15020150105 RUANG LINGKUP SINTESIS SENYAWA ORGANIK 1.1 Mengapa harus mempelajari sintesis senyawa organik ? Ilmu kimia bertujuan untuk menemukan Teknik preparasi senyawa kimia. Sintesis senyawa organik adalah satu topik penting dalam kurikulum kimia organik pada tingkat lanjut karena menjadi jalan untuk dapat menganalisis fenomena yang setiap kita jumpai baik di lingkungan maupun industri. 1.2 Bagaimana mempelajari sisntesis senyawa organik ? Ada 3 contoh yang menunjukkan paradigma tersebut adalah sintesis senyawa siklobutadenia, asam gibberelat, dan akrilonitril. Sintesis molekul dangan reaktivitas tinggi seperti siklobutadenia memerlukan kondisi reaksi yang mungkin hanya diketahui dan dipahami oleh orag-orang tertentu. Reaksi tersebut harus dilakukan pada suhu -260 C. Sintesis ini melibatkan eliminasi fotokimia karbon dioksida dari prekursor lakton bisiklis dalam matriks organ padat. Asam gibberelat adalah contoh keberhasilan ahli kimia sintesis karena dibutuhkan 41 langkah untuk mensintesis total senyawa tersebut. Ini merupakan suatu prestasi intelektual yang hebat dan mendemonstrasikan kekuatan dari sintesis senyawa organik. Pertimbangan ekonomi merupakan bagian terpenting dalam preparasi produk industri pada skala yang besar, dengan syarat meliputi proses yang jelas dan sederhana, biaya sintesis yang sedapat mungkin rendah dan reaksi diupayakan berjalan dalam satu langkah. Hal ini dapat terjadi pada kondisi reaksi yang spesifik (ekstrem) seperti metode aliran-aliran kontinu, reaksi dengan orde detik dan suhu mencapai 500-700 C contohnya pada sintesis senyawa akrilonitril. Contoh diatas menunjukkan variasi yang khas dari kondisi yang terlibat dalam sintesis senyawa organik. 1.3 Apa yang dipelajari dalam sintesis senyawa organik A. Reaksi sintesis Woodward mengatakan bahwa ahli kimia organik telah menunujukkan pentingnya transformasi sintesis dalam bidang sintesis senyawa organik. Ahli sintesis senyawa organik harus berusaha agar reaksi yang digunakan untuk merancang jalur sintesis mempunyai syarat telah diketahui dan dapat diprediksi dan sangat diperlukan. Pada umumnya kuliah sintesis senyawa organik cenderung menekankan pada aspek reaksi sintesis, seperti yang tertulis dibuku teks sintesis senyawa organik klasik. Dalam dua dekade terakhir bidang ini berkembang sangat pesat, khususnya berkaitan dengan penggunaan pereaksi sebagai turunan dari unsur-unsur yang tidak terkenal. Perlu diingat bahwa terjadi kenaikan signifikan terhadap sintesis dengan menggunakan silicon, boron dan pereaksi fosfor yang jauh diluar pereaksi klasik witting. Sintesis menggunakan pereaksi organologam baik menggunakan logam berat maupun logam transisi. Penerapan sintesis dari kompleks precious-metal juga berkambang pesat dan memungkinkan untuk membangun transformasi senyawa organik yang berguna secara sintetik. B. Teknik sintesis Para peneliti telah berhasil meningkatkan secara cepat kemampuan kimia organik dalam menjawab masalah- masalah yang timbul pada kimia sintesis Katalis transfer fase adalah salah satu Teknik sintesis dengan dua versi, yaitu menggunakan garam ammonium kuartener dan penggunaan katalis makrosiklik, seperti eter mahkota dan poliamin makrosiklik. Reaksi tansferase fase secara klasik harus dianggap sebagai keadan yang dinamis, yaitu sintesis interfasial. Selain katalis transferase fase cair-cair, juga termasuk didalamnya reaksi yang terjadi pada gas cairan, bidang batas padatan–cairan atau gas-padat reaksi pada fase yang koloid dan reaksi topokimia dan multilapisan. Tonggak penting dalam bidang Teknik sintesis adalah pengenalan reaksi terbantu polimer (polimer supported reaction). Ini bermula dari sintesis peptide Merrifield, walaupun sekarang mencakup dan diterapkan pada bidang yang lebih luas. Kemudahan mengeliminasi kelebihan pereaksi, produk samping dan pelarut, akan menghasilkan operasi yang cepat dengan hasil yang tinggi. Pengaruh faktor fisik luar juga telah terasa dalam sintesis melalui penggunaan arus listrik untuk mendorong reaksi seperti pada elektrolis Kolbe. Cahaya sebagai faktor fisik, menghasilkan hasil reaksi fotokimia yang merupakan bagian penting dalam sintesis senyawa organik. Penggunan ultrasonik dan gelombang mikro dalam sintesis seperti penggunaan suhu yang sangat tinggi untuk jangka waktu pendek (flow – thermolysis) berguna untuk memacu transformasi sintetik yang sulit atau bahkan tidak mungkin didapatkan secara Teknik sintesis klasik. C. Faktor tiga dimensi dalam sintesis Hal penting dalam mempelajari sintesis senyawa organik adalah pertimbangan dari adanya faktor tiga dimensi. Setiap penjelasan sintesis senyawa organik harus memasukan aspek stereokimianya sehingga menimbulkan gejala bahwa sintesis stereoselektif berkembang sangat cepat. Pengaruh stereokimia dari reaksi sintesis klasik dan kelebihan dari pereaksi dan metode baru yang berpengaruh terhadap stereoselektivitas harus dijelaskan. Grup dari Brown mempelajari beberapa reaksi dengan pereaksi organoboran khiral, yang memungkinkan stereoselektivitas yang sangat baik dalam beberapa sintesis asimetris. Terutama pendekatan yang penting dalam mengkombinasikan khiralitas dari karbohidrat dengan boron. Asam amino dan oksantin juga merupakan pereaksi yang baik umtuk memacu stereoselektivitas. Oksantin bekerja berdasarkan efek induksi asimetrik dari cincin oksantin khiral, oleh koordinasi selektifitas dri cincin oksigen pada pereaksi seperti senyawa Grignard. Penghilangan yang mudah dari oksantin melalui reaksi hidrolisis dan dapat dihasilkannya proses enantiometrik yang sangat tinggi, menjamin tercapainya sintesis asimetrik yang ideal. Pendekatan sintesis stereoselektif lainnya adalah penggunaan katalis khiral dan bukannya pereaksi khiral. Katalis transfer fase khiral khususnya memberikan kelimpahan enantiomeric yang sangat bagus, baik dengan garam ammonium kuartener atau eter mahkota khiral. Induksi stereoselektofitas oleh faktor fisik eksternal dapat ditunjukkan oleh pengunaan medan alaktromagnetik yang dapat memacu kelimpahan enantiomrik. Perhatian besar harus diberikan pada induksi stereoselektifitas dengan bunyi dan radiasi cahaya. D. Desain sintesis Pengetahuan utama yang harus dimiliki dalam mempelajari sintesis senyawa organik harus melibatkan rencana dan strategi, yaitu desain metodologi dengan cara analisis retrosintetik. Buku yang baik tentang retrosintesis telah disusun oleh Waren yang menjelaskan tahapan untuk mengerjakan konsep ini dengan cara yang logis dan sistematik. Namun demikian kebebasan masih sangat diperlukan untuk memungkinkan ruang bagi intuisi kreatif seorang ilmuwan sintesis senyawa organik. E. Analisis retrosintesis Terdapat dua tahap yang telah memberikan kontribusi besar pada kemajuan strategi sintesis. Pertama adalah konsep synthon yang didefinisikan oleh Corey sebagai unit struktur dalam molekul yang terkait pada kemungkinan operasi sintesis yang telah dikenal, tetapi dapat berbeda dari reaktanya sendiri dan tidak bergantung pada jenis reaksi yang digunakan. Yang kedua adalah konsep inversi polaritas atau umpolung (Bahasa jerman). Desain sintesis merupakan rasionalisasi menyeluruh dan penyerdahanaan atas kejelasan antara reaktan dengan reaktivitas normal dan kebalikanya. Banyak molekul organik mengandung gugus fungsi dengan heteroatom seperti nitrogen atau oksigen. Atom ini menentukan reaktivitas polar rantai karbon yang menginkatnya, dengan pusat donor dan akseptor yang umumnya dalam posisi rantai. F. Sintesis Spektra Masssa Retro Kematani menciptakan metode yang dinamakan retro mass spectral synthesis. Hal ini diturunkan dari ide yang cerdik dan dasar yang sederhana, yaitu fragmentasi molekul pada spectrometer massa adalah proses pemutusan ikatan, maka dapat diparalelkan dengan degradasi molecular. Dengan demikian Kametani mengusulkan bahwa analogi akan dapat dibuat untuk proses kebalikannya, yaitu sebagai pembentukan ikatan pada sintesis. Jadi, pengajuan kema fragmentasi dari molekul dama spektrum massa memungkinkan desain dari jalur sintesis untuk senyawa tersebut. Sebagai contoh sederhana, siloheksena putus dalam spectrometer massa menghasilkan pecahan etilena dan butadiena. Sebaliknya, sintesis dari sikloheksana melibatkan proses kebalikannya, yaitu sikloadisi Diels-Alders dari alkena dan diena. G. Desain dengan bantuan computer (computer-aided-desain) Corey adalah nama yang harus disebut sebagai pioner dan aktif dalam bidang ini. Programnya yang dianamakan OCSS (Organic chemical simulation for synthesis) telah banyak diterapkan yang memungkinkan penggunaan computer grafik untuk berkomunikasi dengan mesin dalam bahaa ahlikimia. Program lain seperti LHASA ( logic and heuristics applied to synthetic analysis) dapat bersifat sebagai proses interaktif. Ahli kimia sintesi menggambarkan struktur molkeul target yang akan disintesis, dan program meemberi saran berbentuk grafis untuk precursor sintetik yang mungkin sesuai dengan target molekul, menggunakan koleksi yang banyak dari reaksi dalam database. H. EROS (elaboration of reactions for organic synthesis) Merupakan program komputer yang dapat memberikan reasoning tanpa dibatasi oleh jumlah file reaksi. Konsep dari EROS telah ditetapkan untuk mengatasi keterbatasan database reaksi dan mengatasi perlakuan kimia khusus dari gugus fungsi. Inti dari pendekatan ini adalah asumsi bahwa reaksi organic dapat diperlukan sebagai pemutusan dan pemebentukan, serta meletakkan pertimbangan pada pergeseran elektron. Prinsip ini diterapkan pada semua atom dan ikatan dalam molekul dengan menghormati prekonsepsi dari prekonsepsi dari gugus fungsi. Komputer dapat memunculkan transformasi sintesis dengan prinsip menyajikan semua reaksi yang masuk akal, meliputi metode untuk mengatasi arsitektur molekular yang dihasilkan, berupa usulan yang dibuat oleh mesin. Untuk mengujinya, kita akan mencari beberapa reaksi yang merupakan reaksi yang telah diketahui. Karena jumlah reaksi yang diketahui sangat banyak, maka EROS mempunyai fasilitas paket evaluasi otomatis yang memungkinkan pemilihan reaksi yang masuk akal secara kimia.