Anda di halaman 1dari 29

FARMAKOGNOSI II

RESIN
KELOMPOK 10
AYU MULIA (1701123)
SYARIFAH NURUL FAJRI (1501182)
NADYA ELITA (1501183)
DESLINA SETRIA MITA (1601057)
SONYA AGUSTIN (1601090)
YOLLA HARYANTI (1601098)
Resin
Resin (damar) adalah suatu campuran yang kompleks yang
berasal dari tumbuhan dan insekta, berupa sekret (eksudat),
terbentuk pada skizogen dan skozolisigen pada batang.
Beberapa peneliti percaya bahwa resin tidak lain adalah produk
oksidasi dari zat-zat terpenoid.
Kandungan Resin
1.Asam-Asam Resinat
2.Alkohol Resin
3.Resene-Resene
Kandungan Resin
ASAM RESIN

Resin terdiri dari asam-asam oksi yang banyak jenisnya


yang biasanya mempunyai sifat gabungan dari asam-asam
karboksilat dan fenol-fenol. Contoh :
• Asam abietat pada colophonium
• Asam kapolvat dan oksikapolvat pada Balsamum copoive
•Asam guaiakonat pada Guajac
•Asam pimarat pada Burgundy Pitch
•Asam komniforat pada Myrrha Kegunaan :
Digunakan untuk pembuatan ester, seperti metil, vinil, dan
gliseril esteruntuk digunakan dalam pernis.
Digunakan secara extensif dalam pembuatan logam resin
misalnya, sabundan plastik,
Dapat membantu dalam pertumbuhan butirat dan bakteri
asam laktat
Kandungan Resin
ALKOHOL RESINAT

Resin terdiri dari alkohol-alkohol kompleks yang mempunyai BM


tinggi. Ada
2 tipe resin alkohol yaitu, Resinotannol (Resin alkohol yang memberi reaksi
tanin khusus dengan garam besi) dan Resinol (Resin alkohol yang gagal
memberikan reaksi positif antara tanin dan garam besi) Resin otannol yang
sudah dapat di isolir adalah:
• Aloeresinotannol dari aloe
• Ammoresinotannol dan galbaresinotannol dari Ammoniacum.
• Peruresinotannol dari Balsamum peruvianum
• Siaresinotannol dan sinnaresinotannol dari Benzoin
• Toluresinotannol dari Balsamum tolutanum.
Contoh Resinol :
Benzoresinol dari Benzoin
Storesinol dari Storax
Gurjuresinol dari Gurjun Balsam
Guaiaresinol dari Resin Guaiacum
Kandungan Resin
RESENE-RESENE

Resene tidak membentuk garam atau ester, tidak


larutdalam larutan alkali dan tidak terhidrolisis dengan
alkali. Contoh:
• Alban dan fluavil dari Gutta perch
• Kopalresene dari Copal
• Dammarresene dari dammar drakoresene dari
Sanguisdraconis.
• Oilbanoresene dari Olibanum
Sifat-Sifat Resin

Secara Fisika

• Keras Secara Kimia


• Transparan
• Plastis • Campuran kompleks dari
• Lembek/Leleh asam-asam resin, alkohol
resin, resinotannol, ester-
ester dan resene-resene.
• Bebas dari zat lemak
• Mengandung sedikit
oksigen dan banyak karbon
• Banyak resin, bila direbus
dengan alkali menghasilkan
sabun
Cara Memperoleh Resin Farmaseutis
• Ekstraksi simplisia dengan alkohol, di endapkan dengan air
Contoh : Resin dari Jalapa ipomoea dan podophyllum
• Memisahkan minyak menguapnya dengan cara penyulingan
Contoh : colophonium dari terpentin dan resin dari copaiva
dariBalsamum copaive
• Dengan memanasi bagian dari tanaman yang mengandung
resin Contoh : Guaiac resin
• Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari tanaman Contoh :
Oleoresin yang kemudian diuapkan, dengan cara inidiperoleh
mastiks.
• Dengan mengumpulkan resin-resin fosil Contoh : Copal
PENGGOLONGAN RESIN

1. Berdasarkan efek terapinya


2. Berdasarkan kandungannya
3. Berdasarkan isinya
4. Menurut TSIRCH
BERDASARKAN EFEK TERAPI

• Farmasetis, resin yang memiliki efek terapi


• Nonfarmasetis, resin yang tidak memiliki efek terapi

BERDASARKAN KANDUNGAN

a) Asam-asam resinat
b) Asam abitat dalam colopholium
c) Asam kkopaivat dalam oksikopaivat
d) Alkohol-alkohol resinat
e) Ester
f) Resene-resene : alban, luavil, dari gutta rescha
BERDASARKAN ISINYA

a. Resin (damar), berupa zat padat, larut dalam alkohol/pelarut-pelarut


organik lainnya dan tidak larutdalam air.
b. Resin/damar gom (gummi resin), campuran gom dan minyak dan
disebut juga damar lendir. Contoh : Asofoetida,Myrrh
c. Oleoresin, campuran homogen dari resin dengan minyak atsiri yang
diperoleh dari ekstraksi dengan menggunakan
pelarut organik. Contoh : Terpentin, Canada Balsam, Cubeba
d. Balsamum, campuran resin dengan asam sinamat atau Benzoin atau
kedua-duanya atau ester dengan minyak menguap. Contoh : Benzoin,
Peru Balsam, Styrax
e. Glukoresin, campuran antara resin dengan glikosida. Contoh: dalam
Ipomoeae, Jalapa, dan Podopyhyllum.
BERDASARKAN TSIRCH

1. Damar Ester atau Ester Harza


• Damar benzoe, contohnya : Benzoe siam, sturax, balsamum tolutanum,
balsamum peruvianum
• Damar gom, contohnya : Asafoetida, Galbanum, Ammoniacum
2. Damar Resin atau Resin Harza
Biasa disebut dengan resin-resin saja atau poli-oksiresin. Sebagian ada yang
masih mengandung gom seperti Myrrh dan olibanum. Contohnya :Mastiks dan
Damar
3. Damar Assam Resin atau Resinosaur Harze
Diutamakan isi asam-asam resin yang terdapat bebas di dalam damar.
Contoh: Terebinthinae, Colophonium, Oleum terebinthinae, Balsamum
canadensis.
4.Damar-damar berwarna atau Farbharze Sama sekali bukan gom, karena resin
tidak larut dalam air. Contoh : Gummi gutti
SIMPLISIA YANG MENGANDUNG
RESIN

a) Cannabis (Ganja)
b) Podophyllum
c) Ginger (Jahe)
d) Capsicum
e) Benzoin
f) Asafoetida
g) Colophony
h) Akar alang-alang
CANNABIS (GANJA)

 Famili : Cannabinaceae
 Kandungan Kimia
Ganja mengandung 15-20% resin yang berisi bahan aktif
utama 1.3.4 Tetra hydrocannabinol Resin juga mengandung
cannabinol, cannabidiol, asam cannabidiol.
 Kegunaan
Sedatif
Analgesik narkotika
Hipnotis
Memiliki sifat psikotropika karena
adanya1,3,4 Tetra hydro cannabinol
Digunakan sebagai antibakteri
PODOPHYLLUM

 Famili : Berberidaceae
 Kandungan Kimia
Mengandung 7-15% resin yang diketahui sebagai
podophyllin. Akar memiliki lebih banyak resin dari pada
rimpangnya. Juga mengandung Quercetin, Kaempferol,
astragalin, dan minyak atsiri.
 Kegunaan
Digunakan untuk terapi kanker
Digunakan sebagai pencahar
GINGER (JAHE)

 Famili : Zingiberaceae
 Kandungan Kimia
Mengandung 1-2% minyak atsiri, 5-8% masa resin dan
pati
 Kegunaan
Digunakan sebagai obat sakit perut
Digunakan sebagai stimulan
Digunakan sebagai bumbu penyedap rasa
Minyak jahe digunakan sebagai pencuci mulut dan
minuman.
CAPSICUM (CABAI)

 Famili : Solanaceae
 Kandungan Kimia
Mengandung Capsaicin yang sangat tajam, asam
askorbat, karoten, dan pigment merah.
 Kegunaan
o Digunakan sebagai rempah-rempah
o Digunakan sebagai stimulan penenang
o Digunakan sebagai sumber dari Vit.C
o Digunakan sebagai obat sakit perut
BENZOIN

 Famili : Styraceae
 Kandungan Kimia
Mengandung 23% asam balsamic –asam sinamat dan asam benzoat.
Mengandung 70-80% resin yang mengandung triterpenoid, danasam resinat,
juga mengandung vanili, sterol,profil fenil cinnamate yang bertanggung
jawabuntuk memberi bau aromatik.
 Kegunaan
Digunakan sebagai antiseptik
Digunakan sebagai stimulan
ASAFOETIDA

 Famili : Umbelliferae
 Kandungan Kimia
Mengandung 4-20% minyak atsiri, 45-60% resin dan 20% gum.
 Kegunaan
Sebagai karminatif, expectorant, antispasmodic, pencahar dan tonik
penenang.
COLOPHONIUM

 Famili : Pinaceae
 Kandungan Kimia
Mengandung asam resinat -asam abietic, resene, esterasam
lemak.
 Kegunaan
Digunakan dalam pembuatan pernis dan desinfektan cair,
plester serta salep-salep
AKAR ALANG-ALANG

 Famili : Gramineae
 Kandungan Kimia
Mengandung asma kersik,damar, dan logam alkali
 Kegunaan
Digunakan sebagai diuretik adalam bentuk dekokta, dosis
4-12 gram.
CONTOH JURNAL YANG MENGANDUNG SENYAWA RESIN DAN PROSES
PECARIAN SENYAWA MURNI

PEMBUATAN RESIN PENUKAR ION POLISTIREN SULFONAT


Resin penukar ion merupakan fasa diam yang digunakan pada kolom
kromatografi ion. Kromatografi ion menawarkan metode pemisahan yang mudah
dan terpercaya untuk pemisahan dan penentuan ion-ion organik dan anorganik pada
suatu campuran (Haddad & Jackson, 1994).
Metode Optimasi Reaksi Fosfonasi Polistirena Sebanyak 1,0 g polistirena
dilarutkan dalam benzena kemudian direndam dalam piridin kering
 Air dalam labu dasar bulat yang dilengkapi dengan pemanas listrik berpengaduk
magnet, termometer dan addition funnel.
 Campuran didinginkan dan diaduk secara kontinyu.
 Kemudian campuran ditambahkan fosfor oksiklorida dalam benzena dengan
perbandingan variasi konsentrasi: 17%, 11,3%, 8,5%, 17%, 17% (dengan
perbandingan volume fosfor oksiklorida dalam benzen 9:0; 9:4,5; 9:9; 13:0 dan
15:0 mL), secara tetes demi tetes pada suhu 80 ºC selama 2 jam.
 Labu didinginkan, selanjutnya campuran dari dalam labu dituangkan ke dalam air
es, lalu disaring. Endapan dicuci berturutturut dengan air suling, asam klorida 0,1 N,
air suling sampai netral dan metanol.
 Endapan dikeringkan di udara terbuka. Nilai kapasitasnya ditentukan dengan cara
titrasi asam basa (Nada et al., 2003).
KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa


Pembuatan resin penukar kation berhasil dibuat dengan
mereaksikan polistirena dengan fosfor oksiklorida 17%,
pada suhu 80oC, waktu reaksi 2 jam. Berat jenis resin
yang dihasilkan adalah 2,0745 g/mL, persentase gugus
fosfat di dalam resin adalah 99,14% dan kapasitas
pertukaran ion adalah 2,57 mek/g.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA
STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT
DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)

Pembuatan komposit terlebih dahulu dilakukan dengan


 mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Sebelum sampel diuji tarik dan uji tekan, terlebih dahulu
dibuat sampel dengan variasi katalis yaitu 1 %, 2 %, 3 %,
4 % dan 5 %.
 Resin poliester dan katalisnya dicampurkan ke dalam suatu
wadah dan diaduk selama 10 menit.
 Setelah itu, campuran poliester dan katalis dituangkan ke
dalam masing-masing cetakan yang telah dioles dengan Kit
original paste wax agar benda uji mudah diambil dari cetakan.
 Kemudian sampel dikeringkan sampai kering yang selanjutnya
akan dikarakterisasi uji tarik dan uji tekannya.
Lanjutan
• Nilai kuat tarik dan kuat tekan tertinggi dari masing-masing komposisi
bahan poliester dan katalis tersebut akan digunakan untuk
pencampuran bahan serat.
Untuk pembuatan komposit dengan pencampuran bahan serat
• campuran poliester dan katalis yang digunakan adalah poliester 99 %
dan katalis 1 %
• campuran poliester dan katalis dituangkan dalam cetakan yang sudah
dioles dengan Kit original paste wax.
• Setelah itu, serat disusun pada cetakan dengan susunan serat
searah (serat panjang).
• Kemudian, campuran tersebut juga dikeringkan sampai kering.
 Setelah komposit tersebut kering, maka pengujian tarik dan tekan
sudah dapat dilakukan, begitu juga dengan melihat ikatan yang terjadi
antara matriks dan serat dari komposit dengan menggunakan
mikroskop optik.
HASIL

 Kuat tarik resin poliester sebelum penambahan serat daun


pandan alas (Pandanus dubius) nilai kuat tarik tertinggi diperoleh
dengan penambahan katalis 1% yaitu sebesar 840,74 N/cm²
 Penambahan katalis mempengaruhi kuat tarik dari poliester,
dimana penambahan katalis menyebabkan kuat tarik
menurun. Penurunan nilai kuat tarik terendah terjadi pada
penambahan katalis sebanyak 5 %. Hal ini terjadi karena
penambahan katalis yang terlalu banyak pada matriks,
sehingga menyebabkan komposit menjadi rapuh.
• Perbedaan hasil kuat tarik pada tiap-tiap penambahan katalis
membuktikan bahwa penambahan katalis pada poliester akan
mempercepat proses pengeringan. Pada komposit dengan
penambahan katalis 4 %, void yang terbentuk sedikit, sehingga
nilai kuat tarik dari komposit tersebut meningkat.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil uji tarik dan uji tekan maksimum dengan
variasi katalis diperoleh pada variasi katalis 1 % dengan volume
poliester 99 %. Nilai kuat tarik resin poliester-serat daun pandan
alas tertinggi diperoleh pada penambahan serat 0,8 g yaitu sebesar
354,16 N/cm² dan nilai kuat tekan resin poliester-serat daun pandan
alas tertinggi diperoleh pada penambahan serat 1 g yaitu sebesar
1783,67 N/cm²
Secara umum, dari foto struktur mikro komposit diketahui
banyak terdapat void di bagian permukaan komposit yang terjadi
karena adanya ruang celah antara serat dan matriks yang berikatan dan
terjadi penumpukan serat dibeberapa bagian permukaan komposit yang
membuat matriks tidak dapat mengikat serat secara merata. Void dan
penumpukan serat ini cenderung menurunkan kekuatan komposit.
TERIMA KASIH
Daftar Pustaka
Taufik, C., Astuti. 2014. Jurnal Fisika Unand. SINTESIS DAN KARAKTERISASI
SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG
DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius). 3(1).

Zainudin, A. A., Anggraeni, T., Sofyatin, H. H., Bahti. 2015. Chimica et Natura
Acta. PEMBUAAN RESIN PENUKAR ION POLISTIREN SULFONAT. 3(1)

Afifuddin S, (2002). Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak. Jurnal


pertanian. Medan: Universitas Sumatra Barat. Vol 8 (1) halaman 1-24.
ISSN-1411-0067

Anda mungkin juga menyukai