalah seorang yang bijaksana .
Kebijaksanaan (wisdom) kebanyakan dimiliki oleh
seorang filsuf. Maka konsepsi tentang “filsuf raja” atau
“raja filsuf” banyak disebut sebagai inti teori Plato
mengenai kekuasaan negara. Selain itu, Plato
mengatakan bahwa kebaikan publik akan tercapai jika
setiap potensi individu terpenuhi. Oligarki musti
dicegah untuk menghindari supaya kelas penguasa
tidak justru melayani diri sendiri. Jika dibandingkan
dengan kondisi negara-negara modern sekarang ini,
model Plato terasa sangat utopis.
2. Thomas Aquinais
Masalah keadilan diterjemahkannya ke dalam dua
bentuk
A. keadilan yang timbul dari transaksi-transaksi
seperti pembelian penjualan yang sesuai dengan
azas-azas distribusi pasar,
B. menyangkut pangkat bahwa keadilan yang wajar
terjadi bila seorang penguasa atau pemimpin
memberikan kepada setiap orang apa yang
menjadi haknya berdasarkan pangkat
Thomass aquinas membahas tentang hukum melalui
pembedaan jenis-jenis hukum berikut ini menjadi tiga