Anda di halaman 1dari 5

INDIKATOR MUTU NASIONAL

Di UNIT PELAYANAN

No Indikator
1. Rawat Inap
V Kelengkapan asesmen medis dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat inap
V Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri secara kontinyu di status pasien
V Tidak terlaporkannya hasil kritis
V Kejadian Reaksi Transfusi
Ketidaklengkapan informed consent
V Infeksi Daerah Operasi (IDO)
V Sepsis
V Infeksi Luka Infus (ILI / Plebitis)
V Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
V Infeksi Saluran Kemih (ISK)
V Ketidaktepatan identifikasi pasien
Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai
V Kejadian pasien jatuh
V Pasien stroke yang tidak mendapatkan edukasi selama masa perawatan di rumah sakit
V Pasien IMA yang tidak mendapatkan terapi aspirin (anti trombotik) dalam waktu 24 jam sejak datang ke Rumah Sakit.
V Bayi baru lahir yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif selama rawat inap
Pasien asma anak yang tidak menerima bronkodilator selama masa rawat inap
V Kematian ibu melahirkan karena eklampsi
V Kematian ibu melahirkan karena perdarahan
V Ketidakmampuan menangani BBLR 1500-2500gr
V Keterlambatan penyediaan darah
V Kejadian tidak dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada bayi baru lahir
Angka perawatan ulang
V Pasien yang kembali ke Instalasi Pelayanan Intensif (ICU) dengan kasus yang sama < 72 jam
V Kejadian pulang atas permintaan sendiri
V Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri
Insiden Kesalahan Setting Ventilator
Insiden Vagal Reflex Pada Pemasangan ET
V Kejadian dekubitus selama masa perawatan
V Pneumonia akibat pemakaian ventilator (Ventilator Associated Pneumonia /VAP)

2. IGD
V Pasien stroke ischemic yang tidak mendapatkan terapi anti trombotik pada saat KRS
V Kematian Pasien di IGD
V Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri
Insiden Kesalahan Setting Ventilator
Insiden Vagal Reflex Pada Pemasangan ET
V Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri secara kontinyu di status pasien
V Tidak terlaporkannya hasil kritis
V Ketidaktepatan identifikasi pasien
Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai
Kejadian pasien jatuh
Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri

3. Radiologi
V Penolakan expertise
V Keterlambatan hasil foto rawat jalan
V Pemeriksaan ulang radiologi
V Tidak dilakukannya asesmen awal radiologi
V Kesalahan Posisi Pasien dalam Pemeriksaan Radiologi
V Kesalahan cetak film pada pemeriksaan radiologi

4. IBS
v Tidak dilakukannya penandaan lokasi operasi
V Operasi ulang dengan diagnosa sama dan atau komplikasinya
V Kesalahan Prosedur Operasi
V Kesalahan Lokasi Operasi
V Kesalahan Diagnosa Pre dan post operasi
V Ketidaklengkapan asesmen pre anestesi
V Ketidaklengkapan Laporan Operasi
V Ketidaklengkapan Laporan Anestesi
V Insiden tertinggalnya instrumen/kasa/benda lain saat operasi
V Keterlambatan waktu mulai operasi > 30 menit
Keterlambatan waktu tindakan endoskopi
Insiden vagal reflex pada tindakan gastroskopi
Insiden ruptur colon pada tindakan kolonoskopi
v Angka kelengkapan pengisian surgical checklist di kamar operasi
Keterlambatan operasi sectio caesarea

5. Farmasi
V Kesalahan penyerahan perbekalan farmasi
V Ketidaktepatan pemberian obat (5 benar)
V Keterlambatan waktu penerimaan obat racikan
V Keterlambatan waktu penerimaan obat non racikan
V Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
6. Rekam Medik
V Ketidaklengkapan catatan medis pasien (KLPCM)
V Penomeran rekam medis ganda/dobel
V Kehilangan dokumen rekam medis pasien rawat jalan

7. Rawat Jalan
V Penanganan pasien tuberkulosis yang tidak sesuai strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse)
V Proporsi pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis diantara terduga TB
Angka konversi
Angka kesembuhan
v Ketidaklengkapan pengisian resume medis rawat jalan

8. Reh Med
V Kesalahan tindakan rehabilitasi medis
V Pasien rehabilitasi medis yang drop out

9. Gizi
V Sisa makan siang pasien non diit
v Kesalahan diit pasien

10. Laborat
V Kesalahan penulisan jenis komponen darah pada kitir/label darah
V Kesalahan pemeriksaan golongan darah
Kesalahan jenis komponen darah
V Kerusakan sampel darah

11. Hemodialisa
V Keterlambatan waktu tindakan hemodialisa
V Insiden kesalahan setting program hemodialisa
V Insiden ketidaktepatan insersi vena dan arteri pada pasien hemodialisa
V Kegagalan Uji Bowie Dick

A. ALUR PEMILIHAN INDIKATOR PRIORITAS (IAK, IAM DAN ISKP)


1. TETAPKAN UNIT ATAU AREA YANG AKAN DIPERBAIKI

2. TETAPKAN JENIS PELAYANAN KLINIS YANG AKAN DIPERBAIKI

3. TETAPKAN JENIS CP TERKAIT PELAYANAN KLINIS

4. PILIH INDIKATOR IAK, IAM DAN ISKP DARI MUTU NASIONAL, SPM, MUTU WAJIB NASIONAL

B. DASAR PERTIMBANGAN PROSES PEMILIHAN


AD 1. DASAR PEMILIHAN UNIT/AREA ( lihat cek list dasar pemilihan prioritas pelayanan)

AD 2. DASAR PEMILIHAN, ADA KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA (JENIS LAYANAN HARUS YANG ADA DI UNIT TERPILIH)

AD 3. TERKAIT AD 2, SUPAYA ADA BENANG MERAH

AD 4. TERKAIT AD 2, SUPAYA ADA BENANG MERAH

Anda mungkin juga menyukai