Pelayanan Kesehatan
(Health Care Quality Management)
Iom 2001
WHO 2006 six Who 2018 7
1. Effective dimension of quality dimension of quality
2. Efficient 1. Effective 1. Efektif
3. Accessible 2. Efficient 2. Safe
4. Acceptable 3. Accessible 3. People-centered
/Patient centred 4. Acceptable /Patient 4. Timely
5. Timely centred 5. Equitable
6. Safe 5. Equitable 6. Integreted
6. Safe 7. Efficient
PERBAIKAN PENGUKURAN
( Bagaimana ( Tujuan apa
cara yang ingin
memperbaiki ) dicapai )
SUDAH
BELUM PENILAIAN
( apakah kita
sudah
mencapai
tujuan )
TQM
TOTAL QUALITY MANAGEMENT :
Pendekatan manajemen dalam
rangka meningatkan daya saing
melalui perbaikan terus menerus atas
produk , jasa,manusia,proses dan
lingkungannya.
What & How : TQM
• Kepuasan pelanggan : kualitas ditentukan pelanggan
• Respek pada semua orang : SDM,talenta,kreativitas,keterlibatan semua karyawan
• Manajemen berdasarkan fakta : keputusan berdasarkan data prioritas dan
variasi
• Perbaikan secara berkesinambungan : PDCA, PDSA, FOCUS PDSA
15
PELAKSANAAN
PEDOMAN
PROGRAM PANDUAN/SPO
PMKP
PMKP
16
STANDAR MUTU dan
KESELAMATAN PASIEN di
RUMAH SAKIT
Meningkatkan mutu
secara keseluruhan
TUJUAN dng terus menerus
PENINGKATAN
MUTU & mengurangi risiko
KESELAMATAN terhadap pasien &
PASIEN
staf baik dalam proses
klinis maupun
lingkungan fisik
21
22
PENGGUNAAN REFERENSI TERKINI
Literatur ilmiah dan informasi lainnya yang dapat dipergunakan
untuk mendukung asuhan pasien terkini, misalnya pedoman nasional
pelayanan kedokteran dan international clinical guidelines
Literatur ilmiah dan informasi lainnya yang dapat dipergunakan
untuk mendukung penelitian (khusus untuk rumah sakit pendidikan)
Literatur ilmiah dan informasi lainnya yang dapat dipergunakan
untuk mendukung terselenggaranya manajemen yang baik
Informasi lainnya sesuai kebutuhan rumah sakit , misalnya data
indikator mutu di tingkat nasional atau internasional.
Peraturan perundang-undangan terkait dengan mutu dan
keselamatan pasien di rumah sakit termasuk pedoman-pedoman
yang dikeluarkan oleh pemerintah 23
DIBUTUHKAN TEKNOLOGI
INFORMASI SISTEM
RS MEMPUNYAI
SISTEM
MANAJEMEN
DATA SECARA
ELEKTRONIK
PUBLIKASI DATA
HARUS
MEMPERHATIKAN
KERAHASIAAN
24
1. Terlibat dalam penyusunan program
PMKP
Risk
Pelaporan, analisis Lap Manage
PROGRAM dan RTL utk insiden ment
PMKP
PMKP keselamatan pasien FMEA
PERAN PEMILIK RS
menyetujui program,
Tugas
Pemilihan 5 PPK-CP
menerima & menindak per KSM, Komite
lanjuti lap PMKP
implementasi & Medis & Dir
monev/ audit Medis
Mutu pelayanan
Komitmen
Leadership
SISTEM
SISTEM PELAYANAN
MANAJEMEN Mengukur -Struktur
Memonitor
MUTU Mengendalikan
-Proses
Memelihara -Outcome
Menyempurnakan
Mendokumentasikan
PROSES PERBAIKAN MUTU
28
29
PEMILIHAN INDIKATOR MUTU
LAYANAN UNGGULAN
MENINGKATKAN EFISIENSI
MEMPERBAIKI FLOW PASIEN DI IGD
EVALUASI KONTRAK OLEH PIHAK KETIGA
MANAJEMEN OBAT
SASARAN INTERNASIONAL KESELAMATAN PASIEN
PPI
PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN PENELITIAN KLINIS
INDIKATOR TERKAIT STANDAR YANG DIMIMTA DALAM REGULASI
INDIKATOR MUTU RS
Penyusunan
Kamus IKI/BLU/IKT REFERENSI TERKINI
Indikator Mutu PERMINTAAN STANDAR
Persyarat
SPM/UNIT POPULASI DAN SAMPEL
Capaian KERJA wajib
punya
an METODE STATISTIK
Pelaporan Data indikator standar DATA PENDUKUNG
Indikator Mutu spesifik
RAPAT KOORDINASI
RS
Libatkan pemilik
Punishmant & KEMENKES indikator
Reward dalam analisis data
Pelaporan Data
Indikator Mutu
RS Gunakan referensi
Software Untuk dalam penentuan
Pelaporan standar dan evidance
Indikator Mutu
RS INDIKATOR PRIORITAS RS base dalam penentuan
Monev
target
KONSEP
PENINGKATAN MUTU
Indikator
Indikator • IAK * Input PROFIL
Mutu • IAM * Proses Indikator
PRIORITAS • ISKP * Output/
butir a) s/d m)
PMKP 5 & TKPRS 5
Outcome
Indikator
Indikator Nasional (12
indikator
Mutu Kemkes)
* Dokter (OPPE)
Penilaian
* Perawat
kinerja Staf klinis
* Staf klinis
lainnya
Penilaian
kinerja
individu/IKI
Staf non klinis Sasaran Kinerja
Pegawai
PENETAPAN PRIORITAS PENGUKURAN
Identifikasi
Skoring Indikator Penetapan Indikator
Indikator Mutu dari
Mutu dengan Mutu Rumah Sakit,
Masing-Masing
Kriteria Prioritas Instalasi yang
Unit/ Instalasi/
Diintegrasikan
Bidang/ Bagian
dengan Dimensi
NO KRITERIA PRIORITAS
Mutu dan Standar
1 High Risk PMKP
2 High Volume
3 Problem Prone
4 Important to mission
5 Customer Satisfaction
6 Staff Satisfaction
7 Physician Satisfaction
8 Clinical Outcome
9 Safety
10 Regulatory Requirement
MATRIKS PRIORITAS
High Problem Important Customer Staff Physician Clinical Regulatory
No Topik Indikator High Risk Safety Skor
Volume Prone to mission Satisfaction Satisfaction Satisfaction Outcome Requirement
Assesmen awal dilaksanakan pada semua
1 pasien baru dalam waktu selambat-lambatnya
24 jam sejak pasien dinyatakan MRS
Pemantauan jam visite dokter spesialis (DPJP)
2
di ruang rawat
Pemantauan terhadap pelayanan rehabilitasi
3
bagi pasien stroke ischemic dan haemorrhagic Tabel ini dibuat oleh seluruh
Pemantauan pemberian ACEI bagi pasien LVSD
4
setelah mengalami AMI
instalasi , bagian , bidang dan unit
5
Pemantauan terhadap pemberian aspirin pada kerja untuk menentukan / melilih
pasien AMI
prioritas
Keterangan Penjelasan Skor Min Skor Max
Penentuan score berdasarlkan
Apabila topik indikator yang diangkat merupakan suatu kondisi yang
hasil brainstorming kelompok staf
High Risk 1 5 Denpasar,
beresiko tinggi pada pasien kompeten di unit kerjanya dan
High Volume
Apabila topik indikator yang diangkat merupakan suatu kondisi yang
1 5
Ka Instalasi Rawat Inap ____ atau yang terkait
sering terjadi
Problem Apabila topik indikator yang diangkat merupakan suatu kondisi yang
1 5
Tabel ini ditembuskan ke UPM
Prone rawan masalah
Important to Apabila topik indikator yang diangkat merupakan suatu kondisi yang
sebagai salah satu dasar
1 5
mission sangat penting untuk mewujudkan misi RS pertimbangan dalam menentukan
Customer Apabila topik indikator yang diangkat merupakan suatu kondisi yang NIP indikator tingkat Rumah Sakit
1 5
Satisfaction dapat meningkatkan kepuasan pasien
Staff Apabila topik indikator yang diangkat merupakan suatu kondisi yang
1 5
Satisfaction dapat meningkatkan kepuasan staf
Physician Apabila topik indikator yang diangkat merupakan suatu kondisi yang
1 5
Satisfaction dapat meningkatkan kepuasan dokter
Clinical Apabila topik indikator yang diangkat merupakan suatu kondisi yang
1 5
Outcome berpengaruh pada outcome pelayanan klinis
Apabila topik indikator yang diangkat merupakan suatu kondisi yang
Safety dapat meningkatkan keamanan bagi pasien, keluarga pasien, dan 1 5
seluruh staf dan karyawan RS
Regulatory Apabila topik indikator yang diangkat bertujuan untuk memenuhi
1 5
Requirement peraturan yang berlaku
INDIKATOR MUTU
berdasarkan standar
35
☺PENGERTIAN INDIKATOR
☺VARIABLE UTK MENGUKUR SUATU PERUBAHAN BAIK
LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG, WHO, 1981
36
☺KARAKTERISTIK INDIKATOR
☺Sahih (Valid)
Indikator Benar-benar Dapat Dipakai Untuk Mengukur Aspek-aspek
Yang Akan Dinilai.
☺Dapat dipercaya (Reliable)
Mampu Menunjukkan Hasil Yang Sama Pada Saat Yang Berulang Kali,
Untuk Waktu Sekarang Maupun Yang Akan Datang.
☺Peka (Sensitive)
Cukup Peka Untuk Mengukur Sehingga Jumlahnya Tidak Perlu Banyak.
☺Spesifik (Specific)
Memberikan Gambaran Prubahan Ukuran Yang Jelas Dan Tidak
Tumpang Tindih.
☺Relevan (Relevant)
Sesuai Dengan Aspek Kegiatan Yang Akan Diukur Dan Kritikal Contoh:
Pada Unit Bedah Indikator Yang Dibuat Berhubungan Dengan Pre-
operasi Dan Post-operasi.
INDIKATOR KINERJA ■ Denominator
NUMERATOR
DENOMINATOR
☺KLASIFIKASI (Tipe Indikator)
☺Indikator Input / Struktur
Merujuk Pd Sumber Sumber Yg Diperlukan Alat,
Informasi, Dana, Peraturan Dll
☺Indikator Proses
Memonitor Tugas Atau Kegiatan Yang Dilaksanakan
☺Indikator Output
Mengukur Hasil (Indikator Efek)
☺Indikator Outcome
Menilai Perubahan Atau Dampak (Impact)
PROFIL INDIKATOR IAK & IAM
• Indikator Mutu yang sudah ditetapkan oleh ketentuan nasional , internasional dan
dipantau oleh unit kerja tetap mengacu pada profil yang sudah dipersyaratkan oleh
ketentuan masing masing
• Untuk menyamakan persepsi dan memudahkan pengumpulan data maka setiap
indikator wajib dibuatkan kertas kerja pemantauan oleh unit kerja masing masing.
• Kertas kerja diisi oleh PIC pengumpul data sesuai dengan ketentuan profil, untuk
selanjutnya direkapitulasi, dianalaisa dan dilaporkan
• Kertas kerja di unit kerja disimpan oleh unit kerja masing masing sebagai data dasar
audit dan validasi
CONTOH PROFIL INDIKATOR
CONTOH : PENETAPAN INDIKATOR MUTU AREA
KLINIS
PIC
NO INDIKATOR TARGET KET
INDIKATOR
≤ 60 Ka Instalasi
1 IKI Dirut
Waktu Tunggu Rawat Jalan Menit rawat Jalan
Ka Instalasi UU NO 44 TH 2009 pasal 29
2 100 %
Emergency respontime ≤ 5 menit Gawat darurat IKI Dirut
Emergency Respon Time
Ka Instalasi 2 (ERT 2) adalah waktu
≤ 120 yangdibutuhkan pasien
3 Emergency Respon Time 2 (ERT 2) Gawat
menit untuk mendapatkan
Darurat
tindakan operasi cito
IKI Dirut )
Ka Instalasi
Kematian pasien di IGD ≤ 8 Jam Gawat
4 ≤ 2.5 % IKI Dirut
Darurat
Standar Akreditasi
24 Kuantitas Penggunaan Antibitiotika - Ka Tim PPRA ( SNARS ) PPRA
(Defined Daily Dose)
Standar Akreditasi
25 Kualitas Penggunaan Antibiotika - Ka Tim PPRA ( SNARS ) PPRA
CONTOH : PENETAPAN INDIKATOR MUTU
AREA MANAJEMEN
N PIC
INDIKATOR Target Ket
O INDIKATOR
1 Kepatuhan identifikasi pasien 100 % Ka TKPRS Permenkes no 11 th 2017
, Standar akreditasi SKP
2 Persentase Pelaksanaan Komunikasi 100 % Ka TKPRS Permenkes no 11 th 2017
efektif verbal atau via telepon yang , Standar akreditasi SKP
dilakukan TBAK dan verifikasi dalam
1x24 jam
3 Persentase Pelaksanaan Komunikasi Permenkes no 11 th 2017
Efektif Oleh Petugas Kesehatan Pada 100 % Ka TKPRS , Standar akreditasi SKP
Saat Handover
4 Waktu lapor Hasil tes kritis 100 % Ka TKPRS Permenkes no 11 th 2017
Laboratorium < 30 menit , Standar akreditasi SKP
N Targe
INDIKATOR PIC INDIKATOR Ket
O t
7 Persentasi Pelaksanaan Prosedur 100 Ka TKPRS Permenkes no 11
Marking Site % th 2017 , Standar
akreditasi SKP
8 Persentase pelaksanaan time out di 100 Ka TKPRS Permenkes no 11
dalam dan diluar kamar operasi % th 2017 , Standar
akreditasi SKP
9 Persentase kepatuhan petugas ≥ 85 Ka TKPRS Permenkes no 11
kesehatan dalam melakukan % th 2017 , Standar
kebersihan tangan dengan metode akreditasi SKP
enam langkah dan lima momen
10 Kepatuhan Upaya Pencegahan 100 Ka TKPRS Permenkes no 11
Resiko Cedera Akibat Pasien Jatuh % th 2017 , Standar
akreditasi SKP
PENGUKURAN
TREND INSIDEN
MONITORING AREA NO Pengukuran
2. Kejadian serius akibat efek 2 Insiden serius akibat efek samping obat
samping obat, jike sesuai dan
sebagaimana yang didefinisikan oleh
rumah sakit
5. Efek samping atau pola efek 5 Kejadian de-saturasi O2 pada saat durante
samping selama sedasi moderat atau Anesthesi pasien dengan General Anasthesi
mendalam
6. Efek samping atau pola efek 6 KTD semua efek samping pemakaian anastesi
samping selama dan pemakaian
anestesi
7 Identifikasi Pasien Potensial Wabah Berdasarkan
7. Kejadian Wabah Penyakit Menular
Alamat Tempat Tinggal
8. Kejadian-kejadian lain 8 insiden KTD akibat pemakaian alat re – use
9 Insiden Pasien jiwa melarikan diri dari ruang
perawatan keluar lingkungan rumah sakit yang
tidak meninggal/mengalami kejadian serius
10. Insiden dekubitus
11. Insiden DVT
12. Insiden Cidera akibat restrain
13. Insiden Infeksi melalui pembuluh darah pada
pasien dialysis (IADP –PPI)
14 Insiden infeksi akses pembuluh darah central
(IADP –PPI)
15 Insiden pasien jatuh
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PPI
NO INDIKATOR Target
1 Infeksi daerah operasi (IDO) ≤ 1.5 %
2 Infeksi Saluran Kemih (ISK) akibat pemasangan kateter
≤ 4.7 ‰
urine
3 Ventilator Associated Pneumonia (VAP) ≤ 5.8 ‰
4 Infeksi Luka Infus ≤ 1,5%
5 Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) ≤5‰
6 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) saat melaksanakan
100%
tugas
7 Infeksi oleh mikroorganisme virulensi tinggi Methicillin
< 20%
Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA)
8 Identifikasi penyakit infeksi baru dan timbul kembali infeksi
-
(Emerging dan Re Emerging Disease)
Analisis data
Pengumpulan
Analisis data Pelaporan
data
Validasi data
Untuk IAK
baru/ada
perubahan
56
1. Perbandingan dilakukan
2. Perbandingan dilakukan
memungkinkan
4. Perbandingan dilakukan
baik 57
ANALISIS DATA
58
• Run chart juga dikenal sebagai grafik garis
adalah grafik sederhana yang
menggambarkan data darai waktu ke waktu
• Sumbu Y : peristiwa/event;
• sumbu X periode waktu
• Digunakan untuk
- memahami gambaran umum suatu proses
- trend dan shift/pergeseran dalam proses
- variasi dari waktu ke waktu
- untuk mengidentifikasi penurunan atau
peningkatan proses dari waktu ke waktu
59
• Data bisa dipresentasikan dalam beberapa bentuk :
Persentase
Rates
Counts
Individual values
• Banyak model control charts diperlukan sesuai jenis data yg
berbeda – namun semua control chart mirip dan
dinterpretasikan dng cara yg sama 60
• Data ditampilkan dalam
grafik.
• Mudah utk melihat
trend
• Easy to “eye-ball”
• Tidak ideal untuk
analisis statistik.
M T W T F
u h 61
61
Pareto Chart
250
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112
62
VALIDASI DATA
63
Tujuan
• Monitoring akurasi data yg dikumpulkan
• Verifikasi bahwa pengambilan data adalah konsisten dan
reproducible
• Verifikasi ekspektasi tentang volume data yang
dikumpulkan.
64
CONT’ TUJUAN
• Tanggung jawab mutu pelayanan kesehatan untuk
masyarakat/publik.
• Mendorong peningkatan dalam proses pengumpulan data.
• Ukuran yang dapat dipercaya untuk potensial benchmarking
selanjutnya
• Meningkatkan kepercayaan dalam gerakan pembuatan
keputusan berdasarkan data.
65
• Siapa yang melakukan
Kapan dilakukan :
67
d). Kalkulasi akurasi dng membagi jml elemen data yg ditemukan
dng total jml data elemen dikalikan dng 100. Tk akurasi 90 %
adalah patokan yang baik.
69
KAPAN PERLU VALIDASI DATA ?
d.Data yg berasal dari indikator yg ada telah diubah tanpa ada penjelasan
e. Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian dari RS pasien digantikan
dengan format elektronik sehingga sumber data sekarang berupa kertas
maupun elektronik
f. Subyek dari pengumpulan data telah diubah, seperti perubahan umur rata-
rata pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan pedoman
praktek yang baru, atau teknologi baru dan metodologi baru pengobatan
diperkenalkan/dilaksanakan.
BAGAIMANA MELAKUKAN VALIDASI DATA
a). Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam pengumpulan
data sebelumnya
b). Menggunakan sample statistik sahih dari catatan, kasus dan data lain. Sample 100 %
dibutuhkan hanya jika jumlah pencatatan, kasus atau data lainnya sangat kecil
jumlahnya.
d). Kalkulasi akurasi dng membagi jml elemen data yg ditemukan dng total jml data
elemen dikalikan dng 100. Tk akurasi 90 % patokan yang baik.
e). Jika elemen data yg diketemukan ternyata tidak sama, dng catatan alasan nya (mis.
data tidak jelas definisinya) & dilakukan tindakan koreksi
f). Koleksi sample baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk memastikan
tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan
UKURAN SAMPEL
POPULASI DAN VALIDASI
☺POPULASI / KASUS /RECORD ☺POPULASI / KASUS / RECORD
☺JIKA JUMLAH POPULASI/KASUS/RECORD ☺JIKA JUMLAH POPULASI/KASUS/RECORD
☺ KASUS SEDIKIT < 64 TOTAL SAMPLING ☺ KASUS SEDIKIT < 30 TOTAL SAMPLING
☺64-319 64 SAMPEL ☺30-100 30 SAMPEL
☺320-639 20 % DARI TOTAL UKURAN ☺101- 500 50 SAMPEL KASUS
POPULASI ☺> 500 70 SAMPEL KASUS DARI TOTAL
☺≥ 640 128 SAMPEL UKURAN POPULASI
☺ MISAL: 500 KASUS 20 % = 100 SAMPEL
REF. RICHARD A. WRIGHT MD. MPH REF. SPATH 2009
Metode
Pelaporan
BUDAYA
IKP BERANI
BICARA
Langkah
Preventif
BUDAYA
Terjadi IKP BUDAYA
BUDAYA SALING
BERANI
Metode KESELAMATAN MENGINGAT
Pengaktifan MELAPOR KAN
Sistem Jika BUDAYA
Terjadi IKP
TIDAK
Monev SALING Langkah Proaktif
MENYALAH dengan Re-design
KAN (FMEA)
TIDAK ADA HUKUMAN , DISKRIMINASI , PENGUCILAN TERHADAP ORANG
YANG BERANI MELAPOR, MENGINGATKAN TEMAN DAN ATASAN dalam upaya
menjaga Mutu dan Keselamatan Pasien
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Metode
Pelaporan
IKP
Langkah
Preventif
Terjadi IKP
Metode
Pengaktifan
Sistem Jika
Terjadi IKP
Monev
Black Code, Red Code, Tertusuk
Jarum, Kehilangan Barang Milik
Penunggu Pasien, facility safety dll….
MANAJEMEN RISIKO
DAFTAR RISIKO IRNA D PENGENDALIAN RISIKO
MANAJ RESIKO PUBLIKASI
TAHUN 2018
PERNYATAAN RISIKO (MITIGASI)
1. Kontrol SPO pemakaian APD,
1. Risiko tertular SPO dekontaminasi alat, SPO
20 penyakit Penggantian linen,SPO Cuci tangan
18 1. Kontrol SPO Pencegahan Pasien
2. Risiko pasien jatuh Jatuh
16 3. Risiko pasien psikiatri 1. Kontrol SPO Restrain, SPO Black
14
mengamuk Code
1. Kontrol SPO Pencegahan
12 4. Risiko tertusuk jarum Tertusuk jarum, SPO Pajanan
FREKUENSI
www.sanglahhospitalbali.com
UPAYA PERBAIKAN MUTU
PDSA, Plan-Do-Study-Act
Adalah model pemecahan masalah , terdiri dari
empat tahapan yang digunakan untuk
memperbaiki proses atau melakukan perubahan
PDSA:
Disusun oleh Ka Bag/Kabid (Manajemen) dan PIC
indikator
Libatkan internal dan external customer
PERBAIKAN MUTU
FASE 1: PLAN
A. Bentuk Tim
80
Perbaikan mutu…… cont
FASE 1: Plan
81
Perbaikan Mutu …. Cont
D. Jelaskan/identifikasi masalah
83
Perbaikan Mutu …… cont ..
84
Diagram Tulang Ikan Tidak konsisten
Pengunjung masuk lebih dari MATHERIALS penyediaan sarana dan
ENVIRONMENT satu orang prasarana
MACHINE
Pembersihan
ruangan Kurang informasi pada
Tidak tersedia cuff
pressure
Insiden
tidak
Suhu dan
kelembanan tidak maksimal
pengunjung pasien dan Hasil pemantauan VAP
peserta didik sarana dan prasarana
stabil sering kosong
Kurang
maintaeneance Peserta didik yang sering
berganti
Kurang
pemahaman
tehnik
pembersihan alat
dan lingkungan
METHODE
MAN
85
PERBAIKAN MUTU …. CONT …….
F. Plan
86
PERBAIKAN MUTU …… CONT ….
FASE 2: DO
87
PERBAIKAN MUTU
FASE 3: STUDY
88
PERBAIKAN MUTU …… CONT …
FASE 4: ACT
89
UPAYA PERBAIKAN DENGAN PDSA
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat