i
PEDOMAN KERJA Nomor Dokumen
KOMITE MUTU RUMAH SAKIT 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Tanggal Review
Siklus Review 1 tahun √ 3 tahun 05 Mei 2025
Revisi No Dokumen Ringkasan Perubahan Diusulkan oleh
00 084/01.00/BP/DIR- -
RSABB/12.19
01 084/02.01/DIR/ Penyesuaian pengorganisasian Ketua Komite Mutu
RSABB/PER/V/2022 Komite Mutu dengan Struktur Rumah Sakit
Organisasi Rumah Sakit terbaru
dan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
No. 80 Tahun 2020 tentang
Komite Mutu.
Persetujuan
Nama Nama
dr. Putri Yuliani, MARS., CRMP. dr. Widya Putri, MARS.
Jabatan Jabatan
Ketua Komite Mutu Rumah Sakit Direktur
Tanggal Tanggal
05 Mei 2022 05 Mei 2022
ii
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AWAL BROS BATAM
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
TENTANG
MEMUTUSKAN
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 1 dari 40
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AWAL BROS BATAM
TENTANG PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT;
Kedua : Pedoman Kerja Komite Mutu Rumah Sakit di Rumah Sakit Awal
Bros Batam tersebut sebagaimana terlampir Peraturan ini;
Ditetapkan di : Batam
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 2 dari 40
Lampiran 1 dari 1:
Peraturan Direktur RS Awal Bros Batam
Nomor : 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Tanggal : 05 Mei 2022
PEDOMAN KERJA
KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT AWAL BROS BATAM
TAHUN 2022
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 3 dari 40
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit merupakan suatu
proses kegiatan yang berkesinambungan sehingga dalam upaya melaksanakan
kegiatan tersebut Direktur Rumah Sakit menetapkan komite atau bentuk
organisasi lainnya untuk mengelola program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien sesuai peraturan perundang-undangan, juga penanggung jawab data di
masing-masing unit kerja, termasuk uraian tugasnya agar mekanisme koordinasi
pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien dapat berjalan
baik.
Sesuai dengan visi dan misi RS Awal Bros Batam untuk menjadi rumah sakit
unggulan di bidang Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah maka dibutuhkan
suatu acuan dalam pengorganisasian dan pedoman kerja dari Komite Mutu yang
dituangkan ke dalam Pedoman Kerja Komite Mutu.
Pedoman Kerja ini menguraikan tentang Struktur Organisasi Komite Mutu,
uraian tugas, tata hubungan kerja tanggung jawab dan wewenangnya, tata
hubungan kerja, pola ketenagaan, kegiatan dan pelaporan di Komite Mutu.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 4 dari 40
peningkatan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu. Setiap
rumah sakit wajib untuk dikelola secara efektif, efisien dan akuntabel dengan
menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan
tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance), sesuai dengan apa yang
diamanatkan oleh Undang-Undang nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Pada tanggal 16 Juni 2014 RS Awal Bros Batam telah berhasil memperoleh
sertifikat Akreditasi KARS dengan paripurna di 16 bidang pelayanan yaitu
Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Gawat Darurat, Rekam Medis, Farmasi,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Radiologi, Laboratorium, Ruang Operasi, PPI,
PONEK (Perinatal, Obstetri dan Ginekologi), Pelayanan Rehabilitasi, Gizi,
Pelayanan Intensif dan Pelayanan Darah. RS Awal Bros Batam mempunyai kelas
spesifikasi Rumah Sakit Tipe B Non Pendidikan, terhitung mulai tanggal 27
September 2015.
C. Visi, Misi, Kebijakan Mutu dan Lingkungan, dan Nilai RS Awal Bros Batam
VISI
“Mewujudkan Rumah Sakit Awal Bros Batam menjadi Rumah Sakit Unggulan
dibidang Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Sumatera (Kepulauan Riau,
Jambi)”
MISI
“Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan penuh
kepedulian”
Jadi secara umum dari motto “Service with Love” adalah memberikan pelayanan
dengan penuh ketulusan, cinta kasih dan ikhlas oleh seluruh karyawan RS Awal
Bros Batam sehingga dapat memberikan nilai lebih terhadap mutu pelayanan
kesehatan yang diterapkan sehari-hari.
D. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit melalui program
peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
2. Tujuan khusus
a. Mengubah budaya rumah sakit menjadi berorientasi pada mutu dan
keselamatan pasien;
b. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien secara berkelanjutan dengan
pendekatan sistem;
c. Terlaksananya kegiatan pemantauan terhadap indikator klinis yang
meliputi keefektifan klinis, pelayanan berfokus pada pasien dan keamanan
pasien;
d. Terlaksananya kegiatan pendidikan dan pelatihan;
e. Terciptanya budaya kerja yang aman untuk staf.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 6 dari 40
E. Ruang Lingkup Kerja
1. Komite Mutu bertugas membantu Direktur Rumah Sakit dalam pelaksanaan
dan evaluasi peningkatan mutu, keselamatan pasien, dan manajemen risiko
di Rumah Sakit.
2. Selain melaksanakan fungsi peningkatan mutu, keselamatan pasien, dan
manajemen risiko, Komite Mutu juga melaksanakan fungsi persiapan dan
penyelenggaraan akreditasi Rumah Sakit.
F. Batasan Operasional
1. Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu langkah kearah peningkatan
pelayanan kesehatan baik untuk individu maupun untuk populasi sesuai dengan
keluaran (outcome) kesehatan yang diharapkan dan sesuai dengan
pengetahuan profesional terkini. Pemberian pelayanan kesehatan harus
mencerminkan ketepatan dari penggunaan pengetahuan terbaru secara ilmiah,
klinis, teknis, interpersonal, manual, kognitif, organisasi dan unsur- unsur
manajemen pelayanan kesehatan (Institute of Medicine,1999)
2. Upaya peningkatan mutu Rumah Sakit (RS) adalah suatu usaha terus-menerus
untuk mengurangi risiko keselamatan pasien dan staf dan memenuhi harapan
dari pelanggan, baik internal maupun eksternal. Risiko di rumah sakit muncul
dalam proses klinis maupun lingkungan fisik rumah sakit. Mutu dan
keselamatan berakar pada pekerjaan sehari-hari setiap Profesional Pemberi
Asuhan (PPA) perawatan pasien dan staf lainnya. Pada saat PPA, yaitu :
Dokter, Perawat, Ahli Gizi, Farmasi Klinik, dan Terapis melakukan asesmen
tentang kebutuhan pasien dan memberikan perawatan kepadanya, hal ini dapat
membantu mereka memahami bagaimana cara membuat perbaikan nyata yang
dapat menolong si pasien dan mengurangi risiko yang dihadapi.
3. Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih
aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (Peraturan Menteri Kesehatan No 11 Tahun 2017).
4. Budaya keselamatan pasien pada suatu organisasi menurut Agency for
Healthcare Research and Quality (AHRQ, 2004) merupakan nilai dari sikap,
persepsi, kompetensi, dan perilaku dari individu dan kelompok yang
menimbulkan komitmen dan pola dari suatu manajemen kesehatan mengenai
keselamatan pasien.
5. Clinical pathway adalah pedoman kolaboratif untuk merawat pasien yang
berfokus pada diagnosis, masalah klinis dan tahapan pelayanan. Clinical
pathway menggabungkan standar asuhan setiap tenaga kesehatan secara
sistematik. Tindakan yang diberikan diseragamkan dalam suatu standar
asuhan, namun tetap memperhatikan aspek individu dari pasien (Marelli, 2000)
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 7 dari 40
6. Indikator mutu adalah standar, langkah-langkah berbasis mutu pelayanan
kesehatan yang dapat digunakan dengan data administrasi rawat inap rumah
sakit yang tersedia untuk mengukur dan melacak performa dan hasil klinis
(AHRQ).
7. Indikator mutu area klinik adalah indikator mutu yang bersumber dari area
pelayanan.
8. Indikator mutu area manajemen adalah indikator mutu yang bersumber dari
area manajemen.
9. Indikator mutu Sasaran Keselamatan Pasien yaitu indikator mutu yang
mengukur kepatuhan staf dalam penerapan sasaran keselamatan pasien dan
budaya keselamatan.
10. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) adalah setiap kejadian yang tidak disengaja
dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang
dapat dicegah pada pasien (Peraturan Menteri Kesehatan No 11 Tahun 2017).
11. Kejadian Sentinel adalah suatu Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yang
mengakibatkan kematian, cedera permanen, atau cedera berat yang temporer
dan membutuhkan intervensi untuk mempetahankan kehidupan, baik fisik
maupun psikis, yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit atau keadaan
pasien.
12. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden keselamatan pasien yang
menyebabkan cedera pada pasien.
13. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien,
tetapi tidak timbul cedera.
14. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) merupakan terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien.
15. Kejadian Potensial Cedera (KPC) merupakan kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
16. Kejadian Potensial Cedera Signifikan (KPCS) adalah suatu kondisi (selain dari
proses penyakit atau kondisi pasien itu sendiri) yang berpotensi menyebabkan
kejadian sentinel.
17. Analisis Akar Masalah (Root Cause Analysis) adalah suatu metode analisis
terstruktur untuk mengidentifikasi akar masalah dari suatu insiden.
18. Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif dalam mengelola peristiwa yang
mempunyai pengaruh terhadap kemampuan seseorang atau lembaga untuk
mencapai tujuannya.
G. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia No 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
2. Undang-Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Republik Indonesia No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 8 dari 40
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 12 Tahun 2020 tentang
Akreditasi Rumah Sakit
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 80 Tahun 2020 tentang
Komite Mutu Rumah Sakit
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 436/MenKes/SK/VI/1993
tentang berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan
Medis di Rumah Sakit.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.01.07/MENKES/1128/2022 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit.
10. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor
HK.02.02/I/1130/2022 tentang Pedoman Survei Akreditasi Rumah Sakit.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 9 dari 40
BAB II
PENGORGANISASIAN
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 10 dari 40
B. Struktur Organisasi Komite Mutu
Kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS Awal Bros Batam
dipandu dan digerakkan oleh Komite Mutu yang ditetapkan oleh Direktur.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 11 dari 40
C. Uraian Tugas Jabatan
1. Direktur
a. Tugas :
i. Merencanakan dan mengembangkan program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien
ii. Memilih area prioritas pelayanan klinik sebagai area fokus untuk
perbaikan
iii. Memilih indikator mutu di area prioritas pelayanan klinik (indikator
mutu prioritas RS) yang meliputi indikator area klinis, area
manajemen, dan sasaran keselamatan pasien dan keterlibatannya
dalam menindaklanjuti capaian indikator yang masih rendah
iv. Mendorong dan menerapkan budaya mutu dan budaya
keselamatan di rumah sakit
b. Wewenang :
i. Melakukan penilaian kinerja Komite Mutu;
ii. Memberikan rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan koreksi.
b. Tanggung Jawab
i. Atasan Langsung :Direktur
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 12 dari 40
ii. Bawahan Langsung :Sekretaris Komite Mutu & Pengendali
Dokumen, Subkomite Keselamatan, Subkomite Peningkatan Mutu,
Subkomite Manajemen Risiko
c. Uraian Tugas
i. Tugas Inti
1) Menyusun kebijakan, pedoman, dan program kerja terkait
pengelolaan dan penerapan program mutu pelayanan rumah
sakit, keselamatan pasien, dan manajemen risiko.
2) Memberi masukan dan pertimbangan kepada jajaran
kepemimpinan rumah sakit terkait perbaikan mutu, pengambilan
keputusan terkait keselamatan pasien, dan manajemen risiko.
3) Membantu jajaran kepemimpinan rumah sakit dalam pemilihan
prioritas perbaikan tingkat rumah sakit dan pengukuran indikator
serta menindaklanjuti hasil capaian indikator tersebut.
4) Melakukan pemantauan dan memandu penerapan program
mutu departemen.
5) Melakukan pemantauan dan memandu departemen dalam
memilih prioritas perbaikan, pengukuran mutu, dan
menindaklanjuti hasil capaian indikator mutu.
6) Memfasilitasi penyusunan profil indikator mutu dan instrumen
untuk pengumpulan data.
7) Melakukan pengumpulan data, analisis capaian, validasi dan
pelaporan data indikator regional dan indikator mutu nasional
rumah sakit.
8) Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Komite Medis
dan Komite lainnya, Satuan Pemeriksa Internal, dan
departemen lainnya.
9) Melaksanakan dukungan terhadap implementasi budaya mutu
dan keselamatan di rumah sakit.
10) Melakukan kajian terhadap standar mutu pelayanan di rumah
sakit terhadap pelayanan, pendidikan, dan penelitian.
11) Menyelenggarakan pelatihan peningkatan mutu.
12) Menyusun laporan pelaksanaan program kerja mutu,
keselamatan pasien, dan manajemen risiko.
13) Memberikan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan, dan
penilaian tentang penerapan program keselamatan pasien.
14) Melakukan pencatatan, analisis, dan pelaporan insiden yang
dilaporkan.
15) Membantu dan memastikan pelaksanaan kegiatan akreditasi
dan reakreditasi di rumah sakit.
ii. Tugas Lain
1) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
2) Menjadi Tim Tanggap Darurat
3) Tanggap Darurat Kebakaran
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 13 dari 40
4) Tanggap Darurat Bencana Eksternal
5) Mengambil tindakan yang berhubungan dengan keselamatan
pasien
6) Melakukan pemisahan sampah sesuai prosedur
7) Melakukan program penghematan energi
d. Wewenang
Menetapkan perubahan proses dalam suatu prosedur atau kebijakan
terkait dengan keselamatan pasien, PPIRS, K3RS guna upaya
pencapaian KPI.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 14 dari 40
5) Pengawasan dokumen usang terkait dengan penerapan
kebijakan prosedur baru baik dari kebijakan pemerintah maupun
ketentuan lain dari eksternal Rumah Sakit dan kebijakan internal
Rumah Sakit;
6) Melaksanakan persyaratan sistem manajemen.
ii.Tugas Lain
1) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan;
2) Melakukan pengawasan terhadap implementasi sistem
manajemen mutu dan lingkungan;
3) Melakukan pemisahan sampah sesuai prosedur;
4) Melakukan program penghematan energi;
5) Memberikan materi orientasi terhadap karyawan baru tentang
kegiatan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien;
6) Memberikan materi sosialisasi terhadap karyawan tentang
program upaya peningkatan mutu, lingkungan dan keselamatan
pasien;
7) Menjadi Tim Tanggap Darurat
● Tanggap Darurat Kebakaran;
● Tim evakuasi tangga darurat;
8) Tanggap Darurat Bencana Eksternal;
9) Mengambil tindakan yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.
d. Wewenang
Melakukan pengawasan, penerbitan dan pendistribusian dokumen
sesuai kebijakan rumah sakit.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 15 dari 40
2) Memiliki kemampuan dasar manajemen statistika, analisis
proses dan merancang penetapan kebijakan dan ketetapan
proses sesuai kebijakan atau peraturan yang berlaku.
b. Tanggung Jawab
i. Atasan Langsung : Ketua Komite Mutu RS
ii. Bawahan Langsung : -
c. Uraian Tugas
i. Tugas Inti
1) Melakukan penyusunan kebijakan, pedoman, dan program kerja
terkait keselamatan pasien Rumah Sakit bersama-sama dengan
Ketua Komite Mutu;
2) Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direktur
Rumah Sakit dalam rangka pengambilan kebijakan
keselamatan pasien;
3) Memantau dan memandu penerapan keselamatan pasien di
unit kerja;
4) Memootivasi, melakukan edukasi, konsultasi, pemantauan dan
penilaian tentang penerapan program keselamatan pasien;
5) Melakukan pencatatan, analisis, dan pelaporan insiden,
termasuk melakukan analisis akar masalah (root cause
analysis), dan pemberian solusi untuk meningkatkan
keselamatan pasien;
6) Melaksanakan pelaporan insiden secara kontinu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
7) Melaksanakan pelatihan keselamatan pasien; dan
8) Menyusun laporan pelaksanaan program keselamatan pasien.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 16 dari 40
5. Subkomite Peningkatan Mutu
a. Persyaratan
i. Persyaratan Umum
1) Pendidikan Minimal S1 Bidang Kesehatan;
2) Memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman bekerja dalam
penyelenggaraan mutu Rumah Sakit;
3) Telah mengikuti pelatihan awareness ISO 14001:2015 dan ISO
9001:2015;
4) Telah mengikuti Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien.
5) Tidak pernah melakukan perbuatan tercela;
6) Sehat jasmani dan jiwa;
7) Bersedia bekerja sebagai anggota Komite Mutu.
ii. Kompetensi Dasar
1) Menguasai standar sistem manajemen ISO 9001, ISO 14001,
Standar Akreditasi Nasional, dan Standar Akreditasi
Internasional oleh Joint Commission International;
2) Memiliki kemampuan dasar manajemen statistika, analisis
proses dan merancang penetapan kebijakan dan ketetapan
proses sesuai kebijakan atau peraturan yang berlaku.
b. Tanggung Jawab
i. Atasan Langsung : Ketua Komite Mutu RS
ii. Bawahan Langsung : -
c. Uraian Tugas
i. Tugas Inti
1) Melakukan penyusunan kebijakan, pedoman dan program kerja
terkait pengelolaan dan penerapan program mutu pelayanan
Rumah Sakit bersama-sama dengan Ketua Komite Mutu;
2) Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direktur
Rumah Sakit terkait perbaikan mutu tingkat Rumah Sakit;
3) Terlibat dalam pemilihan prioritas perbaikan tingkat Rumah
Sakit dan pengukuran indikator tingkat Rumah Sakit serta
menindaklanjuti hasil capaian indikator tersebut;
4) Melakukan pemantauan dan memandu penerapan program
mutu di unit kerja;
5) Melakukan pemantauan dan memandu unit kerja dalam memilih
prioritas perbaikan, pengukuran mutu/indikator mutu, dan
menindaklanjuti hasil capaian indikator mutu;
6) Memfasilitasi penyusunan profil indikator mutu dan instrumen
untuk pengumpulan data;
7) Memfasilitasi pengumpulan data, analisis capaian, validasi dan
pelaporan data dari seluruh unit kerja;
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 17 dari 40
8) Melakukan pengumpulan data, analisis capaian, validasi, dan
pelaporan data indikator prioritas Rumah Sakit dan indikator
mutu nasional Rumah Sakit;
9) Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan komite medis
dan komite lainnya, satuan pemeriksa internal, dan unit kerja
lainnya yang terkait, serta staf;
10) Memberikan dukungan untuk implementasi budaya mutu di
Rumah Sakit;
11) Melakkukan pengkajian standar mutu pelayanan di Rumah Sakit
terhadap pelayanan, pendidikan, dan penelitian;
12) Menyelenggarakan pelatihan peningkatan mutu; dan
13) Menyusun laporan pelaksanaan program peningkatan mutu.
ii. Tugas Lain :
1) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan;
2) Melakukan pengawasan terhadap implementasi sistem
manajemen mutu dan lingkungan;
3) Melakukan pemisahan sampah sesuai prosedur;
4) Melakukan program penghematan energi;
5) Memberikan materi orientasi terhadap karyawan baru tentang
kegiatan Komite Mutu Rumah Sakit;
6) Memberikan materi sosialisasi terhadap karyawan tentang
program upaya peningkatan mutu, lingkungan dan keselamatan
pasien;
7) Menjadi Tim Tanggap Darurat:
● Tanggap Darurat Kebakaran;
● Tim evakuasi tangga darurat;
8) Tanggap Darurat Bencana Eksternal;
9) Mengambil tindakan yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 18 dari 40
1) Menguasai standar sistem manajemen ISO 9001, ISO 14001,
Standar Akreditasi Nasional, dan Standar Akreditasi
Internasional oleh Joint Commission International;
2) Memiliki kemampuan dasar manajemen statistika, analisis
proses dan merancang penetapan kebijakan dan ketetapan
proses sesuai kebijakan atau peraturan yang berlaku.
b. Tanggung Jawab
i. Atasan Langsung : Ketua Komite Mutu RS
ii. Bawahan Langsung : -
c. Uraian Tugas
i. Tugas Inti
1) Melakukan penyusunan kebijakan, pedoman dan program kerja
terkait manajemen risiko Rumah Sakit;
2) Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direktur
Rumah Sakit terkait manajemen risiko di Rumah Sakit;
3) Melakukan pemantauan dan memandu penerapan manajemen
risiko di unit kerja;
4) Melakukan pemberian usulan atas profil risiko dan rencana
penanganannya;
5) Melaksanakan dan melaporkan rencana penanganan risiko
sesuai lingkup tugasnya;
6) Memberikan usulan rencana kontingensi apabila kondisi yang
tidak normal terjadi;
7) Melaksanakan penanganan risiko tinggi;
8) Melaksanakan pelatihan manajemen risiko; dan
9) Menyusun laporan pelaksanaan program manajemen risiko.
ii. Tugas Lain :
1) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan;
2) Melakukan pengawasan terhadap implementasi sistem
manajemen mutu dan lingkungan;
3) Melakukan pemisahan sampah sesuai prosedur;
4) Melakukan program penghematan energi;
5) Memberikan materi orientasi terhadap karyawan baru tentang
kegiatan Komite Mutu Rumah Sakit;
6) Memberikan materi sosialisasi terhadap karyawan tentang
program upaya peningkatan mutu, lingkungan dan keselamatan
pasien;
7) Menjadi Tim Tanggap Darurat:
● Tanggap Darurat Kebakaran;
● Tim evakuasi tangga darurat;
8) Tanggap Darurat Bencana Eksternal;
9) Mengambil tindakan yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 19 dari 40
7. Mutu Lingkungan
a. Persyaratan
i. Persyaratan Umum
1) Pendidikan Minimal S1;
2) Pengalaman bekerja diutamakan di rumah sakit minimal 2
tahun;
3) Memiliki dedikasi, loyalitas dan bertanggung jawab;
4) Memiliki kemampuan dasar manajemen statistika, analisis
proses dan merancang penetapan kebijakan dan ketetapan
proses sesuai kebijakan atau peraturan yang berlaku;
5) Telah mengikuti pelatihan awareness ISO 14001:2015 dan ISO
9001:2015;
6) Telah mengikuti Pelatihan Auditor Internal ISO 19011:20011
(ISO 9001:2015 & ISO 14001:2015).
ii. Kompetensi Dasar
1) Menguasai standar sistem manajemen ISO 9001, ISO 14001,
Akreditasi Nasional, dan Joint Commission International;
2) Mampu melakukan analisis laporan secara statistik.
b. Tanggung Jawab
i. Atasan Langsung : Ketua Komite Mutu, Subkomite
Peningkatan Mutu
ii. Bawahan Langsung : -
c. Uraian Tugas
i. Tugas Inti
1) Memimpin tim untuk pengembangan, penerapan, pemeliharaan
dan peningkatan efektifitas sistem manajemen dengan fokus
lingkungan, pencegahan pencemaran dan perbaikan
berkelanjutan;
2) Melaporkan kinerja sistem manajemen lingkungan kepada
Ketua Komite Mutu secara periodik;
3) Memastikan dokumentasi sistem manajemen lingkungan
dilakukan secara efektif, sesuai dengan persyaratan ISO 14001;
4) Memastikan semua aspek dan dampak di identifikasi, di analisis
di dokumentasikan dan diperbarui secara periodik;
5) Memastikan penerapan sistem manajemen sesuai ISO
14001:2015 dilakukan pada semua fungsi yang relevan;
6) Memastikan pelaksanaan audit internal;
7) Berperan serta dalam rapat tinjauan manajemen;
8) Mengkomunikasikan aspek penting lingkungan ke pihak
eksternal dan memastikan adanya keterlibatan karyawan dalam
rencana komunikasi yang kemudian hasilnya didokumentasikan
dan diinformasikan ke pihak berkepentingan yang
berkepentingan secara berkala dalam bentuk laporan;
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 20 dari 40
9) Melakukan monitoring pencapaian dari Objective Target
Program (OTP);
10) Berpartisipasi dalam Program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien.
ii. Tugas Lain
1) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan;
2) Mampu memberikan materi pengenalan 14001:2015 dan audit
internal 14001:2015 serta mampu melakukan audit internal;
3) Melakukan pengawasan terhadap implementasi sistem
manajemen mutu dan lingkungan;
4) Melakukan pemisahan sampah sesuai prosedur;
5) Melakukan program penghematan energi;
6) Menjadi Tim Tanggap Darurat
● Tanggap Darurat Kebakaran;
● Tanggap Darurat Bencana Eksternal;
7) Mengambil tindakan yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.
d. Wewenang
Mengembangkan, menerapkan, memelihara dan meningkatkan
efektifitas sistem manajemen lingkungan.
8. Koordinator Akreditasi
a. Persyaratan
i. Persyaratan Umum
1) Pendidikan Minimal S1 Bidang Kesehatan;
2) Memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman bekerja dalam
penyelenggaraan mutu Rumah Sakit;
3) Telah mengikuti pelatihan awareness ISO 14001:2015 dan ISO
9001:2015;
4) Telah mengikuti Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien.
5) Tidak pernah melakukan perbuatan tercela;
6) Sehat jasmani dan jiwa;
7) Bersedia bekerja sebagai anggota Komite Mutu.
ii. Kompetensi Dasar
1) Menguasai standar sistem manajemen ISO 9001, ISO 14001,
Standar Akreditasi Nasional, dan Standar Akreditasi
Internasional oleh Joint Commission International;
2) Memiliki kemampuan dasar manajemen statistika, analisis
proses dan merancang penetapan kebijakan dan ketetapan
proses sesuai kebijakan atau peraturan yang berlaku.
b. Tanggung Jawab
i. Atasan Langsung : Ketua Komite Mutu RS, Subkomite
Peningkatan Mutu
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 21 dari 40
ii. Bawahan Langsung : -
c. Uraian Tugas
i. Tugas Inti
1) Melakukan koordinasi dengan pihak/lembaga penyelenggaran
akreditasi rumah sakit terkait penyelenggaraan kegiatan survei
akreditasi baik pra survei, saat survei dilaksanakan, dan pasca
survei
2) Mengelola dan melaksanakan kegiatan persiapan survei
akreditasi
3) Melakukan peninjauan terhadap perubahan standar dan
persyaratan akreditasi dan menyusun rencana tindaklanjut yang
relevan terhadap perubahan tersebut
4) Melakukan peninjauan dan tindaklanjut terhadap Panduan
Pelaksanaan Survei Akreditasi
b. Tanggung Jawab
i. Atasan Langsung :Ketua Komite Mutu RS, Subkomite
Peningkatan Mutu
ii. Bawahan Langsung : -
c. Uraian Tugas
i. Tugas Inti
1) Mengundang anggota tim auditor internal dalam opening
meeting menjelang kegiatan audit internal;
2) Melakukan persiapan pada saat opening meeting sebelum
kegiatan audit dan closing meeting sesudah kegiatan;
3) Mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk kegiatan audit
internal;
4) Mengumpulkan laporan audit dari auditor setelah audit internal
selesai;
5) Membuat Program dan laporan Audit Mutu Internal untuk
disampaikan pada pimpinan Rumah Sakit;
6) Berpartisipasi dalam program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
d. Wewenang
Melakukan koordinasi dengan anggota tim auditor internal selama
pelaksanaan audit internal.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 23 dari 40
1) Pendidikan Minimal S1 Bidang Kesehatan;
2) Memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman bekerja dalam
penyelenggaraan mutu Rumah Sakit;
3) Telah mengikuti Pelatihan Mutu dan Keselamatan Pasien.
4) Tidak pernah melakukan perbuatan tercela;
5) Sehat jasmani dan jiwa;
6) Bersedia bekerja sebagai anggota Komite Mutu.
ii. Kompetensi Dasar
1) Menguasai standar sistem manajemen ISO 9001, ISO 14001,
Standar Akreditasi Nasional, dan Standar Akreditasi
Internasional oleh Joint Commission International;
2) Memiliki kemampuan dasar manajemen statistika, analisis
proses dan merancang penetapan kebijakan dan ketetapan
proses sesuai kebijakan atau peraturan yang berlaku.
b. Tanggung Jawab
i. Atasan Langsung : Ketua Komite Mutu RS
ii. Bawahan Langsung : -
c. Uraian Tugas
i. Tugas Inti
1) Membantu Ketua Komite Mutu dalam melakukan,
● pemantauan dan memandu unit kerja dalam memilih
prioritas perbaikan, pengukuran mutu/indikator mutu, dan
menindaklanjuti hasil capaian indikator mutu;
● fasilitasi penyusunan profil indikator mutu dan instrumen
untuk pengumpulan data;
● fasilitasi pengumpulan data, analisis capaian, validasi dan
pelaporan data dari seluruh unit kerja;
● pengumpulan data, analisis capaian, validasi, dan
pelaporan data indikator prioritas Rumah Sakit dan
indikator mutu nasional Rumah Sakit
2) Menyusun laporan pelaksanaan validasi data.
ii. Tugas Lain :
1) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan;
2) Melakukan pengawasan terhadap implementasi sistem
manajemen mutu dan lingkungan;
3) Melakukan pemisahan sampah sesuai prosedur;
4) Melakukan program penghematan energi;
5) Memberikan materi orientasi terhadap karyawan baru tentang
kegiatan Komite Mutu Rumah Sakit;
6) Memberikan materi sosialisasi terhadap karyawan tentang
program upaya peningkatan mutu, lingkungan dan keselamatan
pasien;
7) Menjadi Tim Tanggap Darurat:
● Tanggap Darurat Kebakaran;
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 24 dari 40
● Tim evakuasi tangga darurat;
8) Tanggap Darurat Bencana Eksternal;
9) Mengambil tindakan yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 26 dari 40
guna upaya pencapaian sasaran mutu dan quality improvement,
keselamatan pasien dan staf, serta manajemen risiko di
Departemen, Komite, Unit terkait secara berkesinambungan.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 27 dari 40
5. Penanggung Jawab Mutu Komite Etik dan Hukum mengumpulkan data hasil
pembahasan dan tindak lanjut kasus etik dan kepatuhan terhadap prosedur di
rumah sakit;
6. Penanggung Jawab Mutu Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
mengumpulkan data hasil pelaksanaan program pengendalian infeksi yaitu :
Surveilans HAI’s (Infeksi Daerah Operasi (IDO), Infeksi Saluran Kemih (ISK),
Pneumonia (VAP/HAP), Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)), kebersihan tangan,
ketersediaan dan kesesuaian alat pelindung diri, manajemen limbah,
manajemen linen, kejadian tertusuk jarum (NSI/Needle Stick Injury), hasil
kontrol kualitas dari CSSD (Central Sterile Supply Department), kebersihan area
perawatan, pendidikan dan pelatihan terkait Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi, kejadian luar biasa, kejadian water intrusion, emerging disease dan new
emerging disease, kejadian HAIs terkait adverse event;
7. Penanggung Jawab Mutu Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit akan mengumpulkan data hasil pelaksanaan keenam program
Facility and Management System (FMS), yaitu : program utilisasi (air, listrik,
pemeliharaan gedung), program keamanan dan keselamatan (pengunjung,
pasien, karyawan), termasuk kesehatan karyawan dan fasilitas, program
keamanan kebakaran, program preventif maintenans medis, program
manajemen B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya), program manajemen
bencana;
8. Penanggung Jawab Mutu Departemen Umum melakukan pengumpulan data
hasil pemantauan keamanan dan memastikan integritas data rumah sakit,
evaluasi penggunaan hak akses karyawan, pemeliharaan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS), evaluasi layanan yang dikontrakkan (petugas keamanan,
laundry, cleaning service, dan secure parking);
9. Penanggung Jawab Mutu Panitia Rekam Medis mengumpulkan data program
audit rekam medis;
10. Penanggung Jawab Mutu Komite Farmasi dan Terapi melakukan
pengumpulan data hasil pelaksanaan program komite berupa kesesuaian
penggunaan obat dengan formularium rumah sakit, hasil monitoring prosedur
penggunaan obat di luar formularium, dan medication error (QPS 8). Setiap
tahun juga dilakukan review isi formularium dan membuat risk register terkait
medication error;
11. Penanggung Jawab Mutu Unit Farmasi mengumpulkan data hasil evaluasi
pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian obat (supply chain
management) berkoordinasi dengan Unit Persediaan Farmasi, ketepatan
penulisan resep dan instruksi obat, ketepatan peracikan, penyiapan, dan
penyerahan obat, ketepatan pemberian obat, dan monitoring efek samping obat
(Drug Related Problem);
12. Penanggung Jawab Mutu Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba
mengumpulkan data evaluasi pelaksanaan program antibiotika rasional yang
meliputi pemberian antibiotika rasional di unit Critical Care (ICU dan HCU), dan
pemberian antibiotika lini tiga;
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 28 dari 40
13. Penanggung Jawab Mutu Penunjang Medik mengumpulkan data
pelaksanaan OPPE dan FPPE Staf Penunjang Medik, program proteksi radiasi
di radiologi, pengendalian mutu radiologi berupa akurasi ketepatan hasil,
surveilans harian dari hasil pencitraan yang dilakukan staf radiografer, tindakan
koreksi yang cepat bila ada kerusakan alat, kehabisan film, ada ketidaksesuaian
hasil, program pengendalian mutu laboratorium berupa manajemen fasilitas dan
pencegahan infeksi di laboratorium, tindakan koreksi yang cepat bila ada
kerusakan alat, kurang reagen, ada ketidaksesuaian hasil, reaksi transfusi darah
dan produk darah (QPS 8), penilaian mutu rujukan pihak ketiga;
14. Penanggung Jawab Mutu Departemen Sumber Daya Manusia
mengumpulkan data hasil analisis ketenagaan, program pendidikan dan
pelatihan sesuai kebutuhan kompetensi, dan hasil survei kepuasan karyawan;
15. Penanggung Jawab Mutu Departemen Keuangan dan Akuntansi
mengumpulkan data hasil efisiensi biaya, kesesuaian pencapaian nilai AR
dengan target, waktu tunggu pasien pulang rawat inap;
16. Penanggung Jawab Mutu Departemen Marketing yang menaungi unit
Hubungan Masyarakat (Humas) mengumpulkan data kepuasan pasien dan
komplain eksternal;
17. Penanggung Jawab Mutu Unit Pendaftaran dan Penyelia Pelanggan
mengumpulkan data analisis survei kepuasan dan komplain pelanggan serta
hasil monitoring penanganan komplain pelanggan.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 29 dari 40
3. Pelatihan ISO
14001:2015
4. Pelatihan Audit Internal
ISO 19011:2015
1. Pelatihan Mutu dan
Keselamatan Pasien
Internal
Subkomite
S1 Bidang 2. Pelatihan ISO 9001:
Keselamatan 1*
Kesehatan 2015
Pasien
3. Pelatihan ISO
14001:2015
4. Pelatihan Audit Internal
ISO 19011:2015
1. Pelatihan Mutu dan
Keselamatan Pasien
Internal
Subkomite S1 Bidang 2. Pelatihan ISO 9001:
1*
Manajemen Risiko Kesehatan 2015
3. Pelatihan ISO
14001:2015
4. Pelatihan Audit Internal
ISO 19011:2015
1. Pelatihan Mutu dan
Keselamatan Pasien
Internal
Koordinator S1 Bidang 2. Pelatihan ISO 9001:
1*
Auditor Internal Kesehatan 2015
3. Pelatihan ISO
14001:2015
4. Pelatihan Audit Internal
ISO 19011:2015
1. Pelatihan Mutu dan
Keselamatan Pasien
Internal
Koordinator S1 Bidang 2. Pelatihan ISO 9001:
1*
Akreditasi Kesehatan 2015
3. Pelatihan ISO
14001:2015
4. Pelatihan Audit Internal
ISO 19011:2015
1. Pelatihan Mutu dan
Keselamatan Pasien
Internal
S1 Bidang 2. Pelatihan ISO 9001:
Mutu Lingkungan 2
Kesehatan 2015
3. Pelatihan ISO
14001:2015
4. Pelatihan Audit Internal
ISO 19011:2015
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 30 dari 40
1. Pelatihan Mutu dan
Penanggungjawab
S1 Bidang Keselamatan Pasien
Validasi Data dan 1*
Kesehatan Internal
Indikator Mutu
2. Pelatihan ISO 9001:
2015 internal
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 31 dari 40
BAB III
KEGIATAN
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 32 dari 40
● Sasaran keselamatan pasien meliputi enam Sasaran
Keselamatan Pasien (SKP) minimal 1 indikator untuk setiap
sasaran.
● Pelayanan klinis prioritas untuk dilakukan perbaikan misalnya
pada pelayanannya berisiko tinggi dan terdapat masalah
dalam pelayanan tersebut, seperti pada pelayanan
hemodialisa serta pelayanan kemoterapi. Pemilihan
pelayanan klinis prioritas dapat menggunakan kriteria
pemilihan prioritas pengukuran dan perbaikan (minimal 1
indikator).
● Tujuan strategis rumah sakit, minimal 1 indikator.
● Perbaikan sistem adalah perbaikan yang jika dilakukan akan
berdampak luas/menyeluruh di rumah sakit yang dapat
diterapkan di beberapa unit misalnya sistem pengelolaan
obat, komunikasi serah terima dan lain-lainnya (minimal 1
indikator).
● Manajemen risiko untuk melakukan perbaikan secara proaktif
terhadap proses berisiko tinggi misalnya yang telah dilakukan
analisis FMEA atau dapat diambil dari profil risiko (minimal 1
indikator).
● Penelitian klinis dan program pendidikan kesehatan (apabila
ada), minimal 1 indikator.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 34 dari 40
Program ini berfokus pada upaya-upaya perubahan dalam rangka perbaikan
mutu (Quality Improvement) dan upaya mempertahankan perbaikan
berkelanjutan dengan menggunakan format PDSA.
F. Manajemen Risiko
Proses manajemen risiko yang diterapkan di rumah sakit meliputi:
1. Komunikasi dan konsultasi.
2. Menetapkan konteks
3. Identifikasi risiko sesuai kategori risiko
4. Analisis Risiko
5. Evaluasi Risiko
6. Penanganan Risiko
7. Pemantauan Risiko
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 35 dari 40
BAB IV
SARANA DAN FASILITAS
A. Denah Ruangan
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 36 dari 40
B. Standar Fasilitas
a. Area kerja Komite Mutu
b. Ruang Rapat – terintegrasi dengan Ruang Rapat back-office
c. Meja, kursi, komputer, printer
d. Alat tulis kantor (ATK)
e. Jaringan internet dan intranet
f. Telepon
g. Lemari penyimpanan dokumen dan buku referensi
h. Buku-buku literatur
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 37 dari 40
BAB V
MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 38 dari 40
pasien dan capaian implementasi panduan praktik klinik dan alur klinis
serta penerapan sasaran keselamatan pasien
4. Laporan Pencapaian Key Performance Indicator Divisi Mutu dan
Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien kepada Pemilik RS
● Yang melakukan kegiatan : Komite Mutu
● Frekuensi : setiap tiga bulan
● Dilaporkan kepada : Pemilik RS
● Cara melakukan kegiatan : Laporan meliputi capaian indikator mutu yang
di benchmark dengan RS Awal Bros Group, capaian KPI Divisi Mutu,
pelaporan insiden keselamatan pasien.
5. Laporan Pencapaian Key Performance Indicator Divisi Mutu dan
Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien kepada Dewan Pengawas
● Yang melakukan kegiatan : Komite Mutu
● Frekuensi : paling sedikit 1 kali setiap tahun
● Dilaporkan kepada : Dewan Pengawas RS
● Cara melakukan kegiatan : Laporan meliputi capaian indikator mutu yang
di benchmark dengan RS Awal Bros Group, capaian KPI Divisi Mutu,
pelaporan insiden keselamatan pasien.
6. Laporan Kejadian Sentinel
Direktur RS melaporkan kejadian kepada Pemilik RS paling lambat 2 x 24 jam
setelah kejadian dan melaporkan ulang hasil akar masalah setelah 45 hari.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 39 dari 40
BAB VI
PENUTUP
Pedoman Kerja Komite Mutu adalah suatu standar/ pedoman tertulis yg dipergunakan
untuk mendorong dan menggerakkan Komite Mutu untuk mencapai tujuan
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di RS Awal Bros Batam. Pedoman Kerja
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien ini akan dilakukan peninjauan secara berkala,
paling sedikit setiap 3 tahun atau apabila diperlukan.
PERATURAN DIREKTUR
PEDOMAN KERJA KOMITE MUTU RUMAH SAKIT
NOMOR 084/02.01/DIR/RSABB/PER/V/2022
Dokumen versi elektronik adalah yang terbaru Halaman 40 dari 40