KALIUM DAN MANGAN

Disusun oleh:
• Dea Azza Chusnul I.F. (20160302123)
• Desri Y. N. Tonfanus (20160302210)
• Kurnia Pratiwi (20160302126)
• Sekalihpa Martha N. (20160302127)
• Neng Eli Sri Rahayu (20160302128)
• Wadlifatul Aliah (20160302125)
Kalium atau potassium yang memiliki simbol
(K), adalah mineral yang sangat penting untuk
banyak fungsi tubuh manusia. Kalium efektif
untuk membuat semua sel, jaringan, dan
seluruh organ dalam tubuh manusia bisa
berfungsi dengan baik. Mineral ini juga
merupakan elektrolit, yaitu zat yang akan
melaksanakan fungsi listrik dalam tubuh, yang
bekerja bersama dengan natrium, klorida,
kalsium, dan magnesium.
Struktur Kimia Kalium

kalium acetate Kalium nitrat

Fungsi Kalium
1. Mengoptimalkan Fungsi Otak
2. Mengendalikan Kontraksi Otot dan Syaraf
3. Membantu Penyerapan zat Gizi
4. Mendukung Proses Metabolisme
5. Mencegah Pengerasan Pembuluh Darah
6. Membersihkan Pembuluh Darah
 Kebutuhan Kalium
Kalium merupakan bagian integral sel yang dibutuhkan untuk pertumbuhan (setiap
pertambahan berat badan 0,5 kg diperlukan sekitar 1050 mg kalium). Asupan yang
cukup untuk orang dewasa adalah 4,7 gram per hari. Di bawah ini bisa dilihat seberapa
banyak asupan kalium yang seharusnya masuk ke dalam tubuh.
• Bayi usia 0-6 bulan membutuhkan 500 mg.
• Bayi usia 7-11 bulan membutuhkan 700 mg.
• Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 3000 mg.
• Anak usia 4-6 tahun membutuhkan 3800 mg.
• Anak usia 7-9 tahun membutuhkan 4500 mg.
• Perempuan usia 10-15 tahun membutuhkan 4500 mg.
• Perempuan usia 16-80 tahun ke atas membutuhkan 4700 mg.
• Laki-laki usia 10-12 tahun membutuhkan 4500 mg.
• Laki-laki usia 13-80 tahun ke atas membutuhkan 4700 mg
 SUMBER
• Kalium biasanya terdapat dalam buah-buahan tertentu, misalnya : pisang, buah
persik, anggur, kentang, alpukat, kacang-kacangan dan tomat. Biasanya juga terdapat
di daging, susu murni, bayam dan air jeruk manis.
 STATUS DALAM TUBUH
• Kalium memiliki peran penting, antara lain mengendalikan keseimbangan cairan
tubuh dan mungkin juga menurunkan tekanan darah. Didalam tubuh, kalium berada
dalam bentuk ion kalium bebas sel dan dalam enzim piruvat kinase. Defesiensi
kalium akibat kurangnya konsumsi relatif jarang terjadi.
 DEFISIENSI
Ada beberapa gejala dapat yang muncul jika kadar kalium berada di bawah batas normal, antara lain:
• Kram perut dan sembelit.
• Kesemutan dan mati rasa.
• Mual, kembung, dan muntah.
• Palpitasi atau jantung berdebar.
• Pingsan saat tekanan darah rendah.
• Sering buang air kecil dan merasa haus.
• Kelelahan, serta kram di otot lengan dan kaki.
• Gangguan psikologis, seperti depresi, delirium, bingung, atau berhalusinasi.
Jika kadar kalium dalam darah kurang dari 2,5 mmol/L, maka kondisi ini dapat digolongkan sebagai hipokalemia
berat yang dapat membahayakan jiwa. Beberapa gejala hipokalemia berat yang dapat muncul pada
penderitanya adalah:
• Paralisis atau kelumpuhan.
• Kegagalan pernapasan.
• Kerusakan jaringan otot.
• Tidak ada pergerakan saluran pencernaan.
• Pada penderita hipokalemia yang juga mengonsumsi obat golongan digitalis (misalnya digoxin), dapat muncul
gejala-gejala aritmia berupa takikardia, bradikardia, atau fibrilasi atrium dan ventrikel. Selain itu, gejala
berupa kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah juga bisa terjadi.
 KELEBIHAN
• Konsumsi kalium yang berlebihan dapat menimbulkan hiperkalemia. Pada kondisi ini,
dapat terjadi ganggguan koordinasi otot dan dalam keadaan berat, jantung dapat
berhenti bekerja. Hal tersebut dapat terjadi akibat ketidakmampuan ginjal untuk
mengelurkan kelebihan kalium dari tubuh.
ABSORPSI DAN METABOLISME KALIUM
• Pada orang sehat sekitar 85% kalium dari makanan diabsorpsi. Konsentrasi
tinggi intracellular kalium diatur melalui aktivitas pompa Na/K-ATP ase.
Karena enzim ini distimulasi oleh insulin, perubahan konsentrasi plasma
insulin dapat mempengaruhi masuknya kalium sel dan konsentrasi plasma
kalium.
• Jumlah yang lebih besar asupan kalium dari makanan (sekitar 77 sampai 90
persen) diekskresikan dalam urin, sementara sisanya diekskresikan
terutama pada kotoran, dengan jumlah yang jauh lebih sedikit hilang dalam
keringat. Sebagian besar kalium yang disaring oleh glomelurulus ginjal
diserap kembali (70 sampai 80 persen) di tubulus proksimal sehingga hanya
sejumlah kecil kalium yang disaring yang mencapai tubulus distal. Mayoritas
kalium dalam urin dihasilkan dari sekresi kalium ke dalam duktus
pengumpul kortikal, sekresi yang diatur oleh sejumlah faktor, termasuk
hormon aldosteron. Konsentrasi kalium plasma yang meningkat
menstimulasi korteks adrenal untuk melepaskan aldosteron, yang pada
gilirannya meningkatkan sekresi potassium dalam duktus pengumpul
kortikal dan karenanya menjadi air kencing.
Ion-ion dari mangan berfungsi sebagai faktor-faktor penunjang untuk beberapa
enzim-enzim dalam makhluk-makhluk hidup, dimana mereka berfungsi sebagai
hal-hal penting dalam detoksifikasi radikal-radikal bebas.
• Mangan merupakan logam keras dan getas berwarn abu-abu merah muda.
• Logam ini sulit mencair, tapi mudah teroksidasi. Mangan murni bersifat amat
reaktif dan dalam bentuk bubuk akan terbakar dengan oksigen, serta larut dalam
asam encer.
•Mangan merupakan salah satu logam yang paling melimpah di tanah yang
terutama berbentuk senyawa oksida dan hidroksida.
• Mangan merupakan elemen penting untuk semua spesies makhluk hidup.
Beberapa organisme seperti diatom, moluska, dan spons mengakumulasi mangan
Struktur Kimia Mangan

manganat
Fungsi Mangan
1. Menjaga Kesehatan Tulang
2. Menangkal Radikal Bebas
3. Membantu Metabolisme
4. Membantu Penyerapan Vitamin
5. Membantu Aktivasi Enzim
6. Membantu Mengatur Kadar Glukosa Dalam Darah
7. Membantu Fungsi Kelenjar Tiroid
8. Menjaga Kesehatan Otak, Otot, Dan Sistem Saraf
9. Membantu Proses Pencernaan Makanan
10. Mengurangi Gejala Osteoarthritis Dan Osteoporosis
 KEBUTUHAN DAN SUMBER
• Kebutuhan
Asupan yang cukup untuk mangan adalah laki-laki dewasa sebanyak 2,3 mg dan
perempuan dewasa 1,8 mg.

• Sumber
Mangan adalah trace element atau elemen mikro yang dapat dijumpai pada berbagai
makanan, antara lain roti, kacang-kacangan, sereal, dan sayuran hijau (seperti kapri
dan buncis). Mangan juga dapat ditemukan pada teh, yang mungkin merupakan
sumber mangan terbesar untuk masyarakat.
 STATUS DALAM TUBUH
• Proses penyerapan mangan mirip dengan zat besi. Transportasi mangan dalam darah
memerlukan protein khusus, yaitu transmanganin. Sekitar 10-20 mg mangan
disimpan sebagai cadangan dalam pankreas, tulang, hati, dan ginjal. Jumlah mangan
dalam tubuh dikontrol dengan cara mengatur mangan yang diekskresikan oleh asam
empedu dan melalui urine. Peningkatan konsumsi kalium dan zat besi dapat
menurunkan penyerapan mangan. Mangan membantu dalam membuat dan
mengaktifkan beberapa enzim didalam tubuh. Didalam tubuh, mangan ditemukan
sebagai bagian dari mangan superoksida dismutase. Konsumsi mangan dosis tinggi
dapat menyebabkan kerusakan syaraf dan gejala neurologis seperti kelelahan
(fatigue) dan depresi.
 DEFISIENSI DAN TOKSISITAS
• Defisiensi
Hidralazin, suatu obat antihipertensi dapat menyebabkan kekurangan mangan dan efek
samping lainnya, yaitu neuralgia, nyeri persendian, demam, ruam kulit, pembesaran
kelenjar limfa dan pembesaran hati. Satu-satunya gejala kekurangan mangan adalah
kemerahan kulit yang bersifat sementara. Garam mangan digunakan untuk mengobati
kekurangan mangan.
• Kelebihan
Keracunan mangan hanya terjadi pada orang-orang yang menambang atau menyuling
bijih mangan. Pemaparan dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan saraf,
dengan gejala-gejala yang menyerupai parkinsonisme, yaitu tremor (gemetaran) dan
kesulitan dalam bergerak.
 Metabolisme Mangan
• Proses pencernaan Mn dari mulut dibantu oleh mekanisme dan
kimiawi dengan gerakan peristaltic di usus halus, di
transportasikan melalui darah Mn akan terkonsentrasi dalam
mitokondria, jika tubuh membutuhkan Mn akan ditransformasi
oleh protein transmanganin dalam plasma Mn disimpan di
empedu. Jika mangan berlebih maka akan di ekskresikan lewat
feses. Metabolime Mn dibutuhkan untuk mengaktifkan superoxid
dismutase yang memiliki fungsi untuk mengaktifkan metaloenzim
seperti enzim hydrolase, kinase, dekarboksilase, dan transferases.