Anda di halaman 1dari 42

STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Nama Anggota
Kelompok 4
 1.Sandra Freety Evlin (1632055)
 2.Rachel Sihombing (1632139)
 3.Sharien Gracia Lidia (1632047)
 4.Rachel.G.Malau (1632095)
 5.Riska BR Pandia (1532062)
 6.Ruben.M.Marbun (1532053)
 7.Rizky Wiman Purba (1532197)
 8.Raja.P.Sagala (1632082)
 9.Ribka Eliana (1632087)
10.Retina Puspita A (1632190)
11.Ruth J Situmorang (1632083)
12.Sabbatha Marbun (1532154)
Defenisi Standar ASP
 Akan memberikan kerangka semata-mata untuk
berjalannya fungsi-funsi siklus ASP.
 Didalam bidang:
 1. Perencanaan
 2.Penganggaran
 3.Realisasi Penganggaran
 4.Pengadaan Barang dan Jasa
 5.Pelaporan
 6.Audit
 7.Pertanggungjawaban publik
Lingkup Standar ASP
 Permasalahan bagi suatu organisasi publik:adanya batasan
waktu yang diberikan untuk menyajikan laporan
pertanggungjawaban yang berisi laporan keuangan.
 Karena permasalahan inilah tercipta pedoman akuntansi
dengan tujuan:
 1.Dengan menyediakan pedoman akuntansi di organisasi
sektor publik diharapkan dapat mencontoh pencatatan
keuangannya.
 2. Setelah menyediakan pedoman akuntansi di organisasi
sektor publik ,pedoman juga melengkapi dengan prosedur
pencatatan jurnal yang disesuaikan dengan siklus kegiatan di
Organisasi sektor publik.
Ragam dan Hubungan
Antarstandar ASP.
 Ada 4 Standar yang mengatur Organisasi Sektor
Publik:
 1.Standar Nomenklatur
 2.Standar ASP
 3.Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
 4.Standar Akuntansi Biaya
Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP)
adalah:
a) Meningkatkan kualitas dan reliabiltas laporan akuntansi
dan keuangan organisasi sektor publik, khususnya dalam
hal ini organisasi pemerintah.
b) Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian.
c) Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas laporan
ekonomis dan keuangan.
d) Mengusahakan harmonisasi antaryurisdiksi dengan
menggunakan dasar akuntansi yang sama.
Teknik Penyusunan Standar
Menyusun dan
Evaluasi Masalah Mengadakan Riset Mendistribusikan
pada Tahap Awal dan Analisis Memorandum
Diskusi

Mengadakan Menganalisis dan Menerbitkan Draft


Dengar Pendapat Mempertimbangka Awal Standar yang
Umum n Tanggapan Publik Diusulkan

Menganalisis dan
Mempertimbangka
Memutuskan Menerbitkan
n Tanggapan
Tertulis
Standar Nomenklatur

 Di Indonesia terdapat dalam Peraturan Menteri


Keuangan No. 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun
Standar
 Peraturan Menteri Dalam NegeriNo.13/2006
Tujuan Penyusunan Nomenklatur
 Mengidentifikasi Data Akuntansi secara Unik
 Meringkas Data
 Mengklasifikasi Rekening atau Transaksi
 Menyampaikan Makna Tertentu
Standart Nomenklatur
• Definisi Nomenklatur
Dalam peraturan Menteri keuangan No
91/PMK.05/2007 dan peraturan menteri dalam Negeri No
13/2006 nomenklatur adalah daftar akun buku besar yang
di telah ditetapkan dan disusun dengan cara yang baik
untuk memudahkan perencanaan,pembuatan
anggaran,pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan
pemeintah pusat.

• Tujuan penyusunan nomenklatur


1. Mengidentifikasi data akuntansi secara unik
2. Meringks data
3. Mengklsasifikasi rekening atau transaksi
4. Menyampaikan makna tertentu
 Metode penyusunan Nomenklatur
pemberian nomenklatur biasanya didasarkan pada kerangka kode
tertentu,sehingga pemakai akan lebih mudah dalam menggunakannya . Kode
ini di buat bukan untuk di hafalkan tetapi agar pemakai mudah untuk
mengikuti kerangka logika kode rekening agar gampang teridentifikasi
transaksi yang terjadi dalam sektor publik . Ada 5 metode penyusunan
nomenklatur atau kode rekening yaitu :
1. Kode angka alfabet urut (contoh: kas,investasi sementara,piutang)
2. Kode angka blok (contoh : 1-24 aktiva lancar , 25-39 investasi jangka
panjang)
3. Kode angka kelompok
4. Kode angka desimal (contoh: 3.0 persediaan,1.1 persediaan suku cadang0
5. Kode angka urut didahului dengan referensi huruf (contoh : AL 101,ATL
112,MO 245)
Psak no 45 tentang standar akuntansi untuk entitas nirlaba
Organisasi sektor publik berbeda dengan organisasi sektor publik, perbedaannya
utama yang mendasar terletak pada cara organisasi memeperoleh sumber daya
yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya.
Organisasi sektor publik memperoleh sember daya dari lembaga donor dan para
penyumbang lainnya. Transaksi dalam organisasi sektor publik tersebut jarang
atau tidak pernah akan terjadi dalam organisasi bisnis. Namun dalam prakteknya
berbagai bentuk organisasi nirlaba sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada
umumnya.
para pengguna laporan keuangan organisasi sektor
publik memiliki kepentingan bersama yang tidak
berbeda dengan organisasi bisnis, yakni untuk menilai:
1. Jasa yang diberikan oleh organisasi sektor publik dan
kemampuannya untuk terus memberikan jasa
tersebut
2. Cara pengelola melaksanakan tugas dan
pertanggungjawabannya
3. Askpek kerja pengelola
Laporan keuangan yang dihasilkan
 Laporan posisi keuangan, tujuannya adalah untuk
menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan
aktivitas bersih serta informasi mengenai hubungan
diantara unsur2 tersebut pada waktu tertentu.
 Informasi ini dapat membantu para penyumbang, anggota
organisasi, kreditor dan pihak2 lain untuk menilai:
 1. kemampuan organisasi dalam memberikan jasa secara
berkelanjutan
 2. likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk
memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan
eksternal
Laporan aktivitas
 Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan
informasi mengenai:
 1. pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang
mengubah jumlah serta sifat aktiva bersih
 2. hubungan antara transaksi dan peristiwa lain
 3. bagaimana penggunaan sumber daya dalam
pelaksanaan berbagai program atau jasa.
Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan
beban secara bruto
Laporan aktivitas menyajikan masalah jumlah neto
keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi
insidentil atau peristiwa lain yang berada di luar kendali
organisasi dan pengelolaan
Informasi tentang pemberian jasa
 Laporan aktivitas atas laporan keuangan harus
menyajikan informasi mengenai beban menurut
klasifikasi fungsional
 Klasifikasi secara fungsional dapat membantu para
penyumbang dalam menilai pemberian jasa serta
penggunaan sumber daya
 Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk
menyediakan barang dan jasa kepada penerima dalam
rangka mencapai tujuan
 Aktivitas pendukung meliputi semua aktivitas selain
program pemberian barang dan jasa
Laporan arus kas
 Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas
 1. aktivitas pembiayaan
 A. penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya
dibatasi untuk jangka panjang
 B. penerimaan kas dari sumbangan dan pendapatan
investasi yang penggunaannya dibatasi untuk perolehan
proyek pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap
 C. bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk
jangka panjang
 2. pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi
dan pembiayaan nonkas serta sumbangan berupa
bangunan atau investasi
Pengelompokkan dalam arus kas
 A. aktivitas investasi (investing)
 Aktivitas ini meliputi pemberian dan penagihan pinjaman,
pembelian, tanah bangunan dan peralatannya, yakni aktiva yang
digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakat
 B. aktivitas pembelanjaan/pembiayaan (financing)
 Meliputi perolehan sumber datya pemberian layanan bagi
masyarakat , meminjam uang atau membantu masyarakat yang
memerlukan dan membayar kembali jumlah uang yang
dipinjam, serta memperoleh dan membayar sumber2 lainnya.
 C. aktivitas operasi (operating)
 Meliputi seluruh transaksi dan peristiwa lain yang tidak
termasuk dalam aktivitas investasi serta pembiayaan.
Unsur unsur laporan keuangan

 Posisi keuangan
 Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh organisasi
sektor publik sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
yang mempunyai manfaat di masa depan bagi
penyelenggara organisasi sektor publik
 Kewajiban adalah utang organisasi sektor publik masa kini
yang timbul dari peristiwa masa lalu dan penyelesaiannya
akan menimbulkan arus keluar dari sumber daya organisasi
sektor publik yang bermanfaat.
 Ekuitas adalah hak residu atas aktiva organisasi sektor
publik setelah dikurangi semua kewajiban.
LAPORAN KEUANGAN

 PENGERTIAN
 Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan
dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok utama sesuai
dengan karakteristik ekonominya.
UNSUR-UNSUR POSISI KEUANGAN

Ekuitas

Aktiva

Kewajiban
AKTIVA

 Sumber daya yang dimiliki oleh


organisasi sektor publik sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan mempunyai
 What is it? manfaat di masa depan bagi
penyelenggaraan organisasi sektor
publik
KEWAJIBAN

 Utang organisasi sektor publik masa


kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu, dan penyelesaiannya akan
 What is it? menimbulkan arus keluar dari
sumber daya organisasi sektor publik
yang bermanfaat
EKUITAS

 Hak residu atas aktiva organisasi


 What is it? sektor publik setelah dikurangi
semua kewajiban
RUANG LINGKUP SAP
Tahap-tahan penyiapan SAP:
Rachel
1. Identifikasi topik untuk dikembangkan menjadi standar
2. Pembentukan kelompok kerja (Pokja) di dalam KSAP
3. Riset terbatas oleh kelompok kerja
4. Penulisan draf SAP oleh kelompok kerja
5. Pembahasan draf oleh komite kerja
6. Pengambilan keputusan draf untuk dipublikasikan komite
7. Peluncuran draf publikasian SAP (Exposure Draft)
8. Dengar pendapat terbatas (Limited Hearing) dan dengar
pendapat public (public hearing)
9. Pembahasan tanggapan dan masukan terhadap draf
publikasi
10. Finalisasi standar
KEBUTUHAN STANDAR AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA
Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Sektor
Publik (SAKSP):
a. Meningkatkan kualitas dan reliabilitas laporan
akuntansi dan keuangan organisasi sektor public,
khususnya dalam hal ini organisasi pemerintahan
b. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian
c. Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas
laporan ekonomis dan keuangan
d. Mengusahakan harmonisasi antar yurisdiksi dengan
menggunakan dasar akuntansi yang sama
International Public Sector Accounting
Standards (IPSAS) adalah standar akuntansi
untuk entitas sektor publik yang dikembangkan
oleh International Public Sect
Yang dikenal dengan International Public Sector Accounting
Standards ( IPSAS )

 IPSAS 1—Presentation of Financial Statements

 IPSAS 2—Cash Flow Statements

 IPSAS 3—Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates


and Errors

 IPSAS 4—The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

 IPSAS 5—Borrowing Costs

 IPSAS 6—Consolidated and Separate Financial Statements

 IPSAS 7—Investments in Associates


 IPSAS 8—Interests in Joint Ventures
Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN)
 Standar Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 Undang-undang No.15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tangung Jawab
Keuangan Negara yaitu untuk dapat dijadikan acuan
bagi para pemeriksa dalam melaksanakan
pemeriksaan atas pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara sehingga dapat
menjaga kompetensi, integritas, objektivitas, dan
independensi dalam perencanaan, pelaksanaan, serta
pelaporan pekerjaan yang dilaksanakannya
TUJUAN SPKN
Membantu Pemerintah, termasuk instansi dan para
pejabatnya, dalam menyelenggarakan pengelolaan dan
membuat pertanggungjawaban keuangan negara,
semakin baik.
Subjek Pemberlaku SPKN
1. BPK
2. Akuntan Publik yang melakukan pekerjaan
pemeriksaan untuk dan atas nama BPK.
3. Auditor yang melakukan audit atas kegiatan entitas
nonkeuangan negara yang mendapat bantuan
fasilitas dari keuangan negara.
4. Aparat pemeriksa internal pemerintah sebagai
payung (acuan dalam penyusunan standar yang
diperlukan).
Landasan Peraturan Perundang-
undangan
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara.
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara.
5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan.
 SPKN digunakan sebagai acuan audit di sektor
pemerintahan, memberikan kerangka dasar untuk
menerapkan secara efektif standar pekerjaan lapangan
dan pelaporan audit.
 SPKN memberikan standar umum yang berkaitan
dengan persyaratan kemampuan/keahlian staf,
independensi oganisasi pemeriksa dan secara
individual, pelaksanaan kemahiran profesional secara
cermat dan seksama, serta pengendalian mutu hasil
pekerjaan.
3 Jenis Standar Audit dalam SPKN
A. Standar Pemeriksaan Keuangan
B. Standar Pemeriksaan Kinerja
C. Standar Pemeriksaan untuk Tuh=juan Tertentu
Standar Akuntansi Biaya Sektor Publik adalah suatu
perangkat aturan, regulasi dan persyaratan organisasi sektor publik
yang sulit. Standar ini tidak menyediakan prosedur yang kaku atau
tidak fleksibel. Dalm kenyataannya, kebanyakan standar
menyediakan berbagai pilihan menyangkut Teknik akuntansi.
Standar akuntansi biaya sektor public menetapkan batas dan
keterbatasan pada apa yang dipertimbangkan dengan tepat untuk
memenuhi standar akuntansi biaya, yang bertujuan mencapai
konsistensi dan keseragaman dalam akuntansi biaya.
STANDAR AKUNTANSI BIAYA
SEKTOR PUBLIK
Dalam definisi standar pada tiga area Akuntansi Biaya adalah:

1. Pengukuran Biaya termasuk metode dan teknik yang digunakan dalam mendefinisikan komponen biaya,
menentukan dasar pengukuran biaya, dan menetapkan kriteria untuk menggunakan Teknik pengukuran biaya sektor biaya
sector public alternative.

contoh pengukuran biaya:


o Penggunaan biaya historis, nilai pasar, atau nilai sekarang.

o Penggunaan standar atau biaya aktual.

o Penunjukkan pos biaya yang harus dimasukkan atau tidak dimasukkan dalam asset nyata atau biaya pensiun.

2. penetapan biaya selama periode akuntansi biaya, menunjuk pada metode yang digunakan ketika menentukan jumlah biaya
yang ditetapkan selama periode akuntansi hanya tersendiri.

Contohnya adalah persyaratan untuk menggunakan dasar akuntansi akrual atau dasar akuntansi kas.

3. Alokasi biaya ke tujuan biaya, menunjuk pada metode penetapan alokasi biaya langsung dan tidak langsung.

Contoh alokasi ini adalah

o Akumulasi biaya.

o Penetapan apakah akan menggunakan biaya langsung atau tidak langsung.

o Penetapan komposisi biaya dan dasar alokasinya.


INFORMASI DALAM DISCLOSURE STATEMENT

1. Lembar Sampul dan Sertifikasi


2. Informasi Umum
2. Biaya Langsung
3. Biaya Tidak Langsung
4. Penyusutan & Kapitalisasi
5. Biaya – biaya lain dan Kredit
6. Penundaan Kompensasi dan biaya Asuransi
7. Biaya Kantor
Perubahan Sukarela (Voluntary Aspek Umum dalam Penilaian
Change) Harga
Dua KEMUNGKINAN hasil dari perubahan  Besarnya mata uang umum
Sukarela : menyangkut dampak biaya
1. Kontraktor membuat perubahan tanpa harus menggambarkan
membuat pemerintahan lain lagi atau perubahan biaya diantara
organisasi publik lainnya harus standar akuntansi biaya sektor
mengeluarkan biaya tambahan publik yang mencakup kontrak
2. Perubahan dibuat atas biaya berdasarkan jenis kontrak
pemerintah atau organisasi publik  Pejabat administrasi kontrak
lainnya tidak material
 Pejabat bertanggung jawab
mengevaluasi penyesuaian harga
demi kepentingan organisasi
“ STANDAR AKUNTANSI BIAYA sektor publikj
TIDAK TERPENUHI / GAGAL  Pejabat melakukan pengukuran
MENGIKUTI PRAKTEK administrasi kontrak jika
AKUNTANSI BIAYA “ kontraktor tidak mengajukan
proposal tentang dampaknya
terhadap biaya
STANDAR AKUNTANSI BIAYA
 Standar Akuntansi Biaya 401
Konsistensi dalam Perkiraan, Akumulasi, dan Laporan Biaya
Tujuan :
- Meningkatkan kemungkinan transaksi diperlakukan sama
- Memfasilitasi persiapan perkiraan biaya dan kinerja biaya
Syarat :
Praktek perkiraan biaya kontraktor harus konsisten dengan praktek
akuntansi biaya yang diterapkan dalam pelaporan biaya
 Standar Akuntansi Biaya 402
Konsistensi Alokasi Biaya untuk Tujuan harus Sama
Tujuan :
Menetapkan alokasi biaya ke produk, kontrak, atau biaya lain harus
sama dengan semua tujuan
Syarat :
Dalam biaya akhir tidak ada yang mencakup ke dalam berbagai biaya
tidak langsung tetapi harus ke dalam biaya langsung
 Standar Akuntansi Biaya 403
Alokasi Belanja Kantor Bagian
Tujuan :
Menetapkan kriteria untuk mengalokasikan belanja kantor bagian
berdasarkan manfaat dan hubungan timbal balik antara pengeluaran
dan pemasukan
Syarat :
Pengeluaran kantor yang dialokasikan atas dasar manfaat atau
hubungan timbal balik harus didukung dengan aktivitas pendukung
dan aktivitas penerimaan
 Standar Akuntansi Biaya 404
Kapitalisasi Aset Berwujud
Tujuan :
Untuk memfasilitasi pengukuran biaya yang berkaitan dengan aset
berwujud secara konsisten
Syarat :
- Kontraktor harus menetapkan kebijakan yang layak dan konsisten
- Kebijakan harus memiliki karakteristik ekonomi dan fisik untuk
kapitalisasi aset berwujud
 Standar Akuntansi Biaya 405
Akuntansi untuk Unallowable Cost
Tujuan :
Untuk memfasilitasi negosiasi, audit, administrasi, dan penyelesaian kontrak
dengan menetapkan petunjuk yang mencakup identifikasi biaya khususnya yang
tidak diperkenankan dan perlakuan akuntasi biaya yang akan disetujui dan
didentifikasi sebagai unallowable costs
Syarat :
- Biaya tidak diperkenankan atau saling disetujui untuk tidak diperkenankan,
harus diidentifikasi dan dikeluarkan dari berbagai rekening, tagihan, atau biaya
proposal untuk pemerintah
- Biaya yang diidentifikasi sebagai tidak diperkenankan berasal dari keputusan
tertulis pemerintah
- Biaya dari berbagai proyek yang tidak disahkan dalam kontrak sebaiknya
dihitung dengan berbagai cara sehingga terpisah dari biaya-biaya yang disahkan
proyek
 Standar Akuntansi Biaya 405
Periode Akuntansi Biaya
Tujuan :
Untuk menyediakan kriteria dalam memilih periode waktu yang akan digunakan
sebagai periode akuntansi biaya.
Syarat :
Kontraktor harus menggunakan tahun fiskal sebagai periode akuntansi biaya

Anda mungkin juga menyukai