Anda di halaman 1dari 21

PEMASANGAN TANDA BATAS

DI KAWASAN HUTAN
Disampaikan pada Rapat Sosialisasi Permen ESDM
No. 33 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemasangan Tanda
Batas Wilyah Izin Usaha Pertambangan dan Wilayah Izin
Usaha Pertambangan Khusus Mineral dan Batubara

Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan,


Hotel Ibis Cawang- Jakarta, 28 Januari 2016
Luas Kawasan Hutan Indonesia
KSA/KPA 21.902.407 18,13%
HL 29.638.486 24,54%
HPT 26.843.748 22,22%
HP 29.265.410 24,23%
HPK 13.133.580 10,87%
Jumlah 120.783.631 100,00%

+ 63,66 % dari luas daratan Indonesia

Luas kawasan hutan tersebut tidak


termasuk kawasan konservasi perairan
seluas + 5.531.934 Ha

63,66%
Luas daratan Indonesia 1.890.739 km2)
(SK Kepala BIG Nomor 20 Tahun 2013)

120.783.631
Dasar Hukum Pemasangan Tanda Batas di Kawasan
Hutan
1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
Pasal 19;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang
Perencanaan Kehutanan;
3. Permenhut Nomor P.44/Menhut-II/2012 jo P.62/ Menhut-
II/2013 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan.
4. Permenhut Nomor P.43/Menhut-II/20113 tentang Penataan
Batas Areal Kerja Izin Pemanfaatan Hutan, Persetujuan Prinsip
Penggunaan Kawasan Hutan, Persetujuan Prinsip Pelepasan
Kawasan Hutan Dan Pengelolaan Kawasan Hutan Pada
Kesatuan Pengelolaan Hutan dan Kawasan Hutan Dengan
Tujuan Khusus.
5. Perdirjen Planologi Kehutanan No. P.5/VII-Kuh/2011 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penataan Batas Areal Kerja Izin
Pemanfaatan Hutan.
6. Perdirjen Planologi Kehutanan No. P.6/VII-KUH/2011 tentang
Petunjuk Teknis Pengukuhan Kawasan Hutan
3
Permenhut No. P.44/Menhut-II/2012 jo
Permenhut No. P.62/Menhut-II/2013
• Pengertian:
 Tanda batas kawasan hutan adalah suatu tanda batas yang
secara fisik di lapangan berupa pal batas atau tugu batas, dan di
peta berupa garis atau titik yang menyatakan koordinat letak
atau posisi batas.
 Pal batas adalah suatu tanda batas tetap dengan ukuran
tertentu yang terbuat dari bahan beton dengan rangka besi atau
dari kayu yang dipasang di sepanjang trayek batas untuk
menyatakan batas fisik di lapangan dengan koordinat tertentu.
 Tugu batas adalah suatu tanda batas tetap dengan ukuran
tertentu yang terbuat dari bahan beton dengan rangka besi
dipasang sepanjang trayek batas untuk menyatakan batas fisik di
lapangan dengan koordinat tertentu dan sebagai acuan
pelaksanaan tata batas.
Permenhut No. P.44/Menhut-II/2012 jo
Permenhut No. P.62/Menhut-II/2013
• Pemasangan Tanda Batas:
 Pemasangan tanda batas diutamakan pada trayek batas
kawasan hutan yang rawan perambahan dan areal yang
berbatasan langsung dengan hak-hak pihak ketiga.
 Pemasangan tanda batas tersebut dilakukan pada bagian
kawasan hutan yang berbatasan langsung dengan:
 Permukiman
 Hak atas tanah pihak ketiga
 Areal yang dibebani izin
 Jalan atau berpotongan dengan jalan.
 Enclave dalam kawasan hutan.
 Pemasangan tugu batas dilakukan pada deliniasi batas
kawasan hutan.
Permenhut No. P.44/Menhut-II/2012 jo
Permenhut No. P.62/Menhut-II/2013
• Penulisan dan Penomoran Pal Batas:
 Pal batas yang membatasi kawasan hutan dengan areal
bukan kawasan hutan ditulis hurif B pada sisi pal yang
menghadap ke arah luar kawasan hutan.
 Pada sisi pal batas yang mengahdap ke dalam kawasan
hutan ditulis inisial singkatan huruf fungsi kawasan hutan
yang bersagkutan (CA, SM, TN, TWA, THR, TB, HL, HPT, HP,
HPK).
 Tugu batas adalah suatu tanda batas tetap dengan ukuran
tertentu yang dibuat dari beton dengan rangka besi
dipasang sepanjang trayek batas untuk menyatakan batas
fisik di lapangan dengan koordinat tertentu dan sebagai
acuan pelaksanaan tata batas.
Permenhut No. P.43/Menhut-II/2013
(Pasal 17)
• Penulisan dan penomoran pal batas pada areal izin dan/atau
pengelolaan:
 Pada sisi pal batas yang menghadap areal izin pemanfaatan hutan,
persetujuan prinsip atau pengelola kawasan hutan ditulis inisial
maksimal tiga huruf nama pemegang izin pemanfaatan hutan,
persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan, persetujuan prinsip
pelepasan kawasan hutan atau pengelolaan KPH dan KHDTK yang
bersangkutan.
 Penomoran pal batas ditulis di bawah inisial nama singkatan pemegang
izin pemanfaatan hutan, persetujuan prinsip penggunaan kawasan
hutan, persetujuan prinsip pelepasan kawasan hutan atau pengelolaan
KPH dan KHDTK yang bersangkutan.
 Dalam hal pal batas berupa batas luar/atau batas fungsi, nama singkatan
pemegang izin pemanfaatan hutan, persetujuan prinsip penggunaan
kawasan hutan, persetujuan prinsip pelepasan kawasan hutan atau
pengelolaan KPHdan KHDTK dan nomor pal batas berada di bawah inisial
dan nomor batas luar dan /atau batas fungsi kawasan hutan.
BENTUK DAN UKURAN PAL BATAS SENDIRI/PERSEKUTUAN AREAL KERJA
(DARI KAYU)
(LAMPIRAN PERDIRJEN No. P.5/VII-Kuh/2011)

22/06/2019
BENTUK DAN UKURAN PAL BATAS SENDIRI/PERSEKUTUAN AREAL KERJA
(DARI BETON)
(LAMPIRAN PERDIRJEN No. P.5/VII-Kuh/2011)

22/06/2019
TUGU BATAS
(LAMPIRAN PERDIRJEN No. P.5/VII-Kuh/2011)

22/06/2019
TUGU BATAS
(LAMPIRAN PERDIRJEN No. P.5/VII-Kuh/2011)

22/06/2019
JENIS UKURAN DAN WARNA PLAT BESI/SENG TEBAL
(PADA POHON BATAS UNTUK LOKASI YANG TIDAK MUNGKIN
DIPASANG PAL BATAS)
(LAMPIRAN PERDIRJEN No. P.5/VII-Kuh/2011)

22/06/2019
BENTUK DAN UKURAN PAL BATAS KAWASAN HUTAN
(BETON BERTULANG BESI)
(LAMPIRAN PERDIRJEN P.6/VII-KUH/2011)

22/06/2019
TUGU BATAS KAWASAN HUTAN
(LAMPIRAN PERDIRJEN P.6/VII-KUH/2011)

22/06/2019
TUGU BATAS KAWASAN HUTAN
(LAMPIRAN PERDIRJEN P.6/VII-KUH/2011)

22/06/2019
CARA PENULISAN HURUF DAN NOMOR PAL BATAS
(LAMPIRAN PERDIRJEN P.6/VII-KUH/2011)

22/06/2019
PAL KAYU GELAM BULAT
UNTUK DAERAH RAWA/TANAH LEMBEK
(LAMPIRAN PERDIRJEN P.6/VII-KUH/2011)

22/06/2019
PAL BATAS DAN LORONG BATAS
(LAMPIRAN PERDIRJEN P.6/VII-KUH/2011)

Bukan Kawasan Hutan KawasanHutan

Pal Batas
70 cm
Lorong Batas

60 cm
PAL BATAS, PARIT BATAS DAN LORONG BATAS
(LAMPIRAN PERDIRJEN P.6/VII-KUH/2011)

BukanKawasanHutan
KawasanHutan

Pal Batas
70 cm

Lorong Batas
Parit Batas

60 cm
150 cm
30 cm
CONTOH PENOMORAN PAL BATAS
PADA PETA HASIL TATA BATAS

22/06/2019
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai