Anda di halaman 1dari 4

Fungsi simbolik sebagai

rujukan identitas dan


keagungan kebangsaan
Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan
keagungan kebangsaan

1. Chandra Lesmana
2. Putri Utami
3. Refsi A
4. Sarah Nahaari
PENGERTIAN DAN IMPELEMENTASI FUNGSI SIMBOLIK SEBAGAI RUJUKAN
IDENTITAS DAN KEAGUNGAN KEBANGSAAN
 Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan negara Indonesia
dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh para pendiri negara
Indonesia. Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu Undang-
Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C. Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia
diantaranya adalah sebagai berikut:

 Identitas Nasional Indonesia terdiri dari :

1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia


2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
Kendala yang muncul dalam menjalankan fungsi identitas dan keagungan
kebangsaan

 GLOBALISASI

Yang menjadi masalah dalam Identitas Nasional Indonesia adalah maraknya tentang Globalisasi. Globalisasi sendiri
dapat kita artikan yaitu dimana era atau zaman yang ditandai dengan perubahan di dalam tatanan kehidupan dunia
akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sehingga interaksi manusia
menjadi sempit, serta seolah-olah dunia tanpa ruang, karena yang berada di dalamnya terlalu banyak. Era
Globalisasi sendiri dapat mempengaruhi bangsa ini dari sisi nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi
tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada sejak dulu. Nilai-nilai
tersebut, ada yang bersifat positif ada pula yang bersifat negatif. Semua ini merupakan ancaman, tantangan, dan
sekaligus sebagai peluang bagi bangsa Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan.

 Lunturnya tata nilai tersebut biasanya ditandai oleh dua faktor, yaitu:

a. semakin menonjolnya sikap individualistis, yaitu mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum,
hal ini bertentangan dengan asas gotong-royong; serta

b. semakin menonjolnya sikap materialistis, yang berarti harkat dan martabat kemanusiaan hanya diukur dari hasil
atau keberhasilan seseorang dalam memperoleh kekayaan. Hal ini bisa berakibat bagaimana cara memperolehnya
menjadi tidak dipersoalkan lagi. Apabila hal ini terjadi, berarti etika dan moral telah dikesampingkan.
MENGATASI MASALAH MENGENAI IDENTITAS NASIONAL

 Dalam era globalisasi ini, identitas nasional rentan mengalami degradasi.


Entah itu disengaja maupun tidak. Agar eksistensi identitas nasional tetap
terjaga, maka berikut beberapa tindakan yang harus dilakukan tanpa
mengancam identitas nasional :

1. Memegang teguh kepribadian bangsa Indonesia bahwa bangsa Indonesia


adalah bangsa yang yang ramah dengan adat ketimuran

2. Melestarikan seluruh kebudayaan yang ada yang menjadi identitas nasional


di mata dunia

3. Mampu menyeleksi mana arus positif globalisasi dan mana arus negatif
globalisasi

4. Memaksimalkan produksi dalam negeri sehingga ada penurunan tingkat


impor sedangkan tingkat ekspor meningkat

5. Merevitalisasi nilai-nilai pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia

6. Memahami arti penting patriotisme dan nasionalisme

Anda mungkin juga menyukai