Anda di halaman 1dari 11

PAJAK RESTORAN

BADAN PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH


KABUPATEN DAIRI
Apa itu Pajak?
Apa itu Pajak Restoran?
Bagaimana Penghitungannya?

 Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
 Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran.
 Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan atau minuman dengan dipungut
bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung
makanan/minunman, bar dan sejenisnya termasuk jasa boga/katering.
 Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau Badan yang membeli makanan dan
tau minuman dari Restoran.
 Wajib Pajak Restoran adalah orang pribadi atau Badan yang mengusahakan
Restoran.
 Dasar Pengenaan Pajak (DPP) adalah jumlah pembayaran yang diterima atau
seharusnya diterima oleh Restoran.
PENAGIHAN/ PENGAWASAN
PENDATAAN PENETAPAN PEMBAYARAN

Formulir
SPTPD Diisi SSPD
Pendataan
Tidak
Dibayar

Tidak Petugas Sanksi


diisi
Pungut Dibayar

SKP Model Bendahara


D B Penerima

SELESAI
Formulir Pendaftaran

Diisi: Kepala Badan Pengelola


Pendapatan Daerah
di: Tempat

Diisi: Data diri dan Data Usaha

Diisi: Data Izin yang dimiliki

Diisi: Dilingkari sesuai bidang


usaha

Diisi: Dilingkari Pajak


Restoran/Rumah Makan

BACK
SPTPD
Diisi: Kepala Badan Pengelola
Pendapan Daerah
di: Tempat

Diisi: Bulan dan Tahun


Pembayaran Pajak

Diisi: Data diri dan Data Usaha

Diisi: nomor usaha


Diisi: pembayaran atas makanan,
minuman, dan lain-lain.
DPP adalah hasil
penjumlahannya.
Diisi: dilingkari sesuai bukti yang
tersedia dan dilampirkan untuk
menguatkan data pembayaran di
atas
Diisi: diisi sesuai tanggal
pengisian dan sesuai nama
WP/Penanggung Pajak/Kuasa

BACK
SKPD

BACK
SSPD

BACK
MODEL B

BACK
SSPD

BACK
SANKSI/PIDANA

PASAL 90

1. Bupati atau Pejabat yang ditunjuk, berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan daerah dalam rangka melaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.
2. Wajib Pajak yang diperiksa wajib:
a. Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang
berhubungan dengan Objek Pajak yang terutang;
b. Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangah yang dianggap perlu dan memberikan bantuan guna
kelancaran pemeriksaan; dan atau
c. Memberikan keterangan yang diperlukan.

Pasal 95

1. Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap
atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah, dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang dibayar.
2. Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak meyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau
melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau
kurang dibayar.

BACK
TERIMA KASIH

BANGGA BAYAR PAJAK


MALU NUNGGAK PAJAK

Anda mungkin juga menyukai